Panas Bumi
Ditulis pada Oktober 5, 2012
PENGANTAR
Indonesia merupakan negara yang dilalui oleh sabuk vulkanik (volcanic belt)
yang di dalamnya terdapat sekurang-kurangnya 177 pusat gunung api yang
masih aktif. Sabuk vulkanik tersebut membentang dari Aceh hingga Lampung
di Pulau Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku dan Sulawesi membentuk
jalur gunung api sepanjang kurang lebih 7000 km. Meskipun aktifitas sering
menimbulkan bencana, gunung api sebenarnya memberikan berkah
terpendam berupa sumber panas bumi. Potensi total energi panas bumi di
sepanjang jalur gunung api tersebut hingga tahun 2004 terindentifikasi
sebesar 27.140,5 MW yang merupakan 40 % dari seluruh potensi energi
panas bumi yang ada di dunia.
Energi panas bumi merupakan sumber energi lokal yang tidak dapat di
ekspor dan sangat ideal untuk mengurangi peran bahan bakar fosil guna
meningkatkan nilai tambah nasional dan merupakan sumber energi yang
ideal untuk pengembangan daerah setempat. Selain itu, energi panas bumi
adalah energi terbarukan yang tidak tergantung pada iklim dan cuaca,
sehingga keandalan terhadap sumber energinya tinggi. Dari segi
pengembangan sumber energi ini juga mempunyai fleksibilatas yang tinggi
karena dalam memenuhi kebutuhan beban dapat dilaksanakan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 2 : Uap panas yang keluar dari perut bumi berwarna putih
Panas bumi adalah anugerah alam yang merupakan sisa-sisa panas dari hasil
reaksi nuklir yang pernah terjadi pada awal mula terbentuknya bumi dan
alam semesta ini. Reaksi nuklir yang masih terjadi secara alamiah di alam
semesta pada saat ini adalah reaksi fusi nuklir yang terjadi di matahari dan
juga di bintang-bintang yang tersebar di jagat raya.
Energi panas bumi adalah energi yang dihasilkan oleh tekanan panas bumi.
Energi ini dapat digunakan untuk menghasilkan listrik, sebagai salah satu
bentuk dari energi terbaharui tetapi karena panas di suatu lokasi dapat habis,
jadi secara teknis dia tidak diperbarui secara mutlak.
Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air
panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang
secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas
Bumi dan untuk pemanfataannya diperlukan proses penambangan . Panas
bumi adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar
serta sebagai salah satu sumber energi pilihan dalam keanekaragaman
energi. Panas Bumi merupakan sumber energi panas yang terbentuk secara
alami di bawah permukaan bumi. Sumber energi tersebut berasal dari
pemanasan batuan dan air bersama unsur-unsur lain yang dikandung Panas
Bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi.
Terbentuknya panas bumi, sama halnya dengan prinsip memanaskan air (erat
hubungan dengan arus konveksi). Air yang terdapat pada teko yang dimasak
di atas kompor, setelah panas, air akan berubah menjadi uap air . Hal serupa
juga terjadi pada pembentukan energi panas bumi. Air tanah yang terjebak di
dalam batuan yang kedap dan terletak di atas dapur magma atau batuan
yang panas karena kontak langsung dengan magma, otomatis akan
memanaskan air tanah yang terletak diatasnya sampai suhu yang cukup
tinggi ( 100 250 C). Sehingga air tanah yang terpanaskan akan mengalami
proses penguapan.Apabila terdapat rekahan atau sesar yang
menghubungkan tempat terjebaknya air tanah yang dipanaskan tadi dengan
permukaan maka pada permukaan kita akan melihat manifestasi thermal.
Salah satu contoh yang sering kita jumpai adalah mata air panas, selain
solfatara, fumarola, geyser yang merupakan contoh manifestasi thermal yang
lain. Uap hasil penguapan air tanah yang terdapat di dalam tanah akan tetap
tanah jika tidak ada saluran yang menghubungkan daerah tempat
keberadaan uap dengan permukaan. Uap yang terkurung akan memiliki nilai
tekanan yang tinggi dan apabila pada daerah tersebut kita bor sehingga ada
saluran penghubung ke permukaan, maka uap tersebut akan mengalir keluar.
Uap yang mengalir dengan cepat dan mempunyai entalpi inilah yang kita
mamfaatkan dan kita salurkan untuk memutar turbin sehingga dihasilkanlah
energi listrik (tentunya ada proses-proses lain sebelum uap memutar turbin).
Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang
keluar dari perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan
langsung untuk menggerakkan turbin generator listrik. Namun uap kering
yang demikian ini jarang ditemukan termasuk di Indonesia dan pada
umumnya uap yang keluar berupa uap basah yang mengandung sejumlah air
yang harus dipisahkan terlebih dulu sebelum digunakan untuk menggerakkan
turbin. Jenis sumber energi panas bumi dalam bentuk uap basah agar dapat
dimanfaatkan maka terlebih dahulu harus dilakukan pemisahan terhadap
kandungan airnya sebelum digunakan untuk menggerakan turbin. Uap basah
yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas bertekanan
tinggi yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira
20 % uap dan 80 % air. Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis
uap basah ini diperlukan separator untuk memisahkan antara uap dan air.
Uap yang telah dipisahkan dari air diteruskan ke turbin untuk menggerakkan
generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam bumi untuk
menjaga keseimbangan air dalam tanah.
Gambar 6: sejenis mata air panas yang menyembur secara periodik,mengeluarkan air panas dan uap air ke udara
Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas
yang disebut brine dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya
kandungan mineral ini, maka air panas tidak dapat digunakan langsung
sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada pipa-pipa sistim pembangkit
tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis ini,
digunakan sistem biner (dua buah sistem utama) yaitu wadah air panas
sebagai sistem primemya dan sistem sekundernya berupa alat penukar
panas (heat exchanger) yang akan menghasilkan uap untuk menggerakkan
turbin. Energi panas bumi uap panas bersifat korosif, sehingga biaya awal
pemanfaatannya lebih besar dibandingkan dengan energi panas bumi jenis
lainnya.
Energi panas bumi jenis ketiga berupa batuan panas yang ada dalam perut
bumi terjadi akibat berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi
panas bumi ini harus diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam
batuan panas dan dibiarkan menjadi uap panas, kemudian diusahakan untuk
dapat diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan turbin.
Sumber batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi,
sehingga untuk memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang
memerlukan biaya cukup tinggi.
Energi yang berada pada Hot Dry Rock ( HDR ) ini disebut juga sebagai energi
petrothermal, yang merupakan sumber terbesar dari energi panas bumi. HDR
terletak pada kedalaman sedang dan bersifat impermeabel. Untuk
menggunakan energi yang dimiliki HDR, perlu menginjeksikan air pada HDR
dan mengembalikannya kembali ke permukaan. Hal ini membutuhkan
mekanisme transportasi untuk dapat membuat batuan impermeabel menjadi
struktur permeabel dengan luas permukaan perpindahan panas yang besar.
Permukaan yang luas ini diperlukan karena sifat batu yang memiliki
konduktivitas termal yang kecil. Proses perubahan batuan permeabel dapat
dilakukan memecahkan batuan tersebut dengan menggunakan air
bertekanan tinggi ataupun ledakan nuklir .Proses eksplorasi yang dilakukan
terhadap jenis ini lebih aman dibandingkan dengan jenis hydrothermal yang
kemungkinan besar memiliki fluida, baik berupa uap maupun air panas. Hal
ini disebabkan jenis energi panas bumi ini memiliki tingkat korosi, erosi serta
zat-zat beracun yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis hydrothermal.
SISTEM PEMANFAATAN ENERGI PANAS BUMI
Gambar 8: Sketsa pembangkit listrik tenaga panas bumi sistem binary cycle
Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan
secara langsung sebagai pemanas. Selain bermanfaat sebagai pemanas,
panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik. Air panas
alami bila bercampur dengan udara akan menimbulkan uap panas (steam).
Air panas dan uap inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber
pembangkit tenaga listrik. Agar panas bumi dapat dikonversi menjadi energi
listrik maka diperlukan pembangkit (power plants). Reservoir panas bumi
biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu yang bersuhu rendah
(150C). Yang dapat digunakan untuk sumber pembangkit tenaga listrik dan
dikomersialkan adalah yang masuk kategori high temperature. Namun
dengan perkembangan teknologi, sumber panas bumi dengan kategori low
temperature juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 50C.
Pembangkit listrik dari panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif
rendah yaitu berkisar antara 50 s/d 250C.
Gambar 9: Sketsa pembangkit listrik tenaga panas bumi sistem Dry Steam
Gambar 10 : Sketsa pembangkit listrik tenaga panas bumi sistem Flash Steam
Level kondensat dijaga selalu dalam kondisi normal oleh dua buah cooling
water pump (11), lalu didinginkan dalam cooling water (12) sebelum
disirkulasikan kembali. Untuk menjaga kevakuman condenser, gas yang tak
terkondensasi harus dikeluarkan secara kontinyu oleh sistem ekstraksi gas.
Gas-gas ini mengandung: CO2 85-90% wt; H2S 3,5% wt; sisanya adalah N2
dan gas-gas lainnya.
