Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan dua tahapan. Tahapan pertama yaitu penelitian
pengujian aktivitas diuretik ekstrak rambut jagung (Zea mays L.). Pada tahap kedua, yaitu
penyusunan bahan ajar berupa modul sistem ekskresi berdasarkan informasi yang diperoleh
dari hasil penelitian tahap pertama.
1. Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen. Bentuk metode penelitian yang digunakan adalah Research and
Development/R & D (Penelitian dan Pengembangan) yaitu suatu metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
(Sugiyono, 2015: 407).
2. Waktu dan Tempat Penelitian
a. Pengujian Aktivitas Diuretik Ekstrak Rambut Jagung (Zea mays L.)
Waktu Penelitian : Bulan ke-1 sampai dengan bulan ke-2.
Tempat Penelitian : Laboratorium Pendidikan Biologi, Laboratorium
Pendidikan Kimia FKIP Universitas Tanjungpura dan
Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
b. Penyusunan Modul Sistem Ekskresi melalui Uji Aktivitas Diuretik Ekstrak
Rambut Jagung (Zea mays L.)
Waktu Penelitian : Bulan ke 3 sampai dengan bulan ke 4.
Tempat Penelitian : Pontianak
Jadwal kegiatan penyusunan modul materi sistem ekskresi kelas VIII SMP melalui
uji aktivitas diuretik ekstrak rambut jagung (Zea Mays L.) dapat dilihat pada Tabel 1.
TABEL 1 : Jadwal kegiatan penyusunan modul materi sistem ekskresi kelas VIII SMP
melalui uji aktivitas diuretik ekstrak rambut jagung (Zea Mays L.)
Bulan Bulan Bulan Bulan
No Kegiatan ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 3.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 R
Ekstraksi rambut jagung (Zea
1
mays L.)
2 Uji Fitokimia Kualitatif
3 Persiapan hewan percobaan
Pengujian aktivitas diuretik
4 ekstrak rambut jagung (Zea mays
L.)
5 Analisis Data
6 Pembuatan modul
7 Validasi modul
8 Perbaikan modul
9 Analisis data
ancangan Percobaan
Ulangan Perlakuan
Ke- Akuades Ektrak Ektrak Klortalidon
(K-) Rambut Rambut (K+)
2,8 ml/200 Jagung (Zea Jagung (Zea 0,63 mg/ 200
gBB mays L.) mays L.) gBB
112 mg/ 200 224 mg/ 200
gBB gBB
1 A1 B1 C1 D1
2 A2 B2 C2 D2
3 A3 B3 C3 D3
4 A4 B4 C4 D4
5 A5 B5 C5 D5
6 A6 B6 C6 D6
7 A7 B7 C7 D7
2) Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi
(Sugiyono, 2015: 118). Sampel yang digunakan untuk penelitian aktivitas diuretik
ekstrak rambut jagung (Zea mays L.) yaitu tikus putih jantan galur wistar yang
berumur 2 3 bulan dengan berat badan berkisar antara 200 hingga 300 gram.
Populasi dalam validasi modul materi sistem ekskresi kelas VIII SMP ini
adalah dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tanjungpura dan guru IPA
SMP di Kabupaten Kubu Raya yang menerapkan Kurikulum 2013.
2) Sampel
Sampel yang digunakan sebagai validator adalah pakar atau ahli yang
berpengalaman dalam pembelajaran sistem ekskresi yaitu tiga orang dosen
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tanjungpura dan dua orang guru IPA
SMP/MTS di Kabupaten Kubu Raya yang mengajar materi sistem ekskresi.
Alat yang digunakan untuk pengujian aktivitas diuretik ekstrak rambut jagung
(Zea mays L.) yaitu kandang tikus putih dan kandang metabolit beserta
kelengkapannya, tempat makan dan minum hewan uji, wadah penampung urin,
tabung reaksi, rak tabung reaksi, kertas pH, neraca analitik, alat-alat gelas (pyrex),
sonde lambung, atomic absorption spectrophotometry/AAS, botol penyimpan
ekstrak, spuit, tabung ependorf, sarung tangan, dan botol film. Sedangkan alat yang
digunakan dalam penyusunan modul adalah laptop dan printer.
b. Bahan
Berikut ini adalah tahapan pelaksanaan penelitian penyusunan modul pada materi
sistem ekskresi kelas VIII SMP melalui uji aktivitas diuretik ekstrak rambut jagung (Zea
mays L.).
