Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1-1

MK REKAYASA TANAMAN III

Kelas E
Kelompok 2
Andra Leovika (150510150024)
Refiona Sekar Sari (150510150046)
Nurul Hidayati Emila (150510150162)
Putri Erli Dwi Yulistari (150510150255)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FEBRUARI, 2017
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kultivar bersari bebas, kultivar sintetik, kultivar
komposit, dan kultivar hibrida?
a. Kultivar bersari bebas merupakan populasi tanaman menyerbuk secara acak dari tetua
yang berbeda yang memberikan variasi pada populasi tetapi berbeda dengan kultivar
lainnya. Genotipe dari kultivar bersari bebas yaitu heterozigot.
b. Kultivar sintetik merupakan tanaman generasi pertama yang dibentuk dengan
menyilangkan satu set galur murni, terdiri dari keturunan generasi pertama setelah
persilangan diantara anggota set.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Menyediakan tetua dari hasil selfing
Melakukan uji berkombinasi antar tanaman dengan testcross terutama dilakukan untuk
menguji daya gabung umum lalu memilih kriteria yang diinginkan
Melakukan persilangan campuran (inter cross) dari generasi atau galur yang dipilih.
Hasil persilangan ini disebut kultivar sinteik -0 (sin-0)
Menanam kembali biji biji sin-0 dan dibiarkan melakukan persilangan secara acak
(random meting) lalu keturunannya disebut kultivar sintetik-1
c. Kultivar komposit/campuran merupakan kultivar hasil dari persilangan lebih dari dua
galur tanaman menyerbuk sendiri, kemudian diperbanyak secara bulk pada lingkungan
tertentu, sehingga terjadi seleksi alamiah yang merubah komposisi genetik populasi.
d. Kultivar hibrida merupakan suatu varietas keturunan pertama (F1) dari hasil persilangan
sendiri (selfing) tetua galur murni yang telah di ciptakan sebelumnya.

2. Sebutkan tahapan dalam perakitan kultivar hibrida?


a. Pembentukan populasi segregasi
b. Pembentukan galur murni (inbreed) dari populasi segregasi
c. Evaluasi galur murni
d. Produksi benih F1

3. Jelaskan rangkaian kegiatan dari setiap tahapan perakitan kultivar hibrida?


Pada tanaman cabe (Capsicum annuun)
a. Pembentukan Populasi Segregasi
Pemilihan tetua diperlukan pada persilangan agar terjadinya fenomena heterosisnya lebih
tinggi. Tetua yang disilangkan harus memiliki kekerabatan yang jauh dan bersifat
homozigot sehingga karakter dominan tidak menutupi karakter resesifnya. Tanaman cabai
yang digunakan biasanya IPB C2, IPB C14, Tit Super, dan Laris karena yang memiliki
potensi hasil tinggi
b. Pembentukan Galur Murni
Tanaman cabai memiliki konstitusi genetik yang sudah mendekati homozigot homogenus
dan merupakan tanaman menyerbuk sendiri sehingga pembentukan galur murni tidak
harus dilakukan sampai generasi ke-5. Pembentukan galur murni pada tanaman cabai
dilakukan karena cabai memiliki kemampuan menyerbuk silang yang cukup tinggi
apabila dibandingkan dengan tanaman menyerbuk sendiri lainnya.
Pembentukan galur murni pada musim ke-1 dilakukan dengan cara menanam setiap
populasi tetua dalam suatu petakan dengan jarak yang berjauhan dan memilih 200 sampai
1000 tanaman terbaik. Biji yang dihasilkan dipanen secara terpisah. Pada musim ke-2
biji-biji dari masing-masing tetua yang terpilih ditanam dalam satu barisan. Dan pada
musim ke-3 hingga musim ke-5 setiap tetua dibiarkan melakukan penyerbukan sendiri
sehingga memperoleh homozigositas pada musim ke-5 (Rostini, 2008 dalam Halloran,
1979).
Bagan Pembentukan Galur Murni

Musim ke-1 Populasi Tetua

A B C D
Produktivitas tinggi Produktivitas tinggi

Musim ke-2

Musim ke-5

Pada musim ini umumnya telah tercapai homozigositas

A B C D

X X
Keturunan hasil persilangan

c. Evaluasi Galur Murni


Setelah dilakukan pembentukkan galur murni perlu kita lakukan evaluasi untuk
menentukan galur-galur mana yang memiliki daya gabung umum dan daya gabung
khusus yang baik (Yenni 1996), serta nilai heterosis dan heterobaltiosis hasil persilangan
setiap galur cabai sehingga dapat kita tentukan kombinasi-kombinasi persilangan mana
yang menghasilkan hibrida F1 yang terbaik
d. Produksi Benih F1
Setelah pembentukan galur murni pada 4 tetua yang terpilih dilakukan uji dialel.
Pengujian ini dilakukan untuk menduga galur-galur mana yang memiliki daya gabung
umum dan daya gabung khusus serta heterosis yang baik pada ketahanan cabai terhadap
penyakit antraknos. Kemudian dari hasil uji ini dipilih dua galur yang memiliki nilai daya
gabung khusus dan heterosis yang terbaik untuk disilangkan. Produksi benih hibrida yang
digunakan menggunakan single cross.

