Oleh
SALIMAH KOMALARATNA
KATA PENGANTAR
penulisan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Tajwid adalah sebuah ilmu tentang kaidah serta cara cara membaca Al-Quran
perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca merupakan tujuan
dari Ilmu Tajwid. Belajar Ilmu Tajwid hukumnya fardhu kifayah, sedang membaca
Al-Quran dengan baik (sesuai dengan Ilmu Tajwid) hukumnya fardhu Ain. Banyak
Salah satunya adalah Dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan / tartil
(bertajwid) [Q.S Al-Muzzammil (73):4]. Salah satu ayat ini sudah jelas bahwa Allah
(bertajwid).
Pengenalan Ilmu tajwid untuk anak-anak tingkat madrasah ataupun setara dengan SD
saat mengajar dikarenakan Ilmu Tajwid ini susah dan membosankan untuk dipelajari.
motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu sangatlah penting bagi
Pengetahuan mengenai tajwid kepada para peserta didik diberikan melalui sebuah
pendidikan karena hanya melalui pendidikan mereka dapat secara intensif belajar dan
2
melalui pendidikan yang telah dianjurkan dalam alquran dan juga alhadist termasuk
B. Rumusan Masalah
Menurut latar belakang diatas, rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
C. Tujuan
tanwin
4. Untuk mengetahui hukum bacaan mim mati?
5. Untuk mengetahui pandangan alquran tentang ayat tarbiyah
6. Untuk mengetahui hadist tentang tarbiyah
BAB II
PEMBAHASAN
3
A. Pengertian Tajwid
dan ikhfa.
1. Idhar ( )
4
2. Idgham ( )
mati/tanwin (
/ ) ke dalam huruf hidup sesudahnya. Sehingga
a. Idgham bighunnah (
)
dengung (ghunnah) yaitu bila nun mati atau tanwin bertemu salah
2
3
4
Ketentuan bacaan idgham bighunnah tidak berlaku lagi jika nun
mati berada dalam satu kata. Hukum bacannya wajib dibaca idhar
b. Idgham bilaghunnah (
)
huruf sesudahnya.
3. Iqlab ( )
bunyi mim (
) Huruf iqlab hanya satu yaitu huruf . Contoh
bacaan iqlab:
4. Ikhfa (
)
6
sebagaimana halnya hukum nun mati. Mim mati atau mim sukun (
)
tiga hukum bacaan, yaitu ikhfa syafawi, idghom mimi dan idhar
syafawi.
1. Ikhfa Syafawi (
)
7
didengungkan. Contoh:
Mim mati bertemu huruf ba:
2. Idghom Mimi ( (
)
Contoh:
3. Idhar Syafawi (
)
Idhar syafawi artinya apabila mim mati bertemu dengan salah satu
huruf hijaiyyah selain huruf mim dan ba, maka hukum bacaannya
2 15
3
16
4
17
5
18
6
19
7
20
8
21
9
22
10 23
11 24
12
25
13
26
pendidikan yang tidak tertandingi oleh kitab dan karya tulis apapun. Ketika Al-
mendidik menusia menjadi baik, tidak tahu kemudian menjadi tahu, memerintahkan
yang maruf dan menjauhi yang mungkar, atau yang lainya.Islam adalah agama yang
satu bentuk konkretnya yaitu dengan turunya Ayat Al Quran yang pertama kali
kepada Nabi Muhammad SAW yang berkenaan dengan masalah keimanan juga
pendidikan.
