Anda di halaman 1dari 5

BAB VI GEOLOGI TATA LINGKUNGAN

Geologi tata lingkungan didefenisikan sebagai cabang ilmu geologi terapan yang

membahas tentang pemanfaatan bumi oleh manusia untuk kelangsungan hidup

yang ada hubungannya dengan sumber kekayaan bumi serta proses-proses yang

ada padanya. Hal ini diperlihatkan dengan adanya reaksi terhadap lingkungan

yang mencakup tiga aspek, yaitu: sumber daya alam, proses alam dan

pengembangan lingkungan fisik.

Berdasarkan kondisi geologi daerah pemetaan, baik dari litologi, morfologi, dan

struktur geologinya maka dapat dianalisa daerah pemetaan memililki potensi

Sumber Daya Alam (Natural Resources) dan Bencana Alam (Natural Hazard).

6.1. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam baik yang bersifat abiotik

maupun biotik yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia Sampoerno

(1990).

Sumber daya alam dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui


VI-2
GEOLOGI TATA LINGKUNGAN

VI-1
6.1.1. Sumber Daya Alam Yang Dapat Diperbaharui

Sumber daya alam yang dapat diperbaharui merupakan sumber daya alam yang

pemanfaatannya dapat berlangsung dalam jangka waktu relatif lama, karena

sifatnya dapat diperbaiki apabila mengalami kerusakan. Pada daerah pemetaan

yang termasuk pada sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah air.

Air merupakan bagian dari sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan oleh

makhluk hidup untuk kebutuhan seharihari, baik bagi manusia, hewan maupun

bagi tumbuhan. Sumber daya alam ini, pada daerah pemetaan sangat mudah

ditemukan, tepatnya bagi mereka yang bermukim tidak jauh dari sungai.

Berdasarkan keterdapatannya, air ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

air permukaan dan air bawah permukaan.

6.1.1.1. Air Permukaan

Air permukaan merupakan air yang terkumpul di atas tanah dan kehadiran nya

biasanya di sungai, danau, dan lahan basah. Air ini diindikasikan berasal dari air

meteorik dan mata air yang muncul kepermukaan yang kemudian secara proses

alamiah nya kembali mengalami penguapan dan rembesan kedalam bawah tanah

atau permukaan. Dan untuk kehadiran air permukaan dapat diketahui dari

beberapa faktor seperti faktor iklim, topografi, jenis tanah, karakteristik DAS.

Potensi sumber daya ini dapat dilihat di lapangan dan pada peta pola aliran sungai.

Kehadirannya cukup banyak dari sungai berukuran kecil hingga sungai berukuran

Laporan Pemetaan Geologi Daerah Siamporik dan Sekitarnya


Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara
VI-3
GEOLOGI TATA LINGKUNGAN

besar. Sungai utama yang terdapat pada daerah pemetaan adalah sungai

A.bulusoma.

Pada daerah pemetaan, air ini sebagian telah dimanfaatkan oleh penduduk sekitar

sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari seperti keperluan mandi, mencuci.

(Foto 6.1),(Foto 6.2)

Foto 6.1. Salah satu sungai yang dimanfaatkan oleh penduduk di Desa Bulusoma

Foto 6.2. Sungai yang dimanfaatkan warga sekitar

6.1.1.2. Air Bawah Permukaan

Laporan Pemetaan Geologi Daerah Siamporik dan Sekitarnya


Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara
VI-4
GEOLOGI TATA LINGKUNGAN

Air bawah permukaan merupakan sumber air yang keterdapatannya berada di

bawah permukaan tanah, dimana sumber air ini diindikasikan berasal dari hasil

resapan air permukaan. Air bawah permukaan bergerak di bawah permukaan bumi

melalui pori-pori batuan.

Pada daerah pemetaan air bawah permukaan muncul kepermukaan melalui mata

air maupun dari hasil pemboran (sumur bor). Pada dasarnya air tanah berupa mata

air terbentuk dari hasil peresapan air permukaan melalui ruang antar butir batuan

atau tanah yang kemudian mengalir secara lateral ketempat yang lebih rendah, dan

kadang - kadang muncul sebagai mata air. Jumlah dari pergerakan air tanah ini

tergantung bentuk morfologi, porositas dan permeabilitas batuan, curah hujan, dan

vegetasi. Air bawah permukaan ini terdapat pada litologi batuan sedimen seperti

batupasir Formasi Sihapas. Air bawah permukaan inilah yang dimanfaatkan oleh

masyarakat untuk keperluan sehari hari.

6.1.2 Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui

Suatu sumber daya alam yang dalam pemanfaatannya tidak dapat berlangsung

lama, bersifat habis tanpa bisa diperbaharui dan mempunyai nilai ekonomis

disebut dengan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.Diantaranya

adalah sumber daya mineral, dimana berdasarkan ilmu geologi nilai atau

kegunaan dari mineral atau bahan galian tersebut dapat diusahakan untuk

ditambang.

- Batulanau

Laporan Pemetaan Geologi Daerah Siamporik dan Sekitarnya


Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara
VI-5
GEOLOGI TATA LINGKUNGAN

batulanau adalah batuan sedimen berbutir halus yang terbentuk dari pemadatan

lumpur dan lempung. Ukuran partikelmineralnya bisa kita sebut sebagai lumpur

penyebarannya hampir mencakup 60% daerah pemetaan.Pemanfaatannya sendiri

mencakup untuk bahan pembuatan jalan. pada satuan batulanau di daerah

pemetaan sudah dieksploitasi oleh masyarakat.

Foto 6.3 Potensi batulanau pada daerah Bulusoma yang terdapat di desa Bulusoma.

Laporan Pemetaan Geologi Daerah Siamporik dan Sekitarnya


Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai