Penetran Baru Edit
Penetran Baru Edit
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan pengujian Non-destructive test
dengan Liquid Penetrant.
1.2.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan syarat-syarat suatu material yang
dapat diuji dengan Liquid penetrant dan mampu menjelaskan jenis-jenis
discontinuities yang mampu dideteksi dengan Liquid Penetrant.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
b. Kain Lap
Kain lapberfungsi untuk membersihkan specimen dari kotoran yang
menempel, juga digunakan untuk membersihkan specimen dari sisa-
sisa liquid penetrant dan liquid developer setelah dilakukan pengujian.
Bentuk kain lap dapat dilihat pada gambar 3.2 .
e. Light meter
Light meter berfungsi sabagai alat ukur intensitas cahaya. Bentuk
light meter dapat dilihat pada gambar 3.4 .
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
a. Spesiment uji berupa Weld part
Specimen yang diuji adalah bagian weld part dengan Spesimen 1
menggunakan sambungan double U join, dan jenis las SMAW posisi
1G. Spesimen 2 menggunakan sambungan V join, dan jenis las
FCAW posisi 1G. Bentuk specimen uji dapat dilihat pada gambar 3.5 .
Gambar 3.5 Spesimen uji 1 dan 2 (Weld Part)
2. Pre Cleaning
Pertama - tama sebelum dilakukan pengujian liquid penetrant,
spesimen dibersihkan terlebih dahulu minimum selebar 25 mm dengan cara
mengelap permukaan menggunakan kain lap satu arah, kemudian kain lap
yang lebih bersih dibasahi dulu dengan cleaner lalu digosokkan pada
spesimen secara pelan-pelan untuk membersihkan spesimen dari kotoran,
oli, lemak-lemak, dll. Kemudian specimen disemprot dengan cleaner
kemudian material uji di-lap hingga benar - benar bersih. Material yang
telah dibersihkan ditunjukkan pada gambar 3.9
6. Aplikasi Developer
Setelah minimum 5 menit, liquid penetrant yang telah disemprotkan
pada material uji dibersihkan bagian atasnya (permukaannya) dengan
menggunakan lap kering. Setelah itu agar permukaan material uji lebih
bersih dari liquid penetrant maka permukaan material uji dibersihkan
dengan lap ataupun kertas penyerap yang dilembabkan dengan cleaner
untuk membersihkan permukaan spesimen hingga tidak ada lagi sisa
penetrant yang ada kecuali yang meresap di dalam discontinueties.
Sebelum diberi (disemprotkan) developer terlebih dahulu dilihat Dwell
Time dari developer yang digunakan. Dwell Time dari developer yaitu
minimum 10 menit. Setelah itu barulah disemprotkan ke material uji
dengan jarak penyemprotan 25 centimeter sehingga diperoleh
penyemprotan yang rata ke seluruh permukaan material uji. Pada gambar
3.13 menunjukan proses penyemprotan developer pada specimen.
Gambar 3.13. Aplikasi Liquid Developer
7. Evaluasi
Setelah spesimen disemprot dengan liquid penetrant sampai rata,
kemudian ditunggu selama 15 menit hingga benar - benar diperoleh hasil
yang baik lalu kita mengamati adanya warna liquid penetrant yang tampak
karena terangkat keluar kepermukaan oleh developer. Warna yang tampak
tersebut kemudian diukur panjangnya dan didokumentasikan untuk
diperoleh data yang lebih baik mengenai discontinuities yang diperoleh
dari pengujian Non-Destructive Test dengan menggunakan Liquid
Penetrant.
8. Post Cleaning
Setelah diadakan evaluasi, tahap yang terakhir yaitu pembersihan
spesimen. Post cleaning harus dilakukan sesegera mungkin, untuk
menghindari efek yang akan ditimbulkan oleh cairan penetrant dan atau
developer. Spesiment dibersihkan dengan cara mengelap permukaan
menggunakan kain lap, kain lap yang telah dibasahi dengan cleaner,
kemudian specimen disemprot dengan cleaner kemudian dilap lagi dengan
kain lap. Hal ini ditujukan agar liquid penetrant dan developer yang telah
disemprotkan pada spesiment dapat terangkat, sehingga spesiment bersih
seperti pada tahap pre-cleaning.
BAB 4
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Penetrant
Method Solvent Removable Water-Washable Post Emulsifier
Time Precleaning : 5 minute Emulsifying : -
Penetration : 5 minute Developing : 10 minute
Surface Weld Machine Process Grind
condition Temp..C
b. Pada specimen 2
1. Discontinuity linier p= 18 mm dan l= 1 mm
2. Discontinuity linier p= 13 mm dan l= 1 mm
3. Discontinuity linier p= 25 mm dan l= 2 mm
4. Discontinuity rounded p= 2 mm dan l= 1,2 mm
5. Discontinuity rounded p= 2 mm dan l= 1,4 mm
6. Discontinuity linier p= 15 mm dan l= 1 mm
7. Discontinuity linier p= 12 mm dan l= 2 mm
8. Discontinuity linier p= 3 mm dan l= 1 mm
Menurut standart ASME cacat dari kedua specimen termasuk rounded
indikasi, karena panjangnya kurang dari tiga kali lebarnya dan juga termasuk
kedalam linier indikasi, karena panjangnya lebih dari 3 kali lebarnya, sehingga
kedua specimen tersebut tidak dapat diterima atau ditolak sebagai bahan kontruksi
yang memerlukan kekedapan yang tinggi. Misalnya: konstruksi boiler, konstruksi
tangki, konstruksi tabung storage.
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatka kesimpulan bahwa terdapat
discontinuity pada percobaan pengujian material weld part yang menggunakan
pengujian tipe visible dengan metode solvent removable ini, dan ditemukan
diskontinuitas dengan bentuk lingkaran dan linier.
Pada percobaan ini kami menemukan 12 discontinuity pada permukaan
material, yaitu pada material specimen 1 ada 4 jenis discontinuity dan pada
material specimen 2 ada 8 jenis discontinuity. Adapun jenis-jenis diskontunuity
pada permukaan material yaitu
a. Pada specimen 1
1. Discontinuity linier p= 15 mm dan l= 1 mm
2. Discontinuity linier p= 13 mm dan l= 1 mm
3. Discontinuity linier p= 42 mm dan l= 2 mm
4. Discontinuity rounded p= 1 mm dan l= 0.5 mm
b. Pada specimen 2
1. Discontinuity linier p= 18 mm dan l= 1 mm
2. Discontinuity linier p= 13 mm dan l= 1 mm
3. Discontinuity linier p= 25 mm dan l= 2 mm
4. Discontinuity rounded p= 2 mm dan l= 1,2 mm
5. Discontinuity rounded p= 2 mm dan l= 1,4 mm
6. Discontinuity linier p= 15 mm dan l= 1 mm
7. Discontinuity linier p= 12 mm dan l= 2 mm
8. Discontinuity linier p= 3 mm dan l= 1 mm
9.
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan data dietahui bahwa:
1. Dengan uji liquid penetrant, maka letak da bentuk cacat pada suatu
specimen dapat diketahui.
2. Dengan uji liquid penetrant, dapat diketahui apakah specimen itu layak
atau tidak layak untuk dipakai.
3. Cacat yang dihasilkan dari pengujian ini adalah cacat terbuka atau cacat
permukaan.
4. Pengujian ini termasuk pengujian yang sederhana disbanding pengujian yg
lain, dan biaya yang diperlukan relatif murah.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telat didapatkan maka saran-saran yang dapat
diberi adalah :
1. Melakukan pembersihan material dengan baik seperti membersihkan benda
kerja dengan sikat baja serta pembersihan benda kerja setelah disemprotkan
penetran, karena kegiatan ini sangat berpengaruh sekali terhadap proses
pengamatan.
2. Meneliti pada saat mengukur cacat pada sebuah benda kerja karena sangat
sulit sekali untuk diamati apabila cacatnya berupa serabut.
3. Pada saat menyemprotkan penetrant dan developer harus benar-benar merata
dipermukaan benda kerja, karena apabila tidak rata akan mengakibatan
pengamatan yang tidak maksimal.
DAFTAR PUSTAKA