Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains
pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh
DAVID HARMADHONI
NIM : 107097003388
JAKARTA
2011 M / 1433 H
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya
sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta maupun diperguruan tinggi lain, serta belum
pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta
bersedia menerima segala resikonya jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.
DAVID HARMADHONI
NIM: 107097003388
iii
ABSTRAK
Indonesia merupakan daerah yang dilalui oleh pertemuan tiga lempeng besar
dunia yaitu Indo-Australia bergerak ke Utara, Asia Pasifik ke Timur dan Eurasia ke
Selatan. Kondisi inilah yang menyebabkan Indonesia sering terjadi gempa. Metode
fokal mekanisme salah satu metode yang sering digunakan untuk mengetahui
mekanisme pusat gempa. Pada penelitian ini digunakan Analisis data polaritas awal
gelombang P yang dihasilkan oleh gempa tektonik Blitar, Jawa Timur pada tanggal
17 Mei 2011 dengan Magnitude 6.1 SR untuk mendapatkan parameter sesar yaitu
Strike, Dip dan Rake. Sehingga dapat ditentukan orientasi bidang sesar atau patahan
dan mengetahui jenis patahan yang terjadi berdasarkan data arah gerakan awal
gelombang P. Penentuan mekanisme pusat gempa dapat ditentukan dengan data
polaritas gelombang P dengan program komputer AZMTAK. Hasil dari solusi
mekanisme pusat gempa Blitar, Jawa Timur menunjukkan bahwa sesar yang terjadi
sesar turun dengan nilai bidang nodal pertama Strike 122, Dip 60 dan Rake -78.
Sedangkan pada bidang nodal kedua memiliki Strike 279, Dip 32 dan Rake -109.
Hasil dari penampang melintang zona Blitar yaitu segmen B-B Penyebaran
Hiposenter mencapai kurang lebih 151km, penyebaran Shallow Dip membentuk
sudut sekitar 26 terhadap Horisontal sampai kedalaman kurang lebih 110km.
Kata Kunci : fokal mekanisme, Strike, Dip, dan Rake, AZMTAK, Shallow Dip.
iv
ABSTRACT
Keyword: focal mechanisms, Strike, Dip, and Rake, AZMTAK, Shallow Dip.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul
ANALISA MEKANISME FOKUS GEMPA DI BLITAR-JAWA TIMUR 17
MEI 2011 dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat kelulusan
menempuh perkuliahan jenjang Sarjana (S1) di Program Studi Fisika, Jurusan
Geofisika - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis Selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah - yang telah
memberikan izin penulisan skripsi.
2. Bapak Drs. Sutrisno, M.Si. selaku Ketua Jurusan Program Studi Fisika
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang telah memberikan izin,
bimbingan dan arahan kepada penulis.
3. Ibu Tati Zera, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar
membimbing, mengarahkan, memberikan saran kepada penulis sampai selesai
penulisan skripsi ini.
4. Orang tua dan beserta keluarga atas doa dan dukunganya yang tak terhingga
sehingga terselesaikanya skripsi dan kuliah di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
5. Mas Bayu,S.Si yang telah membimbing di BMKG sehingga skripsi ini dapat
selesai.
6. Sahabat-sahabat setia Satria, andri,fajar,tio,pangki, romi,pendi,away,adam,ozy
atar, Qolby, dan Destri yang bersama - sama dalam suka duka menjalani
kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Bapak Wahyudi Yang telah memberikan ruangan untuk mengerjakan skripsi
vi
8. Teman - teman Fisika UIN angkatan 2006, 2007 dan 2008 yang tidak bisa
disebutkan disini yang dengan kebersamaan dan kekompakanya selama
dalam menjalani perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis berharap semoga pihak yang telah membantu dalam penyusunan
skripsi ini mendapatkan balasan kebaikan dari Allah Subhanahu Wa Taala.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan saya sendiri. Penulis hanya berharap
semoga karya kecil ini dapat memberikan kemanfaatan bagi kehidupan, dan
menambah kebaikan ketika menghadapi hari pembalasan. Untuk perbaikan skripsi
ini, penulis mengharapkan kritik, saran dan pendapat yang membangun.
David Harmadhoni
vii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang. 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Batasan Masalah.. 3
1.4 Tujuan Penelitian.. 4
1.5 Manfaat Penelitian... 4
1.6 Sistematika Penulisan... 5
BAB II DASAR TEORI.. 6
2.1 Teori Gempa Bumi... 6
2.2 Macam-Macam Gempa Bumi.. 8
2.3 Gelombang Seismik.. 11
2.4 Teori Pegas Elastis 14
2.5 Teori Dasar Mekanisme Fokus. 15
2.5.1 Teori Kopel Ganda.. 15
2.5.2 Diagram Mekanisme Pusat Gempa. 17
2.6 Teori Mekanisme Dengan Metode Impuls Pertama Gelombang
Primer (P). 25
2.7 Penentuan Tipe Sesar 28
viii
2.8 Kondisi Seismotektonik Blitar, Jawa Timur Dan Sekitarnya... 31
BAB III METODE PENELITIAN 33
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian. 33
3.2 Alat Dan Bahan 33
3.3 Pengolahan Dan Analisa Data.. 34
3.4 Prosedur Kerja.. 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 39
4.1 Penyebaran Pusat Gempa Bumi... 39
4.2 Penampang Melintang.. 41
4.3 Solusi Mekanisme Sumber Gempa Bumi 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 47
5.1 Kesimpulan.. 47
5.2 Saran 48
DAFTAR PUSTAKA. 49
LAMPIRAN................................................................................................ 50
ix
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 3.2 Diagram Alir Penentuan Solusi Mekanisme Sumber Gempa
Bumi. 38
Gambar 4.1 Penyebaran Pusat Gempa Bumi di Blitar, Jawa Timur dan
Sekitarnya 39
Gambar 4.2 Irisan Penampang Melintang... 41
Gambar 4.3 Penampang Melintang Segmen A-A. 42
Gambar 4.4 Penampang Melintang Segmen B-B.. 42
Gambar 4.5 Penampang Melintang Segmen C-C.. 43
Gambar 4.6 Solusi Mekanisme Sumber Gempa Bumi Blitar,Jawa Timur.. 44
Gambar 4.7 Hasil Solusi Mekanisme Dari USGS.. 45
xi
BAB I
PENDAHULUAN
geologi unik dan rumit. Hal ini dikarenakan, Indonesia merupakan jalur
tektonik bersifat labil dan merupakan kawasan pinggir benua yang paling
aktif didunia.
1
Kompleksnya proses tektonik dan tingginya tingkat seismisitas di
sumber gempa bumi. Bentuk atau pola penunjaman serta mekanisme dari
Indonesia adalah Jawa Timur, hal ini karena Jawa Timur merupakan salah
satu daerah dengan kondisi tektonik yang sangat kompleks. Propinsi Jawa
Timur yang terletak di 111 derajat 0-114 derajat 4 Bujur Timur dan 70
terjadi gempa salah satunya adalah jalur tumbukan lempengan Eurasia dan
2
Indo-Australia di bagian Selatan Jawa Timur dan pergeseran lempeng
sebagai berikut:
3
2. Masalah pendugaan pola sesar / mekanisme fokal dari gempa kuat di
Timur.
antara lain arah jenis sesar (strike), besar kemiringan (dip), besar sudut
gempa bumi.
4
2. Merevisi pemetaan tektonik dari suatu daerah dengan informasi
Tugas akhir ini terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
interpretasi data.
berikutnya.
5
BAB II
DASAR TEORI
adalah gempa bumi tektonik. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pergeseran
tersebut bergerak dengan arah dan kecepatan berbeda. Menurut teori konveksi
pergerakan ini disebabkan oleh arus konveksi. Maksudnya bumi yang terdiri dari
lithosfer dan Asthenosfer yang bersuhu tinggi timbul arus yang disebut arus
konveksi.
beberapa lempeng tektonik besar . lempeng tektonik adalah litosfer bumi yang
terdiri dari mantel dan kerak bumi yang mengapung diatas asthenosfer yang cair
dan panas . Adanya gaya tektonik yang timbul akibat arus konveksi di dalam
mantel bumi, maka lempeng tektonik akan saling bergerak, bertumbukan serta
bergeser satu sama lain. Oleh karena itu timbul tekanan yang menyebabkan
6
Batas-batas lempeng merupakan suatu daerah yang secara tektonik sangat
1. Zona Konvergen
Zona ini ditandai dengan adanya dua lempeng yang berbatasan, bergerak
dengan arah yang saling mendekati. Zona konvergen dapat dibedakan menjadi
a. Zona Tumbukan
Pada zona ini kedua lempeng bergerak saling mendekati sehingga pada
pegunungan lipatan.
b. Zona Subduksi
Pada zona ini ke dua lempeng saling bertumbukan (lempeng benua dan
2. Zona Divergen
Zona ini ditandai dengan adanya dua lempeng yang berbatasan bergerak
materi-materi lempeng.
