Anda di halaman 1dari 14

Manajemen Kasus Kebiasaan Buruk Menjulurkan Lidah (Tongue Thrusting) terhadap

Perkembangan Dento alveolar

Indah Sri Pratiwi, Jatmiko Yudo N , Mochamad Fasich B, Wahyudin Sapta P, Aris Aji
Kurniawan2

Mahasiswa Program Profesi Dokter Gigi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto


2
Bagian Ilmu Orthodonsi Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto

PENDAHULUAN merasa tertekan, sedang stres, bosan, lelah,


Dalam tahap pertumbuhan gigi dan frustasi dan tidak nyaman ataupun saat ia
perkembangan oklusi, khususnya periode sedang tertidur lelap.5
transisi pergantian gigi sulung menjadi gigi Dalam perkembangan dan
permanen terdapat banyak faktor yang pertumbuhannya, banyak anak memiliki
mempengaruhi pertumbuhan lengkung gigi. kebiasaan tertentu dalam berperilaku. Ada
Kebiasaan merupakan faktor penting yang kebiasaan yang bersifat sementara, tetapi ada
menjadi penyebab dan berkembangnya penyakit juga kebiasaan yang tidak mudah dihilangkan.
dalam rongga mulut. Seringkali, kebiasaan Beberapa kebiasaan anak harus tetap
dilakukan tanpa disadari yang ternyata dapat diperhatikan karena dapat bertahan lama bila
merusak atau membahayakan bagian rongga tidak ditangani segera, bahkan akan
mulutnya.1 mengganggu fungsi optimal anak, dimana dapat
Orang tua menemukan banyak mengakibatkan interaksi sosial negatif misalnya
kebiasaan dan perilaku anak-anak mereka yang dihindari oleh teman-teman dan anggota
mengganggu. Bila orangtua tidak mengambil keluarga. Kebiasaan buruk yang bertahan
sikap berlebihan, maka si anak akhirnya akan selama perkembangan anak, menyebabkan
menghentikan kebiasaannya tersebut dengan gangguan pada perkembangan struktur mulut
sendirinya. Umumnya kebiasaan anak akan seperti maloklusi. Maloklusi bukan penyakit,
menghilang ketika anak mencapai usia sekolah, melainkan keadaan morfologi yang menyimpang
namun dampak dari kebiasaan buruk ini akan dari oklusi normal dan standar estetika pada
berpengaruh pada perkembangan rongga mulut, kelompok etnik tertentu.6,4,5
seperti pada jaringan keras (gigi dan tulang Kebiasaan abnormal dapat
alveolar), jaringan pendukung gigi (gingival dan mempengaruhi pertumbuhan yang normal dari
ligamentum periodontal) maupun mukosa mulut rahang, mengganggu pertumbuhan cranial, dan
lainnya (lidah, bibir, pipi, palatum, dan lain- fisiologi oklusi. Pola kebiasaan dapat
lain).2,3 mengganggu otot yang terkait dengan
Kebiasaan anak muncul dalam berbagai pertumbuhan tulang yang salah, gigi malposisi,
kondisi. Dalam kondisi ringan, beberapa perilaku cara bernafas yang salah, gangguan berbicara,
tidak mengganggu aktivitas normal sehari-hari gangguan otot-otot wajah dan psikologis.
dan karenanya bukan merupakan gangguan Kebiasaan seperti mengisap ibu jari, menggigit
kejiwaan. Namun, kondisi ringan dari perilaku bibir, menjulurkan lidah di antara gigi-gigi,
tersebut dapat berkembang untuk menyebabkan bernafas melalui mulut, dan bruxism merupakan
melemahnya fungsi fisik atau psikologis.4 kebiasaan yang dapat menimbulkan terjadinya
Kebiasaan dapat timbul sebagai suatu anomali letak gigi dan hubungan rahang.
cara bagi anak untuk tetap menyibukkan diri bila Kebiasaan ini harus segera dihentikan apabila
merasakan sesuatu yang kurang gigi permanen pertama sudah nampak erupsi di
menyenangkan baginya. Tetapi pada sebagian mulut. Aktivitas orofasial yang abnormal
besar anak, kebiasaan tersebut biasanya merupakan penyebab maloklusi yang paling
dilakukan untuk menenangkan diri ketika ia sering ditemui.7,8

1
Ada beberapa macam kebiasaan buruk sebelum kunjungan pertama. Pemeriksaan oklusi
pada anak, di antaranya adalah mengisap ibu dilakukan dan setelah itu membuang lebihan,
jari atau jari tangan (thumb or finger sucking), terakhir finishing dan polishing menggunakan
mengisap bibir atau menggigit bibir (lip sucking tip softlex. Pasien harus kontrol secara reguler.
or lip biting), mengisap botol susu (bottle
Keadaan pasien masih dipantau.
sucking), menjulurkan lidah (tongue thrusting),
Perawatan dimulai dari evalusi klinis dan
bernafas melalui mulut (mouth breathing), dan
bruksisme (bruxism).13 radiografi sudah dilakukan. Karies sudah
dibersihkan dengan round bur yang sebelumnya
LAPORAN KASUS
KASUS PERTAMA dilakukan anastesi lokal. Preparasi berupa
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun, pengurangan bagian fasial dan lingual gigi 0,5-1
tampak pada pemeriksaan klinis adanya celah mm dari struktur gigi. Preparasi lingual dan
pada susunan giginya pada regio anterior. Pasien fasial harus bertemu pada insisal edge yang tipis
dalam keadaan mixed dentition dan localized menyesuaikan dengan rencana restorasi tahap
maloklusion, pasien diberikan perawatan berupa final. Insisal edge yang tipis membantu
piranti ortho berupa labial bow, adam clasp dan mengurangi hubungan dalam dengan gigi dan
tounge crib. Tounge crib berupa piranti permukaan dalam crown. Cek oklusi dilakukan
berbentuk menyerupai duri-duri yang diletakkan untuk mengetahui adekuat dengan gigi lawan
di posterior gigi anterior rahang bawah untuk kontaknya.
mencegah lidah menjulur kebagian gigi anterior. Pengurangan bagian interproksimal pada
Pasien diberi edukasi untuk menggerakkan ujung bagian distal dan mesial 1-2 mm dari subgingival
lidah ke arah palatum, oklusi, berbicara dan hingga insisal edge. Hal ini sangat penting
menelan. Latihan tersebut dilakukan 4-5 kali bahwa crown zirkonia ukuran tepat saat insersi.
sehari untuk melatih lidah agar mengurangi dan Bahan yang digunaka keramik dan tidak bisa
menghilangkan kebiasaan buruk yang nantinya dikurangi dengan gunting seperti stainless steel
menjadi retoklinasi pada anterior ranga atas. crown (SSC), pengurangan dapat menggunakan
Selama perawatan pergerakan gigi anterior high-speed bur diamond dengan banyak air
rahang atas yang menggunakan plat akrilik karena panas dapat menyebabkan micro fraktur
dibagian palatal di kurangi dengan hati-hati agar pada struktur crown keramik. Ukuran crown
pergerakan gigi anterior bisa terkoreksi dengan zirkonia harus fit dan masuk pada subgingival
benar dan baik. tanpa merusak jaringan gingiva. Crown terbuat
dari solid zirkonia jangan ditekuk, menekan
dengan keras tidak berpengaruh. Gigi dialiri air
KASUS KEDUA dan semua darah akan hilang (gambar 5 dan 6).
Seorang anak perempuan pada pemeriksaan GIC digunakan sebagai filler crown
klinis terdapat kerusakan parah pada molar untuk mengisi ruang kosong bagian dalam.
pertama dan kerusakkan pada gigi depan atas. Light-cure resin cement disarankan untuk
Pemeriksaan intraoral menunjukkan gigi desidui sementasi crown ZIRKIZ. Sementasi merupakan
sudah tumbuh lengkap. langkah penting dalam membuat senyum yang
Hasil pemeriksaan klinis gigi indah. Gigi yang pertama dilakukan sementasi
74,83,85,53,55,65 dan 63 terdapat karies insisiv pertama kemudian insisiv kedua. Tekanan
(gambar 3). Radiografi panoramik terlihat pulpa yang konsisten dilakukan pada saat sementasi.
sudah terlibat. Analisis diet, konseling dan oral Membuang lebihan semen pada embrasur gigi
profilaksis juga dilakukan. Gigi agar lebih rapih dan garis senyum yang baik,
53,63,55,65,83,85 indikasi restorasi kompomer. menambah hasil akhir yang baik. Pada bagian
Perawatan endodontik pada gigi 84 dan 75 fasial diberi guratan dengan sendok atau
2
polishing dengan pasta propilaksis. Cek oklusi menghambat impuls dan kontrol.14 Selain itu,
harus dilakukan dan setelah remove, finishing penyebab lain adalah faktor lingkungan seperti
dan polishing gunakan softlex tip. Kemudian ketidakdisiplinan orang tua maupun keluarga
aplikasi flouride. Pasien disarankan untuk dalam mengendalikan intake glukosa melalui
makanan manis seperti permen atau kue.
melakukan kontrol secara regular. Kontrol
Paparan alkohol, rokok, obat-obatan terlarang,
dilakukan setelah perawatan selesai pada minggu
antihipertensi, dan antidepresan pada usia
pertama, satu dan tiga bulan setelah 6 bulan dan prenatal juga menjadi penyebab ADHD.13
perawatan terlihat berhasil. Hasil yang estetik Kemudian, menonton terlalu banyak televisi dan
menimbulkan dapak mental yang baik pada bermain video game pada usia 1 - 3 tahun
anak. Enam bulan dan satu tahun kemudian meningkatkan kemungkinan seorang anak
retensi crown dan estetik terlihat masih baik. mengalami gangguan pemusatan yang
umumnya onset akan terjadi pada usia sebelum
7 tahun.14
Pola perilaku ini menimbulkan gangguan
PEMBAHASAN dalam fungsi sosial dan akademisnya, serta
Attention deficit hyperactive disorder (ADHD) mengakibatkan penderitaan yang nyata bagi
atau gangguan pemusatan perhatian- yang bersangkutan maupun lingkungannya.
hiperaktivitas (GPPH) adalah suatu gangguan Gejala utama dari ADHD berupa hal-hal berikut.3
psikiatrik yang cukup banyak ditemukan dengan 1. Inatensi
gejala utama inatensi, hiperaktivitas dan a. Kurang memperhatikan dengan seksama
impulsivitas yang tidak konsisten dengan tingkat sesuatu yang detail atau selalu berbuat
perkembangan anak, remaja, atau orang kesalahan saat melakukan aktivitas
dewasa. ADHD merupakan salah satu jenis pekerjaan di sekolah, tempat pekerjaan
kondisi berkebutuhan khusus yang termasuk atau aktivitas lain
b. Mengalami kesulitan berkonsentrasi dalam
dalam gangguan perilaku. ADHD adalah
tugas tertentu atau aktivitas bermain
gangguan perkembangan dalam peningkatan
(mudah bosan)
aktivitas motorik anak-anak hingga
c. Sering tidak mendengarkan bila diajak
menyebabkan aktivitas anak-anak yang
bicara secara langsung kepadanya
cenderung berlebihan.2,12 d. Sering tidak dapat mengikuti perintah
Secara medis etiologi ADHD tidak diketahui, secara baik dan benar dan gagal
tetapi banyak peneliti menduga bahwa ADHD menyelesaikan pekerjaan sekolah,
merupakan kelainan neurologis yang pekerjaan rumah tangga atau kewajiban di
disebabkan cedera otak ataupun genetik. tempat pekerjaan
perilaku ADHD pada anak disebabkan oleh e. Sering mengalami kesulitan dalam
anomali pada struktur pada korteks prefrontal mengatur tugas-tugas dan aktivitasnya
dan atau kelainan neurotrasmitter. Beberapa f. Sering menghindar, tidak senang
studi menunjukkan transmisi genetik di sekitar melakukan tugas-tugas yang
80% dari kasus ADHD membuktikan prevalensi membutuhkan perhatian mental yang
yang lebih besar dari ADHD pada kembar cukup lama
monozigot. Jika orang tua memiliki ADHD, g. Sering kehilangan barang-barang yang
setinggi 50% nya anak cenderung memiliki diperlukan untuk tugas atau melakukan
gangguan tersebut.13 aktivitas tertentu, seperti misalnya pensil,
Peneliti yang lain mengungkapkan bahwa alat-alat sekolah, buku, alat permainan,
ADHD berkaitan dengan kemampuan dan sebagainya
seseorang untuk memperhatikan detail dan level h. Perhatian sering kali mudah teralih oleh
aktivitas otaknya. Hal ini berhubungan dengan rangsangan di luar
tingkat glukosa yang digunakan oleh otak

3
i. Sering lupa melakukan aktivitas sehari- selama 6 bulan dan didapat kurang dari 6 gejala
hari, seperti membersihkan rumah, hiperaktivitas serta dimulai sebelum usia 7
mencuci piring tahun. Gejala-gejala ini tetap ada pada saat di
2. Hiperaktivitas sekolah dan di rumah bersifat maladaptif dan
a. Sering gelisah dengan tangan atau kaki tak sesuai dengan tahap perkembangan anak.
