Anda di halaman 1dari 3

KONSELING GIZI

PENGAMATAN IBU MENYUSUI

ANGGIE FITRIANI
1603400019

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI
MALANG
2017
A. KESIMPULAN
Pada responden pertama dalam pengamatan ini sebelumnya belum sudah pernah
mendapatkan pelatihan tentang tata cara menyusui di posyandu sebelum melahirkan, terlihat
pada saat ibu sedang menyusui anaknya terdapat 3 tanda ditemukan kesukaran dalam
pemberian ASI yaitu payudara ditopang dengan jari-jari di areola, posisi leher dan kepala bayi
terputar, dan bibir bawah/dagu berhadapan dengan puting.
Setiap kali menyusui, waktu yang biasa diperlukan rata-rata 3 menit untuk setiap payudara
kiri dan kanan. Sang ibu juga mengakui bahwa 1 minggu pasca melahirkan air susu tidak bisa
keluar sehingga bayi diberikan susu formula.

B. SARAN
Responden pertama ini mendapatkan pendampingan dari ahli gizi/ konselor/ kader
setempat untuk membantu ibu mengatur posisi bayinya dengan benar terutama pada cara ibu
menyangga payudara antara lain jari-jari diletakkan pada dinding dada di bawah payudara, jari
telunjuk menyangga payudara, ibu jari diatas payudara, dan jari-jari ibu tidak boleh terlalu dekat
dengan puting. Cara memegang bayinya antara lain posisi kepala dan badan bayi lurus, tubuh
bayi dekat dengan tubuh ibu, menopang seluruh badan bayi, wajah bayi menghadap payudara
dan hidungnya berhadapan dengan putting. Sedangkan cara membantu bayi melekat dengan
baik ditunjukkan dengan cara sentuh bibir bayi dengan puting sampai mulut bayu terbuka lebar,
gerakkan bayi ke payudara dengan cepat serta mengarahkan bibir bawahnya ke bawah puting,
kemudian menjelaskan tentang minimal waktu yang diperlukan untuk menyusui untuk setiap
payudara dan menjelaskan tentang kandungan gizi yang terdapat dalam ASI.

C. DOKUMENTASI

A. KESIMPULAN
Pada responden kedua ini sudah pernah mendapatkan pelatihan menyusui di posyandu
sebelum melahirkan namun pada kenyataannya masih ada tanda kemungkinan ditemukan
kesukaran. Dari lembar bantuan pengamatan menyusui pada responden pertama ada 3 tanda
kemungkinan ditemukan kesukaran secara umum pada cara menyangga payudara, posisi bayi
dan pelekatan bayu pada saat menyusui. Pada cara menyangga payudara posisi menopang
dengan jari di areola. Pada saat ibu menyusui posisi leher dan kepala bayi terputar, hanya leher
dan kepala bayi yang ditopang, dan bayi mendekat payudara, bibir bawah/dagu berhadapan
dengan puting, serta pelekatan pada payudara dagu bayi tidah menempel pada saat menyusui.
Ibu mengakui setiap kali menyusui, waktu yang biasa diperlukan rata-rata 10 menit untuk
setiap payudara kiri dan kanan.

B. SARAN
Responden kedua ini mendapatkan pendampingan dari ahli gizi/ konselor/ kader setempat
untuk membantu ibu mengatur posisi bayinya dengan benar terutama pada cara ibu
menyangga payudara antara lain jari-jari diletakkan pada dinding dada di bawah payudara, jari
telunjuk menyangga payudara, ibu jari diatas payudara, dan jari-jari ibu tidak boleh terlalu dekat
dengan puting. Cara memegang bayinya antara lain posisi kepala dan badan bayi lurus, tubuh
bayi dekat dengan tubuh ibu, menopang seluruh badan bayi, wajah bayi menghadap payudara
dan hidungnya berhadapan dengan putting. Sedangkan cara membantu bayi melekat dengan
baik ditunjukkan dengan cara sentuh bibir bayi dengan puting sampai mulut bayi terbuka lebar,
gerakkan bayi ke payudara dengan cepat serta mengarahkan bibir bawahnya ke bawah puting,
kemudian menjelaskan tentang minimal waktu yang diperlukan untuk menyusui untuk setiap
payudara dan menjelaskan tentang kandungan gizi yang terdapat dalam ASI.

C. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai