LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran ,kemauan,dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya dapat terwujud.Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada
perikemanusiaan, pemberdayaan,dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan, dan
manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan,antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia
(lansia), dan keluarga miskin.
PENGERTIAN PKRS
Promosi kesehatan Rumah Sakit adalah upaya rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan
pasien, klien dan kelompok-kelompok masyarakat agar pasien dapat mandiri dalam
mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-kelompok masyarakat dapat
mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-masalah kesehatan, dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui pembelajaran dari oleh,
untuk dan bersama mereka,sesuai social budaya mereka, serta di dukung kebijakan public yang
berwawasan kesehatan.
VISI
Oleh karena itu Kementerian Kesehatan menetapkan visi yaitu : Masyarakat sehat yang mandiri
dan berkeadilan .
Rumah sakit merupakan saran kesehatan yang termasuk dalam subsistem upaya kesehatan.
Rumah sakit tidak boleh dipandang sebagai suatu entitas yang terpisah dan berdiri sendiri dalam
sektor kesehatan. Peran rumah sakit adalah mendukung pelayanan kesehatan dasar melalui
penyediaan fasilitas rujukan dan mekanisme bantuan.Menurut WHO, Rumah sakit harus
terintegrasi dalam sistem kesehatan dimana ia berada. Fungsinya adalah sebagai pusat sumber
daya bagi peningkatan kesehatan masyarakat diwilayah yang bersangkutan. Reformasi perumah
sakitan Indonesia sangat diperlukan mengingat masih banyaknya rumah sakit yang hanya
menekankan pelayananya kepada aspek kuratifdan rehabilitative saja. Padahal keadaan ini
menyebabkan rumah sakit menjadi sarana kesehatan yang elit dan terlepas dari sistem
kesehatan dimana ia berada.
Penerapan paradigm diatas akan sangat berpengaruh terhadap pendekatan yang harus
dilaksanakan dalam promosi kesehatan.Untuk itu pengembangan promosi kesehatan dirumah
sakit perlu dilakukan segera mungkin.Untuk mempercepat upaya PKRS menjadi bagian dari
upaya pelayanan kesehatan rumah sakit maka PKRS dirasa penting menjadi salah satu standar
PKRS yang dapat dijadikan acuan dalam penyusunan instrument akreditasi rumah sakit di
Indonesia.
FALSAFAH
Memberikan pelayan an edukasi kesehatan selektif, menyeluruh dan terpercaya secara
professional, efektif dan efisin yang dibutuhkan pasien dan keluarga mengenai kondisi
kesehatan.
NILAI
a. selektif
Informasi yang diberikan adalah unik bagi setiap individu dan berdasarkan hanya yang
terkait dengan kondisi kesehatannya dan apa yang dibutuhkan oleh pasien tersebut.
b. Menyeluruh
Meliputi setiap aspek yang dibutuhkan pasien maupau keluarganya seperti rencana promotif,
diagnosis kerja, rencana diagnostic, rencana terapi, prognosis, rencana rehabilitative, dan
rencana preventif.
c. Terpercaya
Informasi medis yang diberikan berdasarkan ilmu kedokteran berbasis bukti dan
komprehensif
d. Profesional
Dalam memberikan pelayanan edukasi informasi medis dilakukan secara professional.
e. Efektif dan efisien
Memberikan pelayanan pasien dan keluarga serta bekerjasama dengan mitra kerja secara
efektif dan efisien
TUJUAN
1) Terciptanya masyarakat rumah sakit yang menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
melalui perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku pasien
2) Terciptanya pemeliharaan lingkungan rumah sakit dan termanfaatkannya dengan baik
semua pelayanan yang disediakan rumah sakit
3) Meningkatkan kwalitas pelayanan medis dengan memberikan informasi medis yang selektif,
terpercaya dan menyeluruh kepada setiap pasien dan keluarganya yang datang ke rumah
sakit, dengan cara menyediakan informasi yang dibutuhkan pasien maupun keluarganya
seperti rencana promotif, diagnosis kerja, rencana diagnostic, rencana terapi, prognosis,
rencana rehabilitative dan rencana preventif
SASARAN PKRS
Sasaran Promosi Kesehatan Rumah Sakit adalah masyarakat di rumah sakit, yang terdiri dari :
- Petugas
- Pasien
- Keluarga pasien
- Pengunjung
- Masyarakat yang tinggal /berada disekitar rumah sakit
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT
KSU r u s a n
EPe e r a n c a n g a
n d a n
Tk
P e n g e m b a
Urn g a n
AeM a t e r i
t
a
r
i
s
Ditetapkan di : M a k a s s a r
29.J.Ula 1435 H
D i r e k t u r,
KETUA PKRS
1. Nama panitia kerja : PKRS
3. Pengertian
Seorang professional yang diberi tugas dan wewenang untuk dapat memimpin dalam
menjalankan pelaksanaan program PKRS
6.Wewenang
a. Memberikan penilaian kerja anggota PKRS
b. Membuat prosedur PKRS
7.Hasil kerja
a. Daftar kerja untuk anggota PKRS
b. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan di PKRS
c. SPO PKRS
d. Laporan program PKRS
e. Bahan materi edukasi
SEKRETARIS PKRS
1. Nama panitia kerja : PKRS
2. Nama jabatan : Sekretaris PKRS
3. Pengertian
Seorang yang ahli dalam bidang promosi kesehatan dan mampu dalam menjalankan
pelaksanaan program PKRS
4. Persyaratan dan kualifikasi
a. Pendidikan formal : berijazah D3 dari unit terkait
b. Pendidikan non formal : Memiliki pengalaman promosi kesehatan
c. pengalaman kerja : memiliki pengalaman sebagai tenaga PKRS
d. keterampilan : memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi,
berkepribadian mantap dan emosional yang stabil
e. berbadan sehat jasmani dan rohani
5. Tugas dan tanggung jawab :
1.Melakukan kegiatan administrasi sebagai berikut:
a.membuat persuratan sesuai dengan perihal kegiatan tim PKRS
b.mengarsipkan surat masuk dan surat keluar
c.mendokumentasikan seluruh kegiatan tim
d.membuat notulensi rapat/pertemuan tim
e.menyusun rangkuman laporan secara tertulis dari penanggung jawab kegiatan tim .
