Anda di halaman 1dari 16

Sungai Cisaar merupakan salah satu sungai yang mengalir di Provinsi Jawa Barat.

Hulu sungai
ini berada pada Dusun Cisaar Tonggoh, Desa Cipicung, Kecamatan Jatigede, Kabupaten
Sumedang. Sungai ini merupakan salah satu dari anak sungai Cilutung. Berada pada daerah
lembahan dengan geomorfologi sekitar berupa perbukitan yang cukup terjal, membuat sungai ini
menjadi satu-satunya penyebab tertorehnya batuan-batuan formasi Cinambo pada tebing-tebing
sungai. Adapun formasi Cinambo yang tertoreh oleh sungai ini yaitu pada Anggota Atas Formasi
Cinambo (Tomcu) dan Anggota Bawah Formasi Cinambo (Tomcl). Anggota Bawah Formasi
Cinambo yang merupakan Anggota Batupasir Cinambo tersingkap baik pada bagian selatan atau
bagian hulu sungai Cisaar. Pada Anggota Batupasir ini didominasi oleh Batupasir halus hingga
sangat halus dengan warna abu-abu dengan struktur sedimen Paralel Laminasi, dan setempat-
setempat ditemukan struktur sedimen Graded Bedding dengan ketebalan 8-120 cm. Batupasir
Anggota Bawah Formasi Cinambo ini memiliki kandungan Karbonat, hal ini dapat dibuktikan
dengan bereaksinya batuan saat ditetesi dengan HCl 10%. Anggota Batu Pasir ini terdendapkan
dengan perselingan tipis Batulempung menyerpih berwarna abu-abu kehitaman yang juga
mengandung karbonatan dengan ketebalan 2-15 cm. Pada rekahan-rekahan batuan terisi oleh
mineral Kalsit (CaCo3) berupa urat-urat kalsit dengan lebar beberapa milimeter hingga beberapa
centimeter.
Di sepanjang sungai Cisaar dapat di temukan banyak kekar, terutama pada Batupasir.
Sedangkan jenis kekarnya adalah kekar gerus dengan ciri utama membentuk pola menyerupai
belah ketupat serta menunjukkan adanya pengaruh gaya dari sesar Anjak . Di bagian Anggota
Bawah Formasi Cinambo ini juga ditemukan dua cermin sesar berjenis Slickenside pada
Batupasir dengan besar pitch > 45 derajat, hal ini mengindikasikan adanya sesar anjak atau sesar
normal, data slickenside cukup sulit untuk menentukan apakah suatu sesar bergerak ke arah
mana seperti dalam kasus ini, sebab arah pergerakan tidak diketahui dan penulis belum terlalu
yakin dengan kenampakan di lapangan. Namun apabila dilihat dari data regional, maka sungai
Cisaar ini juga di kontrol oleh sesar Anjak, jadi penulis dapat berhipotesis bahwa slickenside ini
merupakan bukti dari sesar Anjak tersebut. Slickenside ini terdapat di belokan sungai dekat
dengan dusun Cisaar Landeuh. Struktur sesar Anjak ini merupakan salah satu struktur mayor
yang terdapat di daerah sungai Cisaar. Litologi lokasi ini yaitu perselingan antara Batulanau,
Batulempung, dan Batupasir yang memiliki kontak tegas dan struktur parallel
bedding. Batulanau ditemukan dengan warna lapuk abu-ab kecoklatan dan warna segar abu-abu,
besar butir lanau, dengan bentuk butir sub rounded, porositas dan permeabilitas baik, kemas
terbuka, kekerasan keras. Batulempung ditemukan menyerpih dengaun warna segar abu-abu
gelap dan warna lapuk abu-abu terang, besar butir lempung, porositas dan permeabilitas buruk,
kekerasan friable. Batupasir ditemukan dengan warna lapuk abu-abu terang dan warna segar
abu-abu, berukuran butir mulai pasir sangat halus sampai dengan pasir halus, porositas dan
permeabilitas baik, kemas terbuka. kekerasan keras dan terdapat struktur graded
bedding. Strike/dip: N 1340 E/860 , Koordinat: S 060 51 02 dan E 1080 08 01
Strike dip N 330E/380 dan pitch 460

Pada hulu sungai Cisaar juga ditemukan adanya bukti sesar berupa slickenside pada
Batupasir, namun kali ini dengan pitch < 10 derajat yang mengindikasikan adanya sesar
mendatar. Slickenside ini terletak di dusun Cisaar Tonggoh yang merupakan hulu sungai Cisaar.
Dari pengamatan geomorfologi melalui citra satelit juga menunjukkan adanya struktur ini,
namun struktur ini merupakan struktur yang tidak terlalu besar. Struktur sesar mendatar ini
juga didukung dengan data kekar yang menunjukkan adanya sesar mendatar di daerah tersebut.
Sesar ini juga sebagai struktur yang mengontrol salah satu hulu sungai Cisaar.

