Anda di halaman 1dari 3

Blok N.

nasopalatina
Saraf : Nervus palatinus yg keluar dari foramen insisivus
Area : bagian anterior palatum durum dan mukosa yg menutupi sampai daerah
premolar
Teknik : jarum diinsersikan pada foramen insisivus

Blok N. palatina mayor


Saraf : N. palatinus mayor
Area : bag. Posterior palatum durum dan mukosa yg menutupi sampai daerah
premolar pertama RA
tekhnik : Jarum diinsersikan pada foramen yg terletak di antara gigi molar ke-2 dan
ke-3 RA sejauh 1 cm dari marginal gingiva bagian palatal.

1. Kokain
Hanya dijumpai dalam bentuk topikal semprot 4% untuk mukosa jalan napas atas. Lama kerja
2-30 menit.
2. Prokain (novokain)
Untuk infiltrasi: larutan 0.25-0.5%
Blok Saraf: 1-2%
Dosis 15 mg/ kg BB dan lama kerja 30-60 menit.
3. Kloroprokain (nesakain)
Derivat prokain dengan masa kerja lebih pendek.

Teknik eksodonsia
1. Intraalveolar/ close metode
Teknik Pencabutan gigi dengan tang/ elevator. Metode ini sering disebut
forceps ekstraksi. Biasanya metode ini dilakukan pada pencabutan gigi.
2. Open metode/ transalveolar
Teknik Pencabutan gigi dengan prosedur bedah yang

Teknik ekstraksi untuk gigi rahang atas


1. Gigi incisivus Rahang Atas
Gigi incisivue RA diekstraksi menggunakan upper universal forceps (no. 150) walau pun
forceps lain bisa diunakan. Gerakan awal pada ekstraksi ini harus pelan, konstan dan tegas
pada arah labial yang akan memperluas crestal buccal bone. Setelah itu dilakukan gerakan
memutar yang lebih pelan. Gerakan memutar tersebut harus diminimalisasi pada ekstraksi
gigi insisif lateral terutama jika ada lekukan pada gigi.
2. Gigi kaninus rahang atas
Untuk ekstraksi gigi caninus rahang atas, dianjurkan untuk menggunakan upper universal
forceps (no. 150). Gerakan awal ekstraksi gigi caninus dilakukan pada aspek buccal dengan
tekanan ke arah palatal. Sedikit gaya berputar pada forceps mungkin berguna untuk
memperluas socket gigi,terutama jika gigi sebelahnya tidak atau telah di ekstraksi. Setelah
gigi terluksasi dengan baik, gigi bisa di cabut dari socket ke arah labial-incisal dengan labial
tractional forceps
3. Gigi premolar 1 Rahang Atas
Ekstraksi gigi ini dilakukan dengan upper universal forceps (no. 150). Sebagai alternatif, bisa
juga digunakan forceps no. 150A. gigi harus diluksasi sebanyak mungkin dengan
menggunakan elevator lurus. Gaya berputar harus dihindari pada gigi ini agar tidak terjadi
fraktur akar.
4. Gigi premolar 2 Rahang Atas
Forceps yang direkomendasikan untuk ekstraksi gigi ini adalah forceps no. 150 atau 150 A.
gigi ini memiliki akar yang kuat, sehingga pergerakan yang kuat bisa diberikan pada ekstraksi
gigi ini.
5. Gigi molar Rahang Atas
Forceps no. 53 R dan 53 L biasanya digunakan untuk ekstraksi gigi molar rahang atas. Paruh
pada forceps ini memiliki bentuk yang pas pada bifurkasi buccal. Beberapa dokter gigi
memilih untuk menggunakan forceps no. 89 dan 90 atau yang biasa disebut upper cowhorn
forceps. Kedua forceps tersebit biasa digunakan untuk gigi molar yang memiliki karies yang
besar atau restorasi yang besar. Untuk mengekstraksi gigi molar ketiga yang sudah erupsi,
biasanya menggunakan forceps 210 S yang bisa dgunakan untuk sebelah kiri atau kanan.
Pergerakan dasar ekstraksi gigi molar biasanya menggunakan tekanan yang kuat buccal dan
palatal, akan tetapi gaya yang diberikan pada buccal lebih besar dibandingkan yang ke arah
palatal. Gaya rotational tidak digunakan pada ekstraksi gigi ini karena gigi molar rahang atas
memiliki 3 akar.
Teknik ekstraksi gigi Rahang Bawah
Ekstraksi Rahang bawah dianjurkan untuk menggunakan bite block. Selain itu, tangan
operator juga harus selalu menyokong rahang bawah
1. Gigi anterior rahang bawah
Lower universal forceps (no. 151) biasanya digunakan untuk ekstraksi gigi rahang bawah
anterior. Pergerakan ekstraksi biasanya dilakukan ke arah labial dan lingual, dengan
menggunakan tekanan yang sama besar. Gigi dicabut menggunakan tractional forceps pada
arah labial-incisal.
2. Gigi premolar rahang bawah
Pada ekstraksi gigi premolar rahang bawah, biasanya digunakan juga forceps no. 151. Akan
tetapi forceps no. 151A bisa dijadikan alternatif. Pergerakan awal diarahkan ke aspek buccal
lalu kembali ke aspek lingual dan akhirmya berotasi. Pergerakan rotasi sangat diperlukan
pada ekstraksi gigi ini.
3. Gigi molar Rahang Bawah
Forceps no. 17 biasanya digunakan untuk ekstraksi gigi ini. Pergerakan kuat pada arah
buccolingual digunakan unutuk memperluas socket gigi dan memberikan kemudahan gigi
untuk di ekstraksi pada arah buccoocclusal. Untuk mengekstraksi gigi molar ketiga yang
telah erupsi, biasanya digunakan forceps no. 222
Wray, David, dkk. 2003. Textbook of General and Oral Surgery. Philadelphia: Churchill
Livingstone.

Bagian bedah mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. 2006. Buku Teks Bedah Mulut
I.

Anda mungkin juga menyukai