yang sering bergerak-gerak saat duduk 2. Tipe Hyperactivity-Impulsivity
b. Sering meninggalkan tempat duduk saat Tipe ini anak-anak menunjukkan kedua
di dalam kelas atau situasi lain perilaku hiperaktif dan impulsif tanpa inattentive,
c. Sering lari-lari atau memanjat secara
untuk sebagian besar mereka mampu
berlebihan
memusatkan pikiran. Hiperactive impulsive yaitu
d. Sering mengalami kesulitan mengikuti
anak ADHD dengan jenis selalu menjawab
permainan atau aktivitas yang
sebelum pertanyaan selesai diajukan, sering
membutuhkan ketenangan
e. Selalu dalam keadaan bergerak atau menginterupsi pembicaraan orang lain, suka
sering melakukan aktivitas seolah-olah sekali mengganggu temannya, terkadang suka
mengendarai motor membuat keributan, cenderung energik, suka
f. Sering berbicara berlebihan berlari-larian atau melompat-lompat. Diagnosis
3. Impulsivitas ADHD tipe hiperaktivitas dan impulsivitas juga
a. Sering cepat menjawab sebelum ditegakkan bila minimal ada 6 gejala
pertanyaan selesai diutarakan hiperaktivitas dan impulsivitas, bersifat
b. Sering sulit menunggu giliran bermain maladaptif dan tak sesuai dengan tahap
c. Sering interupsi saat diskusi atau perkembangan anak serta didapat kurang dari 6
mengganggu permainan saat gejala inatensi. Gejala-gejala ini ada minimal
pertandingan, seperti menyela selama 6 bulan dan dimulai sebelum usia 7
pembicaraan, mengacau permainan anak tahun serta gejala-gejala ini tetap ada pada saat
lain di sekolah dan di rumah.
d. Sering bicara berlebihan yang tak sesuai 3. Tipe Combined
dengan respon tatanan sosial Tipe ini merupakan bentuk paling umum dari
Menurut The American Psychiatric ADHD. Anak-anak dengan jenis ADHD ini
Association, berdasarkan tiga gejala utamanya menunjukkan semua gejala inatensi,
jenis ADHD dibagi dalam 3 (tiga) kelompok tipe hiperaktivitas dan impulsivitas. Diagnosis ADHD
yaitu sebagai berikut.3 tipe campuran (combined type) ditegakkan bila
didapatkan 6 atau lebih gejala inatensi dan 6
1. Tipe Inattentiveness
atau lebih gejala hiperaktivitas dan impulsivitas
Tipe ini biasa dikenal sebagai attention deficit
yang tetap ada selama paling sedikit selama 6
disorder (ADD), yang ditandai oleh gangguan
bulan, dimulai sebelum usia 7 tahun serta
perhatian dan konsentrasi. Anak ADD juga
gejala-gejala ini tetap ada saatdi sekolah dan di
mengalami permasalahan dalam hal
rumah.
sosialisasinya. Lingkungan sekitarnya memberi
Belum ada tes yang spesifik untuk
cap anak nakal karena anak ADD seringkali
menetapkan diagnosa ADHD. Assesment
kesulitan untuk mematuhi instruksi orang lain.
dilakukan secara multifaktorial baik psikiatrik,
Kesulitan ini merupakan salah satu akibat dari
biologik, maupun lingkungan. Diagnosis banding
ketidakmampuan anak untuk memberikan
dari ADHD antara lain adalah anxiety disorder
perhatian dengan baik pada situasi yang
(generalized anxiety, obsessive-compulsive
dihadapinya. Secara garis besar anak ADD
disorder, separation anxiety and school refusal),
sering mengalami gangguan dalam proses
perbedaannya dengan ADHD yaitu pada anxiety
pembelajaran dan sosialisasi dengan orang lain
disorder terdapat perasaan panik, ketakutan,
karena kurang bisa berkonsentrasi pada hal
dan kegelisahan yang berlebih serta terdapat
yang sedang dikerjakannya. Diagnosis ADHD
gejala klinis lainnya seperti palpitasi jantung
tipe inatensi dapat ditegakkan apabila minimal
(jantung berdetak kencang atau tidak
ada 6 gejala inatensi untuk waktu minimal
4
beraturan), mulut kering, mati rasa atau baik terapi perilaku, terapi medikamentosa,
kesemutan di tangan atau kaki, mual, edukasi keluarga, edukasi lingkungan sekolah,
ketegangan otot dan pusing. Eating disorder maupun kombinasinya.3,15
(anorexia, bulimia, mathematics), perbedaannya Penanganan anak dengan ADHD dapat
dengan ADHD pada eating disorder saat usia 5- melalui pendekatan non-farmakologis dan
7 tahun sering membandingkan diri mereka farnakologis. Terapi perilaku merupakan
dengan orang lain terutama dalam penampilan pengobatan non-farmakologis dengan
bentuk tubuhnya.3,15 menggunakan metode seperti memberi motivasi
Learning disorder (reading, written perilaku positif dan menggunakan tindakan yang
expression), learning disorder memiliki gejala tepat untuk menghilangkan perilaku buruk. Jenis
berupa kesulitan belajar alfabet, angka, bentuk, terapi ini dapat efektif untuk anak-anak, remaja
dan warna, kesulitan mengikuti petunjuk, dan dewasa. Terapi perilaku sebaiknya
kesulitan kemampuan motorik, mudah dilakukan pada anak ADHD dengan gejala yang
terganggu, dan masalah dengan interaksi sosial, ringan, anak ADHD dengan komorbiditas yang
perbedaannya dengan ADHD adalah gangguan tidak berespons baik dengan pengobatan
penderitanya sulit untuk fokus karena bersikap stimulansia (anak depresi, gangguan tingkah
hiperaktif. Mood disorder (bipolar disorder, laku, gangguan sikap menentang), anak ADHD
depression) perbedaannya dengan ADHD yaitu yang tidak tahan dengan obat-obatan (alergi,
pada mood disorder suasana hati penderita atau efek samping keadaan tambah buruk).16,17
akan dapat berubah dengan cepat dan drastis Terapi perilaku terdiri dari beberapa fase,
dalam waktu yang hampir bersamaan penderita diantaranya adalah sebagai berikut.16
akan merasa sangat semangat dan bahagia, 1. Fase pemberian informasi
namun beberapa waktu kemudian akan menjadi (informationphase), memberi informasi pada
orang yang putus asa, depresi, dan pesimis. orangtua mengenai keadaan anak yang
Oppositional defiant disorder (pemarah dan sebenarnya termasuk kesukaran menghadapi
pemberontak) gejala khas yang dimiliki yaitu tingkah laku anak
2. Fase penilaian (assessment phase), menilai
penderita sering marah-marah, menyalahkan
seberapa berat gangguan interaksi anak
orang lain atas kesalahan atau kenakalan,
dengan saudara atau orangtua
bertindak sensitif dan mudah jengkel,
3. Fase pelatihan (training phase), menawarkan
pendendam dan kesulitan mempertahankan
pelatihan keterampilan sosial pada anak,
persahabatan. Pervasive developmental
orangtua, bila memungkinkan gurunya
disorder, gangguan ini sering menunjukkan 4. Fase evaluasi (review progress), menilai