Strike dip N 1980E/500 dan pitch 80.

Strike/dip: N 1210 E/560, Koordinat: S 060 51 40.4 dan E


1080 08 7.5. Litologi pada singkapan ini adalah batupasir dan batulempung yang
berselingan dengan kontak tegas dan struktur parallel bedding. Batupasir berwarna
lapuk abu-abu kecoklatan dan warna segar abu-abu. Besar butir yang berukuran
pasir halus, bentuk butir subangular dengan kemas terbuka. Porositas dan
permeabilitas baik, karbonatan, dan memiliki kekompakkan keras. Batulempung
ditemukan menyerpih serta memiliki warna lapuk abu-abu pucat dan warna segar
abu-abu gelap. Besar butirnya berukuran lempung. Porositas dan permeabilitas
buruk, kemas tertutup, karbonatan, dan kekompakan friable.
Mungkin masih banyak lagi struktur di sungai Cisaar yang masih belum dapat kami temukan
dan kami ungkap, semoga sedikit informasi ini dapat bermanfaat bagi teman-teman pembaca.

Tim "NGEJOSS '09"


Mapping 2011

Kekar adalah suatu fracture (retakan pada batuan) yang relatif tidak mengalami pergeseran pada
bidang rekahnya, yang disebabkan oleh gejala tektonik maupun non tektonik (Ragan, 1973).

Kekar merupakan salah satu struktur yang paling umum dijumpai pada batuan. Kekar atau joint
adalah rekahan-rekahan pada batuan yang berbentuk lurus, planar dan tidak terjadi pergeseran.

Joint set adalah kumpulan kekar pada satu tempat atau pada suatu batuan yang memiliki ciri khas
yang dapat dibedakan dengan joint set lainnya.

Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada
batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara umum dicirikan oleh:
a). Pemotongan bidang perlapisan batuan;
b). Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb;
c). Kenampakan breksiasi. Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter
retakan/rekahan serta arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut.

Perbedaan kekar dengan struktur retakan biasa adalah, kekar terjadi dalam pola-pola yang teratur.
Biasanya berupa garis lurus yang arahnya tegak lurus vektor tegasan (stress). Terkadang beberapa
kekar saling berpotongan, membagi sebuah batuan besar menjadi balok-balok yang saling terpisah.
Kekar terjadi pada lingkungan geologi yang bertekanan rendah.

Kekar memegang peranan penting di geofisika, misalnya sebagai jalur migrasi minyak bumi atau air
tanah. Apabila kekar dilewati larutan hidrotermal, maka mineral dapat mengendap di sana,
membentuk urat mineral. Selain itu, pemetaan kekar sangat penting dilakukan sebelum membuat
desain waduk.

Kekar umumnya terdapat sebagai rekahan tensional dan tidak ada gerak sejajar bidangnya. Kekar
membagi-bagi batuan yang tersingkap menjadi blok-blok yang besarnya bergantung pada kerapatan
kekarnya. Dan merupakan bentuk rekahan paling sederhana yang dijumpai pada hampir semua
batuan. Biasanya terdapat sebagai dua set rekahan, yang perpotongannya membentuk sudut
berkisar antara 45 sampai 90 derajat.

Kekar mungkin berhubungan dengan sesar besar atau oleh pengangkatan kerak yang luas, dapat
tersebar sampai ribuan meter persegi luasnya. Umumnya pada batuan yang getas. Kebanyakan
kekar merupakan hasil pembubungan kerak atau dari kompresi atau tarikan (tension) berkaitan
dengan sesar atau lipatan. Ada kekar tensional yang diakibatkan oleh pelepasan beban atau
pemuaian batuan. Kekar kolom pada batuan volkanik terbentuk oleh tegasan yang terjadi ketika
lava mendingin dan mengkerut.

Kekar juga mempunyai nilai ekonomis. Dapat memperbesar permeabilitas yang penting bagi migrasi
dan menampung air tanah dan minyak bumi.