Teknik-teknik yang dilakukan dalam persilangan tanaman cabai antar lain :


a. Persiapan
Proses ini meliputi persiapan peralatan yang dibutuhkan saat melakukan persilangan
cabai serta pemilihan tetua betina dan tetua jantan.
b. Kastrasi
Pembersihan atau pembuangan bagian tanaman yang ada disekitar bunga yang akan
diemaskulasi dari kotoran, serangga, kuncup-kuncup bunga yang tidak dipakai, organ
tanaman lain yang menggangu persilangan, serta pembuangan mahkota dan kelopak
cabai.
c. Emaskulasi
Yaitu kegiatan membuang alat kelamin jantan (stamen)pada bunga tetua betina yang akan
disilangkan.
d. Pengumpulan Serbuk Sari
Yaitu kegiatan mengambil serbuk sari dari tetua jantan yang telah dipilih sebelumnya.
e. Penyerbukan
Merupakan kegiatan meletakkan serbuk sari yang telah diambil dari tetua jantan ke
kepala putik tetua betina.

4. Kultivar hibrida dirakit dengan memanfaatkan fenomena heterosis. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan heterosis dan bagaimana cara menganalisisnya?
Heterosis merupakan istilah untuk menggambarkan lonjakan potensi genetik akibat
penggabungan dari gen gen dominan dari hasil suatu persilangan sehingga sifatnya melebihi
tetuanya.
Peristiwa heterosis dapat dianalisis dengan menganalisis sifat keturunan dari persialangan
tetuanya. Apabila sifat yang dimiliki keturunan hasil persilangan lebih baik dari kedua
tetuanya maka dapat disimpulkan telah terjadi heterosis.
Heterosis dapat diketahui dengan rumus:

P1+ P 2
F 1
2
H= x 100
P 1+ P 2
2

Keterangan :

F1= keturunan pertama

P1= tetua pertama

P2= tetua kedua

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan daya gabung, daya gabung umum, dan daya gabung
khusus!
Daya gabung adalah ukuran kemampuan suatu tanaman dalam persilangan dengan tanaman
lain untuk menghasilkan keturunan yang heterosis (yang memiliki penampilan rata-rata yang
lebih dari tetuanya).
Daya gabung umum adalah ukuran atau rata-rata nilai dari satu galur murni tetua yang
disilangkan dengan beberapa galur murni tetua lain untuk menghasilkan keturunan unggul.
Daya gabung khusus adalah ukuran kemampuan satu galur tetua yang disilangkan dengan
satu galur tetua lain untuk menghasilkan keturunan unggul.

6. Jelaskan bagaimana cara menduga nilai daya gabung khusus dan daya gabung umum!
Daya gabung umum dan daya gabung khusus dapat diduga dengan cara melakukan
serangkaian persilangan dengan mengikuti design persilangan tertentu yang selanjutnya
dianalisis sesuai dengan design persilangan yang digunakan pada suatu persilangan.

1 1
DGU = ( Yi .+Y . i ) 2 Y
2n n
1 1 1
DGK = ( Yij+Yji ) ( Yi .+Y .i+Yj.+Y . j ) + 2 Y
2 2n n
Keterangan :
n = jumlah tetua
Y.i = jumlah dan rata-rata persilangan ke-i
Y = jumlah total persilangan
Yij = jumlah persilangan i x j

7. Produksi benih hibrida dapat dilakukan dengan memanfaatkan kondisi mandul jantan (male
sterility). Jelaskan apa yang dimaksud dengan mandul jantan dan bagaimana
pemanfaatannya dalam produksi hibrida!
Mandul jantan adalah keadaan suatu tanaman yang memiliki bunga dengan polen tidak
normal. Mandul jantan digunakan dalam dalam produksi hibrida tanaman yang melakukan
penyerbukan sendiri. Galur mandul jantan dimanfaat dalam untuk memproduksi benih
hibrida F1 dalam waktu yang cepat dan jumlah yang besar.
Selain itu, Mandul jantan akan meningkatkan terjadinya persilangan secara alami sehingga
mengakibatkan perubahan gen secara cepat, meningkatkan keragaman, heterozigositas, dan
vigor hibrida.

8. Selain mandul jantan, produksi benih hibrida dapat dilakukan dengan memanfaatkan self
incompatibility. Jelaskan apa yang dimaksud dengan self incompatibility dan bagaimana
pemanfaatannya dalam produksi hibrida!
Self incompatibility adalah ketidakmampuan suatu tanaman yang memiliki bunga dengan
ovum dan polen normal melakukan fertilisasi dan menghasilkan zigot/biji karena halangan
fisiologis.
Self incompatibility dimanfaatkan untuk meningkatkan keseragam genetik sebagai sumber
gen untuk memperbaiki atau membentuk sifat yang diinginkan, mengembangkan tanaman
tanpa biji, dan menghasilkan benih hibrida.

Daftar Pustaka
faperta.unand.ac.id/deposit/Bahan_Ajar_TPTK.pdf

http://www.slideshare.net/RepositoryIPB/analisis-daya-gabung-umum-dan-daya-gabung-khusus-
6-mutan-dan-persilangannya-dalam-rangka-perakitan-kultivar-hibrida-jagung-tenggang-
kemasaman

Satoto. Indrastuti A Rumanti. (2011). Peranan Galur Mandul Jantan dalam Perakitan dan
Pengembangan Padi Hibrida, 06.

Anda mungkin juga menyukai