Anda di halaman 1dari 26

Kumpulan Jawaban Pemicu 1

1. Penyebab kulit kering?

Jawab :

Kulit kering (Dry skin) atau xerosis didefinisikan untuk menggambarkan hilangnya atau
berkurangnya kadar kelembaban stratum corneum (SC). Kondisi ini dapat disebabkan oleh
berbagai macam faktor yaitu faktor ektrinsik dan intrinsik.
Faktor ektrinsik meliputi :
Radiasi matahari ( UV )
Sinar matahari mempunyai 2 efek, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan,
tergantung dari frekuensi dan lamanya sinar mengenai kulit, intensitas sinar matahari, serta
sensitivitas seseorang. Walaupun berguna untuk pembentukan vitamin D yang sangat berguna
bagi tubuh, sinar matahari dianggap faktor utama dari berbagai masalah kulit, mulai dari
sunburn, pigmentasi kulit, penuaan kulit, hingga kanker kulit. Kulit yang terkena radiasi sinar
UV akan berwarna lebih gelap, berkeriput, kusam, kering, timbul bercak-bercak coklat
kehitaman (melasma), hingga kanker kulit.
Pemaparan pada iklim yang ekstrim : panas, dingin, angin, dan kekeringan
Pemaparan pada bahan kimia : detergen, solvent
Peningkatan tran epidermal water loss (TEWL) yang menyebabkan kulit kering dikarenakan
adanya gangguan pada kulit yang menyebabkan banyaknya air yang menguap ke atmosfer.
Gangguan-gangguan tersebut dapat berupa paparan bahan kimia seperti detergen, solvent dan
lain-lain.

Faktor Intrinsik :
Usia
Pada orang tua kulit kering disebabkan oleh perubahan struktur lapisan kulit (perubahan
komposisi lipid SC dan perubahan differensiasi epidermal). Pada proses penuaan akan terjadi
kekeringan akibat kemampuan stratum corneum mengikat air berkurang, sehingga kulit
tampak mengkilat, mengkerut dan keras.
Sumber :
Partogi, Donna. Kulit Kering. Departemen Ilmu Kesehatan dan Kulit Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatra : Medan. 2011.

2. Penyebab bercak hitam pada wajah ?

Melasma/bercak hitam

Definisi Melasma

Melasma adalah hipermelanosis yang tidak merata terutama pada muka, berwarna
coklat muda sampai coklat tua, berkembang lambat, dan umumnya simetrik. Melasma
atau flek pada wajah biasanya terjadi karena meningkatnya pigmentasi pada bagian yang
sering terpapar sinar mataari. Melasma berbentuk bercak gelap tidak beraturan pada kulit.
Paparan sinar matahari meningkatkan aktivitas dan jumlah melanosit, sel yang
memproduksi melanin. Hasilnya produksi melanin berlebihan.

Gambar flek hitam pada wajah

Etiologi

Faktor resiko

1. Sinar UV

DNA menyerap ultra violet terbanyak pada panjang gelombang 280 nm. UV-B
merupakan penyebab kerusakan biokemikal yang paling potensial efek buruk sinar UV
dipengaruhi oleh faktor individu, frekuensi dan lama pajanaan pada warna kulit konsitutif
serta tipe kulit yang diturunkan secara genetic
Pigmentasi akibat uv terjadi terutama akibat radiasi UV-A pada individu yang
telah mempunyai pigmentasi. Pigmentasi akibat UV yang menyebabkan tanning
dinamakan facultative skin color.

Reaksi tanning dibagi menjadi 2 yaitu tanning yang terjadi langsung atau, cepat,
dan tanning yang berlangsung lambat. Tanning reaksi cepat terjadi dalam waktu 5-10
menit setelah paparan dan menghilang dalam beberapa menit sampai beberapa hari
tergantung dosis UV dan jenis kulit individu. Tanning yang cepat tidak memberikan
fotoproteksi dan tidak menaikan tingkat melanin epidermal. Dan ini hanya terjadi oleh
penyinaran UV-A.

Tanning raksi lambat terjadi dalam waktu 3-4 hari setelah paparan UV. Ini
disebabkan oleh UV-B dan UV A. puncaknya antara 10 hari sampai 14 minggu
tergantung dosis UV dan jenis kulit individu, dan mengilang dalam beberapa minggu.
Secara histology terjadi peningkatan melanosit epidermal, melanosit dendrite dan
perpindaan melanosome ke keratinosit, dan terjadi melanisasi meningkat dari
melanosome individu.

2. Kehamilan

Selama kehamilan, peningkatan pigmentasi terjadi pada 90% wanita dan


kebanyakan lebih ditonjolkan pada tipe kulit lebih gelap. Bercak pigmentasi yang
menetap seperti nevi dan ephelides menjadi berwarna lebih gelap. Juga jaringan parut
baru sering kelihatan lebi gelap.

Area yang mempunyai pigmen normal seperti putih susu, areola mamae dan
genital, pigmentasi menjadi lebih kuat. Linea alba, garis tengah disbanding perut anterior
selalu menjadi lebih gelap selama kehamilan dan kemudian dinamai linea nigra. Dalam
kelomok kecil wanita hamil, hiperpigmentasi terjadi di ketiak atau paha atas bagian
dalam. Melasma atau sering disebut topeng kehamilan terjadi 50% pada wanita hamil.

3. Kontrasepsi hormonal

Kulit dan bagian-bagiannya seperti folikel rambut dan kelenjar keringat sangat
bergantung steroid seks. Estrogen dan androgen sangan berperan terhadap proses
pigmentasi dan pertumbuhan rambut. Pil kontrasepsi meningkatkan aliran darah kulit
sekitar 10%. Penyakit kulit dapat disebabkan oleh hormone estrogen dan androgen
( kadar hormonnya tinggi)

4. Kosmetik (zat kimia ) dan obat-obatan

Daftar obat-obatan dan zat kimia yang menyebabkan hiperpigmentasi sangatlah


banyak dan tetap bertambah terus. Zidovudine yang telah dipakai pasien AIDS adalah
salah satu obat yang masuk dalam daftar obat-obatan yang menyebabkan hiperpigmentasi
belakangan ini.

Hiperpigmentasi yang disebabkan oleh agen toksik, atau obat-obatan dianggap


10-20% dari semua Kasus hiperpigmentasi yang diperoleh. Obat-obatan yang
berhubungan dengan sistem saraf pusat, obat-obatan antikanker, anti infeksi,
antihipertensi dan hormone yang paling umum diketahui :
Faktor Interinsik penyabab bercak hitam : ( pemicu)

1. Hormon
Hormon juga menjadi penyebab flek hitam di wajah. Biasanya hormon estrogen,
progesteron, dan MSH (Melanin Stimulating Hormone)

Faktor Ekterinsik penyebab bercak hitam : (pemicu)

1.Sinar Ultraviolet
Sinar Ultraviolet merusak gugus sulfihidril di epidermis sehingga tidak bisa berikatan
dengan ion Cu dari enzim tirosinase. Akibatnya tak ada yang menghambat proses
pigmentasi sehingga membentuk pigmen-pigmen yang akan terjadinya flek.