Tahap pertama dalam penelitian ini yaitu menganalisis potensi dan masalah.
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala
sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah (Sugiyono, 2015: 409).
Masalah dapat dijadikan potensi, apabila kita dapat mendayagunakannya (Sugiyono,
2015: 410). Adapun masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah sejalan
dengan meningkatnya produksi jagung di Indonesia, masih banyak rambut jagung
yang dijadikan limbah di pasar tradisional. Walaupun hanya berupa limbah di pasar
ternyata rambut jagung memiliki khasiat sebagai diuretik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Caceres, dkk. (dalam Nessa
dkk., 2013: 346) bahwa bagian dari jagung yang dapat digunakan untuk mengobati
gangguan urologis dan berperan sebagai agen diuretik adalah rambut jagung yang
biasa dibuat dalam bentuk dekok. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Panjaitan,
dkk. (2009: 27) membuktikan bahwa rebusan rambut jagung dinilai aman, dan tidak
toksik serta memiliki potensi daya diuretik. Hal tersebut juga diperkuat oleh
penelitian yang dilakukan Nessa, dkk. (2013: 356) bahwa penggunaan ekstrak rambut
jagung dapat berpengaruh pada pengeluaran volume urin dan memiliki daya
melarutkan batu ginjal.
Berdasarkan paparan di atas, peneliti akan melakukan penelitian uji aktivitas
diuretik ekstrak rambut jagung (Zea mays L.). Selanjutnya akan dikembangkan
sebuah bahan ajar yang menyajikan informasi mengenai materi sistem ekskresi kelas
VIII SMP dan hasil penelitian mengenai aktivitas diuretik ekstrak rambut jagung (Zea
mays L.). Pengembangan bahan ajar tersebut mengacu pada pesatnya perkembangan
teknologi dan kebutuhan akan produk-produk pendidikan. Diharapkan modul yang
disusun oleh peneliti dapat digunakan sebagai variasi bahan ajar dalam proses
pembelajaran.
b. Pengumpulan Informasi
1) Pembuatan Ekstrak Rambut Jagung (Zea mays L.)
Rambut jagung disortir untuk dipilih sampel rambut jagung yang memiliki
kondisi yang segar. Sampel rambut jagung tersebut dibersihkan kemudian
ditimbang berat basahnya. Diperoleh berat basah sampel rambut jagung sebesar
6,2 kg. Rambut jagung dipotong-potong menggunakan pisau atau gunting.
Kemudian dikering-anginkan hingga beratnya konstan.
Pada penelitian ini sampel rambut jagung (Zea mays L.) diekstraksi
dengan metode maserasi. Ekstraksi yang dilakukan mengacu pada Harborne
(1987: 6-7). Rambut jagung diekstraksi menggunakan pelarut etanol 70%.
Tahap-tahap pembuatan ekstrak rambut jagung (Zea mays L.) yaitu:
a) Sampel rambut jagung (Zea mays L.) direndam di dalam jerigen dengan
menggunakan etanol 70% selama 3 x 24 jam pada suhu kamar.
b) Rendaman rambut jagung (Zea mays L.) dalam etanol 70 % disaring dengan
kertas saring sehingga didapat maserat (Filtrat I) dan residunya
diremaserasi dengan etanol 70% menggunakan prosedur yang sama seperti
rendaman rambut jagung (Zea mays L.) pertama.
c) Hasil filtrat I dan filtrat II kemudian digabungkan dan diuapkan menggunakan
kipas angin sampai didapatkan ekstrak rambut jagung (Zea mays L.).
d) Setelah itu ekstrak rambut jagung (Zea mays L.) dimasukkan ke dalam botol
vial, lalu ditimbang berat ekstraknya menggunakan neraca analitik.
e) Terakhir botol ekstrak rambut jagung (Zea mays L.) disegel (ditutup rapat) dan
disimpan dengan aman sebelum digunakan dalam percobaan.
2) Uji Fitokimia Kualitatif
Pada ekstrak rambut jagung (Zea mays L.) dilakukan pengujian fitokimia
kualitatif yang mengacu pada metode Harborne (1987: 34-35). Uji fitokimia
kualitatif pada ekstrak rambut jagung (Zea mays L.) ini dilakukan di
Laboratorium Pendidikan Kimia FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak.