3. Zona Singgungan
Zona ini ditandai dengan dua lempeng yang saling bergerak relatif sejajar
satu dengan yang lain sehingga terjadi gesekan pada bidang batas
7
lempeng. Akibat gesekan ini akan timbul gempa-gempa dangkal yang
energi yang terakumulasi atau tersimpan dalam bentuk gelombang seismik. Pada
1. Gempabumi Tektonik
dari lapisan batuan secara tiba-tiba di dalam bumi. Menurut penyelidikan 90%
dari jumlah gempabumi yang ada di dunia akibat dari gempabumi tektonik.
kulit bumi. Getaran gempabumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian
8
Gambar 2.2 Skematik dari proses terjadinya gempabumi tektonik.
Gempabumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma gas di dalam dapur
magma (batholite), dan jika gejala vulkanis tersebut meningkat maka dapat
Gempabumi ini hanya dirasakan pada daerah sekitar gunung berapi itu saja.
yang diketahui, batuan kapur mudah larut dalam air sehingga akan terjadi
dari gua ini, juga di daerah-daerah dimana terdapat endapan garam, gejala ini
9
Ada juga jenis gempa yang lain, namun sangat jarang terjadi diantaranya :
menjadi:
dekat ke permukaan.
mekanisme terjadinya.
gelombanggempa bumi.
10
Hiposenter yaitu lokasi terjadinya gempa bumi (pusat gempa bumi)
bujur)
di dalam bumi. Pola mekanisme ini tergantung pada medium penjalaran atau
keadaan struktur kulit bumi serta distribusi gaya atau stress yang terjadi.
11
b. Gelombang Transversal (S) yaitu gelombang yang arah rambatnya
permukaan atau pada suatu lapisan dalam bumi, gelombang ini terdiri dari:
gerakan partikelnya terletak pada suatu bidang yang tegak lurus dengan arah
penjalarannya.
12
Gelombang kompresional disebut gelombang primer (P) karena
kecepatannya paling tinggi diantara gelombang yang lain dan tiba pertama kali.
Sedang gelombang shear disebut gelombang sekunder (S) karena tiba yang kedua
akan menjadi hilang pada jarak lebih besar dari 130, dan tidak terlihat sampai
dengan jarak kurang dari 140. Hal tersebut disebabkan karena adanya inti bumi.
Gelombang langsung P akan menyinggung permukaan inti bumi pada jarak 103
dan pada jarak yang akan mengenai inti bumi pada jarak 144. Gelombang P akan
timbul kembali yaitu gelombang yang menembus inti bumi dengan dua kali
bumi, namun tetap tidak dapat menembus inti bumi sebagai gelombang
transversal. Keadaan ini membuktikan bahwa inti luar bumi berupa fluida. Untuk
13
penelitian tetap diasumsikan keadaan homogen, yaitu bagian luar bumi dan inti
menimbulkan suatu energi yang disebut energi elastis. Kalau hal ini terjadi terus
menerus, maka terjadi akumulasi energi yang besar, pada saat kondisi tertentu
ditimbulkan oleh gerakan relatif tersebut, energi elastis yang terakumulasi akan
segala arah. maka gempabumi tersebut terjadi dan dirasakan sebagai suatu
Gambar 2.5 Mekanisme gempabumi yang menjadi sumber gempa tektonik. Garis
tebal vertikal menunjukan pecahan atau sesar pada bagian bumi yang padat.
bentuk geologi. Karena di dalam bumi terjadi gerakan yang terus-menerus, maka
14
akan terdapat stress yang lama kelamaan akan terakumulasi dan mampu merubah
mengandung stress dimana telah terjadi perubahan bentuk geologi. Untuk daerah
A mendapat stress ke atas, sedang daerah B mendapat stress ke bawah. Proses ini
berjalan terus sampai stress yang terjadi (dikandung) di daerah ini cukup besar
kelamaan karena lapisan batuan sudah tidak mampu lagi untuk menahan stress,
maka akan terjadi suatu pergerakan atau perpindahan yang tiba-tiba sehingga
Pada keadaan III menunjukan lapisan batuan yang sudah patah, karena
sesar ini akan berjalan terus, sehingga seluruh proses diatas akan diulangi lagi dan
sebuah gempa akan terjadi lagi setelah beberapa waktu lamanya, demikian
seterusnya.