3. Obat
Jika seseorang mengonsumi obat-obatan difenilhidantoin, mesantoin, klorpromazine,
sitostatik dan minosiklin maka flek bisa muncul.
4. Genetik & Ras
Selain itu, pigmentasi juga bisa dipengaruhi karena faktor keturunan, biasanya timbul
flek karena faktor keluarga yang mempengaruhi sekitar 20 sampai 70 persen. Selain itu,
faktor ras juga mempengaruhi timbulnya flek. Biasanya dijumpai pada golongan
Hispanik dan golongan kulit berwarna gelap.

5. Kosmetika
Fotosensitivitas adalah kosmetik yang dipakai menjadi sensitif terhadap sinar matahari.
Misalnya kita memakai blush on, nah blush on-nya itu mengandung fotosensitivitas,
sehingga daerah tersebut rentan sinar matahari, sehingga pipi timbul flek hitam.

Sumber :

Mona Siska Yani : Hubungan faktor-faktor resiko terhadap kejadian melasma pada
pekerja wanita penyapu jalan di kota medan tahun 2008.
3. Penyebab keriput?

Jawab :

Kronologi Penuaan dan Keriput[1]

Penuaan kulit merupakan fenomena kompleksyang merefleksikan proses intrinsik natural


danekstrinsik. Penuaan intrinsik merupakan fungsihereditas individual dan hasil dari berjalannya
waktu. Proses ini tidak bisa dihindari.

Faktor eksogen seperti merokok, nutrisi buruk,dan eksposur sinar matahari merupakan
penuaanekstrinsik. Proses ini mestinya dapat dihindaridan biasanya berkaitan erat dengan penuaan
dini.Faktanya, 80% penuaan kulit dipercayadisebabkan oleh eksposur sinar matahari.
Eksposure radiasi UV, yang berdampak rusaknyaDNA dan mempercepat pemendekan telomere,
bisa dikatakan mempengaruhi penuaan intrinsik.Selain itu, UVjuga menyebabkan kerusakan kulit
melalui beberapa mekanisme sepertipembentukan sel 'sunburn, timin dimer, produksikolagenase dan
memicu respon inflamasi.

Manifestasi penuaan kulit adalah perkembanganrhytides. Kerutan disebabkan oleh


perubahandermis. Walaupun seseorang menghabiskanbanyak produk anti-aging, hanya sedikit
produkyang bisa penetrasi Cukup jauh sampai ke dermisuntuk mempengaruhi kerutan yang dalam.
Fokusdermatologis antiaging skin care adalahmencegah atau mengurangi terbentuknyarhytides. Akhirnya,
tujuannya adalah untukmencegah degradasi kolagen, elastin dan HA(pada penuaan, ketiga komponen ini
berkurang).Karena inflamasi berkontribusi pada rusaknyaketiga komponen itu, pengurangan inflamasi
jugamerupakan salah satu fokus utama.

Penelitian dari Kang menunjukan bahwa aktivasiradical bebas mitogen-activated protein kinase
menyebabkan dihasilkannya kolagenase yangberfungsi untuk degradasi kolagen. Meskipunkebanyakan
produk dan prosedur antiagingadalah untuk menyelamatkan kolagen, elastin danHA, produk yang berisi
komponen itu kurangbegitu efektif karena tidak bisa penetrasiepidermis dengan efektif. Namun,
beberapaproduk dapat memicu produksi komponentersebut. Sintesis kolagen bisa dipicu olehpenggunaan
retinoid, vitamin C, dan peptidetembaga. Pada model hewan, retinoid dapatmeningkatkan produksi HA
dan elastin. Vitamin C untuk kolagen sedangkan suplemen glukosamin mungkin meningkatkan kadar HA.
Penggunaantabir surya, mengurangi eksposure matahari, rokok, dan polusi, meminum suplemen
antioxidan, dan diet kaya buah dan sayuran bisa mencegah dan mengurangi penuaan. Penggunaan retinoid
dapat mengurangi kerutan yang tidak diinginkan. Seiring dengan proses penuaan alami, ada perubahan
dalam lapisan kulit. Hal ini mencakup penipisan lapisan, yang dapat mengakibatkan kulit Ionggar
sehingga tidak sekuat dan selembut dulu. Garis dan celah, Iebih dikenal sebagai keriput, dapat
berkembang. Seiring dengan bertambah usia, semuanya memperlambat sedikit, seperti produksi minyak
yang melembabkan kulit dan memberikan nutrisi. Bahkan lemak menjadi berkurang, sehingga bantalan
berkurang.[2]

Kelamaan, seI-sel epidermis menjadi Iebih tipis dan kurang lengket. Sel-sel tipis membuat kulit
tampak terlihat Iebih tipis. Penurunan kelengketan sel mengurangi efektivitas fungsi sawar yang
memungkinkan kelembaban akan dilepas, bukannya disimpan di kulit sehingga kulit kering. ` Jumlah sel
epidermis berkurang sebesar 10% per dekade dan membelah Iebih Iambat seiring dengan bertambahnya
usia membuat kulit kurang mampu memperbaiki dirinya sendiri dengan cepat.
Pengaruh penuaan pada lapisan dermal signiflkan. Tidak hanya penipisan lapisan kulit, tapi juga
kurangnya kolagen diproduksi, dan serat elastin yang memberikan elastisitas aus. Perubahan ini
menyebabkan kulit berkerut dan melorot. Juga, kelenjar sebasea menjadi lebih besar tapi menghasilkan
sebum kurang, dan jumlah kelenjar keringat menurun. Kedua perubahan ini menyebabkan kulit kering.
Tonjolan dari dermal-epidermal junction semakin rata sehingga kulit Iebih rentan untuk geser.
Proses ini mengurangi jumlah nutrisi yang tersedia untuk epidermis dengan mengurangi Iuas permukaan
kontak dengan dermis sehingga mengganggu proses perbaikan normal kulit.
Pada lapisan subkutan seI-sel Iemak menjadiIebih sedikit sejalan usia. Hal ini menyebabkan
keriput terlihat Iebih banyak dan kendur, karenaseI-sel Iemak tidak dapat "mengisi" kerusakandari lapisan
Iainnya.[3]

Faktor yang mempengaruhi[2],[4]

1. Genetika
Genetika merupakan faktor utama penuaan. Ada keluarga yang lebih cepat tua, ada yang lebih
lambat. Namun faktor-faktor lain juga dapat memiliki dampak meliputi tingkat stress yang sering di
hadapi. Gaya hidup bahagia dan sehat adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga penampilan
muda.

2. Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah berulang ulang pada akhirnya dapat mengakibatkan pembentukan garis-garis halus
dan kerutan. Saat penuaan berlanjut, elastisitas kulit berkurang dan sulit kembali. Oleh karena itu,
garis-garis ini bisa menjadi permanen.

3. Efek Penuaan dan Keriput Oleh Matahari


Paparan sinar ultraviolet, UVA atau UVB, merupakan penyebab 90% dari gejala penuaan kulit dini.
Sebagian besar dari efek photoaging terjadi pada usia 20 tahun. Jumlah kerusakan pada kulit yang
disebabkan oleh matahari ditentukan oleh jumlah total paparan radiasi dan perlindungan pigmen
seseorang.

4. Efek Sinar Matahari Pada Epidermis


Perubahan pada epidermis yang disebabkan oleh sinar matahari termasuk penipisan epidermis dan
pertumbuhan lesi kulit.

5. Efek Sinar Matahari Pada Dermis


Dalam dermis, efek sinar matahari menyebabkan kolagen terpecah lebih cepat. Sinar matahari
merusak serat kolagen dan menyebabkan akumulasi elastin yang abnormal. Saat elastin yang
terinduksi matahari terakumulasi, enzim yang disebut metaloproteinase diproduksi dalam jumlah
besar. Biasanya, metaloproteinase merombak kulit yang terluka oleh matahari serta membentuk
kembali kolagen. Namun, proses ini tidak selalu bekerj dengan baik dan beberapa metaloproteinase
sebenarnya memecah kolagen. Beberapa MMPs (misalnya, kolagenase) terlibat dalam degradasi
matriks ekstraselular selama remodeling jaringan. Hasil dari pembentukan serat kolagen yang tidak
teratur dikenal sebagai solar scar. Proses pembentukan yang tidak sempurna ini jika terjadi terus
menerus dapat menyebabkan keriput semakin berkembang.[5]

6. Radikal Bebas dan Keriput


Proses ini dapat merusak fungsi sel dan mengubah bahan genetik. Radikal bebas keriput juga
mengaktifkan metaloproteinase yang memecah kolagen.

7. Efek Hormon dan Keriput


Kemungkinan bahwa ada perubahan kulit sebagai akibat dari efek hormonal menopause atau
penurunan produksi estrogen. Namun, penelitian pada manusia masih sulit membedakan mana
perubahan kulit khusus akibat estrogen menurun dan mana perubahan kulit akibat paparan sinar
matahari atau penuaan alami saja. Dalam percobaa binatang, kekurangan estrogen dapat memicu
kekurangan kolagen sebanyak 2% per tahun dan penurunan ketebalan kulit 1% per tahun.

8. Penggunaan Otot dan Keriput


Kebiasaan ekspresi wajah menyebabkan kulit berkerut seperti kehilangan elastisitas. Garis kerutan
antara alis dan sudut-sudut mata berkembang dari otot-otot kecil daerah tersebut yang secara
permanen berkontraksi.

9. Gravity dan Keriput


Efek gravitasi membuat melonggarnya kulit. Hal ini menyebabkan rahang dan kelopak mata melorot.

10. Merokok[6]
Beberapa penelitian masih kontroversial, namun studi semakin banyak yang menyatakan bahwa asap
rokok menuakan kulit. Kebanyakan erat kaitannya dengan dihasilkannya enzim yang memecah
kolagen dan elastin, komponen penting dari kulit. Studi saudara yang dilakukan di Twin Research
Unit di St. Thomas Hospital di London menemukan saudara atau saudari yang merokok cenderung
memiliki kulit yang lebih kusut dan sampai dengan 40% lebih tipis dibandingkan non perokok.
Selain itu, setiap bibir melipat untuk menghisap rokok, garis yang terbentuk pada wajah bertambah.

11. Tidur
Ketika seseorang tidak mendapatkan cukup tidur, tubuh memproduksi kortisol berlebih, suatu
hormon yang memecah sel-sel kulit. Jika tidur cukup, tubuh akan memproduksi lebih banyak HGH
(hormon pertumbuhan manusia), yang membantu kulit tetap tebal, lebih elastis, dan cenderung
keriput.

4. Hitologi kulit normal, kulit pada penuaan, kulit tebal dan tipis?
Jawab :

Struktur Kulit

Startum lusidum tidak nampak pada gambar

Sumber : Eroschenko, Victor P. (2010).Atlas Histologi diFiore. EGC: Jakarta

Kulit Tebal
Sumber : Eroschenko, Victor P. (2010).Atlas Histologi diFiore

Kulit Tipis
Sumber : Eroschenko, Victor P. (2010).Atlas
Histologi diFiore. EGC: Jakarta.

Penuaan Kulit

Kulit

Bentuk dan ukuran Fibroblast yang


sel yang berkurang
bervarias

Terdapat atipik Mast cell berkurang


nuclear

Melanosit berkurang Sel Darah berkurang

Sel Langerhans Pemendekan loop


berkurang kapiler
Pembuluh saraf
abnorma

Sumber : Basic Skin Histology & Wound Healing Mark Berryman, PhD Dept. of Biomedical
Sciences, OUCOM, Athens.

5. Fisiologi kulit?

Jawab :
Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya
adalah memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barier
infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi), sensasi, eskresi dan metabolisme.
Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari elektrolit,
trauma mekanik, ultraviolet dan sebagai barier dari invasi mikroorganisme
patogen.
Sensasi telah diketahui merupakan salah satu fungsi kulit dalam merespon
rangsang raba karena banyaknya akhiran saraf seperti pada daerah bibir, puting
dan ujung jari.
Kulit berperan pada pengaturan suhu dan keseimbangan cairan elektrolit.
Termoregulasi dikontrol oleh hipothalamus. Temperatur perifer mengalami proses
keseimbangan melalui keringat, insessible loss dari kulit, paru-paru dan mukosa
bukal.
Ekskresi. Sebum yang diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit
karena lapisan sebum (bahan berminyak yang melindungi kulit) ini menahan air
yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering.
Pembentukan vitamin D. Dengan mengubah dehidroksi kolesterol dengan
pertolongan sinar matahari.