Maksudnya adalah dimana Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
Dari ayat-ayat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa seolah-olah Allah berkata
hendaklah manusia meyakini akan adanya Tuhan Pencipta manusia (dari segumpal
Bahkan tidak hanya itu, Allah juga memberikan materi pendidikan agar manusia
hidup sempurna di dunia ini. Selain itu Allah juga berfirman dalam Q.S Al Baqarah:
31
Yang artinya:
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
Dalam ayat ini menjelaskan bahwa untuk memahami segala sesuatu belum cukup jika
hanya memahami apa, bagaimana serta manfaat benda itu tetapi harus memahami
Selain itu Pada surat Al-Lukman juga dijelaskan konsep pendidikan yaitu konsep
ketauhidan, konsep hubungan interaksi sosial serta hubungan manusia dengan alam
semesta. Dimana pendidikan yang pertama yang harus diberikan dalam sebuah
pendidikan mengenai interaksi sosial dan alam. Sebenarnya tarbiyah dalam Al-
Quran sangat banyak sekali baik dalam bentuk-bentuk yang bersifat umum ataupun
10
yang bersifat khusus yaitu untuk orang-orang yang bertaqwa. Sebagai contoh perintah
puasa yang mendidik agar menjadi manusia yang bertaqwa, atau contoh yang lain
yaitu perintah untuk mendirikan sholat malam, dimana tujuanya yakni medidik agar
memilki jiwa yang tangguh, tidak goyah apabila dalam posisi yang strategis, dan
masih banyak tujuan yang lainya. Selain pendidikan yang secara langsung termuat
dalam Al-Quran, dari aspek eksternal apabila kita mengamati proses penyampaian
wahyu dari Allah SWT kepada nabi Muhammada SAW yang kemudian diterima oleh
umat muslim seluruh dunia yang tidak hanya dibaca dan dipahami saja, melainkan
pada taraf aplikasinya dalam kehidupan masyarakat, itu yang merupakan proses
Dengan penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa Islam menegaskan supaya manusia
tentang pendidikan yang sudah dijelaskan diatas, masih banyak lagi ayat-ayat Al
Ya Tuhan Kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang
mereka Al kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka.
11
Selain itu masih banyak lagi yang menyatakan tentang tarbiyah seperti surat Ali
Konsep tarbiyah yang dijelaskan dalam hadits nabi, dapat dibagi menjadi 3:
Manusia merupakan makhluk yang terus berkembang, maka dari itu maka muncullah
istilah homoeducancus, yakni makhluk yang dapat dididik dan mendidik, dapat
memiliki potensi bawaan dan pengaruh lingkungan, yang dalam khasanah filsafat
Ibaratnya adalah tiap individu manusia lahir bagaikan kertas putih yang siap diberi
warna atau tulisan oleh faktor lingkungan. Teori ini dikenal dengan teori
perkembangan pribadi hanya ditentukan oleh bawaan (kemampuan dasar), bakat serta
12
faktor dalam yang bersifat kodrati. Faktor bawaan inilah tidak bisa diubah oleh
Teori konvergensi yang diusung oleh William Stem (1871-1938) menyatakan bahwa
dasar dan faktor lingkungan, termasuk pendidikan. Teori ini membantah teori
yang baik tanpa dibina oleh alam lingkungan tidak akan dapat membentuk pribadi
yang ideal. Sebaliknya, lingkungan yang baik, terutama pendidikan, tanpa didukung
oleh potensi bawaan yang baik, tidak akan membuahkan hasil kepribadian yang
optimal. Jadi proses perkembangan manusia merupakan hasil kerjasama antara faktor
Dari ketiga teori diatas, terutama teori terakhir bisa ditarik kesimpulan bahwa
manusia sebenarnya memiliki fitrah atau semacam bawaan sejak lahir, namun dalam
Setiap anak lahir adalah dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang
Majusi(HR.Muslim)
Secara prinsipal, tidak terjadi silang pendapat dikalangan ulama mengenai pengertian
fitrah, apakah diartikan dengan agama samawi, hanif), Islam atau tauhid. Agama
samawi dan Islam adalah agama yang pokok ajarannya berupa tauhid. Ini berarti
manusia.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa fitrah adalah suatu keadaan yaitu agama
Islam dalam diri manusia yang telah diciptakan oleh Allah sejak manusia itu
dilahirkan. Esensi dari agama Islam tersebut adalah tauhid. Al-Maraghi berpendapat
bahwa fitrah adaIah suatu keadaan atau kondisi yang diciptakan oleh Allah dalam diri
manusia yang siap menerima dan menemukan kebenaran. Oleh karena ajaran tauhid
itu sesuai dengan petunjuk akal, maka akal akan membimbing fitrah.