Gaya kopel ganda menyatakan sumber gempa bekerja empat gaya sama
besar dan berlawanan arah yang berlaku sebagai sepasang momen gaya yang
saling tegak lurus. Sistem ini dapat menerangkan posisi gaya yang bekerja pada
akhir proses patahnya atau bergesernya suatu lapisan sesuai teori pegas elastis
(Elastis Rebound Theory). Teori ini dapat juga menerangkan polaritas gelombang
15
Model kopel ganda Model equivalen force Sumber sesar sebenarnya Pola radiasi gelombang S
a. Asumsi sumber titik : Dengan asumsi bahwa sumber gempa adalah sebuah
titik. Hal ini cocok apabila jarak hyposenter dan stasiun lebih besar dari
ukuran sesar.
b. Konfigurasi sistem gaya kopel ganda : Model ini mempunyai dua pasang
berlawanan arah.
c. Ekuivalen sistem gaya kopel ganda dengan dislokasi geser (gerak sesar):
16
Salah satu dari dua orientasi kopel ganda merupakan orientasi dari sesar,
sehingga kopel ganda menghasilkan dua orientasi bidang sesar yang mungkin
terjadi.
yang dipancarkan oleh hiposenter. Jika stasiun seismograf yang melingkupi pusat
gempa cukup banyak maka dengan mudah dapat dipisahkan antara kelompok
stasiun yang merekam kompresi dan kelompok stasiun yang merekam dilatasi.
Kadang-kadang jumlah stasiun tidak cukup sehingga tidak semua gempa dapat
secara global dapat digunakan prosedur grafik untuk menentukan dua bidang
nodal. Hiposenter diasumsikan sebagai bola dengan radius sangat kecil yang
disebut bola pusat gempa (gambar 2.7). Gelombang gempa mencapai stasiun
seismograf S meninggalkan bola pusat gempa dengan sudut elevasi i dan azimuth
atau dilatasi yang diamati di stasiun seismograf S. Prosedur ini dilakukan untuk
gelombang P secara global yang yang dipancarkan dari hiposenter. Metode ini
tidak berubah selama penjalarannya sehingga polaritas pada bola pusat gempa
17
Untuk kasus gelombang seismik refleksi seperti gelombang P, polaritas
Karena bola pusat gempa merupakan bentuk dimensi ruang maka polaritas
Hal ini sangat sulit untuk diinterpretasikan secara visual (gambar 2.8). Untuk
mengatasi masalah tersebut perlu dibuat proyeksi dari bentuk tiga dimensi ke
bentuk dua dimensi yang disebut sebagai diagram mekanisme pusat gempa yang
S = Hiposenter gempa
18
Gambar 2.8 gambaran tiga dimensi radiasi gelombang gempa model kopel
ganda.
memproyeksikan dari bola pusat gempa ke diagram pusat gempa. Pada model
19
kopel ganda pola radiasi gelombang seismik simetri dengan hiposenter sehingga
yang dapat diproyeksikan hanya setengah bola pusat gempa. Bola pusat gempa
dibelah menjadi dua (bagian atas dan bawah) oleh bidang horizontal yang melalui
hiposenter. Polaritas data S (kompresi atau dilatasi) pada belahan bola bagian
bawah diproyeksikan ke titik pada diagram. Polaritas data pada belahan bola
bagian atas simetri dengan data yang ada di belahan bola bagian bawah.
Dua bidang nodal dinyatakan pada diagram sebagai dua garis (gambar
2.10) Karena dua bidang tersebut tegak lurus satu sama lain maka masing-masing
bidang saling berpotongan melalui pusatnya. Pusat ini merupakan vektor yang
tegak lurus bidang. Arah vektor yang menjauhi hiposenter ditandai dengan titik
potong antara vektor dan bola pusat gempa yang dinyatakan titik pada diagram.
Gambar 2.10 menunjukkan titik potong tersebut sebagai titik A dan B pada garis
nodal b dan a.
20
Dua garis nodal membagi diagram ke dalam empat kuadran kompresi dan
gambar arsiran. Pada diagram dapat dibaca parameter bidang nodal yang terdiri
dari sudut strike, dip, dan rake (slip). Penting untuk diketahui bahwa salah satu
dari diagram mekanisme pusat gempa. Bagian kanan gambar tersebut digunakan
menentukan azimuth dan sudut busur pada garis nodal. Garis horizontal
21
digunakan untuk menentukan sudut atau bidang nodal yang diukur dari garis
vertikal. Gambar 2.12 ; 2.13 dan 2.14 menunjukkan cara bagaimana menentukan
strike, dip, rake, lokasi (plunge dan azimuth) sumbu P dan T pada diagram yang
berikut :
1. Untuk menentukan strike, posisi hanging wall di sebelah kanan arah strike
dan diukur searah jarum jam dari arah utara (gambar 2.12).
