Anda di halaman 1dari 17

Pemanfaatan Energi

Panas Bumi
Ditulis pada Oktober 5, 2012
PENGANTAR

Gambar 1 : Pembangkit Listrik Tenaga Uap Kamojang

Indonesia merupakan negara yang dilalui oleh sabuk vulkanik (volcanic belt)
yang di dalamnya terdapat sekurang-kurangnya 177 pusat gunung api yang
masih aktif. Sabuk vulkanik tersebut membentang dari Aceh hingga Lampung
di Pulau Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku dan Sulawesi membentuk
jalur gunung api sepanjang kurang lebih 7000 km. Meskipun aktifitas sering
menimbulkan bencana, gunung api sebenarnya memberikan berkah
terpendam berupa sumber panas bumi. Potensi total energi panas bumi di
sepanjang jalur gunung api tersebut hingga tahun 2004 terindentifikasi
sebesar 27.140,5 MW yang merupakan 40 % dari seluruh potensi energi
panas bumi yang ada di dunia.

Energi panas bumi merupakan sumber energi lokal yang tidak dapat di
ekspor dan sangat ideal untuk mengurangi peran bahan bakar fosil guna
meningkatkan nilai tambah nasional dan merupakan sumber energi yang
ideal untuk pengembangan daerah setempat. Selain itu, energi panas bumi
adalah energi terbarukan yang tidak tergantung pada iklim dan cuaca,
sehingga keandalan terhadap sumber energinya tinggi. Dari segi
pengembangan sumber energi ini juga mempunyai fleksibilatas yang tinggi
karena dalam memenuhi kebutuhan beban dapat dilaksanakan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 2 : Uap panas yang keluar dari perut bumi berwarna putih

Panas bumi adalah anugerah alam yang merupakan sisa-sisa panas dari hasil
reaksi nuklir yang pernah terjadi pada awal mula terbentuknya bumi dan
alam semesta ini. Reaksi nuklir yang masih terjadi secara alamiah di alam
semesta pada saat ini adalah reaksi fusi nuklir yang terjadi di matahari dan
juga di bintang-bintang yang tersebar di jagat raya.

Energi panas bumi adalah energi yang dihasilkan oleh tekanan panas bumi.
Energi ini dapat digunakan untuk menghasilkan listrik, sebagai salah satu
bentuk dari energi terbaharui tetapi karena panas di suatu lokasi dapat habis,
jadi secara teknis dia tidak diperbarui secara mutlak.

PEMBENTUKAN ENERGI PANAS BUMI

Gambar 3 : Proses pembentukan energi panas bumi batuan panas

Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air
panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang
secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas
Bumi dan untuk pemanfataannya diperlukan proses penambangan . Panas
bumi adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar
serta sebagai salah satu sumber energi pilihan dalam keanekaragaman
energi. Panas Bumi merupakan sumber energi panas yang terbentuk secara
alami di bawah permukaan bumi. Sumber energi tersebut berasal dari
pemanasan batuan dan air bersama unsur-unsur lain yang dikandung Panas
Bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi.

Energi primer ini di Indonesia tersedia dalam jumlah sedikit (terbatas)


dibandingkan dengan cadangan energi primer dunia. Semakin ke bawah,
temperatur bawah permukaan bumi semakin meningkat atau semakin panas.
Panas yang berasal dari dalam bumi dihasilkan dari reaksi peluruhan unsur-
unsur radioaktif seperti uranium dan potassium. Reaksi nuklir yang sama saat
ini masih terjadi di matahari dan bintang-bintang yang tersebar di jagad raya.
Reaksi ini menghasilkan panas hingga jutaan derajat celcius. Permukaan
bumi pada awal terbentuknya juga memiliki panas yang dahsyat. Namun
setelah melewati masa milyaran tahun, temperatur bumi terus menurun dan
saat ini sisa-sisa reaksi nuklir tersebut hanya terdapat dibagian inti bumi saja.
Pada kedalaman 10.000 meter atau 33.000 feet, energi panas yang
dihasilkan bisa mencapai 50.000 kali dari jumlah energi seluruh cadangan
minyak bumi dan gas alam yang masih