6.Uraian wewenang
Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
7.Hasil kerja
analisa dan pelaporan
ANGGOTA PKRS
1. Nama Panitia Kerja : PKRS
2. Nama Jabatan : Anggota PKRS
3. Pengertian :
Seorang yang diberi tugas oleh Ketua PKRS dalam mengidentifikasi kebutuhan promosi
kesehatanyang terkait dan memfollow up pelaksanaan dan penerapan program kerja PKRS
dalam masing-masing unit kerja
4. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan formal
berijazah D3 atau persamaannya dalam bidangnya masing-masing dan memiliki minat
dan bakat dalam promosi kesehatan
BAB VIII
PROGRAM KERJA PKRS
BAB IX
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring kinerja PKRS dilakukan dengan pemantauan setiap hari oleh setiap penanggung
jawab unit terkait,dokumentasi permintaan PKRS di status pasien,pencatatan pasien yang
teredukasi di logbook (atau unit dan edukasi kolaboratif) dan formulir pemberian informasi dan
formulir pemberian edukasi kolaboratif. Monitoring jumlah leaflet yang tersedia dilakukan
dengan penyediaan 50 lembar untuk setiap topic materi edukasi di setiap unit terkait setiap
bulannya dan dilakukan refill atau pengisian ulang setiap bulannya. Apabila leaflet habis
sebelum sebulan, maka permintaan leaflet dapat dilakukan ke panitia PKRS. (lihat lembar
permintaan leaflet edukasi)
Evalusi kualitas sumber daya manusia dan fasilitas dilakukan dengan survey lapangan setiap
bulan dan pelatihan mengenai materi edukasi unit-unit PKRS setiap 6 bulan sekali.Evaluasi kerja
panitia PKRS dilakukan dengan pelaporan dari setiap unit PKRS,laporan panitia PKRS dan
survey kepuasan pelanggan setiap 3 bulan
BAB X
RAPAT
Rapat Rutin
Rapat rutin diselenggarakan pada:
Waktu : Setiap rabu minggu pertama setiap bulan
Jam : 13:00 s.d selesai
Tempat: Ruang pertemuan PKRS
Peserta : Sub unit panitia PKRS
Materi : Monitoring dan evaluasi pelaksanaan PKRS di RS IBNU SINA
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi usulan kepada
ketua PKRS
Rapat insidentil
Rapat insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas dan diselesaikan
segera
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Ruang pertemuan PKRS
Peserta : Sub unit PKRS
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas
Kelengkapan rapat : Undangan,daftar hadir,notulen rapat
BAB XI
DOKUMEN BUKTI
Dokumen bukti adalah segala bentuk informasi tertulis dalam rangka promosi kesehatan yang
dibuat oleh dan dari unit-unit PKRS yang meliputi:
1. Materi edukasi
2. Standar Prosedur Opersional (SPO)
3. Leaflet
4. Dan lain sebagainya
Semua dokumen ini disertakan dalam appendix dan digunakan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan PKRS dan penerapan pelayanan PKRS bagi setiap pasien
BAB XII
PENUTUP
Pedoman pengorganisasian Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) ini disusun agar menjadi
acuan dalam pengembangan kegiatan PKRS dan pengembangan Akreditasi Rumah Sakit yang
berhubungan dengan promosi kesehatan. Pedoman ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dengan upaya meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan Rumah Sakit.
Sebagai penutup kiranya dapat diingatkan kembali bahwa PKRS buknlah urusan mereka yang
bertugas diunit PKRS saja, PKRSadalah tanggung jawab dari Direksi RS,dan menjadi urusan
(tugas) bagi hamper seluruh jajaran RS.Yang paling penting dilaksanakan dalam rangka PKRS
adalah upaya-upaya pemberdayaan, baik pemberdayaan terhadap pasien (rawat jalan dan rawat
inap) maupun terhadap klien sehat.
Namun demikian,upaya-upaya pemberdayaan ini akan lebih berhasil,jika didukung oleh upaya-
upaya bina suasana dan advokasi. Bina suasana di lakukan terhadap mereka yang paling
berpengaruh terhadap pasien/klien. Sedangkan advokasi dilakukan terhadap mereka yang dapat
mendukung. Membantu RS dari segi kebijakan (peraturan perundang-undangan) dan sumber
daya, dalam rangka memberdayakan pasien/klien
Banyak sekali peluang untuk melaksanakan PKRS, dan peluang peluang tersebut harus dapat di
manfaatkan dengan baik, sesuai dengan fungsi dari peluang yang bersangkutan.