Anda di halaman 1dari 2

PERAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN

NAPZA

ABSTRAK
Latar belakang : Narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) yang biasa disebut narkoba
merupakan jenis obat/zat yang diperlukan dalam dunia pengobatan..Pasien yang akan dibahas
merupakan salah satu akibat dari kurangnya peran keluarga sebagai pendidik yang menanamkan nilai-
nilai moral pada anak sejak usia dini.Keluarga merupakan sarana penting dalam pembentukan
kepribadian dan kencenderungan mengalami adiksi substans.Ketiadaan peran keluarga sebagai
sumber nilai dan moral memudahkan pikiran remaja menerima godaan mengkonsumsi obat-obatan,
sehingga memudahkan terjerumusnya kedalam penyalahgunaan narkoba.

Diskusi kasus : Pria 38 tahun sudah 1 tahun di Rumah Sakit Ketergantungan Obat dibagian
perawatan primer akibat keterlibatannya dengan shabu-shabu. Pasien mulai menggunakan obat-obatan
sejak 15 tahun lalu sempat berhenti .Pasien mengaku mengetahui dengan jelas efek bahaya dari obat
obatan yang di pakai, namun demikian masalah keluarga membuat pasien depresi sehingga mulai
menggunakan obat-obatan kembali.

Keyword :

LATAR BELAKANG

Salah satu hal yang sejak dulu menjadi permasalahan dalam masyarakat dan membutuhkan perhatian
khusus adalah penyalahgunaan obat-obatan. Pada awalnya penggunaan narkotika dan obat-obatan
terlarang terbatas pada dunia kedokteran namun belakangan terjadi penyimpangan fungsi dan
penggunaannyatidak lagi terbatas pada dunia kedokteran (Budiarta, 2000:81).

Banyak kejadian dimana terdapat beberapa yang remaja menggunakan narkoba hanya untuk
mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari orang lain, contohnya ketika seorang anak sedang
mengalami konflik, anak membutuhkan kehadiranserta perlindungan dari orangtuanya namun ketika
anak tidak pernah mendapatkan penyelesaian dari orangtua maka dirinya mencari penyelesaian dari
lingkungan dan teman-temannya.

Pasien yang akan dibahas dalam laporan ini adalah seorang pria paruh baya dengan riwayat
penggunaan narkoba sejak usia remaja. Penyalahgunaan narkoba pada remaja dewasa ini sering
terjadi dan hal ini tidak lepas dari kurang nya pengawasan dari kalangan pendidik.Pendidikan
merupakan hal yang penting bagi remaja untuk membekali diri dengan pengetahuan mengenai
narkoba, jenis-jenis nya, dampak bagi tubuh serta ganjaran yang akan diberi pada pemakai nya.

PRESENTASI KASUS

Seorang Pria berinsial E berumur 38 tahun, sudah menikah,beragama Nasrani ,


belum mempunyai anak. Saat ini pasien adalah seorang pengusaha di sebuah
perusahaan importir di daerah Sumatra Utara. Sudah menjalani masa
rehabilitasi di unit perawatan primer RSKO (Rumah Sakit Ketergantungan
Obat)selama 1 tahun.
Beliau mengaku pertama kali menggunakan ekstasi pada tahun 1999 dan
sempat berhenti selama 15 tahun sebelum kembali menggunakan narkoba jenis
shabu-shabu yang diakuinya untuk keperluan medis.

Pertama kali menerima barang haram tersebut dari seorang teman yang bekerja
di bisnis hiburan malam. Setelah rutin mengkonsumsi obat tersebut ,diakui nya
bahwa ia sempat bangkrut dan terpuruk hingga ia berhenti minum obat
,menikah dan memulai usaha baru. Namun, 2 tahun yang lalu pasien bercerai
dengan istri dan mengalami depresi sehingga kembali mengkonsumsi obat
berupa shabu-shabu .

Setelah pria tersebut berada di RSKO, semua konsumsi obat-obatan dihentikan, sehingga
pengguna merasa efek putus obat dari shabu-shabu berupa mengantuk dan rasa ingin
menggunakan kembali yang sangat kuat serta gelisah. Gejala- gejala seperti ini diatasi dengan
pemberian obat dari dokter berupa obat penenang dan vitamin. Sesekali diberikan obat
pengganti seperti metadon dan kodein bila pengguna merasa sangat tidak tahan.

Keberadaan pengguna di RSKO ini juga membantunya mendapatkan informasi tentang


bahaya penggunaan narkoba yang selama ini tidak diketahui pengguna. Dengan mengetahui
bahaya dan pengalaman nya selama di panti rehabilitasi, pria tersebut ingin sekali sembuh
dan kembali ke tengah masyarakat.

DISKUSI

Anak-anak belajar dengan meniru, dengan sengaja ataupun tidak.Demikianlah juga kebudayaan
menjadi milik dan dicontoh daripada apa yang dikatakan. Dengan kata lain, kebudayaan mencakup
semua yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.Kebudayaan terdiri
dari segala sesuatu yang dipelajari daripola-pola perilaku yang normatif. Artinya, mencakup segala
cara-cara atau pola-pola berpikir, merasakan, dan bertindak (Sardjono 2006:12)

Anda mungkin juga menyukai