PEMBAHASAN
Pengertian Sosialisme
Sosialisme adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran
dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Titik
berat paham ini pada masyarakat bukan pada individu sebagai suatu aliran
pemikiran / paham tidak dapat dilepaskan dari pengaruh liberalisme.
Inti dari paham sosialisme adalah suatu usaha untuk mengatur masyarakat
secara kolektif.Artinya semua individu harus berusaha memperoleh layanan yang
layak demi terciptanya suatu kebahagiaan bersama.Hal ini berkaitan dengan
hakikat manusia yang bukan sekedar untuk memperoleh kebebasan, tetapi
manusia juga harus saling tolong-menolong.
Ciri utama sosialisme adalah pemerataan sosial dan penghapusan
kemiskinan.Ciri ini merupakan salah satu faktor pendorong berkembangnya
sosialisme.Hal ini ditandai dengan penentangan terhadap ketimpangan kelas-kelas
sosial yang terjadi pada negara feodal.
Sosialisme yang kita kenal sekarang ini timbul sebagian besar sebagai
reaksi terhadap liberalisme abad ke 19.Pendukung liberalisme abad ke 19 adalah
kelas menengah yang memiliki industri, perdagangan dan pengaruh mereka di
pemerintahan besar akibatnya kaum buruh terlantar.
II. ANALISIS
2.1 KAPITALISME
Logika para kapitalis adalah uang barang uang.Hal ini mau mengungkapkan
bahwa kapitalis awal memiliki prinsip mengembangkan ekonomi yang lebih
tinggi berdasarkan ilmu pengetahuan, teknik-teknik, penemuan-penemuan baru,
dst-nya. Artinya bahwa kapitalisme tidak akan pernah berhenti untuk berinvestasi
dalam rangka mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Logika uang-barang-
uang merupakan suatu paham yang dibangun oleh para kapitalis dengan
menghalalkan berbagai cara demi keuntungan itu. Hal ini berarti para buruh
adalah budak dari para penguasa.Mengapa?Karena nasib buruh ditentukan oleh
kaum pemodal sehingga mau dan tidak, suka atau tidak suka, para buruh harus
menguras tenaga demi kepentingan kapitalis. Dengan melihat realitas seperti itu,
maka nilai kesetaraan, kebebasan dan keadilan sama sekali tidak nampak.
Yang lebih parah lagi adalah berbagai kebijakan dan peraturan ditetapkan oleh
penguasa sehingga kapan saja bisa berubah sesuai kemauan kapitalis.Akibatnya
para buruh dapat dirugikan kapan saja sehingga tidaklah mengherankan jika
kemiskinan dan penderitaan semakian merajalela di kalangan masyarakat kecil.
Sedangkan bagi masyarakat kelas menengah dan kelas atas tidak mengalami apa
yang dialami oleh masyarakat kecil. Inilah potret bagaimana kaum pemilik modal
bekerja demi laba yang sebesar-besarnya.
Di lain sisi kita jangan melihat kapitalisme hanya dari kaca mata negatif saja
sebab seburuk-buruknya sesuatu pasti ada titik terangnya. Artinya bahwa dengan
adanya kapitalisme tentu ada sisi positifnya juga. Sisi positif yang dimaksud
adalah: jumlah pengangguran menurun, lapangan kerja tersedia, upah yang diberi
sesuai jam kerja, dst-nya. Hal ini berarti bahwa dalam sistem kapitalisme hak-hak
individu sangat dihormati, kesejahteraan hidup akan dijamin bagi mereka yang
rajin, tekun dan sabar dalam melakukan tugas-tugas, dst-nya.
2.2 SOSIALISME
Sosialisme juga merupakan reaksi atas liberalisme yang terlalu memutlakkan hak
milik pribadi secara berlebihan. Hal ini tentu berorientasi pada keuntungan pribadi
tanpa memperhatikan kebutuhan orang lain. Segala daya upaya yang dilakukan
hanya demi kepentingan diri.Selain itu, sosialisme juga muncul karena adanya
penolakan atas intervensi Negara dalam persaingan ekonomi atau dalam dunia
industri.Konsekuensinya adalah hak individu harus dihapus dan diganti dengan
kepemilikkan bersama/kolektif. Hal ini entah sadar atau tidak sadar, secara tidak
langsung pada saat yang sama paham sosialisme turut melahirkan komunisme.
Artinya bahwa segala milik yang diperjuangkan agar menjadi kepunyaan bersama
itu lalu kemudian mengarah pada kepemilikan Negara sehingga Negara mengolah
dan mengontrol demi kepentingan umum.