Sumber : Perdanakusuma, David S. 2007. Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan


Luka. Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

6. Biokimia kulit normal?

Jawab :

Biokimia Kulit dan Proses Penuaan


I.I. Protein penyusun kulit
Protein penyusun kulit yang utama adalah zat keratin, kolagen, elastin dan melanin.
I.I.I.Keratin
Keratin merupakan protein struktural terpenting (merupakan intermediate filament)
dari jaringan epitel yang memberi fungsi struktural. Intermediate filament ini
memiliki diameter sekitar 8-10 nm. Keratin banyak ditemukan di kulit bagian
lapisan tanduk, kuku dan rambut. Secara biokimia, keratin merupakan untaian
-heliks yang panjang diselingi oleh segmen non heliks pendek. -heliks adalah
asam amino yang memutar ke arah kanan yang disebut heliks karena susunannya
yang tidak menetap. Keratin memiliki dua tipe, tipe yang pertama disebut keratin
asam (tipe I, 310 aa), sedangkan tipe yang kedua adalah keratin basa (tipe II,
310 aa) yang memiliki ujung karboksil yang lebih panjang. Baik tipe I maupun tipe II
memiliki struktur yang sama, yaitu bagian NH2 yang membentuk kepala, dan
bagian -COOH yang membentuk ekornya. 2
Keratin tipe I dan II yang masing-masing memiliki 15 varian ini akan berpilin,
berikatan membentuk coiled coil atau kumparan yang disebut struktur
heterodimer. Kontak antara kedua jenis -heliks dibentuk oleh rantai samping
asam amino yang hidrofobik pada satu sisi dari tiap heliks. Dua struktur
heterodimer tadi akan tersusun secara antiparalel yang disebut protofilamen, Dua
protofilamen akan membentuk protofibril dimana empat protofibril akan
membentuk sebuah mikrofibril. Gambar 1 dapat memberi gambaran utuk
komponen pembentuk serat ini. 2

Gambar 1. Struktur -heliks2

Perlu dipahami bahwa keratin yang berbeda akan diekspresikan pada sel
yang berbeda. Contohnya pada lamina basal dari epidermis kulit, K14 adalah
keratin tipe I terbanyak dan K15 adalah keratin tipe 2 terbanyak; Stratum spinosum
dan granulosum, K10 dan K1 adalah keratin tipe I dan II terbanyak; sedangkan pada
single-layered epithelial cells keratin yang diekspresikan paling banyak adalah K18,
19, 20 (tipe nI) dan K7,8 (tipe II); pada kuku dan rambut berbagai pasangan keratin
lainnya.2
Keratin kemiliki kekhasan yaitu banyak mengandung sistein, sistin (sistein-
sistein). Sistein merupakan asam amino yang mengandung sulfur (sehingga jika
rambut (yang zat mengandung keratin) dibakar, akan tercium bau sulfur, bau
sengit) sedangkan sistin merupakan ikatan antara 2 sistein. 2 sistein bergabung
membentuk sistin. Sistein memiliki ikatan S-H, dan sistin memiliki ikatan S-S. Pada
perubahan jenis/tipe rambut yang permanen misalnya, yang diganggu/di intervensi
adalah ikatan sistinnya, ikatan S-S nya yang akan di dekomposisi, di reduksi/diurai
menjadi ikatan sistein (S-H). Dan dibentuk lagi ikatan S-S yang baru.2

I.I.II. Kolagen
Salah satu hal yang membedakan kulit dari organ lainnya adalah penentu kekuatan
mekanisnya. Jika organ lain ditentukan oleh sel junction dan protein struktural pada
sel, kulit ditentukan oleh zar antar sel, terutama kolagen. Kolagen merupakan
protein fibrosa yang merupakan komponen utama jaringan ikat dan merupakan
protein yang paling banyak jumlahnya pada mamalia. Kolagen dapat dijumpai di
tulang, tendon, kulit, pembuluh darah, dan kornea mata. Sedikitnya terdapat 14
jenis kolagen, namun hanya kolagen tipe I, II, III, V, VI dan Xi yang membentuk fibril.
Kolagen tipe I dan III terdapat di kulit, pembuluh darah dan hollow viscera; kolagen
tipe I dan II banyak ditemukan di kartilago; sedangkan kolagen tipe IV merupakan
kolagen nonfibliar yang terpenting dan menyusun membrane basal. 2
Kolagen tipe I merupakan kolagen yang paling banyak di tubuh, terdiri dari
33% aa glisin, dan 10% aa prolin, sisanya adalah asam amino 3-hydroxyproline, 4-
hydroxyproline, dan 5-hidroxilisin. Ketiga asam amino ini tidak memiliki ko don
penyandi sehingga pembentukannya dilakukan saat masa post-translasi. Kolagen
tidak mengandung asam amino essensial sehingga kolagen tidak cocok untuk
menjadi sumber makanan. Kolagen juga mengandung sedikit karbohidrat pada
bagian hydroxilisin dengan konstituen glu-gal. Kolagen tidak dapat larut dalam air,
akan tetapi pemanasan akan mengubah kolagen menjadi gelatin. 2
Struktur dasar penyusun
kolagen adalah tropokolagen yang
terdiri dari 3 polipeptida, yaitu dua set
a1(I) dan 1 set a2(I) yang memutar
membentuk heliks dengan putaran
ke arah kanan seperti terlihat pada Gambar 2. Struktur triple helikal kolagen2
Gambar 2. Masing-masing
polipeptida ini memiliki struktur yang unik, yakni membentuk heliks poliproline
tipe II yang berbeda dengan -heliks. Selain itu, polipeptida ini menempatkan glisin
pada setiap posisi yang ketiga dan setiap putaran terdiri dari 3 asam amino
sehingga residu glisin akan berada pada sisi yang sama. Struktur polipeptida
distabilkan dengan adanya sisi samping hydroxiproline dan proline, bukan dengan
ikatan hidrogen. 2
Tropokolagen akan membentuk tali tambang dengan menyusun diri secara
parallel dengan bentuk yang sangat khas, seperti Gambar 3. Dengan struktur
seperti ini, kolagen akan terlihat membentuk lapisan saat di bawah mikroskop
elektron, struktur ini disebut serabut kolagen atau kolagen fibril. Fibril ini sangat
kuat, hanya dengan diameter 1 mm, fibril kolagen dapat menahan beban hingga 10
Kg, karena itu serat ini banyak ditemukan di tendon. Kolagen juga tahan lama,
dimana usianya dimulai dari mingguan (pada pembuluh darah dan scar) hingga
masa tahunan (pada tulanag). Kolagen bersifat sangat tahan terhadap protease
biasa (pepsin dan renin) sehingga butuh protease khusus berupa kolagenase
ekstraseluler yang memotong ikatan peptida pada tiga perempat panjang teriple
heliks tadi. Fragmen ini akan membuka secara spotan dan akhirnya dipotong oleh
protease2
Gambar 3. Penyusunan tropokolagen dalam membrntuk serabut kolagen 2

Seperti semua protein ekstraseluler, kolagen dikeluarkan melalui jalur


sekretori. Polipeptida disintesis di ribosom pada RE dinamakan pre-prokolagen yang
terdiri dari kurang lebih 1050 aa. Pada bagian terminalnya, temukan bagian
perpanjangan yang disebut propeptida, sejumlah 170 aa di ujung amina dan
220 aa di ujung karboksil. Jalur dari prekolagen menjadi kolagen yang matur
tergambar pada Gambar 4. 2