gejala autisme, ciri khas pada gangguan ini kemajuan atau perbaikan tingkah laku anak
adalah kesulitan dengan keterampilan interaksi ADHD
sosial dan komunikasi.3,15 Macam-macam terapi perilaku berupa
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam strategi spesifik reward system time out social
penegakan diagnosa ADHD adalah adanya reinforcement behaviour modelling, dukungan
gangguan-gangguan komorbiditas yang bagi orangtua, orangtua dapat menunjukkan
menyertai pasien-pasien ADHD, diantaranya perilaku yang baik yang dapat ditiru anak seperti
yaitu perkembangan, belajar, dan masalah menunda kemarahan atau lebih sabar,
medis (perkembangan masalah bahasa, memberikan disiplin yang konsisten dan sesuai
ketidakmampuan belajar, lemahnya koordinasi dengan usia anak.16
motorik, gangguan tidur, gangguan Psikoterapi dapat menjadi solusi terbaik
neuropsikiatri, dan lain-lain) dan masalah untuk orang dewasa dengan ADHD. Secara
perilaku serta emosional (gangguan perilaku signifikan dapat membantu orang dewasa
oposisional, explosive behavior, mood disorder, mengidentifikasi mengapa mereka memiliki
perilaku atau masalah anti-sosial, substance penyakit ini dan bagaimana ADHD
abuse, dan lain-lain). Penanganan pasien ADHD mempengaruhi pekerjaan, hubungan, dan
perlu dilakukan secara individual dan holistik pendidikan mereka. Terapi ini dapat
5
memberikan bantuan kepada orang dewasa D amphetamine bekerja meningkatkan
untuk meningkatkan keterampilan dalam pengeluaran dopamine (DA) dan norepinephrine
mengatur waktu, jadwal pekerjaan dan tugas. (NE) dan sedikit serotonin. D amphetamine juga
Keberhasilan terapi tidak bergantung pada memblokir reuptake DA dan NE ke presynaps
seberapa baik para terapis melakukan dan memblokir katabolisme DA dan NE oleh
pekerjaan mereka. Hal ini tergantung pada monoamine oxidase (MAO). Hal ini
kemauan pasien untuk sembuh.18 menyebabkan penambahan kosentrasi DA dan
Terdapat alternatif pengobatan ADHD atau NE di synapse. Methylphenidate bekerja utama
hiperaktif lainnya, yaitu menggunakan terapi dalam memblokir reuptake DA dan NE, juga
musik dan gerak. Musik yang digunakan meningkatkan pelepasan DA dan NE dari
umumnya musik klasik. Terapi ini dapat gunakan vesikel presynapse. Kekurangan dari
sendiri di rumah, tanpa harus minum obat, tanpa methylphenidate adalah efeknya kurang cepat
harus pergi ke terapis. Terapi musik dan gerak dibandingkan D amphetamine, namun efek
merupakan integrasi dari stimulasi audio visual methylphenidate berlangsung lebih lama
dan kinestetik. Musik secara langsung diproses daripada D Amphetamine. L amphetamine
melalui sistem limbik (amigdala, talamus, banyak melepaskan norepinephrine, juga
cerebal hypothalamus, hippocampus) dan dopamine dengan mekanisme yang sama.
melalui sistem pendengaran, suara masuk ke Campuran D,L amphetamine berefek lebih baik
dalam otak, memicu faktor emosional yang daripada D amphetamine saja, keuntungannya
mendorong motivasi dan kemauan untuk adalah efeknya lebih banyak pada
membuat pilihan dan melakukan pola sensorik norepinephrine. 21,22,23,24

baru. Gerakan sesuai musik juga dapat Menurut The American Academy of Pediatric
meredam emosi negatif yang diubah secara Dentistry, beberapa langkah yang dapat
positif. Gerakan dilakukan oleh anak karena dilakukan pada perawatan dental anak dengan
gerakan juga dapat memperkuat fungsi ingatan, ADHD adalah sebagai berikut.11
1.
yang membantu penguasaan dan Membuat citra positif pra-kunjungan dengan
perkembangan kesadaran akan dirinya sendiri. memperlihatkan foto-foto dari perawatan
Karaktersitik anak yang multiritmik, membuat yang akan dilakukan pada kunjungan
terapi ini dapat dipergunakan secara luas.19 berikutnya untuk memberikan anak-anak dan
Penanganan dengan resep obat orang tua dengan informasi visual tentang
(farmakoterapi) untuk ADHD biasanya apa yang diharapkan selama kunjungan gigi
mengandung stimulan berbasis amfetamin (D dan memberikan anak-anak dengan konteks
amphetamine, L amphetamine), untuk dapat meminta penyedia pertanyaan
methylphenidate, obat antihipertensi, anti yang relevan sebelum prosedur gigi dimulai
2.
depresan, non-stimulan amfetamin dan obat- Observasi langsung dengan memperlihatkan
obat neuroleptik. Seluruhnya dapat dikatakan video atau diijinkan untuk mengamati
efektif, tetapi memberi efek samping negatif tindakan secara langsung untuk
yang tidak begitu nyaman. Pasien sering membiasakan pasien terlibat dalam
mengalami kegelisahan, sakit kepala, nyeri perawatan gigi
3.
perut, penurunan berat badan, muntah, sakit Tell-show-do dengan penjelasan verbal
tenggorokan, pusing, sinusitis dan insomnia. mengenai prosedur perawatan, demonstrasi
Bagi sebagian orang, ini hanya efek samping untuk pasien visual, pendengaran,
ringan sehingga mereka masih terus penciuman dan kemudian, melakukan
menggunakannya. Beberapa penelitian telah prosedur. Hal ini dilakukan untuk
menunjukkan bahwa jangka panjang dari mengajarkan aspek-aspek penting pasien
penggunaan obat ADHD dapat menyebabkan dari kunjungan dan perawatan gigi
4.
Ask-tell-ask dengan bertanya tentang
kelainan perkembangan otak yang secara
perasaan pasien terhadp rencana perawatan,
langsung serupa dengan orang yang berlebihan
menjelaskan prosedur melalui demonstrasi,
mengkonsumsi kokain.20,21
6
11.
dan kembali bertanya apakah pasien Komunikasi dengan orang tua dapat
mengerti dan bagaimana perasaannya membantu keberhasilan perawatan pasien
tentang perawatan yang akan dilakukan anak. Tingkat ekonomi dan sosiostruktural
5.
Kontrol suara dapat dilakukan dengan akan mempengaruhi komunikasi dokter
mengontrol volume dan intonasi suara yang dengan orang tua pasien
12.
dapat mempengaruhi tingkah laku pasien. Inhalasi nitrous oxide atau oksigen aman
Pada pasien yang kurang familiar dengan digunakan untuk meredakan kecemasan
perawatan dental, operator dapat sehingga dapat dilakukan komunikasi dan
menggunakan kalimat asertif dalam perawatan yang efektif. Nitrous oxide atau
menerangkan sehingga kesalahpahaman oksigen memiliki efek analgesik, amnesia,
dapat dihindari dan refleks muntah
6. 13.