Analisa kekar sangat diperlukan dalam eksplorasi dan pengembangan sumber daya alam. Rekahan-
rekahan mengontrol endapan mineral, tembaga, timbal, seng, merkuri,perak,emas dan tungsten.

Larutan hidrotermal yang berasosiasi dengan intrusi batuan beku mengalir sepanjang kekar-kekar
dan mengendapkan mineral-mineral sepanjang dinding kekar, membentuk urat-urat mineral
(mineral veins).

Kekar dapat terjadi pada semua jenis batuan, dengan ukuran yang bervariasi dari beberapa
millimeter (kekar mikro) hingga ratusan kilometer (kekar mayor). Sedangkan yang berukuran
beberapa meter disebut dengan kekar minor.Kekar dapat terjadi akibat adanya proses tektonik,
proses perlapukan dan perubahan temperature yang signifikan.

Kekar merupakan jenis struktur batuan yang berbentuk bidang pecah. Sifat dari bidang ini
memisahkan batuan menjadi bagian-bagian yang terpisah. Tetapi tidak mengalami perubahan
posisinya. Sehingga menjadi jalan atau rongga atau kesarangan batuan yang dapat dilalui cairan
dari luar beserta materi lain seperti air, gas dan unsur-unsur lain yang menyertainya.

Klasifikasi kekar atau joint terdiri dari beberapa klasifikasi yaitu :

1. Berdasrkan Cara Terbentuknya:


Srinkage Joint (Kekar Pengkerutan)

Srinkage Joint adalah kekar yang disebabkan karena gaya pengerutan yang timbul akibat
pendinginan (kalau pada batuan beku terlihat dalam bentuk kekar tiang/kolom) atau akibat
pengeringan (seperti pada batuan sedimen). Kekar ini biasanya berbentuk polygonal yang
memanjang.
Kekar Lembar (Sheet Joint)

Yaitu sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan permukaan tanah. Kekar seperti ini terjadi
terutama pada batuan beku. Sheet joint terbentuk akibat penghilangan beban batuan yang tererosi.
Penghilangan beban pada sheet joint terjadi akibat :
1.Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh
2.Proses erosi yang dipecepat pada bagian atas batuan beku
3.Adanya peristiwa intrusi konkordan (sill) dangkal

2. Berdasarkan Bentuknya
Kekar Sistematik: yaitu keakar dalam bentuk berpasangan arahnya sejajar satu dengan yang
lainnya .

Kekar Non Sistematik: yaitu kekar yang tidak teratur biasanya melengkung dapat saling
bertemu atau bersilangan di antara kekar lainnya atau tidak memotong kekar lainnya dan
berakhir pada bidang perlapisan
3. Kekar Berdasarkan Ganesanya
Kekar Kolom
Kekar Kolom umumnya terdapat pada batuan basalt, tetapi kadang juga terdapat pada batuan beku
jenis lainnya. Kolom-kolom ini berkembang tegak lurus pada permukaan pendinginan, sehingga
pada sill atau aliran tersebut akan berdiri vertikal sedangkan pada dike kurang lebih akan
horizontal, dengan mengukur sumbu kekar kolom kita dapat merekonstruksi bentuk dari bidang
pendinginan dan struktur batuan beku.

Kekar Gerus

Kekar Gerus (Shear Joint), yaitu kekar yang terjadi akibat stress yang cenderung mengelincirkan
bidang satu sama lainnya yang berdekatan.
Ciri-ciri di lapangan :
1)Biasanya bidangnya licin.
2)Memotong seluruh batuan.
3)Memotong komponen batuan.
4)Biasanya ada gores garis.
5)Adanya joint set berpola belah ketupat.

Kekar Lembar
Kekar lembar (sheet joint ) adalah sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan permukaan
tanah, terutama pada batuan beku. Terbentuknya kekar ini akibat penghilangan beban batuan yang
tererosi. Penghilangan beban pada kekar ini terjadi akibat:
1.Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh
2.Tiba-tiba diatasnya terjadi erosi yang dipercepat
3.Sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan (sill) dangkal

Kekar Tarik (Esktension Joint dan Release Joint)

Kekar Tarikan (Tensional Joint), yaitu kekar yang terbentuk dengan arah tegak lurus dari gaya yang
cenderung untuk memindahkan batuan (gaya tension). Hal ini terjadi akibat dari stress yang
cenderung untuk membelah dengan cara menekannya pada arah yang berlawanan, dan akhirnya
kedua dindingnya akan saling menjauhi.
Ciri-ciri dilapangan :
1)Bidang kekar tidak rata.
2)Selalu terbuka.
3)Polanya sering tidak teratur, kalaupun teratur biasanya akan berpola kotak-kotak.
4)Karena terbuka, maka dapat terisi mineral yangkemudian disebut vein.