Gambar 4. Proses Post-teanslasi kolagen tipe I2

1. Polipeptida akan disintesis di ribosom oleh RER, kemudian sinyal peptidase


akan memotong 25 aa pada bagian ujung amino, membentuk pre-
prokolagen menjadi prokolagen.
2. Terbentuk ikatan disulfat intrachain pada rantai 1(1) pada ujung amina dan
ikatan disulfida interchain pada ujung karboksilat.
3. Terjadi hidroksilasi rantai samping prolyl dan lysyl, sehingga dibutuhkan 4-
hydroxyproline, 3-hydroxyproline, 5-hydroxylysine.
4. Beberapa residu pro dan lys mengalami hidroksilasi. Setelah di hidroksilasi, 5-
hidroksi-lys mengalami glikosilasi dengan prekursor UDP-Galaktosa dan UDP-
Glukosa.
5. Pembentukan tripel heliks dari terminal C ke terminal N. Perlu diperhatikan
proses ini adalah ikatan sulfida akan membantu menginisiasi proses ini.
Apabila terjadi keterlambatan pembentukan heliks, maka glikosilasi akan
terjadi terus menerus.
6. Prokolagen kan disekresi dari sel, yaitu dalam bentuk tripel heliks. Pada saat
ini, molekul coil yang bersifat improper berdegenerasi di dalam sel.
7. Propeptida (170aa pada ujung N dan 220 aa pada ujung C) dilepaskan oleh
protease ekstrasel prokolagen diubah menjadi tropokolagen atau
telopeptida (molekul nonhelikal pendek yang terletak di ujung).
8. Tropokolagen yang telah terpotong ujungnya akan bersatu membentuk fibril.
Propeptida berfungsi untuk menghambat terbentuknya fibril yang terjadi di
dalam sel dan juga berfungsi untuk menginisiasi triple heliks
9. Fibril akan menggandakan cross-linked dengan bantuan enzim lysyl
oksidase. Enzim ini membutuhkan oksigen dan coper yang bekerja pada
ujung tropokolagen. Mekanisme yang terjadi adalah mengoksidasi residu alisil
lainnya dan membentuk ikatan yang sangat kuat. 2

Pada manusia dengan usia yang lebih tua, kolagen akan memiliki ikatan persilangan
lebih banyak dibandingkan dengan manusia dengan umur yang lebih muda. Selain
itu, asam askorbat juga berperan sangat penting untuk mengkatalis reaksi
hidroksilasi prolil dan lysil. Penyakit akibat kekurangan vitamin C adalah scurvy
yang ditandai dengan kolagen yang muidah terdenaturasi pada suhu ruangan. 2

I.I.III. Elastin
Elastin bersama-sama dengan mikrofibril
disekitarnya memegang peranan penting untuk
mengembalikan struktur ke bentuk semula
setelah mengalami deformasi mekanik. 2
Elastin terdiri dari asam amino glisin
(31%), alanin (22%), prolin (11%), dan sedikit 4-
hidroksiproline, namun tidak mengandung OH- Lys
(pembeda dengan kolagen). Elastin disintesis
sebagai monomer solubel tropoelastin.
Sebagai residu Pro mengalami hidroksilasi
menjadi OH-Pro. Alisin membentuk cross-linked
antara tiap fibril sehingga membutuhkan enzim
lysil oksidase. Akan tetapi, yang unik pada cross-linked elastin adalah adanya
desmosin (tidak terdapat pada kolagen). 2
Elastin dapar meregang dan memendek Gambar 5. Struktur serat
seperti karet. Hal ini dimungkinkan karena elastin saat peregangan dan
relax2
adanya interaksi hidrofobik pada rantai samping.
Pada peregangan, ikatan ini hilang tetapi masih ada ikatan kovalen yang menahan
agar elastin kembali ke bentuk semula seperti terlihat pada Gambar 5. 2
Serat Elastin dikelilingi oleh mikrofibril. Mikrofibril yang penting adalah
fibrilin-1. Defek pada fibrilin-1 akan menyebabkan Marfan Syndrome Banyak pesien
meninggal karena ruptur aorta. 2

I.I.IV.Melanin
Melanin adalah produk dari melanosit dan berfungsi untuk membedakan warna
kulit. Melanin disintesis dalam dua bentuk, yakni berwarna gelap-coklat kehitaman
(ditemukan pada rambut dan retina manusia) yang dinamakan eumelanin dan
pheomelanin yang berwarna kuning cerah. Tirosinase akan mengkatalis
pembentukan melanin dan tirosin yang dikenal dengan jalur Raper Manson 32.
Tirosinase mengubah tirosin menjadi DOPAquinon, dengan produk intermediet
berupa DOPA yang tetap terikat pada sisi aktif tirosinase. Proses ini mengubah
DOPA menjadi DOPAquinon. Step ini memungkinkan transisi ke ikatan dengan
oksigen dengan mereduksi tembaga pada sisi aktifnya. Dengan bantuan oksigen,
tirosinase bisa menggunakan tirosin dan DOPA sebagai substratnya. Yang menarik
dari tirosinase adalah DOPA dapat memicu maturasi tirosinase dangan menginduksi
transport dari RE ke Golgi. 3
Tirosin menjadi DOPA dan DOPA menjadi DOPAquinon dikatalis oleh enzim
tirosinase. DOPA dapat dengan spontan teroksidasi menjadi melanin. Oleh
karena itu, kecepatan sintesis melanin dari tirosin dikendalikan oleh tahapan tirosin
menjadi DOPA3
DOPA dibutuhkan secara terus menerus untuk aktifitas dari tirosinase
sehingga terus menerus dapat berubah menjadi DOPAquinon. Salah satu
mekanisme adalah endocyclization spontan dari DOPAquinon menjadi cyclodopa.
Jalur alternative adalah DOPAquinon direduksi menjadi DOPA dengan mengoksidasi
gugus sulfihidril pada tirosinase yang membentuk gugus disulfide yang diperlukan
untuk menstabilkan protein. 3
Gambar 6. Sintesis melanin dari fenilalaninm

Melanin adalah campuran pheomelanin dan eumelanin monomer yang


rasionya menentukan warna akhir dari kulit. Karakteristik melanin adalah
kemampuannya mengabsorbsi sinar UV dan memproteksi DNA dari kerusakan. Akan
tetapi, intermediet dari sintesis melanindan melanin sendiri bisa berbahaya. Quinon
yang diproduksi tirosinase adalah bersifat sitotoksik dan memediasi kematian sel
apabila terdapat dalam konsentrasi tinggi. Melanin dapat bersifat fotoreaktif dan
merusak DNA sengan memproduksi oksigen reaktif terhadap kelebihan UVA.
Peningkatan jumloah pheomelanin dan intermediet melanin diekstrak dari kulit
kerang menginduksi kerusakan DNA yang lebih tinggi pada kulit terang tidak
disebabkan oleh proteksi natural melainkan pheomelanin yang berlebihan dan
bersifat mutagenesis. 3

