Anda di halaman 1dari 13

ANTROPOLOGI HUKUM

Irham Bashori Hasba, MH

PENGERTIAN
Antropologi hukum Ilmu pengetahuan
tentang manusia dan keterkaitannya
dengan hukum.
Manusia orng yg hidup bermasyarakat,
baik bermasyarakat dengan budaya yang
sederhana (primitif) atau maju (modern).
Budaya hukum perilaku budaya
manusia
yang
mempengaruhi
atau
berkaitan dengan masalah hukum.

Masalah hukum dalam ilmu antropologi bukan


hanya yang bersifat normatif (peraturan
perundang-undangan) atau hukum adat.
Masalah hukum dalam antropologi hukum
terikat erat dengan perilaku/budaya manusia
yang terikat dengan hukum, karena ada
faktor budaya yang mempengaruhinya.
Contoh: cara menyelesaikan masalah bagi
orang Tengger akan berbeda dengan cara
penyelesaian masalah orang madura.

SIFAT KEILMUAN ANTROPOLOGI HUKUM


Antropologi hukum tidak membatasi pada pandangan budaya
tertentu, namun membandingkan perkembangan masyarakat
hukum yang satu dengan yang lainnya, antara masyarakat
hukum yang maju dan yang belum.
Antropologi hukum mempelajari masyarakat sebagai suatu yang
utuh, saling bertautan dan tidak terpotong, misalnya politik,
ekonomi, hukum dll secara terpisah.
Antropologi hukum modern memusatkan perhatiannya pada
semua sektor kehidupan masyarakat secara menyeluruh.
Antropologi hukum memandang masyarakat secara dinamis.
Artinya peranan hukum tidak terbatas mempermasalahkan status
tertentu, namun lebih luas cakupannya dan selalu berubah-ubah
Antropologi hukum bersifat empiris, sehingga teori teori yang
dikemukakan harus didukung oleh fakta yang relevan atau
representatif dari fakta yang ada.

RUANG LINGKUP
Hukum yang hidup dalam masyarkat dan
karakteristiknya
Keterkaitan hukum di masyarakat dengan
aspek kebudayaan dan organisasi sosial
Tipe hukum lainnya di masyarakat
Perubahan Hukum dapat ditelaah dengan
aspek kebudayaan dan organisasi sosial
Relasi antara hukum dan kebudayaan
dalam masyarakat dan perbandingannya

ANTROPOLOGI HUKUM DAN DISIPLIN


ILMU LAINNYA
Antropologi hukum menjadi ilmu pengetahuan
yang mandiri sejak adanya kerjasama antara E.
Adamson Hoebel (sarjana Antropologi) dengan
Karl
Llewellyn
(sarjana
Hukum)
dalam
mempelajari suku indian Cheyenne tahun 1933
1962 di Amerika Serikat.
Antropologi Hukum dengan Disiplin Ilmu Lainnya:
Antropologi Hukum dan Hukum Adat
Antropologi Hukum dan Etnologi
Antropologi Hukum dan dan Sosiologi Hukum
Antropologi Hukum dan Psikologi Sosial
Antropologi Hukum dan Religion Studies

Antropologi Hukum dan Hukum Adat


Titik persamaan antropologi hukum dan hukum adat
terletak pada mempelajari masyarakat sederhana,
bukan masyarakat modern
Hukum adat di Indonesia merupakan hukum rakyat
tertua. Dia ada sejak manusianya ada. Sedang
antropologi hukum lebih menitikberatkan pada proses
adanya.
Objek permasalahan antropologi hukum lebih luas dari
hukum adat sebab antropologi hukum mempelajari
perilaku manusia yang bermacam-macam sifat, watak,
sikap dan lainnya. Sementara hukum adat titik
perhatiannya pada norma-norma dan perilaku hukum
yang seharusnya ditaati dan dipatuhi

Perbedaan Antropologi Hukum dan


Hukum Adat
N
o

Antropologi Hukum

Hukum Adat

Obyek : Perilaku manusia


yang menyangkut hukum

Obyek: Norma-Norma Hukum


diluar perundang-undangan

Metode pendekatan:
Holistik (menyeluruh)

Metode pendekatan:
Normatif Yuridis (khusus)