Kekar tarikan dapat dibedakan atas:


1)Tension Fracture, yaitu kekar tarik yang bidang rekahannya searah dengan tegasan.
2)Release Fracture, yaitu kekar tarik yang terbentuk akibat hilangnya atau pengurangan tekanan,
orientasinya tegak lurus terhadap gaya utama. Struktur ini biasanya disebut STYLOLITE.
Kekar Hybrid
Kekar Hibrid (Hybrid Joint) merupakan campuran dari kekar gerus dan kekar tarikan dan pada
umumnya rekahannya terisi oleh mineral sekunder.

4.Berdasarkan Genesa & Keaktifan Gaya yang membentuknya


Kekar Orde Pertama
Kekar orde pertama adalah kekar yang dihasilkan langsung dari gaya pembentuk kekar .Umumnya
mempunyai bentuk dan pola yang teratur dan ukurannya relative besar .

Kekar Orde Kedua


Kekar orde kedua adalah kekar sebagai hasil pengaturan kembali atau pengaruh gaya balik atau
lanjutan untuk mencapai kesetimbangan massa batuan .

Jumat, 03 Februari 2012

GEOLOGY STRUKTUR
Pada postingan kali ini saya akan membahas apa yang dimaksud dengan struktur
geology. Berbicara masalah struktur geologi berarti berbicara mengenai tektonik,
dimana gejala struktur geologi berlangsung akibat dari manifestasi dari proses
tektonisme itu sendiri, oke saya akan menjabarkan satu persatu tentang geologi
struktur.

Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk
(arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun deformasi batuan
adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari gaya yang
bekerja di dalam bumi. Secara umum pengertian geologi struktur adalah ilmu yang
mempelajari tentang bentuk arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak bumi
serta menjelaskan proses pembentukannya. Beberapa kalangan berpendapat
bahwa geologi struktur lebih ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur struktur
geologi, seperti perlipatan (fold), rekahan (fracture), patahan (fault), dan
sebagainya yang merupakan bagian dari satuan tektonik (tectonic unit), sedangkan
tektonik dan geotektonik dianggap sebagai suatu studi dengan skala yang lebih
besar, yang mempelajari obyek-obyek geologi seperti cekungan sedimentasi,
rangkaian pegunungan, lantai samudera, dan sebagainya. Sebagaimana diketahui
bahwa batuan-batuan yang tersingkap dimuka bumi maupun yang terekam melalui
hasil pengukuran geofisika memperlihatkan bentuk bentuk arsitektur yang
bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Bentuk arsitektur susunan batuan di
suatu wilayah pada umumnya merupakan batuan-batuan yang telah mengalami
deformasi sebagai akibat gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Deformasi pada
batuan dapat berbentuk lipatan maupun patahan/sesar.

Dalam ilmu geologi struktur dikenal berbagai bentuk perlipatan batuan, seperti
sinklin dan antiklin. Jenis perlipatan dapat berupa lipatan simetri, asimetri, serta
lipatan rebah (recumbent/overtune), sedangkan jenis-jenis patahan adalah
patahan normal (normal fault), patahan mendatar (strike slip fault), dan patahan
naik (trustfault). Proses yang menyebabkan batuan-batuan mengalami deformasi
adalah gaya yang bekerja pada batuan batuan tersebut. Pertanyaannya adalah dari
mana gaya tersebut berasal ? Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam teori
Tektonik Lempeng dinyatakan bahwa kulit bumi tersusun dari lempeng-lempeng
yang saling bergerak satu dengan lainnya. Pergerakan lempeng-lempeng tersebut
dapat berupa pergerakan yang saling mendekat (konvergen), saling menjauh
(divergen), dan atau saling berpapasan (transform). Pergerakan lempeng-lempeng
inilah yang merupakan sumber asal dari gaya yang bekerja pada batuan kerak
bumi.