I.II.Pembentukan vitamin D
UV
radiatio
n
Epider
mal
cells
7- Cholecalcife
dehydroc rol/vitamin
Bone holesterol liv D3
maintenan er
25-OH-
ce & vitamin D3
1,25-OH-
growth
vitamin kid
D3/hormone ne
calcitriol
Absorption of ys
calcium &
phosphorus by
the small
intestine
Bagan 1. Pembentukan vitamin D4

I.III. Melanogenesis yang dipengaruhi hormon


Melanogenesis dipengaruhi oleh hormon polipeptida dan steroid. Hormon yang
berperan untuk meningkatkan pigmentasi pada katak dan juga pada kulit mamalia
adalah hormon polipeptida yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior (MSH /
Melanin Stimulating Hormone). Peran MSH terbukti pada amfibia dan mamalia. Pada
amfibi, terdapat hormon yang mengontrol pengumpulan melanosom (melatonin
yang dihasilkan oleh kelenjar pineal). Melatonin menyebabkan pengumpulan
melanosom sepanjang mikrotubula sehingga menyebabkan pigmentasi berkyrang.
Efek melatonin pada pigmentasi mamalia tidak ada. 2
Melanosit mamalia sensitif pada hormon steroid, misalnua pigmentasi
berubah pada wanita hamil yaitu penin gkatan pigmentasi pada puting susu dan
areola dan peningkatan yang lebih sedikit pada kulit muka dan kulit dinding anterior
abdomen. Peningkatan pigmentasi berkaitan dengan meningkatnya jumlah
melanosit yang dipengaruhi dan berkorelasi dengan meningkatnya estrogen. 2
I.IV. Pengaruh penuaan terhadap protein kulit
Terjadi berbagai perubahan pada pertambahan usia seseorang yang disebut
penuaan (aging). Aging terjadi karena kolagen pada orang yang tua memiliki ikatan
cross linking yang lebih kovalen (kuat) sehingga membuat sel lebih rigid (tidak
lentur). Jumlah kolagen juga meningkat pada bagian parenkim permukaan tubuh. 2,3
Terjadi penurunan jumlah melanosit pada manusia yang mengalami penuaan.
Sekitar 10% jumlah melanosit berkurang setiap satu dekade kehidupan. Pada
folikel rambut, penurunan jumlah melanosit ini berakibat pada rambut menjadi
putih atau uban. Pada integumen tubuh, respons melanosit terhadap penurunan
jumlahnya yaitu dengan hipertropi kompensatori dan perkembangan populasi
mosaik, yaitu terdapat melanosit dalam ukuran besar dan kecil. Baru-baru ini,
diketahui bahwa paparan denga sinar matahari tidak menambah penurunan jumlah
melanosit. Radiasi UV berbahaya untuk kolagen tetapi tidak bersifat lethal pada
melanosit. 3

II Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat diketahui berrbagai protein penitng penyusun
kulit, mekanisme biokimia pembentukan vitamin D, proses melanogenesis, serta
pengaruh penuaan terhadap protein kulit sehingga dapat membantu memahami
berbagai kejadian yang terjadi pada pasien. Kemungkinan besar, paparan sinar UV
membuat melanosit bekerja lebih keras memproduksi lebih banyak melanin
sehingga terbentuk bercak-bercak hitam pada wajah.

III Daftar Pustaka

1.Adhi J, Mochtar H, Siti A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 5. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, 2007: 3-8
2.Meisenberg G, Simmons WH. The Extracellular Matrix. Principle of Medical
Biochemistry; 6th ed. Philadelphia, 2006: p 220-22, 33-50
3.Freedberg IM, Elisen AZ, Wolff K, et all. Fitzpatricks Dermatology on General
Medicine; 6th ed. Mc-Graw Hill Proffesional, 2003: 687-708

7. Embriologi kulit?

Jawab :

Selama perkembangan minggu ke-3 sampai minggu ke-8, suatu massa yang dikenal sebagai
massa embrionik atau masa organogenesis, masing-masing lapisan dari ketiga lapisan mudigah
ini membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik. Menjelang masa akhir embrionik ini,
sistem-sistem organ telah terbentuk. Karena pembentukan organ ini, bentuk mudigah banyak
berubah dan ciri-ciri utama bentuk tubuh bagian luar sudah dapat dikenali menjelang bulan
kedua. Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hingga kedelapan dan
merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah.
Sebagai akibat pembentukan organ, ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas. Lapisan Mudigah
ektoderm membentuk organ dan struktur-struktur yang memelihara hubungan dengan dunia luar:
(a) susunan saraf pusat; (b) sistem saraf tepi; (c) epitel sensorik telinga, hidung dan mata; (d)
kulit, termasuk rambut dan kuku; dan (e) kelenjar hipofisis, kelenjar mammae, dan kelenjar
keringat serta email gigi.
Bagian yang paling penting dari lapisan mudigah mesoderm adalah mesoderm para aksial,
intermediat, dan lempeng lateral. Mesoderm para aksial membentuk somitomer; yang
membentuk mesenkim di kepala dan tersusun sebagai somit-somit di segmen oksipital dan
kaudal. Somit membentuk miotom (jaringan otot), skeletom (tulang rawan dan sejati), dan
dermatom (jaringan subkutan kulit), yang semuanya merupakan jaringan penunjang tubuh.
Sumber :
Saputra, Rifky. Embriogenesis. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara : Medan. 2012.

8. . Mekanisme pertahanan sinar uv pada kulit?

Jawab :

Mekanisme : Radiasi ultraviolet menimbulkan dampak pada manusia, hewan, tanaman dan
bahan-bahan bangunan. Hasil studi laboratorium dan epidemiologis menunjukkan bahwa UV-B
menyebabkan kanker kulit nonmelanoma dan merupakan peran utama dalam perkembangan
malignant melanoma. Radiasi ultraviolet atau UV dapat menyebabkan kerusakan kulit secara
permanen termasuk kanker kulit bahkan dapat menyebabkan kematian. Radiasi ultraviolet (UV)
dapat merusak sel-sel yang hidup khususnya sel kulit sehingga kulit terbakar, timbul noda-noda
cokelat dan penebalan serta keringnya kulit. Hal ini gejala dari kanker melanoma. Radiasi UV
dapat merusak DNA, menekan kekebalan tubuh, dan mengaktifkan bahan kimia dalam tubuh
yang bisa menimbulkan kanker. Efek negatif lainnya pada kulit adalah penuaan dini.