3) Persiapan Hewan Uji
Hewan uji yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tikus
putih jantan galur wistar yang berumur 2-3 bulan dan memiliki berat antara 200
sampai dengan 300 gram sebanyak 28 ekor. Mula-mula semua tikus dibagi dalam
4 kelompok perlakuan, setiap kelompok terdiri dari 7 ekor tikus yang berada pada
1 kandang dan diadaptasi selama 7 hari, kemudian dipindahkan pada kandang uji
diuretik (kandang metabolik).
Hewan uji yang digunakan dibagi menjadi empat kelompok, dan tiap
kelompok terdiri atas 7 ekor tikus putih jantan galur wistar. Dosis yang dipakai
mengacu pada percobaan yang dilakukan oleh Panjaitan (2009: 25). Pembagian
kelompok terhadap hewan percobaan adalah sebagai berikut.
Pada penelitian ini, diharapkan dapat menghasilkan bahan ajar berupa modul
pada materi sistem ekskresi. Isi dari modul ini adalah mengenai sistem ekskresi
manusia yang dihubungkan dengan hasil penelitian mengenai aktivitas diuretik
ekstrak rambut jagung (Zea mays L.). Rancangan modul untuk pembelajaran IPA
pada materi sistem ekskresi ini berdasarkan data hasil penelitian dan disesuaikan
dengan Kurikulum 2013 untuk sekolah menengah (SMP/MTS) dari hasil analisis
kompetensi inti dan kompetensi dasar pada silabus. Berdasarkan silabus Kurikulum
2013 materi pembelajaran pada materi sistem ekskresi membahas tentang struktur dan
fungsi sistem ekskresi, gangguan pada sistem ekskresi dan upaya menjaga kesehatan
sistem ekskresi.
Percobaan aktivitas diuretik ekstrak rambut jagung (Zea mays L.) dilakukan
dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Data volume urin, data pH
urin, data kadar natrium, dan data kadar kalium dalam urin dianalisis secara statistik
menggunakan analisis varians atau ANOVA satu jalur. Kemudian dilanjutkan dengan
uji Duncan dengan menggunakan aplikasi SPSS 23 dengan = 0,05 untuk
mengetahui hasil yang diperoleh berbeda secara nyata atau tidak. Berikut ini langkah-
langkah perhitungan analisis varians yang mengacu pada Usman dan Akbar (2011:
151-153).
n1 n2 n3 nn N
X1 X2 X3 Xn X
X1 X2 X3 Xn
s21 s22 s23 s2n
JKA
RKA = dkA
Jumlah Rata-rata
Jumlah
Kuadrat Dk Kuadrat F
Variasi (RK)
(JK)
Rata-rata JKR 1 RKR Fhitung
Antar JKA dkA RKA
Kelompok
Dalam
JKD dkD RKD
Kelompok
Jumlah X2 ni
V hi
Ki= h=1
n
Keterangan :
Ki = rata-rata kriteria ke-i
Vhi = skor hasil penilaian validator ke-h untuk kriteria ke-i
i = kriteria
h = validator
n = jumlah validator
Hasil yang diperoleh dimasukkan di kolom rata-rata pada lembar validasi modul.
3) Mencari rata-rata aspek dengan rumus :
n
Kij
Ai= i=1
n
Keterangan :
Ai = rata-rata aspek ke-i
Kij =rata-rata untuk aspek ke-i sampai kriteria ke-j
n = banyaknya kriteria
i = aspek
j = kriteria
ij = aspek ke-i dan kriteria ke-j
Hasil yang diperoleh dimasukkan di kolom rata-rata tiap aspek pada lembar
validasi modul.
4) Mencari rata-rata total validasi aspek dengan rumus:
n
Ai
RTVTK= i=1
n
Keterangan :
RTVTK = rata-rata total validitas
Ai = rata-rata aspek ke-i
i = aspek
Hasil yang diperoleh dituliskan pada baris rata-rata total.
3 RTVTK 4 = valid
6) Apabila dikatakan valid maka modul layak untuk digunakan, apabila dikatakan
cukup valid maka modul layak digunakan dengan perbaikan, dan apabila
dikatakan tidak valid maka modul tidak layak digunakan (Khabibah dalam
Yamasari, 2010: 3).