Gambar 4 : Proses pembentukan energi panas bumi air panas

Terbentuknya panas bumi, sama halnya dengan prinsip memanaskan air (erat
hubungan dengan arus konveksi). Air yang terdapat pada teko yang dimasak
di atas kompor, setelah panas, air akan berubah menjadi uap air . Hal serupa
juga terjadi pada pembentukan energi panas bumi. Air tanah yang terjebak di
dalam batuan yang kedap dan terletak di atas dapur magma atau batuan
yang panas karena kontak langsung dengan magma, otomatis akan
memanaskan air tanah yang terletak diatasnya sampai suhu yang cukup
tinggi ( 100 250 C). Sehingga air tanah yang terpanaskan akan mengalami
proses penguapan.Apabila terdapat rekahan atau sesar yang
menghubungkan tempat terjebaknya air tanah yang dipanaskan tadi dengan
permukaan maka pada permukaan kita akan melihat manifestasi thermal.
Salah satu contoh yang sering kita jumpai adalah mata air panas, selain
solfatara, fumarola, geyser yang merupakan contoh manifestasi thermal yang
lain. Uap hasil penguapan air tanah yang terdapat di dalam tanah akan tetap
tanah jika tidak ada saluran yang menghubungkan daerah tempat
keberadaan uap dengan permukaan. Uap yang terkurung akan memiliki nilai
tekanan yang tinggi dan apabila pada daerah tersebut kita bor sehingga ada
saluran penghubung ke permukaan, maka uap tersebut akan mengalir keluar.
Uap yang mengalir dengan cepat dan mempunyai entalpi inilah yang kita
mamfaatkan dan kita salurkan untuk memutar turbin sehingga dihasilkanlah
energi listrik (tentunya ada proses-proses lain sebelum uap memutar turbin).

Dipermukaan bumi sering terdapat sumber-sumber air panas, bahkan sumber


uap panas. Panas itu datangnya dari batu-batu yang meleleh atau magma
yang menerima panas dari inti bumi. Magma yang terletak di dalam lapisan
mantel memanasi suatu lapisan batu padat. Di atas lapisan batu padat
terletak suatu lapisan batu berpori yaitu batu yang mempunyai lubang-
lubang kecil. Bila lapisan batu berpori ini berisi air yang berasal dari air tanah
atau air resapan hujan atau resapan air danau maka air itu turut dipanaskan
oleh lapisan batu padat yang panas. Bila panasnya besar maka terbentuk air
panas bahkan dapat terbentuk uap dalam lapisan batu berpori. Bila di atas
lapisan batu berpori terdapat satu lapisan batu padat maka lapisan batu
berpori berfungsi sebagai boiler. Uap dan juga air panas bertekanan akan
berusaha keluar. Dalam hal ini ke atas yaitu permukaan bumi. Gejala panas
bumi pada umumnya tampak pada permukaan bumi berupa mata air panas,
geyser, fumarola dan sulfatora.

JENIS-JENIS ENERGI PANAS BUMI


Energi panasbumi merupakan sumber energi lokal yang tidak dapat di ekspor
dan sangat ideal untuk mengurangi peran bahan bakar fosil guna
meningkatkan nilai tambah nasional dan merupakan sumber energi yang
ideal untuk pengembangan daerah setempat. Selain itu, energi panas bumi
adalah energi terbarukan yang tidak tergantung pada iklim dan cuaca,
sehingga keandalan terhadap sumber energinya tinggi. Dari segi
pengembangan sumber energi ini juga mempunyai fleksibilatas yang tinggi
karena dalam memenuhi kebutuhan beban dapat dilaksanakan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan.Energi panas bumi yang ada di Indonesia
pada saat ini dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu uap alam, air panas,
dan batuan kering panas. Sejauh ini ketiga jenis panas bumi itu
keberadaannya masih belum dimanfaatkan secara maksimal di Indonesia.
Pemanfaatan energi panas bumi memang tidak mudah. Energi panas bumi
yang umumnya berada di kedalaman 1.000-2.000 meter di bawah
permukaan tanah sulit ditebak keberadaan dan karakternya. Untuk
mengeksplorasi ke tiga jenis energi panas bumi diperlukan sumber daya yang
tidak sedikit.

Energi Uap Basah


Gambar 5 : Sumber energi panas bumi dalam bentuk uap basah

Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang
keluar dari perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan
langsung untuk menggerakkan turbin generator listrik. Namun uap kering
yang demikian ini jarang ditemukan termasuk di Indonesia dan pada
umumnya uap yang keluar berupa uap basah yang mengandung sejumlah air
yang harus dipisahkan terlebih dulu sebelum digunakan untuk menggerakkan
turbin. Jenis sumber energi panas bumi dalam bentuk uap basah agar dapat
dimanfaatkan maka terlebih dahulu harus dilakukan pemisahan terhadap
kandungan airnya sebelum digunakan untuk menggerakan turbin. Uap basah
yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas bertekanan
tinggi yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira
20 % uap dan 80 % air. Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis
uap basah ini diperlukan separator untuk memisahkan antara uap dan air.
Uap yang telah dipisahkan dari air diteruskan ke turbin untuk menggerakkan
generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam bumi untuk
menjaga keseimbangan air dalam tanah.

Energi Panas Bumi Air panas

Gambar 6: sejenis mata air panas yang menyembur secara periodik,mengeluarkan air panas dan uap air ke udara

Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas
yang disebut brine dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya
kandungan mineral ini, maka air panas tidak dapat digunakan langsung
sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada pipa-pipa sistim pembangkit
tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis ini,
digunakan sistem biner (dua buah sistem utama) yaitu wadah air panas
sebagai sistem primemya dan sistem sekundernya berupa alat penukar
panas (heat exchanger) yang akan menghasilkan uap untuk menggerakkan
turbin. Energi panas bumi uap panas bersifat korosif, sehingga biaya awal
pemanfaatannya lebih besar dibandingkan dengan energi panas bumi jenis
lainnya.

Energi Panas Bumi Batuan Panas

Gambar 8: jenis energi panas bumi yaitu batuan panas

Energi panas bumi jenis ketiga berupa batuan panas yang ada dalam perut
bumi terjadi akibat berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi
panas bumi ini harus diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam
batuan panas dan dibiarkan menjadi uap panas, kemudian diusahakan untuk
dapat diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan turbin.
Sumber batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi,
sehingga untuk memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang
memerlukan biaya cukup tinggi.

Energi yang berada pada Hot Dry Rock ( HDR ) ini disebut juga sebagai energi
petrothermal, yang merupakan sumber terbesar dari energi panas bumi. HDR
terletak pada kedalaman sedang dan bersifat impermeabel. Untuk
menggunakan energi yang dimiliki HDR, perlu menginjeksikan air pada HDR
dan mengembalikannya kembali ke permukaan. Hal ini membutuhkan
mekanisme transportasi untuk dapat membuat batuan impermeabel menjadi
struktur permeabel dengan luas permukaan perpindahan panas yang besar.
Permukaan yang luas ini diperlukan karena sifat batu yang memiliki
konduktivitas termal yang kecil. Proses perubahan batuan permeabel dapat
dilakukan memecahkan batuan tersebut dengan menggunakan air
bertekanan tinggi ataupun ledakan nuklir .Proses eksplorasi yang dilakukan
terhadap jenis ini lebih aman dibandingkan dengan jenis hydrothermal yang
kemungkinan besar memiliki fluida, baik berupa uap maupun air panas. Hal
ini disebabkan jenis energi panas bumi ini memiliki tingkat korosi, erosi serta
zat-zat beracun yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis hydrothermal.
SISTEM PEMANFAATAN ENERGI PANAS BUMI

Gambar 8: Sketsa pembangkit listrik tenaga panas bumi sistem binary cycle

Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan
secara langsung sebagai pemanas. Selain bermanfaat sebagai pemanas,
panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik. Air panas
alami bila bercampur dengan udara akan menimbulkan uap panas (steam).
Air panas dan uap inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber
pembangkit tenaga listrik. Agar panas bumi dapat dikonversi menjadi energi
listrik maka diperlukan pembangkit (power plants). Reservoir panas bumi
biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu yang bersuhu rendah
(150C). Yang dapat digunakan untuk sumber pembangkit tenaga listrik dan
dikomersialkan adalah yang masuk kategori high temperature. Namun
dengan perkembangan teknologi, sumber panas bumi dengan kategori low
temperature juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 50C.
Pembangkit listrik dari panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif
rendah yaitu berkisar antara 50 s/d 250C.

Gambar 9: Sketsa pembangkit listrik tenaga panas bumi sistem Dry Steam

Sebagian besar pembangkit listrik menggunakan uap. Uap dipakai untuk


memutar turbin yang kemudian mengaktifkan generator untuk menghasilkan
listrik. Banyak pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil
untuk mendidihkan air guna menghasilkan uap. Pembangkit Listrik Tenaga
Panas bumi (PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU), hanya saja pada PLTU, uap dibuat di permukaan menggunakan
boiler, sedangkan pada PLTP uap berasal dari reservoir panas bumi.
Pembangkit yang digunakan untuk merubah panas bumi menjadi tenaga
listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan power plant
lain yang bukan berbasis panas bumi, yaitu terdiri dari generator, turbin
sebagai penggerak generator, heat exchanger, chiller, pompa, dan
sebagainya. Ada tiga macam teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi
yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle. Ketiga system yang
diterapkan untuk mengeksplorasi sumber energi panas bumi pada dasarnya
bersifat relatif yang penerapannya dapat disesuaikan dengan kondisi di
lapangan.

Gambar 10 : Sketsa pembangkit listrik tenaga panas bumi sistem Flash Steam

Penggunaan energi panas bumi sebagai pembangkit tenaga listrik sudah


mulai dilirik oleh pemerintah. Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP)
pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya
pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler, sedangkan pada
PLTP uap berasal dari reservoir panas bumi. Apabila fluida di kepala sumur
berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, dan
kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak
yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik.Apabila
fluida panas-bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran fluida dua fasa
(fasa uap dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan
pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke dalam
separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi uap
yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian dialirkan ke turbin.

PROSES PRODUKSI LISTRIK TENAGA PANAS BUMI


Gambar 11 : Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Dieng

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit listrik (Power


generator) yang menggunakan panas bumi sebagai
energi penggeraknya.Untukmembangkitkan listrik dengan panas bumi
dilakukan dengan mengebor tanah di daerah yang berpotensi panas bumi
untuk membuat lubang gas panas yang akan dimanfaatkan untuk
memanaskan ketel uap (boiler) sehingga uapnya bisa menggerakkan turbin
uap yang tersambung ke Generator. Untuk panas bumi yang mempunyai
tekanan tinggi, dapat langsung memutar turbin generator, setelah uap yang
keluar dibersihkan terlebih dahulu. Pembangkit listrik tenaga panas bumi
termasuk sumber energi terbaharui. Adapun proses produksi listrik yang
menggunakan energi panas bumi lebih jelasnya adalah sebagai berikut : Uap
dari sumur produksi mula-mula dialirkan ke steam receiving header (1), yang
berfungsi menjamin pasokan uap tidak akan mengalami gangguan
meskipun terjadi perubahan pasokan dari sumur produksi. Selanjutnya
melalui flow meter (2) dialirkan ke separator (3) dan demister (4) untuk
memisahkan zat-zat padat, silika dan bintik-bintik air yang terbawa
didalamnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya vibrasi, erosi, dan
pembentukan kerak pada sudu dan nozzle turbine.Uap yang telah bersih itu
dialirkan melalui main steam valve/electric control valve/governor valve (5)
menuju ke turbine (6). Di dalam turbine, uap tersebut berfungsi untuk
memutar double flow condensing yang dikopel dengan generator (7), pada
kecepatan 3000 rpm. Proses ini menghasilkan energi listrik dengan arus 3
phase, frekuensi 50 Hz, dan tegangan 11,8 kV. Melalui step-up transformer
(8), arus listrik dinaikkan tegangannya hingga 150 kV, selanjutnya
dihubungkan secara paralel dengan sistem penyaluran Jawa-Bali (9). Agar
turbin bekerja secara efisien, maka exhaust steam yang keluar dari turbin
harus dalam kondisi vakum (0,10 bar), dengan mengkondensasikan uap
dalam condenser (10) kontak langsung yang dipasang di bawah turbine.
Exhaust steam dari turbin masuk dari sisi atas condenser, kemudian
terkondensasi sebagai akibat penyerapan panas oleh air pendingin yang
diinjeksikan lewat spray-nozzle.
Gambar 12 :Generator Turbin pada Pembangkit Tenaga Listrik Panas Bumi Cerro Prieto Mexico

Level kondensat dijaga selalu dalam kondisi normal oleh dua buah cooling
water pump (11), lalu didinginkan dalam cooling water (12) sebelum
disirkulasikan kembali. Untuk menjaga kevakuman condenser, gas yang tak
terkondensasi harus dikeluarkan secara kontinyu oleh sistem ekstraksi gas.
Gas-gas ini mengandung: CO2 85-90% wt; H2S 3,5% wt; sisanya adalah N2
dan gas-gas lainnya.

Pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga panas bumi disebut pusat


listrik tenaga panas bumi, disingkat PLTP. Saat ini telah beroperasi PLTP
Kamojang Jawa Barat, dan sedang dibangun PLTP Dradjat 1 yang
berkapasitas 55 MW, PLTP Salak 2 yang berkapasitas 110 MW, dan PLTP
Lahendong yang berkapasitas 2,5 MW.

PEMANFAATAN ENERGI PANAS BUMI

Gambar 13 :Pabrik Gula Aren Masarang yang telah memanfaatkan energi panas bumi untuk semua proses
pengolahan gula aren

Selain untuk tenaga listrik, panas bumi dapat langsung dimanfaatkan untuk
kegiatan usaha pemanfaatan energi dan/atau fluidanya, misalnya
dimanfaatkan dalam dunia agroindustri. Sifat panas bumi sebagai energi
terbarukan menjamin kehandalan operasional pembangkit karena fluida
panas bumi sebagai sumber tenaga yang digunakan sebagai penggeraknya
akan selalu tersedia dan tidak akan mengalami penurunan jumlah. Pada
sektor lingkungan, berdirinya pembangkit panas bumi tidak akan
mempengaruhi persediaan air tanah di daerah tersebut karena sisa buangan
air disuntikkan ke bumi dengan kedalaman yang jauh dari lapisan aliran air
tanah. Limbah yang dihasilkan juga hanya berupa air sehingga tidak
mengotori udara dan merusak atmosfer. Kebersihan lingkungan sekitar
pembangkit pun tetap terjaga karena pengoperasiannya tidak memerlukan
bahan bakar, tidak seperti pembangkit listrik tenaga lain yang memiliki gas
buangan berbahaya akibat pembakaran.

Gambar 14 :Taman wisata cagar alam Kamojang dengan luas sekitar 10 hektar. Di taman wisata ini terdapat 23
kawah dua diantaranya berbentuk danau dengan asap yang mengepul ke permukaan air

Di sektor pariwisata, keberadaan panas bumi seperti air panas maupun uap
panas menjadi daya tarik tersendiri untuk mendatangkan orang. Tempat
pemandian air panas di Cipanas, Ciateur, mapun hutan taman wisata cagar
alam Kamojang menjadi tempat tujuan bagi orang untuk berwisata.

Gambar 15 : Pilot Proyek Percobaan Pemanfaatan Panas Bumi untuk Budi Daya Jamur

Selain diamanfaatkan pada sektor pariwisata Energi Panas Bumi juga dapat
dimanfaatkan untuk Pengeringan. Energi panas bumi dapat digunakan secara
langsung (teknologi sederhana) untuk proses pengeringan terhadap hasil
pertanian, perkebunan dan perikanan dengan proses yang tidak terlalu sulit.
Air panas yang berasal dari mata air panas atau sumur produksi panas bumi
pada suhu yang cukup tinggi dialirkan melalui suatu heat exchanger, yang
kemudian memanaskan ruangan pengering yang dibuat khusus untuk
pengeringan hasil pertanian.

SUMBER ENERGI PANAS BUMI DI INDONESIA

Gambar 16 : Peta potensi panas bumi di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara dengan cadangan panas bumi


terbesar di dunia. Namun pemanfaatannya masih rendah. Baru sepertiga
yang dimanfaatkan Saat ini cadangan panas bumi di Indonesia mencapai
27.000 MWe (megawatt of electrical output), sedangkan yang sudah
dimanfaatkan hanya sepertiganya yakni 9.000 MWe atau setara dengan
listrik 800 MW.Beberapa daerah panasbumi di Indonesia yang telah
dieksploitasi untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik adalah: Sibayak
(Sumatra Utara), Salak, Karaha-Bodas, Kamojang, Wayang Windu, Darajat
(Jawa Barat), Dieng (Jawa Tengah) dan Lahendong (Sumatera Utara) dengan
total kapasitas sebesar 822 MW. Sementara daerah potensial yang sedang
dieksplorasi antara lain: Ulubelu (Lampung), Bedugul (Bali), Mataloko (Nusa
Tenggara Barat), Kotamubago (Sulawesi Utara) dan lainnya. Potensi energi
panas bumi Indonesia terbesar di dunia, sekitar 40 persen cadangan dunia.
Potensi panas bumi Indonesia sekitar 20.000 MW dengan temperatur tinggi,
dengan rincian sekitar 5.500 MW di Jawa-Bali, sekitar 9.500 MW di Sumatera,
dan 5.000 MW tersebar di Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa
Tenggara Timur. Sementara potensi dunia diperkirakan 50.000 MW, dan yang
sudah dimanfaatkan sekitar 10.000 MW atau 20 persen dari potensi.
Cadangan energi panas bumi di Indonesia diperkirakan mencapai 27 GWe
atau setara dengan 40 persen sumberdaya panasbumi dunia, hanya saja
belum dimanfaatkan secara optimal. Sekitar 80% lokasi panas bumi di
Indonesia berasosasi dengan sistem vulkanik aktif seperti Sumatra (81
lokasi), Jawa (71 lokasi), Bali dan Nusa Tenggara (27 lokasi), Maluku (15
lokasi), dan terutama Sulawesi Utara (7 lokasi). Sedangkan yang berada di
lingkungan non vulkanik aktif yaitu di Sulawesi (43 lokasi), Bangka Belitung
(3 lokasi), Kalimantan (3 lokasi), dan Papua (2 lokasi). Dari 252 lokasi panas
bumi yang ada, hanya 31% yang telah disurvei secara rinci dan didapatkan
potensi cadangan.

Pada dasarnya energi panas bumi yang dimiliki oleh Negara harus
dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran
masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar
kita

Gambar 17 : Potensi sumber daya energi panas bumi diwilayah Indonesia

Berikut ini beberapa lapangan panas bumi yang memiliki prospek untuk
dikembangkan menjadi PLTP:

Lapangan Panasbumi Margabayur di Lampung dengan potensi


lapangannya sekitar 250 MW dan layak untuk dikembangkan pada
tahap awal dengan kapasitas 255 MW. Pada lapangan panasbumi ini
perlu melaksanakan pemboran sumur-sumur untuk memperoleh uap.
Lapangan Panasbumi Lahendong yang memiliki potensi lapangan
uapnya sebesar 250 MW dan layak untuk dikembangkan 220 MW.
Lapangan Panasbumi Ulubelu-Lampung yang mempunyai potensi
lapangannya sekitar 550 MW. Pada lapangan ini potensi panasbumi
yang sudah dikembnagkan swasta sekitar 110 300 MW dan sisanya
masih ada sekitar 200 250 MW belum dikembangkan.
Lapangan Panasbumi Lainnya adalah Kerinci. Lapangan-lapangan
tersebut sekarang ini sedang diekplorasi oleh Pertamina.

Gambar 18 : Peta distribusi Lokasi dan wilayah kerja pertambangan panas bumi

Di Jawa Timur terdapat 11 lokasi panas bumi yang dapat menghasilkan total
energi 1206,5 MW atau hampir 5% dari total potensi di Indonesia. Kesebelas
lokasi tersebut tersebar di Tirtosari, Pandan, Cangar-Tulungrejo, Songgoriti,
Arjuno-Welirang, Telaga Ngebel, Argopuro, Tiris-Lamongan, Blawan Ijen,
Rejosari dan Melati. Perkiraan potensi yang dapat dikembangkan antara lain
terdapat di Iyang-Argopuro 285 MW, Ngebel-Wilis 120 MW, Ijen 270 MW,
Arjuno-Welirang 230 MW dan Tiris-Lamongan 140 MW. Dari potensi yang ada
di Jawa Timur belum ada satupun yang dikembangkan untuk pembangkit
tenaga listrik. Dengan eksplorasi yang lebih detail pada daerah yang lebih
luas, sangat mungkin potensi tersebut lebih besar dari pada yang
diperkirakan sekarang.