Komunikasi non-verbal merupakan Protective stabilization merupakan penahan
bimbingan perilaku melalui kontak yang tepat, gerak pasien secara bebas, dengan atau
postur, dan ekspresi wajah. Hal ini dilakukan tanpa persetujuan pasien, untuk mengurangi
untuk meningkatkan efektivitas komunikasi resiko terjadinya injuri selama perawatan.
dan mempertahankan perhatian pasien dan Gerak pasien dapat ditahan oleh orang lain,
kepatuhan dengan bantuan alat, atau kombinasi
7.
Pujian positif dapat diberikan kepada pasien keduanya. Protective stabilization
sebagai penghargaan atas tingkah laku yang diindikasikan untuk pasien gawat darurat
dilakukan selama proses perawatan gigi. Hal yang tidak dapat kooperatif atau tingkahnya
ini akan memperkuat tingkah laku positif dari dapat membahayakan keselamatan pasien,
pasien dan dapat dilakukan melalui suara, dokter gigi, orang tua, dan tim medis lainnya.
ekspresi wajah, dan demonstrasi yang sesuai Protective stabilization dengan bantuan alat
dengan tindakan yang dilakukan atau orang lain harus mendapat persetujuan
8.
Distraksi adalah teknik mengalihkan orang tua pasien
perhatian pasien dengan melakukan hal yang 14.
Sedasi dapat digunakan secara aman dan
dianggap menyenangkan seperti memberikan efektif dengan pasien yang tidak mampu
pasien istirahat sejenak selama prosedur untuk bekerja sama karena kurangnya
perawatan. Hal ini dilakukan untuk tingkat kemampuan psikologis atau kematangan
ketidaknyamanan yang membuat pasien emosi dan atau mental fisik. Tujuan dari
tidak kooperatif sedasi adalah untuk menjaga keselamatan
9.
Restruktrurisasi ingatan merupakan dan kesejahteraan pasien, meminimalkan
pendekatan yang dilakukan udengan ketidaknyamanan fisik dan rasa sakit,
menghapus ingatan negatif yang dialami mengontrol rasa cemas, meminimalkan
pasien seperti pengalaman pertama trauma psikologi, dan mengontrol gerakan
mengunjungi dokter gigi, tindakan anestesi, sehingga memungkinkan prosedur dilakukan
tindakan pencabutan, ataupun restorasi. dengan aman
Ingatan negatif tersebut diubah mengjadi 15.
Anestesi umum menyebabkan
ingatan positif segera setelah perawatan ketidaksadaran disertai dengan hilangnya
dilakukan dengan memberi sugesti hal-hal refleks termasuk kemampuan untuk
positif mempertahankan jalan napas secara
10.
Kehadiran orang tua selama perawatan dapat independen dan menanggapi sengaja
digunakan untuk memperoleh tingkah rangsangan fisik atau lisan. Anestesi umum
kooperatif pasien anak. Hal ini akan diindikasikan untuk pasien yang tidak dapat
mempengaruhi kondisi psikologi baik anak bekerja sama karena kurangnya psikologis
maupun orang tua, sehingga orang tua atau kematangan emosi dan atau mental,
menjadi lebih peduli terhadap kesehatan gigi fisik, pasien yang alergi terhadap anestesi
anaknya dan mengurangi ketidaknyamanan lokal dan yang sangat tidak kooperatif, takut,
anak selama perawatan atau cemas

7
Setelah mengetahui tanda gejala ADHD dan kasus ini pertimbangan bahan restorasi yang
bagaimana penanganannya, perlu diketahui dapat mengembalikan fungsi estetik dan
bahwa anak dengan ADHD memiliki fungsional karena fraktur mahkota yang dialami
kecenderungan mengalami trauma pada gigi melibatkan enamel dan dentin sehingga dipilih
anterior. Trauma tersebut dikarenakan perilaku kompomer yang sebelumnya diaplikasikan
hiperaktif. Trauma pada gigi dapat kalsium hidroksida yang berguna untuk
menyebabkan injuri pulpa, dengan atau tanpa merangsang dentin sekunder dan melindungi
kerusakan mahkota atau akar, atau pemindahan pulpa dari iritan yang menyebabkan inflamasi
gigi dari soketnya.4,5 Secara umum, Ellis dan pulpa.4
Davey mengklasifikasikan trauma gigi menjadi 8 Kompomer merupakan poliacyd modifikasi
kelas menurut banyaknya struktur gigi yang berbasin resin komposit. Memiliki sifat melepas
terlibat, yaitu.6 fluor, estetika, dan penanganannya yang
sederhana sehingga menjadikannya indikasi
1. Kelas 1: Fraktur mahkota sederhana, hanya pada restorasi gigi desidui. Sifat estetik yang
melibatkan email dimiliki hampir serupa dengan komposit, akan
2. Kelas 2: Fraktur mahkota telah melibatkan tetapi jika dibandingkan GIC atau RMGIC,
jaringan dentin tetapi belum melibatkan pulpa kompomer memiliki sifat fisik yang lebih baik. 26
3. Kelas 3: Fraktur mahkota telah melibatkan Kompomer ini, mengandung kalsium aluminium
jaringan dentin dan menyebabkan pulpa fluorosilikat dengan kaca filler dan komponen
terbuka polyacid. Kedua bahan ini memiliki komponen
4. Kelas 4: Trauma pada gigi yang dasar semen ionomer gelas tanpa komponen air
mengakibatkan gigi menjadi non-vital dengan sehingga reaksi asam-basa dapat terjadi.
atau tanpa kehilangan struktur mahkota Reaksi asam-basa terjadi di kompomer disertai
5. Kelas 5: Trauma pada gigi yang dengan keadaan lembab di mulut kemudian
mengakibatkan kehilangan gigi atau avulsi membuat fluoride dapat dirilis. Keberhasilan
6. Kelas 6: Fraktur akar dengan atau tanpa adhesi tergantung pada penggunaan dentin-
kehilangan struktur mahkota bonding primer sebelum bahan ini
7. Kelas 7: Perubahan posisi gigi diaplikasikan.27
8. Kelas 8: Kerusakan gigi akibat trauma atau Beberapa bahan restorasi alternatif yang
benturan pada gigi yang menyebabkan dipilih pada perawatan fraktur gigi anak antara
fraktur mahkota yang besar tetapi gigi tetap lain sebagai berikut.
pada tempatnya dan akar tidak mengalami 1. Stainless Steel Crown (SSC)
perubahan SSC direkomendasikan untuk gigi desidui
Diagnosa pada kasus pertama adalah fraktur atau permanen dengan karies yang luas,
klasifikasi Ellis kelas 2 dimana terjadi fraktur dekalsifikasi servikal, defek perkembangan
mahkota yang telah melibatkan jaringan dentin (hipoplasia, hipokalsifikasi), restorasi lain tidak
tetapi belum melibatkan pulpa. Diagnosa kasus mampu lagi menahan terutama pada pasien
kedua adalah fraktur klasifikasi Ellis kelas 4 bruksism, gigi dengan perawatan endodontik,
dimana terjadi trauma pada gigi yang memperbaiki gigi desidui yang digunakan
mengakibatkan gigi menjadi non-vital dengan sebagai penyangga untuk space maintainer, gigi
atau tanpa kehilangan struktur mahkota. fraktur, terapi pilihan pada anak dengan resiko
Menurut American Academy of Pediatric karies tinggi. SSC dapat menjadi satu-satunya
Dentistry perawatan restorasi dipilih pilihan jika jaringan sehat gigi yang tersisa
berdasarkan pemeriksaan klinis dan beberapa sangat sedikit. Akan tetapi pemasangan SSC
pertimbangan, yaitu perkembangan memerlukan beberapa pertimbangan yaitu
pertumbuhan gigi atau usia, resiko terjadinya membutuhkan anastesi lokal karena prosedur
karies, kebersihan rongga mulut, antisipasi dari yang cukup lama dan pasien yang kooperatif
orang tua, kemungkinan kekambuhan, dan serta kurang estetik jika digunakan pada gigi
kemampuan pasien untuk kooperatif.25 Pada anterior.25
8
2. Restorasi anterior estetik secara biologis oleh jaringan sekitarnya. Hal
Restorasi mahkota seluruhnya pada gigi seri tersebut memiliki arti bahwa tidak terdapat lagi
desidui dibutuhkan jika karies tampak pada gejala, gigi dapat berfungsi dengan baik, dan
beberapa permukaan terutama tepi insisal, tidak ada tanda-tanda patologis yang lain.
dekalsifikasi area servikal, indikasi endodontik, Faktor pertimbangan khusus diperlukan pada
karies sedikit tapi kebersihan rongga mulut saat memutuskan rencana perawatan yang
buruk, perilaku anak yang sulit dilakukan sesuai untuk gigi geligi desidui yaitu untuk
kontrol. Jika estetik merupakan hal yang utama mempertahankan gigi selama mungkin hingga
maka SSC dapat diganti dengan resin based waktunya tanggal dan menjaga lengkung
composite atau pre-veneered stainless steel rahang tetap baik sesuai dengan pola tumbuh
crowns walaupun mahkota veneer ini lebih sulit kembang rahang. Beberapa perawatan
untuk diadaptasikan karena area crimping endodontik pada gigi desidui dan permanen
terbatas tetapi tetap menjadi pilihan utama muda antara lain sebagai berikut.31
1.
karena estetiknya yang tinggi dan kepuasan Pulp capping
orang tua.28 Pulp capping adalah perawatan yang
3. Glass Ionomer Cements (GIC) dan Resin dilakukan untuk mempertahankan vitalitas pulpa
Modified Glass Ionomer Cements (RMGIC) melalui pemberian material yang dapat
Memiliki beberapa sifat yang membuatnya merangsang pembentukan dentin reparatif. Pulp
cocok digunakan untuk anak yaitu berikatan capping terbagi menjadi 2 macam yaitu indirect,
kimia dengan enamel dan dentin, ekspansi dimana jaringan sehat yang tersisa hanya
termal serupa dengan gigi, biokompatibilitas, selapis tipis dentin, dan direct, dimana kamar
pelepasan fluor, menurunkan sensitivitas pulpa sedikit terbuka. Indikasi dari indirect pulp
kelembaban jika dibandingkan resin. GIC biasa capping adalah ketidaknyamanan yang ringan
dimanfaatkan sebagai semen untuk SSC, space karena rangsangan kimia dan termal dan tidak
maintainer atau ortho cekat, dan kontrol karies.29 ada nyeri spontan yang mengindikasikan
Aplikasi GIC dapat dimanfaatkan untuk interim pulputis reversibel. Terdapat lesi karies besar,
therapeutic restorations (ITR) dan atraumatic gingiva yang berdekatan normal, dan warna gigi
restorative technique (ART). ITR dapat normal. Indikasi dari perawatan direct pulp
digunakan pada pasien yang sangat muda, tidak capping hampir sama seperti indirect, yang
kooperatif atau berkebutuhan khusus karena membedakan yaitu pulpa terbuka karena faktor
restorasi konvensional ditunda. ART yang mekanis dan dalam keadaan steril.32
didukung oleh WHO sebagai sarana untuk suatu 2. Pulpotomi
populasi yang kesulitan mendapat pelayanan Perawatan lain yang dapat dilakukan apabila
perawatan gigi sehingga ART dijadikan sebagai kamar pulpa sudah mulai terinfeksi adalah
perawatan definitif. RMGIC merupakan GIC pulpotomi. Amputasi kamar pulpa dan
yang dimodifikasi dengan peningkatan pemberian material pada kamar pulpa berguna
ketahanan aus dan memberikan estetik yang untuk mempertahan saluran akar tetap vital.
lebih baik.30 Pulpotomi dibagi menjadi 2 cara yaitu dengan
4. Komposit cara vital dibantu dengan anestesi dan dengan
Restorasi komposit digunakan jika estetik cara devital dimana pulpa didevitalisasi terlebih
merupakan yang utama dengan sisa struktur dahulu. Indikasi pulpotomi vital adalah anak
gigi yang cukup dan pelepasan fluor bukan yang kooperatif, anak dengan pengalaman
merupakan suatu yang penting.26 buruk pada pencabutan, pulpa gigi sulung yang
Perawatan endodontik pada anak memiliki terbuka, gigi yang apeks akar belum terbentuk
tujuan yang umumnya sama dengan dewasa, sempurna, dan gigi yang dapat di restorasi.
yaitu untuk meringankan rasa sakit dan Perawatan pulpotomi dengan teknik devitalisasi
mengontrol sepsis dari pulpa dan jaringan secara umum memiliki indikasi yang sama
periapikal sekitarnya, serta mengembalikan dengan pulpotomi vital. Hanya saja, perawatan
keadaan gigi yang sakit agar dapat di terima ini lebih dianjurkan untuk kasus-kasus dimana
9
perawatan pulpotomi vital tidak berhasil atau indikasi yang sama dengan indikasi dan
tidak dapat dilakukan dikarenakan masalah kontraindikasi pulpektomi vital. Hanya saja,
tingkah laku anak.33 perawatan ini biasa dilakukan pada pasien yang
3. Apeksogenesis tidak tahan terhadap anestesi dan pasien yang
Apeksogenesis adalah suatu prosedur tidak kooperatif. Indikasi dari perawatan
pada pulpa gigi permanen muda yang telah pulpektomi non-vital yaitu gigi non-vital dengan
terinflamasi dan masih vital pada gigi mahkota gigi masih dapat direstorasi, gigi tidak
yang perkembangannya belum sempurna. goyang dan periodontal normal, tidak terlihat
Bertujuan untuk memberi kesempatan pada adanya fistel, resorpsi akar tidak lebih dari 1/3
akar melanjutkan pertumbuhan dan menutup apikal, dan tidak ada granuloma pada gigi-geligi
apeksnya. Perawatan ini dilakukan dengan cara desidui.33
mempertahankan pulpa vital atau menyingkirkan Prosedur perawatan pulpektomi gigi desidui
pulpa yang terinflamasi reversibel supaya umumnya sama dengan gigi dewasa. Hal yang
pembentukan akar dan pematangan apeks perlu diperhatikan adalah anatomi gigi desidui
dapat dilanjutkan. Apeksogenesis diindikasikan berbeda dengan dewasa. Selain itu, bahan
untuk gigi permanen muda yang ujung akarnya pengisi yang dipilih adalah bahan yang dapat
belum menutup sempurna, tetapi kerusakan teresorbsi oleh jaringan tubuh, karena
hanya pada kamar pulpa.34 pulpektomi pada desidui memiliki tujuan untuk
4. Apeksifikasi mempertahankan gigi hingga digantikan dengan
Merupakan perawatan untuk menginduksi gigi permanen.35 Prosedur perawatan
34
bagian ujung akar atau penutupan ujung akar. pulpektomi adalah sebagai berikut.