(gambar 2.12).
22
3. Sumbu tekanan P dan sumbu tarikan T terletak pada titik 450 dari dua titik
nodal disebut sumbu N (null) yang merupakan arah stress nol. Sumbu P,
T, dan N ditentukan oleh azimuth (diukur searah jarum jam dari arah
utara) dan plunge (diukur ke arah bawah dari horizontal). Kedua sudut
seismogram.
Gambar 2.13 Penentuan sumbu P dan T 450 dari dua kutub pada garis
nodal.
23
Jika pusat diagram (hiposenter) berada di kuadran kompresi (arsiran) maka
sesar gempa disebut reverse fault dan jika berada di kuadran dilatasi maka
disebut normal fault. Dengan kata lain bila sumbu T berada pada satu
bila sumbu P berada dalam kuadran yang sama dengan hiposenter maka
akan dihasilkan normal fault. Jika pusat diagram berada pada atau dekat
4. Vektor slip untuk satu bidang nodal tegak lurus pada bidang nodal lainnya
sehingga vektor slip untuk bidang nodal berhubungan dengan kutub vektor
bidang nodal lainnya. Rake dari vektor slip didefinisikan dengan sudut
antara arah strike dan vektor slip (kutub vektor) (gambar 2.14). Atau
i. Untuk normal fault, rake dari bidang nodal ditandai dengan [sudut
ii. Untuk reverse fault rake bidang nodal diperoleh dengan 1800 [sudut
stereografis.
Sudut rake negatif untuk normal fault karena sudut rake negatif
footwall block. Untuk reverse fault bila vektor slip menunjuk ke arah atas dan
diukur sudut antara arah strike dan kutub pada setengah lingkaran bagian atas.
24
bagian bawah kemudian mengkonversi sudut yang telah diukur pada setengah
bola bagian bawah ke sudut rake dengan mengurangkan sudut tersebut dari
1800.
Gambar 2.14 Penentuan sudut rake pada reverse fault (kiri) dan normal
fault (kanan).
2.6 Teori Mekanisme Dengan Metode Impuls Pertama Gelombang Primer (P)
terpancarkan ke segala arah berbentuk phase gelombang. Fase awal yang tercatat
lebih dahulu ialah gelombang P, karena memiliki kecepatan terbesar dari pada
amati untuk mempelajari fokal mekanisme. Hal ini dapat disebabkan karena
gelombang P yang paling jelas pembacaannya. dan alat yang digunakan pada
menjadi sulit. Selain untuk menetukan gerakan awal gempa dan studi solusi
25
bidang sesar, metode ini penting untuk menetukan gerakan dari plate tektonik dan
bidang sesar yang disebut sebagai Fault Plane Solution. Ada beberapa
a. Arah gerak awal gelombang P harus dianggap sama atau sesuai dengan
Teori kopel ganda menyatakan bahwa pada sumber gempa bekerja empat
gaya yang sama besar dan berlaku sebagai pasangan momen gaya yang saling
tegak lurus.
Earth surface
P P
P P
26
Pada dasarnya solusi bidang sesar adalah mencari dua bidang nodal
Bola fokus adalah suatu ilustrasi dari sebuah bola yang berpusat di sumber
gempa. Bola fokus meliputi jejak seismik yang menjalar dari sumber gempa
sampai ke stasiun penerima. Untuk menetukan posisi suatu titik pada bola fokus
yang memuat informasi impuls pertama gelombang primer (P) kompresi atau
Dimana :
adalah azimuth stasiun penerima yang diukur dari titik utara episenter
ke stasiun penerima searah jarum jam. Dari hasil pengukuran dan i serta
27
2.7 Penentuan Tipe Sesar
gambar. Bidang sesar (fault plane) adalah sebuah bidang yang merupakan bidang
tektonik antara dua blok tektonik. Sudut kemiringan sesar (Dip Angel) adalah
sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang horizontal. Vektor
kemiringan (Dip Vektor) adalah vektor yang searah dengan kemiringan bidang
sesar, sedangkan Vektor strike (Strike vector) adalah vektor yang sejajar dengan
yaitu :
1. Dip Slip Movement : Pergerakan sesar terjadi dalam arah sejajar dengan
2. Strike Slip Movement : Pergerakan dasar terjadi dalam arah sejajar dengan
Orientasi sesar ditentukan oleh parameter bidang sesar yang terdiri dari :
1. Strike : Adalah sudut yang dibentuk oleh jurus sesar dengan arah utara.
Strike diukur dari arah utara kearah timur searah dengan jarum jam hingga
2. Dip : Adalah sudut yang dibentuk oleh bidang sesar dengan bidang
horisontal dan diukur pada bidang vertical dengan arahnya tegak lurus
jurus patahan 0 90 .