III. RELEVANSI
3.1 KAPITALISME
Dampak dari adanya mall-mall sebagai produk kapitalis itu, tentu ada segi positif
dan juga negatif. Sisi positif itu terlihat dari: tersedia lapangan kerja, jumlah
penganggur semakin menurun, memperoleh upah sesuai jam kerja, dan kini
terlihat tenaga kerja asal Papua juga semakin banyak dst-nya. Sementara sisi
negatifnya adalah hanya karena demi Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui
pajak, pemerintah tanpa menyediakan tempat huni yang layak menyuruh
masyarakat untuk menyingkir dari tempat yang hendak membangun mall
itu.Akibatnya masyarakat yang adalah pemilik tanah leluhur itu terpaksa
kehilangan tanah adatnya.Karena tanahnya tidak ada, maka jalan satu-satunya
adalah menjadi penganggur dan bahkan miskin dan menderita di atas tanahnya
sendiri. Inilah cara kerja sistem yang membuat masyarakat kecil semakin
termaginalkan. Realitas seperti ini mau memperlihatkan kepada kita bahwa entah
sadar atau tidak sadar, secara tidak langsung masyarakat yang miskin tetap miskin
dan yang kaya semakin kaya.
Pemaparan di atas merupakan fakta yang terjadi di bumi Papua ini. Banyak orang
Papua kehilangan tanah akibat pemerintah mengizinkan hadirnya berbagai mall di
tanah Papua ini khususnya di kota Jayapura. Pemerintah dan pemilik modal
bekerja sama demi kepentingan umum namun upaya mulia itu ternyata tanpa
memikirkan nasib masyarakat kecil. Pemerintah Papua terkesan pelahap dan
penjilat para kapitalis.Mengapa?Karena pemerintah hanya ikut-ikutan saja atas
kemauan pemilik modal.Karena ikut-ikutan saja, maka masyarakat kecil menjadi
korban entah korban tanah adat, harta benda maupun berbagai sarana-prasarana
lainnya.Solusi yang tepat adalah pemerintah perlu menyediakan tempat tinggal
yang layak bagi masyarakat yang tanahnya hendak membangun mall/ruko-ruko
itu agar mereka tidak merasa dimarginalkan.
3.2 SOSIALISME
Bertolak dari pemaparan tentang hak pribadi menjadi milik bersama di atas, jika
dilihat secara cermat maka pada kenyataannya paham sosialisme itu tidak begitu
nampak.Walaupun UUD 45 menyatakan tanah, air dan sebagainya itu merupakan
milik bersama namun pada kenyataannya semua orang entah di mana saja di
Indonesia ini sulit memberikan tanahnya kepada orang lain.Misalkan di Jawa sulit
mencari tanah padahal dibutuhkan untuk pembangunan Gereja. Hal lainnya adalah
semua orang mengetahui kalau tanah itu merupakan milik pribadi seseorang atau
milik klen tertentu yang tidak bisa diambil oleh orang lain tanpa sepengetahuan
sang pemilik. Hal ini bertolak dari filosofi orang Papua tentang tanah sebagai ibu
yang memberikan sumber makanan.Karena itu tanah perlu dijaga dan dilestarikan
agar generasi muda juga dapat menikmatinya.
IV. KESIMPULAN
Jika dilihat secara teliti, maka kita akan mengetahui bahwa paham kapitalisme dan
sosialisme itu mempunyai tujuan yang sama yakni ingin mencapai kebahagiaan
hidup. Namun kebahagiaan hidup yang hendak dicapai itu berbeda jalan.Paham
kapitalisme menempuh jalan uang barang- uang. Artinya bahwa segala upaya
yang dilakukan tidak lain ujung-ujungnya adalah uang. Oleh karena itu,
keuntungang yang sebesar-besarnya adalah misi pokok dalam paham kapitalisme
ini. Hal ini mau mengatakan bahwa kepemilikan individu amat ditekankan di
sana. Akibatnya para kapitalis bagaikan seorang raja yang pantas dilayani oleh
bawahannya. Dalam situasi demikian, kesadaran akan martabat manusia sebagai
sesama ciptaan merupakan sesuatu yang asing dari pandangannya. Karena ia
merasa asing, maka jangan heran jika para kapitalis memandang para buruh
sebagai budak-budak yang tak bernilai. Para buruh akan bernilai sejauh
mendatangkan keuntungan bagi pemilik modal.