Indikasi dari apeksifikasi adalah gigi permanen a. Kunjungan pertama
muda yang mengalami degenerasi atau menjadi 1) Persiapan instrumen dan bahan
non-vital, ujung akar yang masih terbuka, dan 2) Pemberian anestesi lokal pada teknik vital
prosedur pengisian saluran akar melalui atau bahan devitalisasi pada teknik
pembedahan menjadi menjadi kontraindikasi. devital
Perawatan ini dilakukan dengan material yang 3) Isolasi gigi idealnya dengan rubber dam
dapat memicu menutupnya ujung akar, dan 4) Seluruh jaringan karies di buang
apabila berhasil maka selanjutnya perawatan bersamaan dengan pembentukan outline
saluran akar dapat dilakukan.34 form yang benar dan atap pulpa di buka
5. Pulpektomi seluruhnya. Jaringan pulpa pada bagian
Perawatan endodontik lainnya yaitu korona diambil dengan ekskavator atau
pulpektomi, dimana seluruh jaringan dalam dengan round bur
ruang pulpa diambil dan saluran akar diisi 5) Sisa-sisa jaringan kemudian di irigasi,
dengan bahan semen yang dapat diresorbsi. dibersihkan, dan dikeringkan
Perawatan ini dapat dipilih pada kasus yang 6) Jaringan pulpa dalam saluran akar di
melibatkan kerusakan pulpa yang cukup serius ambil dengan jarum ekstirpasi yang
namun belum saatnya gigi tersebut untuk di dimasukan perlahan-lahan hingga
cabut. Pulpektomi dibagi menjadi 3 cara yaitu terdapat hambatan untuk masuk tempat
dengan cara vital dibantu dengan anestesi, cara ini disebut dengan resistance point.
devital dimana pulpa didevitalisasi terlebih Memasukan jarum ekstirpasi dapat
dahulu, dan non-vital, dimana dilakukan pada dengan menggunakan perhitungan
gigi anak yang sudah non-vital.32,33 melalui hasil radiografi dan kondisi klinis.
Indikasi pulpektomi vital yaitu gigi desidui vital Memasukkan jarum tidak boleh melewati
yang mengalami trauma dengan kondisi resistance point, hal tersebut untuk
patologis, tidak terdapat kondisi patologis menghindari bahaya kerusakan jaringan
dengan resorpsi akar yang lebih dari 2/3, dan periapikal
kelanjutan perawatan jika perawatan pulpotomi 7) Saluran akar dilebarkan dengan
gagal. Pulpektomi devital secara umum memiliki menggunakan file untuk memudahkan
10
pengisian saluran akar dengan bahan based composite.36
pengisi saluran akar. Headstrom file
dapat digunakan karena dapat KESIMPULAN
membersihkan atau mengambil jaringan Dapat disimpulkan bahwa perilaku hiperaktif
keras pada waktu alat dikeluarkan dan pasien muda yang menderita ADHD sering kali
mencegah masuknya jaringan yang menyebabkan terjadinya trauma terutama pada
teinfeksi melalui apeks gigi anterior. Trauma pada gigi dapat
8) Saluran akar di irigasi menggunakan menyebabkan injuri pulpa, dengan atau tanpa
larutan yang tidak mengiritasi seperti kerusakan mahkota atau akar, atau pemindahan
NaOCl secara berulang-ulang agar gigi dari soketnya. Aplikasi kalsium hidroksida
semua jaringan atau debris hilang. pada dentin terbuka dan penggunaan restorasi
Kemudian saluran akar dikeringkan kompomer dilakukan pada kasus pertama
dengan menggunakan paper point dengan alasan estetika yang baik dan
9) Pembersihan jaringan pulpa dalam kemampuan melepaskan fluoride. Perawatan
saluran akar tidak memungkinkan untuk endodontik dan reattachment pada kasus
dilakukan secara maksimal, namun hal ini kedua dipilih dan dilakukan karena fraktur telah
dapat di bantu oleh dressing yang melibatkan kerusakan pulpa yang cukup lebar.
memiliki efek terhadap sisa jaringan yang Pendekatan non-farmakologis dengan beberapa
tertinggal metode-metode dan digabungkan dengan
b. Kunjungan kedua pendekatan farmakologis apabila anak tidak
Saluran akar yang dapat di isi dengan bahan kunjung kooperatif dapat dilakukan selama
pengisi apabilasaluran akar yang telah di perawatan gigi. Hal lain seperti konseling
desinfeksi dan dinyatakan kering serta tidak dengan psikolog perlu dilakukan, sehingga tidak
berbau. Alat yang digunakan untuk mengisi hanya meningkatkan perilaku positif dari pasien,
saluran akar adalah jarum lentulo. Bahan tetapi perilaku impulsif dan hiperaktif juga dapat
pengisi yang digunakan adalah bahan yang ditekan.
absorbable seperti zinc oxide eugenol, oxpara
pasta, kasium hidroksida, dan lain sebagainya. ACKNOWLEDGE
Di atas bahan pengisi diletakkan dasar semen, Penulis berterima kasih kepada drg. Ali
kemudian gigi ditumpat permanen. Taqwim dan drg. Iien Nur Alfiyatin Zuhro atas
Fraktur mahkota seringkali terjadi pada bimbingan dan kontribusinya pada jurnal ini.
insisivus maksila karena letaknya yang paling
anterior dari lengkung rahang dan paling sering REFERENSI
mengalami trauma mekanik. Salah satu 1. Isaac, A., 2005, Keperawatan Kesehatan
perawatan yang dapat dilakukan adalah Jiwa Psikiatri, EGC, Jakarta
reattachment fragmen gigi yang fraktur dengan 2. Baihaqi, M., Sugiarmin, M., 2006, Memahami
alasan konservatif, estetik, dan juga biaya yang dan Membantu Anak ADHD, PT. Refika
relatif lebih murah. Reattachment dapat Aditama, Bandung
dilakukan dengan memperhatikan luas fraktur, 3. American Psychiatric Association, 2005,
bentuk fragmen, trauma sekunder, oklusi, serta Diagnostic and Statistical Manual of Mental
prognosis. Reattachment fragmen gigi dapat Disorder (DSM IV), 4th Ed, Washington DC
dilakukan ketika tidak terjadi kerusakan pada 4. Koch, G., Thessleff, I., Kreiborg, I., 2009,
area biological width, sudah dilakukan Tooth Development and Disturbances in
perawatan endodontik apabila faktur sudah Number and Shape of Teeth in Pediatric
melibatkan pulpa, serta bentuk tepi fragmen Dentistry A Clinical Approach, Blackwell,
yang fit dengan gigi. Reattachment dilakukan Denmark
dengan mengetsa kedua permukaan interface 5. Grossman, L., I., 1995, Ilmu Endodontik
gigi dan fragmen menggunakan asam fosfat dalam Praktek, EGC, Jakarta
37% kemudian bonding menggunakan resin-
11
6. Ellis, R., G., Davey, K., W., 1970, The Psychiatry, European Child Adolescent
Clasification and Treatment of Injuries To Psychiatry, 7: 184.