28
3. Rake : Adalah sudut yang dibentuk arah slip dan jurus patahan. Rake
berharga positif pada patahan naik (Thrust Fault) dan negative pada
utara
strike
jurus
slip
Rake
adalah :
1. Sesar turun atau (normal fault), bila hanging wall pada sesar tersebut
relatif turun terhadap foot wall. Parameter sesar jenis ini akan memenuhi
rentang (- - 0)
29
2. Sesar naik (thrust fault), bila hanging wall pada sesar tersebut relatif naik
terhadap foot wall parameter jenis ini memiliki nilai = 0 dan =/2 dan
3. Sesar mendatar (strike slip fault) bila arah gerakan relatif masing-masing
blok pada sesar tersebut sejajar dengan jurus (strike). Parameter jenis ini
memiliki nilai =/2 dan = 0 atau . Sesar jenis ini dapat dibagi lagi
menjadi dua jenis yaitu left-lateral slip fault bila nilai = 0 dan right-
4. Gerakan kombinasi antara sesar mendatar dengan sesar naik atau turun
30
Dalam menentukan solusi bidang sesar, dasar yang di gunakan adalah
gelombang P dalam kuadrankuadran kompresi dan dilatasi pada bola fokus. Pada
gambar, daerah yang diarsir merupakan daerah kompresi dan yang tidak diarsir
adalah daerah dilatasi. Untuk menentukan tipe sesar dilakukan dengan cara
mengamati dimana letak pusat lingkaran, di daerah yang diarsir atau tidak
yang tinggi, yaitu tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Tumbukan antar
lempeng Eurasia yang bergerak dari timur ke barat. Pesisir selatan Jatim dan Bali
masuk dalam zona bahaya gempa yang berpotensi tsunami sebab di wilayah
selatan Jatim terdapat patahan panjang mulai dari sebelah barat Sumatra, Selatan
bawah lempeng Sunda yang relatif diam, lempeng Australia menunjam dengan
31
Gambar 2.22 Peta Seismotektonik Pulau Jawa
Di pulau Jawa terdapat tiga patahan besar yakni sesar di Cimandiri (Jawa
Barat), sesar Opak ( Daerah Istimewa Yogyakarta), dan sesar Grindulu (Pacitan,
Jawa Timur). Sesar Grindulu yaitu patahan yang membelah Kabupaten Pacitan
dan Kabupaten Ponorogo, sesar Grindulu merupakan jalur patahan lempeng benua
Bandar, Nawangan, Punung Arjosari, serta Donorojo. Salah satu sesar utama di
pulau Jawa ini searah dengan jalur sungai Grindulu yang memanjang dari pantai
selatan hingga daerah hulu di Kecamatan Bandar, jalur sesar ini sangat rawan
karena menjadi area rambatan gempa apabila terjadi tumbukan antara lempeng
32
BAB III
METODE PENELITIAN
(BMKG) Pusat Jakarta khususnya di bidang Informasi Dini Gempa dan Tsunami.
Daerah penelitian adalah gempa Blitar, Jawa Timur 17 Mei 2011 dengan
Pada penelitian ini alat dan bahan yang digunakan dalam analisis
mekanisme sumber gempa bumi zona Blitar, Jawa Timur berdasarkan seismisitas
2) Software WinITDB
3) Microsoft Office
4) Note pad
33
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Data gempa bumi Blitar, Jawa Timur dari USGS pada tanggal 17 Mei
2011.
WinITDB. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data gempabumi pada
koordinat (-8o LS) (-12o LS) dan (111o BT )- (114o BT). Data gempabumi
tersebut diperoleh dari rekaman United State Geological Survey (USGS) pada
tanggal 17 Mei 2011 melalui jaringan internet. Data gempabumi yang digunakan
magnitudo. Magnitudo yang digunakan adalah 6.1 SR. Data gempabumi yang
software WinITDB, karena format data USGS berbeda dengan format data yang
dapat diproses software WinITDB. Oleh karena itu, format data USGS harus
dengan program notepad. Data USGS yang telah dikonversi kemudian diproses
atau peta seismisitas. Data USGS yang telah dikonversi menjadi format data
software WinITDB .
34
Langkah selanjutnya adalah membuat penampang melintang seismisitas
trench.
hiposenternya.
dinyatakan dalam kompresi (c) dan dilatasi (d). Data yang digunakan diperoleh
dari hasil rekaman melalui jaringan internet. Data yang digunakan meliputi posisi
sebagai berikut:
1. Menyusun format data input dengan urutan lintang, bujur, kedalaman, jumlah
35
diubah menjadi -1. Data input yang sudah disusun disimpan dengan nama
2. Membuka program AZMTAK, kemudian menuliskan nama file data input yang
sesuai, nama file database stasiun yang digunakan dan nama file output.
Dalam hal ini nama file database stasiun yang digunakan dinyatakan sebagai
output.out). File output memuat data nama stasiun, gerak kompresi atau
dua buah bidang nodal secara manual yang memisahkan antara daerah
kebenaran atau konsisten data 25%. Jika tingkat konsisten datanya < 25%
software ArcView Gis ver 3.3. Dalam bentuk diagram alir (flowchart).
36
3.4 Prosedur Kerja
mulai
Data gempa bumi Blitar, Jawa Timur dari USGS pada tanggal 17 Mei 2011 pada
koordinat (-8LS) (-12 LS) dan (111BT)- (114BT) , semua kedalaman dan
magnitudo
Proses data gempa bumi yang sudah di konversi dengan software Win ITDB
Peta seismisitas
Hasil analisis
Selesai
Gambar 3.1 Diagram alir pembuatan peta seismisitas dan penampang melintang
37
Mulai
Data gempa bumi Blitar, Jawa Timur meliputi : nama stasiun, kompresi (c), dilatasi (d),
pada koordinat (-8LS)-(-12LS) dan (111BT- 114BT, semua kedalaman dan
magnitudo
Menyusun format data input dengan urutan lintang, bujur, kedalaman, jumlah
stasiun, nama stasiun, dan kompresi (1) atau dilatasi (-1)
ya
Peta seismotektonik
Selesai
38
BAB IV
Zona Blitar Blitar, Jawa Timur dan sekitarnya merupakan zona yang
mempunyai tingkat seismisitas tinggi. Hasil pemetaan data gempa bumi Blitar,
Jawa Timur dan sekitarnya menggunakan software Win ITDB yang mencakup
gambar 4.1 atau disebut peta seismisitas. Penyebaran pusat gempa bumi
dibedakan menjadi tiga variasi kedalaman yaitu gempa bumi dangkal (0-60km)
yang ditandai dengan warna merah, gempa bumi menengah (61-300km) ditandai
dengan warna kuning dan gempa bumi dalam (>300km) ditandai dengan warna
hijau.
Pacitan Lumajang
Blitar Jember
Pusat gempa
Gambar 4.1 Penyebaran pusat gempa bumi di Blitar, Jawa Timur dan sekitarnya
39
Peta di atas menunjukkan bahwa zona Blitar, Jawa Timur dan sekitarnya
mempunyai aktivitas gempa bumi yang tinggi. Aktivitas gempa bumi yang tinggi
Aktivitas tektonik zona Blitar, Jawa Timur adalah tumbukan lempeng Indo
Australia dan Eurasia, tabrakan antar lempeng itu karena lempeng Indo Australia
bergerak menuju utara mengarah ke lempeng Eurasia yang bergerak dari timur ke
barat. Pesisir selatan Jatim dan Bali masuk dalam zona bahaya gempa yang
berpotensi tsunami sebab diwilayah selatan Jatim terdapat patahan panjang mulai
40
4.2 Penampang Melintang
Jawa Timur dan sekitarnya maka zona penelitian ini dibagi menjadi beberapa
penampang melintang, hasil penentuan batas melintang dapat dilihat pada gambar
4.2. Dalam penelitian ini dibuat 3 penampang melintang yang diproyeksikan pada
bidang AA, BB, dan CC. Penampang melintang tersebut dibuat secara vertikal
berbeda.