Gambar 13 :Pabrik Gula Aren Masarang yang telah memanfaatkan energi panas bumi untuk semua proses
pengolahan gula aren
Selain untuk tenaga listrik, panas bumi dapat langsung dimanfaatkan untuk
kegiatan usaha pemanfaatan energi dan/atau fluidanya, misalnya
dimanfaatkan dalam dunia agroindustri. Sifat panas bumi sebagai energi
terbarukan menjamin kehandalan operasional pembangkit karena fluida
panas bumi sebagai sumber tenaga yang digunakan sebagai penggeraknya
akan selalu tersedia dan tidak akan mengalami penurunan jumlah. Pada
sektor lingkungan, berdirinya pembangkit panas bumi tidak akan
mempengaruhi persediaan air tanah di daerah tersebut karena sisa buangan
air disuntikkan ke bumi dengan kedalaman yang jauh dari lapisan aliran air
tanah. Limbah yang dihasilkan juga hanya berupa air sehingga tidak
mengotori udara dan merusak atmosfer. Kebersihan lingkungan sekitar
pembangkit pun tetap terjaga karena pengoperasiannya tidak memerlukan
bahan bakar, tidak seperti pembangkit listrik tenaga lain yang memiliki gas
buangan berbahaya akibat pembakaran.
Gambar 14 :Taman wisata cagar alam Kamojang dengan luas sekitar 10 hektar. Di taman wisata ini terdapat 23
kawah dua diantaranya berbentuk danau dengan asap yang mengepul ke permukaan air
Di sektor pariwisata, keberadaan panas bumi seperti air panas maupun uap
panas menjadi daya tarik tersendiri untuk mendatangkan orang. Tempat
pemandian air panas di Cipanas, Ciateur, mapun hutan taman wisata cagar
alam Kamojang menjadi tempat tujuan bagi orang untuk berwisata.
Gambar 15 : Pilot Proyek Percobaan Pemanfaatan Panas Bumi untuk Budi Daya Jamur
Selain diamanfaatkan pada sektor pariwisata Energi Panas Bumi juga dapat
dimanfaatkan untuk Pengeringan. Energi panas bumi dapat digunakan secara
langsung (teknologi sederhana) untuk proses pengeringan terhadap hasil
pertanian, perkebunan dan perikanan dengan proses yang tidak terlalu sulit.
Air panas yang berasal dari mata air panas atau sumur produksi panas bumi
pada suhu yang cukup tinggi dialirkan melalui suatu heat exchanger, yang
kemudian memanaskan ruangan pengering yang dibuat khusus untuk
pengeringan hasil pertanian.
Pada dasarnya energi panas bumi yang dimiliki oleh Negara harus
dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran
masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar
kita
Berikut ini beberapa lapangan panas bumi yang memiliki prospek untuk
dikembangkan menjadi PLTP:
Gambar 18 : Peta distribusi Lokasi dan wilayah kerja pertambangan panas bumi
Di Jawa Timur terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total
energi 1206,5 MW atau hampir 5% dari total potensi di Indonesia. Kesebelas
lokasi tersebut tersebar di Tirtosari, Pandan, Cangar-Tulungrejo, Songgoriti,
Arjuno-Welirang, Telaga Ngebel, Argopuro, Tiris-Lamongan, Blawan Ijen,
Rejosari dan Melati. Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain
terdapat di Iyang-Argopuro 285 MW, Ngebel-Wilis 120 MW, Ijen 270 MW,
Arjuno-Welirang 230 MW dan Tiris-Lamongan 140 MW. Dari potensi yang ada
di Jawa Timur belum ada satupun yang dikembangkan untuk pembangkit
tenaga listrik. Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah yang lebih
luas, sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang
diperkirakan sekarang.
KESIMPULAN
Gambar 19 : Pembangkit listrik dari energi terbarukan, panas bumi
Krisis energi saat ini sekali lagi mengajarkan kepada bangsa Indonesia bahwa
usaha serius dan sistematis untuk mengembangkan dan menerapkan sumber
energi terbarukan guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar
fosil perlu segera dilakukan. Penggunaan sumber energi terbarukan yang
ramah lingkungan juga berarti menyelamatkan lingkungan hidup dari
berbagai dampak buruk yang ditimbulkan akibat penggunaan BBM. Terdapat
beberapa sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan yang bisa
diterapkan segera di tanah air, seperti bioethanol, biodiesel, tenaga panas
bumi, tenaga surya, mikrohidro, tenaga angin, dan sampah/limbah.
