A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
No
Pernyataan
B
S
1.
Kanker leher rahim adalah tumor ganas primer yang berasal dari sel epitel skuamosa
2.
Kanker leher rahim merupakan kanker yang terjadi pada serviks atau leher rahim, suatu
daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim
3.
Kanker leher rahim merupakan kanker yang terjadi pada liang senggama atau vagina
4.
Penyebablangsungdarikankerserviksbelumdiketahuisecarapasti,
namunterdapatbeberapafaktorresiko yang dapatberpengaruhterhadapterjadinyakankerserviks.
Infeksi akibat HPV (Human Papilloma Virus)
5.
Sebagian penyebab kanker serviks (95%) berasal dari lingkungan dengan virus HPV (Human
Papiloma Virus)
6
penyakit kanker serviks sering disebut penyakit akibat hubungan seksual
7.
Setiap perempuan berisiko terjangkit kanker serviks dengan memandang usia dan gaya hidup
8.
Diperkirakan 50 sampai 80 persen perempuan tidak mendapatkan infeksi HPV melalui
kontak kelamin dalam hidup mereka,
9.
Usia >35 tahun mempunyai risiko tinggi terhadap kanker leher rahim. Semakin tua usia
seseorang, maka semakin meningkat risiko terjadinya kanker leher rahim
10
Meningkatnya risiko kanker leher rahim pada usia lanjut merupakan gabungan dari
meningkatnya dan bertambah lamanya waktu pemaparan terhadap karsinogen serta makin
melemahnya sistem kekebalan tubuh akibat usia
11.
Usia pertama kali menikah. Menikah pada usia <20 tahun dianggap terlalu muda untuk
melakukan hubungan seksual dan beresiko terkena kanker leher rahim 10-12 kali lebih besar
daripada mereka yang menikah pada usia > 20 tahun
12.
Kebiasaan pencucian vagina dengan menggunakan obat-obatan antiseptik maupun deodoran
akan mengakibatkan iritasi di serviks yang merangsang terjadinya kanker
13.
tembakaudapatmenurunkansistemkekebalantubuhdanmempengaruhikemampuantubuhuntukm
elawaninfeksi HPV padaserviks
14.
Resikoterkenakankerserviksmenjadi 10 kali lipatpadawanita yang mempunyaitemanseksual 6
orang ataulebih.
15.
Banyaksayurdanbuahmengandungbahan-bahanantioksidandanberkhasiatmencegahkanker
16.
kekurangan asam folat, vitamin C, E, beta karotin/retinol tidak berpengaruh dalam
meningkatkan resiko kanker serviks.
17.
Wanita yang terkena penyakit akibat hubungan seksual tidak beresiko terhadap kanker serviks
18.
wanita yang mempunyai riwayat penyakit kelamin tidak beresiko terkena kanker leher rahim
19.
wanita dengan banyak anak, apalagi dengan jarak persalinan yang terlalu pendek tidak
termasuk golongan resiko tinggi untuk terkena penyakit kanker leher rahim
20.
seringnya seorang ibu melahirkan, maka akan berdampak pada seringnya terjadi perlukaan di
organ reproduksinya yang akhirnya dampak dari luka tersebut tidak akan memudahkan
timbulnya Human Papiloma Virus (HPV) sebagai penyebab terjadinya penyakit kanker leher
rahim
21.
Penggunaan kontrasepsi oral yang dipakai dalam jangka lama yaitu lebih dari 4 tahun tidak
dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim 1,5-2,5 kali
22.
Kanker leher rahim mempunyai periode inkubasi bertahun-tahun periode sepuluh dua puluh
tahun bukan sesuatu yang aneh
23.
Pada stadium lebih lanjut, pemuliahn spontan ini tidak mungkin lagi lama dan kelamaan
berkembang suatu kanker
24.
Keputihan, makin lama makin berbau busuk merupakan gejala klinis pada kanker serviks
25.
Perdarahan setelah senggama yang kemudian berlanjut menjadi perdarahan yang abnormal,
terjadi secara spontan walaupun tidak melakukan hubungan seksual merupakan gejala klinis
pada kanker serviks
26.