The Teeth of Children, Year Book Medical 17. Faraone, G., W., Biederman, J., 2004,
Publisher, Chicago Neurobiology of Attention Deficit
7. Fauziah, E., Hendrarlin, S., 2008, Perawatan Hyperactivity Disorder in Neurobiology of
Fraktur Kelas Tiga Ellis pada Gigi Tetap Mental Illness, Oxford University Press, New
Insisif Sentral Atas: Laporan Kasus, York
Indonesian Journal of Dentistry, 15(2): 169- 18. Elia, J., Ambrosini, P., J., Rapoport, J., L.,
174 1999, Treatment of Attention Deficit
8. Welbury, R., R., 2001, Paediatric Dentistry, Dyperactivity Disorder, The New England
Oxford Universitry Press, London Journal of Medicine, 340(10): 780-8.
9. Wei, S., H., Y., 1988, Pediatric Dentistry: 19. Rusmawati, D., Widyorini, E., Sumijati, V.,
Total Patient Care, Lea and Febiger, S., 2012, Pengaruh Terapi Musik dan Gerak
Philadelphia Terhadap Penurunan Hiperaktivitas Anak
10. Efron and Sherman, 2005, Attention Deficit yang Mengalami Attention Deficit
Hyperactivity Disorder: Implication for Dental Hyperactivity Disorder (ADHD), Kajian
Practice, Available from: Ilmiah Psikologi, 2(1): 213-217.
http://www.dentistrytoday.com/psychology/37 20. Cyrm, B., C., S., 1998, Current Drug
2-attention-deficit-hyperactivity-disorder- Therapy Recomendations for The Treatment
implications-for-dental-practice di akses of Attention Deficit Hyperactivity Disorder
tanggal 27 desember 2016 pukul 13.17 Drugs, Mens Sana Momograps, 56: 215-
11. The American Academy of Pediatric 223.
Dentistry, 2015, Guideline on Behavior 21. Reeves, G., Schweitzer, J., 2004,
Guidance for the Pediatric Dental Patient, Pharmacological Management of Attention
Clinical Practice Guideline, 37(6): 180-193 Deficit Hyperactivity Disorder, Expert
12. Hikmawati, I., D., Hidayati, E., 2014, Opinion on Pharmacotheraphy, 5(6): 1313-
Efektifitas Terapi Menulis untuk Menurunkan 1320
Hiperaktifitas dan Impulsivitas pada Anak 22. Castellanos, F., X., 1996, Quantitative Brain
dengan Attention Deficit Hyperactivity Magnetic Resonance Imaging in Attention
Disorder (ADHD), Jurnal Fakultas Psikologi, Deficit Hyperactivity Disorder, Archives of
2(1): 8. General Psychiatry, 53: 607-616.
13. Adyanthaya, A., Ismail, S., 2016, Attention 23. Barkley, A., R., 1998, Attention Deficit
Deficit Hyperactivity Disorder A Review, Hyperactivity Disorder, 2nd Ed, The Guilford
Dental Implications and Treatment Press, New York.
Recommendations for Dental Professionals, 24. Kimko, H., C., Cross, J., T., Abernethy, D.,
Journal of Dental and Medical Sciences, R., 1999, Pharmacochinetics and Clinical
15(4): 115-122 Effectiveness of Methylphenidate, Clinical
14. Bryant, S., M., 2005, Attention Deficit Pharmacochinetics , 37: 457-470.
Hyperactivity Disorder (ADHD) and Ethnicity: 25. American Academy of Pediatric Dentistry
A Literature Review, Grand Valley State (AAPD), 2014, Guideline on Restorative
University, 9(1): 35-44 Dentistry, Clinical Practice Guidelines,
15. Sadock, B., J., Sadock, V., A., 2003, 37(6): 232-243
Attention Deficit Disorders Synopsis of 26. Attin, T., Opatowski, A., Meyer, C., Zingg-
Psychiatry 9th Ed, Lippincott Williams & Meyer, B., Mnting, J., S., 2000, Class II
Wilkins Restorations with a Polyacid-modified
16. Taylor, E., Sergeant, J., Doepfner, M., 2000, Composite Resin in Primary Molars Placed
Clinical Guidelines for Hyperkinetic Disorder in a Dental Practice: Results of a Two-year
European Society for Child and Adolescent Clinical Evaluation, Operative Dentistry,
25(4): 259-264
12
27. Powers J., M, Sakaguchi R., L, 2006, 32. Ingle, J., I., Bakland, L., K., Baumgartner, J.,
Craigs Restorative Dental Materials, Mosby, C., 2008, Ingles Endodontic, Bc Decker Inc.,
London Hamilton
28. Waggoner, W., F., 2006, Anterior Crowns for 33. Andlaw, R., J., Rock, W., P., 2012, A Manual
Primary Anterior Teeth: An Evidence Based of Paedodontics, Churchill Livingstone, New
Assessment of the Literature, European York
Archives Paediatric Dentistry, 7(2):53-57 34. Budiyanti, A., 2012, Perawatan Endodontik
29. Toh S., L., Messer L., B., 2007, Evidence- pada Anak, EGC, Jakarta.
based Assessment of Toothcolored 35. Budiardjo, S., B., 1995, Perawatan
Restorations in Proximal Lesions of Primary Pulpektomi Secara Singkat pada Gigi
Molars, Journal of Pediatric Dentistry, Sulung Nekrotik: Laporan Kasus, Jurnal
29(1):8-15 Kedokteran Gigi Universitas Indonesia,
30. Dulgergil, D., T., Soyman, M., Civelek, A., 11(2): 40-49
2005 Atraumatic Restorative Treatment with 36. Macedo, G., V., Diaz, P., I., Fernandez, C.,
Resin-modified Glass Ionomer Material: A., Ritter, A. V. 2008, Reattachment of
Short-term Results of a Pilot Study, Medical Anterior Teeth Fragments: A Conservative
Principles Practice Journal, 14(3):277-280 Approach, Journal Compilation of Blackwell
31. Bence, R., 2005, Handbook of Clinical Publishing, 20(1): 1-18
Endodontics, Mosby, London

13

Anda mungkin juga menyukai