Anda di halaman 1dari 4

7.

2 Saran

Perubahan struktur umur penduduk menyebabkan ledakan penduduk usia


kerja. Namun kelompok penduduk usia kerja muda di DIY sebagian besar masih
berstatus masih sekolah baik SMA maupun Perguruan Tinggi. Jadi dapat
dikatakan bahwa meledaknya penduduk usia kerja akibat terjadinya potensi bonus
demografi belum sepenuhnya merepresentasikan pemanfaatan potensi bonus
demografi secara maksimal. Perlu adanya upaya nyata dan menyeluruh dalam
memanfaatkan potensi bonus demografi agar potensi bonus demografi dirasa
menguntungkan bagi penduduk maupun pembangunan. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah menyediakan fasilitas pendidikan formal yang
memberikan keterampilan, sehingga penduduk usia kerja muda dapat memperoleh
bekal keterampilan dan dapat siap terjun ke pasar kerja. Dengan kata lain perlu
diterapkan program from school to work. Namun adanya potensi bonus demografi
berpengaruh pada peningkatan penduduk usia produktif yang bekerja dati tahun
ke tahun.

Perubahan struktur umur penduduk juga menyebabkan penduduk lanjut


usia naik secara perlahan. Penduduk lanjut usia mengalami penurunan baik fisik,
psikis, ekonomi, dan sosial. Apabila penduduk lanjut usia ini mengalami sakit-
sakitan, terlantar dan miskin, maka jumlah penduduk lanjut usia akan
memperburuk kondisi kependudukan DIY dan menjadi tanggungan kelompok
penduduk usia produktif. Perlu upaya sejak dini untuk mempersiapkan penduduk
usia lanjut yang aktif dan mandiri (active ageing), yang dapat diupayakan melalui
pemeliharaan kesehatan dan asupan gizi yang seimbang, gaya hidup sehat, dan
olah raga yang teratur. Selain itu, pemerintah perlu membuat suatu social security
(jaminan sosial) yang tepat dan sesuai untuk penduduk lanjut usia, terutama bagi
kelompok yang berada di sektor informal. Untuk kabupaten yang belum mencapai
bonus demografi yakni Kabupaten Kulon Progo dan Gunungkidul, perlu adanya
tinjauan ulang mengenai penyebab belum tercapainya potensi bonus demografi di
dua kabupaten tersebut dan upaya lebih lanjut agar kedua kabupaten ini segera
memperoleh potensi bonus demografi seperti kabupaten/kota lainnya.

85
DAFTAR PUSTAKA

Adioetomo, Sri Moertiningsih dan Merry Sri Widyanti. 2009. Kontribusi Program
KB terhadap Penurunan Fertilitas Indonesia 1970-2000. Warta Demografi
Demografi Tahun 39, No. 2, 2009, hal. 12-21.

Adioetomo, Sri Moertiningsih, Lalu Burhan, Nizam Yunus. 2010. 100 Tahun
Demografi Indonesia, Mengubah Nasib Menjadi Harapan. Jakarta: Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dan Lembaga Demografi Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.

Ananta, Aris, (1997). Peran Analisis Demografi dalam Perencanaan


Pembangunan Ekonomi di Indonesia. Dalam Moh. Arsjad Anwar (Editor),
Widjojo Nitisari 70 tahun, Pembangunan Nasional: Teori, Kebijakan dan
Pelaksanaan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Bloom, David, E., Canning, David, Sevilla, Jaypee. 2003. A New Perspective on
the Economic Concequences of Population Change.RAND

BPS. 1972. Penduduk D. I. Yogyakarta Hasil Sensus Penduduk 1971. Jakarta:


Biro Pusat Statistik

--------- 1981. Penduduk D. I. Yogyakarta Hasil Sensus Penduduk 1980. Jakarta:


Biro Pusat Statistik.

--------- 1981. Penduduk Propinsi D. I. Yogyakarta 1980 Hasil Pencacahan


Lengkap. Yogyakarta: Biro Pusat Statistik.

--------- 1991. Penduduk D. I. Yogyakarta Hasil Sensus Penduduk 1990. Jakarta:


Biro Pusat Statistik.

--------- 1991. Penduduk Menurut Umur Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta


Hasil Sensus Penduduk 1990. Yogyakarta: Kantor Statistik.

86
--------- 1993. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1991. Jakarta: BPS,
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Departemen Kesehatan

--------- 2001. Penduduk D. I. Yogyakarta Hasil Sensus Penduduk 2000. Jakarta:


Badan Pusat Statistik.

--------- 2001. Penduduk Kabupaten Bantul Hasil Sensus Penduduk 2000.


Yogyakarta: Badan Pusat Statistik.

--------- 2001. Penduduk Kabupaten Gunungkidul Hasil Sensus Penduduk 2000.


Yogyakarta: Badan Pusat Statistik.

--------- 2001. Penduduk Kabupaten Kota Yogyakarta Hasil Sensus Penduduk


2000. Yogyakarta: Badan Pusat Statistik.

--------- 2001. Penduduk Kabupaten Sleman Hasil Sensus Penduduk 2000.


Yogyakarta: Badan Pusat Statistik

-------- 2006. Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2005. Jakarta: Badan Pusat
Statistik.

-------- 2008. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta: Badan
Pusat Statistik.

-------- 2012. Profil Kependudukan SP 2010 Provinsi D. I. Yogyakarta.


Yogyakarta: Badan Pusat Statistik DIY.

-------- 2013. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: Badan
Pusat Statistik.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2010. Dasar-


Dasar Demografi, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Plane, David A. dan Peter A. Rogerson 1994. The Geographical Analysis of


Population with Application to Planning and Bussiness. Singapore : John
Wiley and Sons.

87
Sembiring, DR., RK.. 1985. Demografi. Jakarta: Fakultas Pasca Sarjana IKIP
Jakarta Bekerjasama dengan badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional.

Shyorck, Henry S. And Jacob S. Siegel. 1976. The Methods and Materials of
Demography. New York: academic Press.

Sofian Effendi dalam Mantra, Ida Bagoes, 2003, Demografi Umum Edisi Kedua,
Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

Tukiran. 2010. Kependudukan. Jakarta : Penerbit Universitas Terbuka.

United Nation. 1973. Teori-teori kependudukan. Jakarta: Rajawali (terjemahan).

88

Anda mungkin juga menyukai