Berbicara mengenai gaya yang bekerja pada batuan, maka mau tidak mau
akan berhubungan dengan ilmu mekanika batuan, yaitu suatu ilmu yang
mempelajari sifat-sifat fisik batuan yang terkena oleh suatu gaya. Struktur geologi
adalah gejala yang terjadi di permukaan bumi yang dimana gejala - gejala itu
dapat dengan mudah kita identifikasi di lapangan, dimana gejala - gejala itu
berupa "Kekar, Lipatan dan sesar,"

A. KEKAR / JOINT

Kekar atau Joint adalah salah satu produk yang dihasilkan dari tektonik yang
terdapat hampir pada semua batuan sedimen yang mengalami gangguan tektonik
dan lepas , batuan beku dan pada batuan lelehan dimana terjadi pada suatu blok
batuan yang menunjukkan kenampakan fisik adanya rekahan - rekahan yang timbul
di seluruh bagian dari blok batuan tersebut, rekahan ini terjadi karena pada saat
gejala tektonik yang terjadi pada permukaan bumi mengakibatkan adanya
deformasi yang dimana deformasi batuan kalau kita kaji lagi secara luas
menjelaskan tentang proses hancuran suatu batuan yang dimana sifat plastis dari
batuan lebih kecil dari gaya tension yang terjadi, dan mengakibatkan batuan yang
bersifat ductile mengalami proses deformasi dan terbentuk rekahan- rekahan di
seluruh permukaan batuan.
A 1. Jenis - Jenis Kekar

a) Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan/rekahan yang membentuk pola saling
berpotongan membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama. Kekar jenis shear
joint umumnya bersifat tertutup.

b) Tension Joint adalah retakan/rekahan yang berpola sejajar dengan arah gaya
utama, Umumnya bentuk rekahan bersifat terbuka.

c) Extension Joint (Release Joint) adalah retakan/rekahan yang berpola tegak lurus
dengan arah gaya utama dan bentuk rekahan umumnya terbuka.

Kenampakan dari shear joint / Kekar Gerus

Kenampakan Dari Tension joint/ Kekar Tensional

B. Lipatan / Folds Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari
gaya tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk
lengkungan. Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu a).
Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas, sedangkan lipatan
antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah atas.

Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan bentuknya, lipatan dapat dikelompokkan


menjadi :

LipatanParalel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap.


Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu
utama.
Lipatan Harmonik atau Disharmonik adalah lipatan berdasarkan menerus
atau tidaknya sumbu utama.
Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya.
C. Hubungan Antara Lipatan Dan Patahan Batuan yang berbeda akan memiliki sifat
yang berbeda terhadap gaya tegasan yang bekerja pada batuan batuan tersebut,
dengan demikian kita juga dapat memperkirakan bahwa beberapa batuan ketika
terkena gaya tegasan yang sama akan terjadi retakan atau terpatahkan, sedangkan
yang lainnya akam terlipat. Ketika batuan batuan yang berbeda tersebut berada di
area yang sama, seperti batuan yang bersifat lentur menutupi batuan yang bersifat
retas, maka batuan yang retas kemungkinan akan terpatahkan dan batuan yang
lentur mungkin hanya melengkung atau terlipat diatas bidang patahan. Demikian
juga ketika batuan batuan yang bersifat lentur mengalami retakan dibawah kondisi
tekanan yang tinggi, maka batuan tersebut kemungkinan terlipat sampai pada titik
tertentu kemudian akan mengalami pensesaran, membentuk suatu patahan.

D. Sesar / Faults Patahan / sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami
pergeseran. Umumnya disertai oleh struktur yang lain seperti lipatan, rekahan
dsb.

Adapun di lapangan indikasi suatu sesar / patahan dapat dikenal melalui :

Gawir sesar atau bidangsesar;


Breksiasi, gouge, milonit,;
Deretan mata air;
Sumber air panas;
Penyimpangan / pergeseran kedudukan lapisan;
Gejala-gejala struktur minor seperti: cermin sesar, gores garis, lipatan dsb.