A B C
A B C
41
A
1.Segmen A-A
42
2.Segmen B-B
3.Segmen C-C
dapat mengetahui gambaran pola tektonik suatu daerah dapat juga dilakukan cara
43
arah stress daerah sumber gempa. Secara umum ada tiga jenis sesar menurut
mekanismenya yaitu selalu murni sesar naik, sesar turun, sesar mendatar, tetapi
ada sesar campuran atau oblique fault yaitu variasi antara sesar mendatar dengan
sesar naik atau turun. Untuk mengidentifikasi tipe sesar dapat menggunakan
perbedaan nilai rake (). Selain sesar naik, sesar turun dan sesar mendatar, pada
kenyataannya sesar yang terjadi itu juga dapat ditentukan berdasarkan titik pusat
dari diagram mekanisme sumber gempa bumi. Apabila posisi pusat diagram
berada di luadran kompresi maka sesar naik, jika berada di kuadran dilatasi
disebut sesar turun, jika pusat diagram berada pada atau dekat dua garis nodal
Gambar 4.6 Solusi mekanisme sumber gempa bumi Blitar, Jawa Timur
Pada gambar 4.4 adalah gambar solusi mekanisme sumber gempa bumi di
Blitar, Jawa Timur yang jenis sesarnya adalah sesar turun. Sumbu P berada di
tengah dengan plunge 73 dan azimuth 61, sedangkan pada sumbu T berada di
selatan dengan plunge 14 dan azimuth -157. Bidang nodal pertama memiliki
strike 122,dip 60, dan rake -78. Sedangkan pada bidang nodal kedua memiliki
44
strike 279,dip 32, dan rake -109. Subduksi di Blitar, Jawa timur kemiringannya
sesar dan bidang nodal pertama adalah bidang bantu. Distribusi sumbu P
(tekanan) terletak di tengah tengah antara utara timur selatan dan barat arahnya
menyebar ke selatan. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan maksimum berasal dari
arah utara yaitu lempeng Eurasia dan dari arah selatan lempeng Indo-Australia.
bidang patahan turun dengan nilai rake -1050 dan arah jurus/jenis sesar (strike)
bidang N 279 dan miring landai/kemiringan (dip) sekitar 470. Lokasi centroid
pada gempa Blitar adalah 9.55 LS dan 112.55 BT, dengan kedalaman 25 km.
Sudut pergeseran (rake) pada nodal kedua adalah -750 dengan miring
45
landai/kemiringan (dip) 450 dan arah jurus/sesar (strike) sebesar 1200 dengan
magnitudo 6.1 SR. Hasil analisis USGS menggunakan metode momen tensor
centroid.
diselesaikan baik oleh USGS memberikan tipe sesar yang sama dengan yang
sehingga perbedaan yang terlihat tidak terlalu besar. USGS dengan momen tensor
metode yang berbeda ini akan menghasilkan interpretasi yang berbeda pula, dan
solusi yang lebih akurat, karena gelombang ini mudah ditentukan dan dibedakan
46
BAB V
5.1 Kesimpulan
Blitar, Jawa timur dan sekitarnya berdasarkan seismisitas dan mekanisme sumber
memiliki nilai rake -78 dan arah jurus /jenis sesar (strike) bidang N 122
dan miring landai/ kemiringan (dip) sekitar 60, sudut pergeseran rake pada
nodal kedua adalah -109 dengan landai / kemiringan (dip) 32 dan arah
2. Jenis sesar pada hasil analisis mekanisme sumber gempa bumi Blitar, Jawa
tekanan maksimum berasal dari arah utara yaitu lempeng Eurasia dan dari
47
5.2 Saran
1. Hasil analisis yang diperoleh dengan penyesuaian data geologi dan kondisi
tektonik maka hasil bidang nodal pertama strike 122, dip 60, dan rake -
78 serta bidang nodal kedua strike 279, dip32 dan rake -109.
pertama gelombang P Jenis sesar pada Blitar, Jawa Timur 17 Mei 2011
48
DAFTAR PUSTAKA
49
LAMPIRAN
Data Polaritas Gerakan Pertama Gelombang
50
LAMPIRAN
Hasil Out Put Program AZMTAK
Contoh Out Put Hasil Program AZMTAK pada mekanisme sumber gempa
bumi Blitar 17 Mei 2011.
51
LAMPIRAN
Contoh Hasil Solusi Mekanisme Pusat Gempa Bumi Blitar Menggunakan
Program PMAN
52
LAMPIRAN
Contoh Hasil Solusi Mekanisme Pusat Gempa Bumi Blitar Dari USGS
53
LAMPIRAN
Contoh peta penyebaran gempa bumi Blitar, Jawa Timur
54
LAMPIRAN
Contoh Hasil Penampang Melintang Dengan menggunakan software win
ITDB
55
2. Penunjaman daerah Blitar
56
3.penunjaman Jember
57