9. Mekanisme penuaan kulit?


Jawab :

Mekanisme proses menua sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Berbagai teori tentang penuaan
telah dikemukakan antara lain teori telomer, merupakan teori yang terbaru dan banyak menjanjikan. Teori
telomer menunjukkan bahwa selsel somatis eukariotik pada keadaan normal hanya dapat membelah
dalam jumlah terbatas, yang dikenal dengan istilah Hayflic limit. Peristiwa ini digunakan untuk
menjelaskan proses menua pada tingkat selular. Proses menua pada tingkat selular dikaitkan dengan
pemendekan telomer selama replikasi sel-sel somatis dan ini dianggap sebagai jam biologis dalam
proses menua sel. Dengan berulang-ulang replikasi, telomer semakin pendek dan akhirnya
menghentikan proses pembelahan sel.19,20

Weismann mengemukakan teorinya yang dikenal dengan immortality of the germ plasm, yaitu sel
dari germline bersifat kekal dan memiliki kemampuan replikasi tak terbatas, sedangkan sel somatik dari
semua jaringan tubuh dapat mati dan mempunyai kemampuan replikasi yang terbatas. Kematian terjadi
karena jaringan yang sudah tua tak dapat selamanya memperbaharui diri sendiri dan kemampuan
membelah diri yang terbatas.*

Penelitian menunjukkan bahwa fibroblas jaringan ikat memiliki kemampuan membelah diri yang
terbatas, pada umumnya 50100 kali pembelahan tergantung pada umur donor. Dengan bertambahnya
umur donor maka kemampuan replikasi fibroblas, keratinosit dan melanosit semakin menurun. Diduga
kehilangan potensi mitogen yang berkaitan dengan umur, dipengaruhi oleh 2 hal yaitu berkurangnya
respons terhadap kode pertumbuhan dan meningkatnya respons terhadap penghambat pertumbuhan. 11,21

Sinar ultraviolet (UV) terdiri atas UV A, UV B dan UV C, sering dianggap sebagai penyebab
utama terjadinya penuaan dini. Sinar UVB dengan daya penetrasi yang amat besar merupakan penyebab
utama timbulnya kerutan-kerutan pada kulit. Akibatnya kulit yang menua sering dijumpai pada bagian
tubuh yang terbuka seperti wajah, leher, lengan dan kaki. Wujud penuaan dapat berupa warna kulit yang
lebih hitam, kusam, berkeriput dan terdapat bercak coklat kehitaman pada kulit yang disebut melasma. 22

Penuaan kulit berlangsung secara perlahan. Batas waktu yang tepat antara berhentinya
pertumbuhan fisik dan dimulainya penuaan tidak jelas. Penampilan kulit, kehalusan, elastisitas, warna
serta kecerahannya memberikan gambaran usia seseorang. Penampilan kulit wajah tidak hanya sebagai
pantulan penuaan kulit, namun juga mencerminkan perubahan akibat pengaruh penuaan ekstrinsik yang
dapat membuat seseorang tampak lebih tua dari usianya. 23

Proses menua kulit terdiri atas dua fenomena yang saling berkaitan, yaitu:

1. Penuaan intrinsik (penuaan sejati/intrinsic aging )


Penuaan intrinsik merupakan penuaan alamiah, disebabkan oleh berbagai faktor faali dari dalam tubuh
sendiri misalnya genetik, ras dan hormonal. Perubahan kulit terjadi menyeluruh sesuai dengan
bertambahnya usia. Proses alamiah ini sukar dicegah.

2. Penuaan ekstrinsik (photoaging/extrinsic aging )


Penuaan ekstrinsik terjadi akibat berbagai faktor dari luar tubuh. Faktor lingkungan seperti pajanan
sinar matahari yang berlebihan, kelembaban udara dan faktor eksternal lainnya bisa mempercepat
terjadinya penuaan kulit (penuaan dini). Lebih kurang 90% kulit menua dimulai pada usia 20 tahun.
Perubahan kulit terutama pada daerah terpajan sinar matahari seperti wajah, telinga, leher, permukaan
ekstensor lengan dan punggung tangan . Proses penuaan ini dapat dicegah.

Dapus : http://perdoski.org/doc/mdvi/fulltext/11/50/TP_(DR._Prasetyowati_S).doc

10. Nutrisi untuk kesehatan kulit?

Jawab :

Selenium
- Membantu menjaga kesehatan rambut dan kuku, meningkatkanimunitas, bekerja sama dengan vitamin E untuk
melindungi sel dari kerusakan.(Bawang putih, kacang brasil, daging, telur, unggas, hasil laut).

Beta-carotene
- memelihara kulit sehat, membantu mencegah infeksi dan kebutaan malam, mendorong pertumbuhan dan
perkembangan tulang. (wortel,tomat, bayam, brokoli, kentang manis dan labu kuning)

Vitamin E
- berguna sebagai pelindung dari esensi lemak dalam sel darah merah dan membranes sel. merupakan antioksidan
lain yang bisa mencegah kerusakan kulit akibat sinar matahari. Vitamin ini juga berperan sebagai anti peradangan
dan menguatkan sistem kekebalan tubuh. (Peanut butter, kacang-kacangan, biji-bijian,minyak nabati dan mentega,
gandum kuman, alpukat). Vitamin yang sering disebut-sebut sangat penting untuk kulit ini bisa ditemui di sayuran
hijau berdaun,vitamin E juga dikandung oleh kacang tanah, paprika merah, buah zaitun, berasmerah, apel, whole
grain, ubi jalar dan polong-polongan.Vitamin E dapat mengurangi risiko penyakit dengan kandungan
antioksidannya, memerangi kerusakan akibat zat radikal bebas dan berpotensi untuk memperlambat penuaan.bisa
mencegah kerusakan kulit akibat sinar matahari.Vitamin ini juga berperan sebagai anti peradangan dan
menguatkan sistem kekebalan tubuh

Vitamin C
- menghancurkan radikal bebas di dalam dan di luar sel. Membantu dalam pembentukan partikel jaringan,
penyembuh luka dan penyerapan zat besi.Membantu mencegah gusi memar dan menjaga kesehatan gigi. Dapat
mengurangirisiko katarak, penyakit jantung, dan kanker. ( tomat, jeruk buah-buahan brokoli, bayam, kubis,
kentang, mangga, pepaya).
Vitamin A -
sangat penting karena kandungan antioksidannya yang membantu mengurangi resiko penyakit tertentu termasuk
kanker. Antioksidan juga membantu mencegah infeksi serta mendukung pertumbuhan dan perbaikan sel-sel,
jaringan kulit. Membantu menjaga kelembaban lapisan kulit bawah.Kekurangan vitamin A bisa menyebabkan
kulit kering, gatal dan kehilangan elastisitas.

Vitamin B Kompleks (riboflavin, niacin, B-6, B-12 dan biotin)


Paling banyak terkandung di whole grain dan sereal whole grain, juga produk-produk sereal serta biji-bijian yang
diperkaya. Jika tidak terlalu suka sereal Andabisa juga mendapatkan vitamin ini pada beras, oatmeal, biji bunga
matahari, ikan,telur, hati dan produk susu rendah lemak.Vitamin B Klompeks berguna untuk mengurangi rasa
kering dan gatal di kulit. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan kulit kering, mengelupas dan sensitif.
Riboflavin atau vitamin B-2 juga dapat ditemukan di daging, kacang-kacangan dan sayuran hijau
berdaun.Sedangkan niacin dapat pula diperoleh dari unggas, ikan, daging sapi, mentegakacang dan polong-
polongan.