Riset banyak dilakukan di


lapangan, dengan tidak
memperhatikan kasus
perselisihan

Riset lebih banyak bersifat


kepustakaan dan
dokumentasi, dengan
memperhatikan norma-norma
yang ada

Norma-norma yang nyata,


berlaku pada titik akhir

Norma-norma hukum yang


dikehendaki (seharusnya)
berlaku di awal

Antropologi Hukum dengan Etnologi


Etnologi adalah ilmu bangsa-bangsa. Ilmu
yang
mempelajari
unsur-unsur/masalah
kebudayaan suku bangsa dan masyarakta
suatu daerah secara komparatif, dengan
tujuan untuk mendapatkan pengertian
tentang sejarah dan proses evolusi serta
persebaran kebudayaan manusia di bumi.
Di Indonesia, entologi = antropologi, etnologi
hukum = antropologi hukum; sebab samasama menjadi sumber bagi hukum adat dan
hukum diluar perundang-undangan.

Antropologi Hukum dan Sosiologi Hukum


Sosiologi
adalah
ilmu
pengetahuan
yang
mempelajari proses dalam masyarakat. Sosiologi
hukum berusaha untuk menemukan hukum yang
ada dalam proses masyarakat.
Sosiologi mempelajari tentang gejala-gejala
sosial, hubungan antar individu, individu dan
masyarakat, atau golongan masyarakat.
Sosiologi dan Antropologi hukum mampir tidak
memiliki perbedaan dalam obyek kajiannya sebab
kedua ilmu tersebut sama-sama melakukan
pendekatan empiris dan berdasar pada kondisi
sosial masyarakat yang sebenarnya.

Perbedaan Antropologi Hukum


dan Sosiologi
No

Antropologi Hukum

Sosiologi Hukum

Sejarah
timbulnya
dari
kehidupan
masyarakat
pedesaan (agraris) di dunia
timur (dunia jajahan)

Sejarah timbulnya dari


kehidupan masyarakat sebagai
akibat kemajuan industri (dunia
barat)

Budaya Masyarakat barat Masyarakat barat bersifat


lebih kompleks daripada heterogen dengan hukumnya
masyarakat di timur yang yang kompleks
lebih sederhana

Cara berfikir masyarakat Cara berfikir dan berperilaku


bersifat tradisional, magis serba konseptual,
religius dan komunal
individualisme, liberalisme dan
berdasar pada kepentingan
semata

Hukum bersifat universal, Sistem hukum bersifat modern


tidak hanya ada di dunia
yang maju (modern) tetapi
juga ada di dunia yang

Antropologi Hukum dan Psikologi Sosial


Psikologi sosial (ilmu jiwa sosial) mempelajari tingkahlaku
manusia sebagai makhluk masyarakat, bagaimana perilaku
seseorang dalam masyarakat, hilangnya ikatan-ikatan tradisi
karena pengaruh masyarakat, individu atas nama masyarakat.
Titik perhatian psikologi sosial ditujukan kepada bagaimana
pergaulan antara orang yang satu dengan yang lain, antara
individu dengan masyarakat, masyarakat dan masyarakat,
serta pembawaannya.
Antropologi Hukum juga mempelajari perilaku manusia
dengan mengutamakan riset kasus perselisihan yang terjadi,
dengan norma hukum dan perilaku hukum yang berdasarkan
kenyataan yang benar berlakunya.
Dengan adanya ilmu Psikologi sosial, antropologi hukum akan
menjadi lebih mudah studinya sebab sangat membantu
membuat antropologi hukum lebih mudah dipahami.

Antropologi Hukum dan Religion Studies


Keagamaan mengandung arti adanya hubungan
manusia dengan kekuasaan yang berada diluar
kekuasaan manusia.
Hubungan manusia dengan kekuasaan diluar
manusia
karena
manusia
mempunyai
kepercayaan
atau
keyakinan
terhadap
kekuasaan itu sendiri disekeliling mereka.
Antropologi hukum juga memperhatikan hal
tersebut, sehingga tingkah laku dan budaya
dalam masyarakat ditengarai oleh adanya unsur
diluar mereka sehingga masyarakat cenderung
berbuat atau tidak berbuat demikian.

Anda mungkin juga menyukai