Selain itu, ahmad tafsir juga berpendapat bahwa fitrah adalah potensi yang melekat
pada diri manusia. Potensi untuk menjadi baik maupun buruk, potensi menjadi
2. Pendidikan jasmani.
sehat akan mendorong manusia melakukan kegiatan yang gesit dan lincah. Berbeda
ketika kondisi jasmani yang kurang sehat akan berpengaruh pada kinerja yang kurang
maksimal.
Pendidikan yang diberikan kepada peserta didik, setidaknya tidak hanya berkutat
pada menumbuhkan akal dan budi saja. Namun juga harus merambah kearah
pendidikan jasmani. Hal ini menjadi sangat penting karena dengan pendidikan
jasmani mampu menciptakan kondisi badan yang sehat dan fit, sehingga mampu
berkata) Abu Ja'far Muhammad bin 'Ali bin Dahim al-Syaibani memberitahukan
kepada kami (yang berkata) Ahmad bin Ubaid bin Ishaq bin Mubarak al-'Athar (yang
kepadaku (yang bersumber) dari Laits (yang berasal) dari Mujahid (yang diperoleh)
dari Ibn'Umar yang berkata: Rasulullah saw bersabda: "Ajarilah anak-anakmu (olah
14
raga) renang dan lempar panah (memanah), dan (ajarilah) perempuan dengan
memintal. "(al-Baihaqi,1410H.:401)
Meski dalam hadits itu berdapat cacatnya, yaitu periwayat yang bernama ubaid al-
athar yang menurut beberapa ahli hadits diberi cap pernah dan suka berbohong,
sehingga hadits ini dianggap hadits dhaif, bahkan mengarah syadid dhaif. Namun
setidaknya makna yang terkandung dalam hadits tersebut tidak bertentangan dengan
berenang, dan memintal untuk wanita. Dari hal itu bisa di ambil sebuah hikmah
bahwa dengan olahraga umat islam selain terbentuk secara fisik, namun juga akan
terbentuk secara semangat dan mental dari olahraga tersebut. Dengan demikian,
3. Pendidikan berkelanjutan.
Hadis ini meskipun secara sanad tidak memiliki asal , tetapi sudah populer di
Kapanpun manusia dapat menimba ilmu pengetahuan baik ilmu umum maupun ilmu
agama. Bahkan tidak saja dimulai dari ayunan, tetapi dalam kandunganpun,
pendidikan pra-natal.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu Tajwid adalah sebuah ilmu tentang kaidah serta cara cara membaca Al-Quran
perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca merupakan tujuan
dari Ilmu Tajwid. Belajar Ilmu Tajwid hukumnya fardhu kifayah, sedang membaca
Al-Quran dengan baik (sesuai dengan Ilmu Tajwid) hukumnya fardhu Ain. Banyak
kemudian menjadi tahu, memerintahkan yang maruf dan menjauhi yang mungkar,
atau yang lainya.Islam adalah agama yang membawa misi agar umatnya
dengan turunya Ayat Al Quran yang pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW
DAFTAR PUSTAKA
Guru, Tim Bina Karya. 2009. Bina Belajar Al-Quran Hadits untuk Madrasah
Ibtidaiyah Kelas II. Jakarta. Erlangga.
Guru, Tim Bina Karya. 2009. Bina Belajar Al-Quran Hadits untuk Madrasah
Ibtidaiyah Kelas III. Jakarta. Erlangga.
Guru, Tim Bina Karya. 2009. Bina Belajar Al-Quran Hadits untuk Madrasah
Ibtidaiyah Kelas IV. Jakarta. Erlangga.
Guru, Tim Bina Karya. 2009. Bina Belajar Al-Quran Hadits untuk Madrasah
Ibtidaiyah Kelas VI. Jakarta. Erlangga.
http://madzhabmoderat.blogspot.co.id/2014/11/makalah-al-quran-dan-al-hadits-
tarbiyah.html
http://mubalighinblog.blogspot.co.id/