Ilustrasi:
Misalkan perusahanan Kecap asli pada tahun 2016 bermaksud menyusun anggaran bahan
baku dengan data sebagai berikut:
- Anggaran produk setahun 182 unit produk jadi (P)
- Kuantitas standar bahan baku dipakai perunit produk 2 ons (KSBB)
- Harga standar bahan baku per ons Rp. 160 (HSt)
- Anggaran persedianan bahan baku akhir 65 ons
- Persediaan bahan baku awal 26 ons
Dari data tersebut dapat dihitung kuantitas standar bahan baku dipakai (KSt) atau bahan baku
dipakai dianggarkan setahun sebanyak = 182 unit x 2 ons = 364 ons
Setelah itu dapat disusun anggaran bahan baku seperti tabel berikut;
Misalkan diketahui data berikut: Kedelai 10.000 ons Gula Merah 8.000 ons
- Harga beli bahan baku = Rp 900.000 Rp 400.000
- Ongkos angkut = Rp 190.000 Rp 100.000
- Potongan pembelian bahan baku = (Rp 90.000) (Rp 20.000)
Harga Pokok Bahan Baku Rp 1.000.000 Rp 480.000
Maka dapat dibuat biaya bahan baku standar per unit produk adalah sebagai berikut:
Perusahaan Kecap Asli
Biaya Bahan Baku Per Botol Kecap
Tahun 2016
Jenis Biaya Bahan Baku
Kecap Kedelai Gula Merah Standar Per botol
Kecap
KSB KSB
HSt BBBSP HSt BBBSP
B B
Sedang Rp
2 Rp 200 2 Rp 60 Rp 120 Rp 320
100
Manis Rp
1 Rp 100 3 Rp 60 Rp 180 Rp 280
100
Asin Rp
2 Rp 200 1 Rp 60 Rp 60 Rp 260
100
Dari data kuantitas standar bahan baku dipakai, maka dapat juga disusun anggaran biaya
bahan baku sbb:
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Biaya Bahan Baku Dipakai
Tahun berakhir 31 Desember 2016
Persediaan bahan baku awal periode akan datang merupakan persediaan bahan
baku akhir periode sekarang. Jadi untuk mengetahui persediaan bahan baku awal
periode akan datang dapat diketahui dengan melihat laporan keuangan berupa
neraca atau laporan laba rugi pada periode lalu. Sehingga yang jadi masalah
adalah menentukan persediaan bahan baku akhir.
Misalkan berdasarkan data Anggaran Biaya Bahan Baku dan data Persediaan
awal tahun 2016 sbb:
Untuk menyusun anggaran pembelian bahan baku diperlukan data anggaran biaya
bahan baku dan anggaran persediaan bahan baku dengan rumus:
Pembelian Bahan Baku = Persediaan BB Akhir +Biaya Bahan Baku -
Persediaan BB Awal
Bila pembelian bahan baku seluruhnya dilakukan dengan pembelian tunai, maka
anggaran kas keluar untuk beli bahan baku sama dengan anggaran pembelian
bahan baku, sehingga tidak perlu dibuat anggaran kas keluar pembelian bahan
baku. Tetapi apabila pembelian bahan baku sebagian tunai dan sebagian kredit,
atau seluruh pembelian kredit, maka dapat dibuat anggaran kas keluar untuk
pembelian bahan baku dan anggaran hutang usaha.
Soal:
Misalkan pembelian bahan baku dilakukan 80% tunai dan 20% dibayar triwulan
berikutnya, berdasarkan anggaran pembelian bahan baku maka buat dan susunlah
anggaran kas keluar untuk membeli bahan baku!
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penganggaran dan Evaluasi Kinerja Sektor Publik yang
Diampu oleh Bapak Dr. Rosidi SE., MM., Ak.
DisusunOleh:
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016