Sesar dapat dibagi kedalam beberapa jenis/tipe tergantung pada arah relatif
pergeserannya. Selama patahan/sesar dianggap sebagai suatu bidang datar, maka
konsep jurus dan kemiringan juga dapat dipakai, dengan demikian jurus dan
kemiringan dari suatu bidang sesar dapat diukur dan ditentukan.

a) Dip Slip Faults adalah patahan yang bidang patahannya menyudut (inclined)
dan pergeseran relatifnya berada disepanjang bidang patahannya atau offset
terjadi disepanjang arah kemiringannya. Sebagai catatan bahwa ketika kita
melihat pergeseran pada setiap patahan, kita tidak mengetahui sisi yang sebelah
mana yang sebenarnya bergerak atau jika kedua sisinya bergerak, semuanya dapat
kita tentukan melalui pergerakan relatifnya. Untuk setiap bidang patahan yang
yang mempunyai kemiringan, maka dapat kita tentukan bahwa blok yang berada
diatas patahan sebagai hanging wall block dan blok yang berada dibawah
patahan dikenal sebagai footwall block.

b) Normal Faults adalah patahan yang terjadi karena gaya tegasan tensional
horisontal pada batuan yang bersifat retas dimana hangingwall block telah
mengalami pergeseran relatif ke arah bagian bawah terhadap footwall block.

c)Horsts & Gabens Dalam kaitannya dengan sesar normal yang terjadi sebagai
akibat dari tegasan tensional, seringkali dijumpai sesar-sesar normal yang
berpasang pasangan dengan bidang patahan yang berlawanan. Dalam kasus yang
demikian, maka bagian dari blok-blok yang turun akan membentuk graben
sedangkan pasangan dari blok-blok yang terangkat sebagai horst. Contoh kasus
dari pengaruh gaya tegasan tensional yang bekerja pada kerak bumi pada saat ini
adalah East African Rift Valley suatu wilayah dimana terjadi pemekaran benua
yang menghasilkan suatu Rift. Contoh lainnya yang saat ini juga terjadi
pemekaran kerak bumi adalah wilayah di bagian barat Amerika Serikat, yaitu di
Nevada, Utah, dan Idaho.

d)Half-Grabens adalah patahan normal yang bidang patahannya berbentuk


lengkungan dengan besar kemiringannya semakin berkurang kearah bagian bawah
sehingga dapat menyebabkan blok yang turun mengalami rotasi.

e) Reverse Faults adalah patahan hasil dari gaya tegasan kompresional horisontal
pada batuan yang bersifat retas, dimana hangingwall block berpindah relatif
kearah atas terhadap footwall block.

g) A Thrust Fault adalah patahan reverse fault yang kemiringan bidang


patahannya lebih kecil dari 150. . Pergeseran dari sesar Thrust fault dapat
mencapai hingga ratusan kilometer sehingga memungkinkan batuan yang lebih tua
dijumpai menutupi batuan yang lebih muda.

h) Strike Slip Faults adalah patahan yang pergerakan relatifnya berarah horisontal
mengikuti arah patahan. Patahan jenis ini berasal dari tegasan geser yang bekerja
di dalam kerak bumi. Patahan jenis strike slip fault dapat dibagi menjadi 2(dua)
tergantung pada sifat pergerakannya. Dengan mengamati pada salah satu sisi
bidang patahan dan dengan melihat kearah bidang patahan yang berlawanan, maka
jika bidang pada salah satu sisi bergerak kearah kiri kita sebut sebagai patahan
left-lateral strike-slip fault. Jika bidang patahan pada sisi lainnya bergerak ke
arah kanan, maka kita namakan sebagai right-lateral strike-slip fault. Contoh
patahan jenis strike slip fault yang sangat terkenal adalah patahan San
Andreas di California dengan panjang mencapai lebih dari 600 km.

i) Transform-Faults adalah jenis patahan strike-slip faults yang khas terjadi pada
batas lempeng, dimana dua lempeng saling berpapasan satu dan lainnya secara
horisontal. Jenis patahan transform umumnya terjadi di pematang samudra yang
mengalami pergeseran (offset), dimana patahan transform hanya terjadi diantara
batas kedua pematang, sedangkan dibagian luar dari kedua batas pematang tidak
terjadi pergerakan relatif diantara kedua bloknya karena blok tersebut bergerak
dengan arah yang sama. Daerah ini dikenal sebagai zona rekahan (fracture zones).
Patahan San Andreas di California termasuk jenis patahan transform fault.
Referensi : Jurnal Geology Struktur oleh DJauhari Noor Buku Penuntun Geology
Jurusan tekni9k Geology Fakuktas Teknik Universitas Hasanuddin.

Geologi Struktur
9 OKTOBER 2008ALI FAHMI

KEKAR (JOINT)
Kekar adalah suatu retakan pada batuan yang tidak/belum mengalami pergerakan.
Kekar dapat menjadi tempat tersimpannya sumber mineral industri tertentu, atau sebagai
jalan bagi aliran air tanah.