Sakit waktu hubungan seks dan berat badan turun merupan gejala kanker serviksmerupakan
gejala klinis pada kanker serviks
27.
keluar cairan berwarna kekuning-kuningan, berbau dan dapat bercampur dengan darah
merupakan gejala klinis pada kanker serviks
28.
Anemia (kurang darah) karena perdarahan yang sering timbul merupakan bukan gejala klinis
pada kanker serviks
29.
Terjadi perdarahan pervaginam meskipun telah memasuki masa menopausebukan gejala
klinis pada kanker serviks
30.
Timbul nyeri panggul (pelvis) atau di perut bagian bawah bila ada radang panggul tidak
termasuk gejala klinis pada kanker serviks
31.
Ada empat dalam pembagian stadium kanker serviks
32.
Stadium I yaitu kanker hanya terbatas pada daerah mulut dan leher rahim (serviks).
33.
Stadium II yaitu kanker belum sudah mencapai badan rahim (korpus) dan sepertiga vagina
34.
Stadium III yaitu pada stadium III-A, kanker sudah belum mencapai dinding panggul
35.
Stadium IV yaitu pada stadium IV-A, kanker menyebar ke organ-organ terdekat seperti anus,
kandung kemih, ginjal, dan lain-lain
35.
Pencegahan primer
merupakanupayadalammengurangiataumenghilangkankontakindividudengankarsinogenuntuk
mencegahterjadinyakarsinogenesis dengan vaksinasi
36.
Pencegahansekunderbertujuanuntukmenemukankasus-kasusdinikankerserviks,
sehinggakemungki nan penyembuhandapatditingkatkandengandeteksidini dan skrining
37.
Pencegahantersierkankerserviksbertujuanuntukmencegahkomplikasiklinikdankematianawal.
Pencegahantersiertidak dapat di lakukandengancaramemberikanpengobatan yang
tepatbaikberupaoperasi, kemoterapi, danradioterapi .
38.
Deteksi dini sebenarnya bisa dilakukan sendiri oleh setiap perempuan. Begitu ada keluhan
nyeri, tumbuh benjolan atau keluar cairan tak seperti biasanya, sebaiknya harus segera
diwaspadai
39.
Inspeksi Visual Asam Asam Asetat (IVA) merupakan metode mendeteksi kanker serviks
secara awal
40.
Pap Smear merupakan metode mendeteksi kanker serviks secara awal
41.
IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) adalah cara sederhana untuk mendeteksi pra kanker atau
HPV tipe resiko rendah atau tinggi yang menyebabkan kelainan
42.
Tes kanker atau pra-kanker IVA dianjurkan bagi semua wanita berusia 30-45 tahun
43.
Tes IVA dapat dilakukan kapan saja dalam siklus menstruasi, termasuk saat menstruasi, pada
masa kehamilan dan saat asuhan nifas
44.
Tes IVA dapat dilakukanpaska keguguran dan pada wanita yang dicurigai atau diketahui
memiliki IMS atau HIV/AIDS
45.
Tes IVA inidilakukandengancaramengoleskanasamasetat 3-5 %.
Padapermukaanmulutrahimdanhasilnyatidak dapatdiketahuilangsungpadasaatpemeriksaan
46.
Hasil dari pemeriksaan ini akan tampak bercak putih dan dapat disimpulkan bahwa test IVA
negatif
47.
IVA test dapat mengetahuihasilnyatidak langsungpadasaatpemeriksaan IVA
48.
Pemeriksaan dengan metode ini tidak dilakukan oleh bidan atau dokter
49.
Kategoriyang tidak dapat dipergunakan untuk pemeriksaan IVA adalahIVA negatif, hasilnya
akan menunjukkan leher rahim normal
50.
Kategoriyang dapat bukan dipergunakan untuk pemeriksaan IVA adalahIVA radang, adalah
serviks dengan radang (servisitis) atau polip serviks.
51.
Kategoriyang dapat dipergunakan untuk pemeriksaan IVA adalahIVA positif adalah tidak
ditemukannya bercak putih (aceto white epitelium). Inilah gejala pra kanker yang menjadi
sasaran temuan screning kanker serviks dengan metode IVA.