Vitamin C
juga bisa didapat dari jeruk, buah beri,paprika,kentang, bawang putih,bawang bombay, sayur hijau
atau hijau gelap berdaun (bayam), apel, kubis,kecambah dan melon. Vitamin C penting karena kandungan
antioksidannya, juga efek anti histamin, dapat mencegah infeksi kulit dan menyembuhkan luka,memproduksi
kolagen dan elastin untuk mengencangkan kulit, mendukung gusi yang sehat.

Garrow JS,James WPT. Human Nutrition and Dietetics. 10th ed p.731-46

11. HUBUNGAN MANDI DENGAN AIR HANGAT DAN SABUN ANTISEPTIK DENGAN
KULIT KERING
Jawab :
Salah seorang dermatologist, Andrea Lynn Cambio menyatakan bahwa mandi
dengan air panas tidak baik untuk kulit kering. Masalahnya adalah mandi dengan
air hangat membuat kulit terpisah dari minyak pelindung alaminya, dan kita
membutuhkan perlindungan tersebut untuk menjaga kulit tetap halus dan
lembab. Ahli kecantikan kulit merekomendasikan mandi air hangat tidak lebih
dari 5 sampai 10 menit. Tetapi, setelah itu, sebaiknya menggunakan pelembsb
tubuh.
Telah ditemukan salah satu pengaruh sabun antibakteri, yaitu kulit kering. Pada
kenyataannya, American Skin Association menasehatkan agar orang-orang
dengan kulit kering menjauhi penggunaan sabun antibakteri. Agen antibiotik
yang kuat dalam sabun, yaitu triclosan, mengulupaskan kulit dari minyak
hidrasinya. Hasilnya dapat beragam, dari yang gatal-gatal biasa dan kemerahan
sampai iritasi kulit.

12. Hubungan pemakaian tabir surya dengan bercak hitam ?

Jawab :

Bercak hitam atau solar lentigenes merupakan kelainan pigmentasi berupa epidermal
hiperpigmentasi yang terdapat pada bagian epidermis dan dijumpainya jumlah melanosit yang
bertambah disebut melacytotic. Solar lentigenes merupakan lesi pigmentasi yang di dapat,
disebabkan pemaparan radiasi sinar ultraviolet (UVR) yang bersifat kumulatif. Tabir surya
merupakan preparat topikal yang substansi formulanya mengandung senyawa kimia dengan
kemampuan menyerap, menghamburkan atau pun memantulkan energy sinar matahari yang
mencapai kulit. Jadi, hubungan antara pemakaian tabir surya dengan bercak hitam yang terdapat
pada pemicu adalah tabir surya dapat mengurangi rekurensi atau pun mencegah terjadinya bercak
hitam yang disebabkan karena paparan radiasi sinar ultraviolet.

13. Hubungan pemakaian pelembab dengan kulit kering?

Jawab :

Pelembab biasanya bekerja untuk membantu menarik air yang ada pada sekeliling kulit dan bia
mencegah agar tidak terlalu banyak penguapan yang terjadi. Cara pemaikan pelembab yang tepat
adalah setelah mandi, karena setelah mandi tubuh masih dalam keadaan lembab sehingga
pelembab akan berfungsi maksimal untuk melembabkan kulit. Tetapi dalam penggunaannya
harus diperhatikan pemilihannya sesuai dengan kecocokan kulit.
14. Penatalaksanaan farmakologi dan non farmakologi?

FARMAKOLOGI

a. Gunakan tabir surya


b. Kulit keringa dan kasar diatasi dengan pemakaian krim pelembab
c. Kulit keriput dapat digunakan krim yang mengandung asam Vitamin A 0,05%-0,1%. Bahan
ini bekerja pada lapisan epidermis dan dermis sehingga tampak kulit lebih halus,
komedo/jerawat menghilang, lebih putih, lebih bersih, lebih elastis, lebih kenyal dan lebih
kencang.
d. Untuk kelaianan pigmentasi dapat digunakan krim pemutih.
e. Obat topikal yang mengandung Vitamin C untuk kulit (L-ascobid acid) yang dapat diserap
oleh kulit.

NON FARMAKOLOGI

a. Pembersih wajah
Kulit wajah yang sehat dan cantik hanya dapat diperoleh melalui perawatan yang
dilakukan selalu benar.
b. Penyesaran kulit wajah
Setiap kali sesudah pembersihan, kulit wajah perlu dilakukan penyesaran kulit dengan
menggunakan cairan penyesar yang sesuai dengan jenis kulit. Tujuan penyesaran untuk
meringkas atau mengecilkan pori-pori kulit yang terbuka pada saat pembersiha,
mengencangkan kulit menyempurnakan pembersihan yang mungkin masih melekat pada
kulit wajah serta untuk menyegarkan kulit.
c. Pemijatan/message kulit muka
Salah satu metode perawatan wajah yang tertua yang digunakan agar kulit menjadi
lembut, kenyal dan tampak lebih menarik. Pemijatan dilakukan saat wajah dalam keadaan
bersih.
d. Penguapan
Dilakukan agar pori membuka lebih lebar hingga mudah dirawat. Lama penguapan untuk
kulit kering dan sensitif maksimal selama 3 menit, sedangkan untuk kulit normal 5-7
menit dan kulit berminyak 8-12 menit.
e. Pengelupasan
Pengelupasan kulit yang dimaksud untuk mengangkat sel kulit yang mati sudah siap
mengelupas dilapisan epidermis, membantu mengangkat sel komedo, menipiskan bekas
jerawat yang sudah kering, menjadikan kulit halus dan lembut serta meransang
pertumbuhan sel kulit baru.
Kariosentono, H. 1997. Mempertahankan kesehatan dan elastisitas kulit dalam menyonsong era
globalisasi, simposium perawatan kulit sehat dan cantik dalam menyonsong era globalisasi,
Surakarta, 26 oktober.

15. Pencegahan aging?

Jawab :

Pencegahan penuaan
Penuaan dapat dicegah melalui hal-hal berikut, contohnya :
a) Selalu merasa bahagi atau psikologis
b) Makanan ( yang mengandung Vitamin, protein dan sesuai kebutuhan nutrisi)
c) Hindari radiasi semaksimal mungkin
d) Tidur yang cukup
e) Moistraizer atau perawatan
f) Hindari rokok dan alkohol atau jaga pola hidup tetap sehat
g) Olahraga

Sumber : available http//:www.abcmedika.com/2013.08

Anda mungkin juga menyukai