Kekar dapat terbentuk sebagai:

1. Kekar pengkerutan, disebabkan oleh gaya pengkerutan yang timbul karena pendinginan atau
pengeringan, biasanya berbentuk poligonal yang memanjang.
2. Kekar lembaran, sekumpulan kekar yang sejajar dengan permukaan tanah, terutama pada batuan
beku. Terbentuk karena hilangnya beban di atasnya.
3. Kekar tektonik, terbentuk karena proses tektonik, atau gaya-gaya akibat pergerakan permukaan
bumi.
a. Berdasar genesanya

1. Kekar gerus: kekar yang terbentuk oleh gaya kompresi. Biasanya berpasangan, pada
breksi memotong fragmen, bidang kekar lurus dan rata. Batuan akan menjadi terkoyak atau
menjadi rapuh.

2. Kekar tarik : terbentuk oleh gaya tarik. Biasanya tidak berpasangan, tiak memotong
fragmen pada breksi, bidang kekar biasanya tidak lurus dan tidak rata. Batuan menjadi
terbuka

b. Kedudukan terhadap bidang lain

1. Dip joint

Jurusnya relatif sejajar dengan arah kemiringan lapisan batuan

2. Strike joint

Jurusnya sejajar dengan arah kemiringan lapisan batuan

3. Bedding joint

Bidangnya sejajar dengan bidang perlapisan batuan di sekitarnya

4. Diagonal joint

Jurusnya memotong miring bidang perlapisan batuan sekitarnya

SESAR/PATAHAN (FAULT)

Adalah kekar/retakan batuan yang telah mengalami perpindahan atau pergeseran.

Beberapa bukti adanya sesar adalah:


cermin sesar dan gores garis

pergeseran bidang pelapisan batuan, urat, dsb.

zona hancuran atau breksiasi

perulangan lapisan yang sama

hilangnya lapisan yang seharusnya ada (disebut hiatus)

bukti-bukti fisiografi, misalnya kelurusan sungai, gawir sesar, dsb.

Macam-macam sesar

1. Berdasar gerak hanging wall terhadap foot wall

a. Sesar turun/normal = cirinya adalah adanya pemanjangan, ada lapisan hilang

b. Sesar naik = cirinya adanya pemendekan, ada lapisan yang menumpuk

2. Berdasar ada tidaknya gerakan rotasi

a. Sesar translasi

Masing-masing blok tidak ada gerak rotasi. Garis yang sejajar dengan blok lain tetap sejajar.

b. Sesar rotasi

Terdapat gerak rotasi antara blok yang satu dengan yang lainnya. Ada titik yang tidak
mengalami pergeseran.

3. Berdasarkan rake net slip

a. Strike slip fault : Arah gerakan sejajar bidang sesar

b. Dip slip fault : Arah gerakan teka lurus bidang sesar

c. Diagonal fault

Pergerakan Sesar

1. Stick slip (tidak kontinyu)


Sesar yang bergerak secara tiba-tiba dengan menyimpan energi besar seperti ini
menyebabkan terjadinya gempa bumi.

2. Stable sliding (kontinyu)

Disebabkan oleh adanya fluida yang menyebabkan gerakan terus berlangsung.

Lipatan (Fold)
Adalah permukaan pada batuan, baik dalam batuan sedimen maupun batuan metamorf. Bila
penekukan membentuk busur, dinamakan antiklin. Jika berbentuk palung disebut sinklin.

KETIDAKSELARASAN
Adalah suatu bidang erosi yang memisahkan batuan yang lebih muda dari lapisan lain yang
telah terbentuk sebelumnya.

Proses terbentuknya adalah:

1. Pembentukan batuan tua

2. Adanya erosi dan pengangkatan

3. Pengendapan batuan yang lebih muda

Macam-macam ketidakselarasan

1. Angular uncomformity

Ketidakselarasan yang terbentuk akibat adanya sudut antara lapisan yang tua dengan lapisan
yang lebih muda.

2. Discomformity

Adanya lapisan yang hilang antara lapisan yang tua dengan lapisan yang lebih muda.
Sehingga umur kedua lapisan memiliki selisih yang sangat jauh.

3. Noncomformity

Adanya batuan kristalin (beku/metamorf) yang berbatasan langsung dengan batuan sedimen.

Anda mungkin juga menyukai