KESIMPULAN
Gambar 19 : Pembangkit listrik dari energi terbarukan, panas bumi

Krisis energi saat ini sekali lagi mengajarkan kepada bangsa Indonesia bahwa
usaha serius dan sistematis untuk mengembangkan dan menerapkan sumber
energi terbarukan guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar
fosil perlu segera dilakukan. Penggunaan sumber energi terbarukan yang
ramah lingkungan juga berarti menyelamatkan lingkungan hidup dari
berbagai dampak buruk yang ditimbulkan akibat penggunaan BBM. Terdapat
beberapa sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan yang bisa
diterapkan segera di tanah air, seperti bioethanol, biodiesel, tenaga panas
bumi, tenaga surya, mikrohidro, tenaga angin, dan sampah/limbah.
Kerjasama antar Departemen Teknis serta dukungan dari industri dan
masyarakat sangat penting untuk mewujudkan implementasi sumber energi
terbarukan tersebut. Berdasarkan uraian tersebut di atas, kiranya dapat
disimpulkan bahwa prospek pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia
cukup menjanjikan. Apalagi kalau diingat bahwa pemanfaatan energi panas
bumi sebagai sumber penyedia tenaga listrik adalah termasuk teknologi yang
tidak menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan, suatu hal yang dewasa
ini sangat diperhatikan dalam setiap pembangunan dan pemanfaatan
teknologi, agar alam masih dapat memberikan daya dukungnya bagi
kehidupan umat manusia. Bila pemanfaatan energi panas bumi dapat
berkembang dengan baik, maka kota-kota di sekitar daerah sumber energi
panas bumi yang pada umumnya terletak di daerah pegunungan, kebutuhan
tenaga listriknya dapat dipenuhi dari pusat listrik tenaga panas bumi. Apabila
masih terdapat sisa daya tenaga listrik dari pemanfaatan energi panas bumi,
dapat disalurkan ke daerah lain sehingga ikut mengurangi beban yang harus
dibangkitkan oleh pusat listrik tenaga uap, baik yang dibangkitkan oleh
batubara maupun oleh tenaga diesel yang keduanya menimbulkan
pencemaran udara.

Pengertian Definisi Energi Biomassa Beserta


Contohnya
by andri | category Energi Alternatif | Tidak ada Komentar
Pengertian energi biomassa adalah energi dibuat untuk bahan bakar yang
didapatkan dari sumber alami yang dapat diperbarui. Jadi, energi biomassa ini bisa
menjadi jalan keluar dari bahan bakar yang selama ini tidak dapat diperbaharui dan
mencemari lingkungan hidup. Biasanya, bahan pembuat biomassa ini berasal dari
dua jenis, dari kategori hewan yang bisa berupa mikroorganisme ataupun
makroorganisme.
Selain itu, digunakan juga bahan-bahan energi biomassa dari tumbuhan seperti
tanaman sisa pengolahan ataupun hasil panen secara langsung. Energi biomassa ini
muncul berdasarkan adanya siklus carbon di bumi. Dimana, hampir semua unsur
kehidupan, mulai dari tumbuhan, hewan hingga manusia memiliki unsur karbon yang
pada dasarnya terus berputar. Karena itulah, biomassa sendiri bisa dibuat bahan
bakar karena juga mengandung unsur carbon.

Pengertian dari Energi Biomassa

Contoh Dalam Penerapan Energi Biomassa Saat Ini. Selama masih ada tumbuhan
ataupun mikro dan makroorganisme, maka energi biomassa akan tetap bisa
diproduksi. Karena itulah, energi biomassa ini termasuk dalam energi yang dapat
diperbaharui. Berbeda dengan bahan bakar fosil yang akan habis suatu saat nanti.
Pengertian dari energi biomassa yang berasal dari bahan berlimpah di sekitar kita,
yakni tumbuhan menghasilkan banyak sekali sumber biomassa, seperti dahan,
ranting, daun kering, cabang mati, dan lainnya. Dari bahan-bahan seperti itu, bisa
dibuat beberapa jenis energi biomassa.

Seperti untuk menghasilkan listrik dan panas untuk kompor. Selain itu, di Indonesia
saat ini juga sangat terkenal dengan perkembangan biogas. Biogas ini sebenarnya
termasuk dalam energi biomassa yang didapatkan dari kotoran hewan, pengolahan
sejumlah tanaman tertentu, pupuk kandang, ataupun kotoran manusia. Dari bahan-
bahan tersebut diolah dengan bantuan mikroorganisme dan menghasilkan zat
metana dan karbondioksida. Hasil dari pengolahan ini, akan digunakan sebagai gas
untuk kompor atau pembangkit tenaga listrik.

Selain dari tumbuhan-tumbuhan atau sisa kotoran, terdapat pula beberapa tanaman
yang dapat dijadikan sumber energi terbarukan untuk kebutuhan manusia yang
ramah lingkungan. Seperti beberapa waktu yang lalu, sedang populer sekali
tanaman jarak yang dapat menghasilkan buah yang dapat dibuat menjadi sumber
energi pengganti tenaga fosil. Beberapa energi lainnya seperti biodesel, metanol,
etanol , dan butanol sebagai bahan utama energi bahan bakar dapat juga dihasilkan
oleh beberapa tanaman, seperti jagung, gandum ataupun kedelai. Untuk lebih
jelasnya, berikut adalah beberapa contoh dari energi biomassa