Kerjasama antar Departemen Teknis serta dukungan dari industri dan
masyarakat sangat penting untuk mewujudkan implementasi sumber energi
terbarukan tersebut. Berdasarkan uraian tersebut di atas, kiranya dapat
disimpulkan bahwa prospek pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia
cukup menjanjikan. Apalagi kalau diingat bahwa pemanfaatan energi panas
bumi sebagai sumber penyedia tenaga listrik adalah termasuk teknologi yang
tidak menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan, suatu hal yang dewasa
ini sangat diperhatikan dalam setiap pembangunan dan pemanfaatan
teknologi, agar alam masih dapat memberikan daya dukungnya bagi
kehidupan umat manusia. Bila pemanfaatan energi panas bumi dapat
berkembang dengan baik, maka kota-kota di sekitar daerah sumber energi
panas bumi yang pada umumnya terletak di daerah pegunungan, kebutuhan
tenaga listriknya dapat dipenuhi dari pusat listrik tenaga panas bumi. Apabila
masih terdapat sisa daya tenaga listrik dari pemanfaatan energi panas bumi,
dapat disalurkan ke daerah lain sehingga ikut mengurangi beban yang harus
dibangkitkan oleh pusat listrik tenaga uap, baik yang dibangkitkan oleh
batubara maupun oleh tenaga diesel yang keduanya menimbulkan
pencemaran udara.
Contoh Dalam Penerapan Energi Biomassa Saat Ini. Selama masih ada tumbuhan
ataupun mikro dan makroorganisme, maka energi biomassa akan tetap bisa
diproduksi. Karena itulah, energi biomassa ini termasuk dalam energi yang dapat
diperbaharui. Berbeda dengan bahan bakar fosil yang akan habis suatu saat nanti.
Pengertian dari energi biomassa yang berasal dari bahan berlimpah di sekitar kita,
yakni tumbuhan menghasilkan banyak sekali sumber biomassa, seperti dahan,
ranting, daun kering, cabang mati, dan lainnya. Dari bahan-bahan seperti itu, bisa
dibuat beberapa jenis energi biomassa.
Seperti untuk menghasilkan listrik dan panas untuk kompor. Selain itu, di Indonesia
saat ini juga sangat terkenal dengan perkembangan biogas. Biogas ini sebenarnya
termasuk dalam energi biomassa yang didapatkan dari kotoran hewan, pengolahan
sejumlah tanaman tertentu, pupuk kandang, ataupun kotoran manusia. Dari bahan-
bahan tersebut diolah dengan bantuan mikroorganisme dan menghasilkan zat
metana dan karbondioksida. Hasil dari pengolahan ini, akan digunakan sebagai gas
untuk kompor atau pembangkit tenaga listrik.
Selain dari tumbuhan-tumbuhan atau sisa kotoran, terdapat pula beberapa tanaman
yang dapat dijadikan sumber energi terbarukan untuk kebutuhan manusia yang
ramah lingkungan. Seperti beberapa waktu yang lalu, sedang populer sekali
tanaman jarak yang dapat menghasilkan buah yang dapat dibuat menjadi sumber
energi pengganti tenaga fosil. Beberapa energi lainnya seperti biodesel, metanol,
etanol , dan butanol sebagai bahan utama energi bahan bakar dapat juga dihasilkan
oleh beberapa tanaman, seperti jagung, gandum ataupun kedelai. Untuk lebih
jelasnya, berikut adalah beberapa contoh dari energi biomassa
2. Kayu
Kayu juga merupakan contoh dari energi biomassa. Kayu yang dibakar dan
digunakan sebagai bahan bakar adalah bentuk sederhana dari biomassa dengan
menggunakan kayu. Energi panas yang dilepaskan oleh kayu tersebut digunakan
untuk menghasilkan panas, memask dan masih banyak lagi. Tak hanya itu saja,
dalam skala besar kayu juga digunakan untuk produksi listrik, seperti pembangkit
listrik tenaga uap.
Meskipun begitu, jenis energi alternatif ini memiliki sejumlah kekurangan, seperti
pembakaran kayu dengan emisi karbon dioksida dapat menyebabkan efek rumah
kaca. Namun jangan khawatir, karena hal ini juga dapat disiasati dengan cara
menanam lebih banyak pohon. Sehingga dapat menyerap karbon dioksida dari
atmosfer bumi.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian juga dapat digunakan untuk produksi energi biomassa. Limbah
pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk energi ini adalah kotoran ternak, ampas
tebu dan juga jerami. Limbah-limbah tersebut dapat diolah menjadi bahan bakar
untuk menghasilkan listrik dan juga panas.
4. Tanaman energi
Contoh dari energi biomassa selanjutnya adalah tanaman energi. Hingga saat ini
terdapat tanaman energi yang ditanam secara komersial sebagai sumber energi.
Tanaman tersebut diantaranya adalah rami, jagung, gandum dan juga kedelai.
Tanaman-tanaman tersebut memang sengaja di tanam dalam skala besar untuk
menghasilkan bahan bakar, seperti propanol, biodiesel, butanol dan juga etanol.