Contoh dari energi biomassa


Seperti yang kita ketahui biomassa merupakan salah satu sumber energi
terbarukan sehingga energi ini dapat diperoleh dari sumber-sumber yang dapat
diproduksi lagi, salah satunya yaitu tumbuhan yang ada di alam. Untuk lebih
jelasnya, berikut adalah berbagai contoj dari energi biomassa:
1. Biogas
Yang pertama adalah biogas. Biogas merupakan jenis energi alternatif yang
diproduksi melalui pemecahan bahan organik, seperti pupuk kandang, kotoran
manusia, material tanaman dan lainnya. Cara membuat biogas adalah semua bahan
organik tersebut diuraikan melalui proses fermentasi dengan menggunakan bantuan
mikroorganisme anaerobik untuk menghasilkan gas metana dan karbon dioksida.
Gas yang dihasilkan dari proses ini dapat dimanfaatkan untuk menyalakan kompor,
pembangkit listrik dan juga sebagai pemanas.

2. Kayu
Kayu juga merupakan contoh dari energi biomassa. Kayu yang dibakar dan
digunakan sebagai bahan bakar adalah bentuk sederhana dari biomassa dengan
menggunakan kayu. Energi panas yang dilepaskan oleh kayu tersebut digunakan
untuk menghasilkan panas, memask dan masih banyak lagi. Tak hanya itu saja,
dalam skala besar kayu juga digunakan untuk produksi listrik, seperti pembangkit
listrik tenaga uap.
Meskipun begitu, jenis energi alternatif ini memiliki sejumlah kekurangan, seperti
pembakaran kayu dengan emisi karbon dioksida dapat menyebabkan efek rumah
kaca. Namun jangan khawatir, karena hal ini juga dapat disiasati dengan cara
menanam lebih banyak pohon. Sehingga dapat menyerap karbon dioksida dari
atmosfer bumi.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian juga dapat digunakan untuk produksi energi biomassa. Limbah
pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk energi ini adalah kotoran ternak, ampas
tebu dan juga jerami. Limbah-limbah tersebut dapat diolah menjadi bahan bakar
untuk menghasilkan listrik dan juga panas.

4. Tanaman energi
Contoh dari energi biomassa selanjutnya adalah tanaman energi. Hingga saat ini
terdapat tanaman energi yang ditanam secara komersial sebagai sumber energi.
Tanaman tersebut diantaranya adalah rami, jagung, gandum dan juga kedelai.
Tanaman-tanaman tersebut memang sengaja di tanam dalam skala besar untuk
menghasilkan bahan bakar, seperti propanol, biodiesel, butanol dan juga etanol.

Definisi Tentang Energi Biomassa


Dari definisi energi biomassa yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar,
maka peran pembaruan lahan sebagai sumber energi biomassa harus dilakukan.
Meskipun beberapa sumber energi biomassa untuk beberapa jenis memang secara
alami tersedia, tapi untuk menghasilkan energi biomassa ini tentu diperlukan jumlah
besar untuk menghasilkan energi bahan bakar yang besar.

Penggunaan energi biomassa dari bahan-bahan alami memang perlu untuk


dilakukan untuk melepas ketergantungan pada energi yang tidak dapat
diperbaharui. Perkembangan terus dikembangkan untuk menghasilkan energi
biomassa yang dapat diperbaharui dengan cepat dan tetap bersahabat dengan
lingkungan. Pengertian tentang energi biomassa yang merupakan bahan penghasil
energi dari unsur biologis seperti organisme mati ataupun tanaman hidup tentu akan
semakin diperhatikan untuk kelangsungan energi untuk kedepannya. Karena,
keterbatasan bahan energi tidak terbarukan suatu saat akan habis.

Pentingnya Penggunaan Energi Biomassa. Penggunaan energi biomassa dapat


dijadikan jalan keluar dari terbatasnya energi yang tidak dapat dipperbaharui. Untuk
itu, energi biomassa sejak tahun-tahun sebelumnya sudah banyak diteliti untuk
menggantikan kelangkaan energi bahan bakar yang tidak terbarukan. Indonesia
dengan potensi alam yang sangat melimpah sebenarnya berpotensi untuk
menghasilkan energi biomassa yang beragam untuk keperluan manusia. Pengelolaan
dari bahan-bahan penghasil energi biomassa ini sebenarnya akan lebih menghemat
pengeluaran negara dengan manajemen pengelolaan yang baik. Untuk itu,
pengertian energi biomassa perlu diketahui oleh semua lapisan masyarakat untuk
mengembangkan energi terbarukan.

Anda mungkin juga menyukai