Anda di halaman 1dari 9

Skenario

Unclear Term

1. Rana : disfagia odinofagia


Dyah : disfagia/ nyeri saat menelan
Lydia : disfagia: penyakit susah menelan
Vicky : 3 tipe disfagia dimana tiap jenis memiliki
gejala tertentu
Lydia : setuju dgn vicky
2. Hermita : progestin
Vicky : progestasional agent. Progestasional
memiliki arti....
Rifka: hormon kasar korkolaturea yang disolasi dlm
bentuk murnia
Naldi: dimasukkan LO
Arin : dikamus masih tentang hormon sementara di
skenario termasuk obat
3. Rifka: nausea
Hubby : sensasi tidak menyenangkan yang samar
pada epigastrum dan abdmen dengan
ecenderungan untuk muntah
Fiena: sudah jelas
4. Risqa : terapi regimen cisplatin
Elisa : regimen = pola diet olahraga atau aktivitas
lain yang dirancang untuk mencapai tujuan
tertentu. Cisplatin = kompleks kordinasi platinum
yang dapat menghasilkan rantai silang intra dan
antar untai DNA, yang dipakai sebagai
antineoplasma
Arin :
Rana : terapi regimen adalah suatu terapi yang
mengguakan pola diet olahraga atau aktivitas lain
yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu
dengan kompleks kordinasi platinum yang dapat
menghasilkan rantai silang intra dan antar untai
DNA, yang dipakai sebagai antineoplasma

5. Lydia : vomiting
Rifka: semburan isi lambung yang keluar dengan
paksa melalui mulut
Hermita:
6. Fiena : metoklopramid
Dyah : anatgonis reseptor dopamin dan prokinetik
yang merangsang motilitas gasteryang digunakan
dalam bentuk garam hidroklorida sebagai
antiemetik sebagai agen pembantu yang digunakan
untuk mengobati reflux gastro

7. Naldi : karsinoma nasofaring


Risqa : suatu tumor ganas yang timbul di
nasofaring akibat virus
Vicky: nasofaring : bagian faring yang terletak di
atas palatum
Hubby: virus epsteinbarr
Rifka: suatu tumor ganas yang timbul di bagian
faring yang terletak di atas palatum lunak akibat
virus epsteinbarr
8. Adelia : panjang depa
Risqa : panjang
Hermita : pengambilan panjang dari ujung jari
kanan ke ujung jari kiri
Rana :
9. Vicky : radioterapi
Elisa : pengobatan penyakit dengan menggunakan
radiasi penion jaringan dapat dipajankan dengan
sinar radiasi atau elemen radioaktif mungkin
ditempatkan dalam alat seperti jarum atau kawat
dan dimasukkan secara langsung ke jaringan atau
rongga tubuh alami

Cues

Hubby : ahli gizi diharapkan mampu mendesain menu


yang tepat bagi Ny. JP yang terdiagnosa karsinoma
nasofaring

Problem Identification

1. Fiena : bagamimana PES karsinoma nasofaring


Patofisiologi
Fiena: disebabkan oleh virus dimana pasien
menghirup virus dan terjadi infeksi sehingga timbul
benjolan sehingga mengganggu pernafasan
Rana: tidak sengaja menghirup virus inflamasi
terjadi benjolan disfagia karsinoma

Etiologi
Elisa: virus Epsteinbarr
Arin :
Lydia: pola makan dan pola hidup tidak sehat
Adelia : lingkungan yang tercemar dan Ras
Hubby : udara kotor/polusi
Rifka : terjadi akibat menghirup virus, pola makan,
pola hidup, polusi, dan lingkungan.

Sign &
Dyah : adanya benjolan di daerah leher
pembengkakan
karsinoma nasofaring
Arin : disfagia, vomiting
Hubby : pusing, lemah, sesak nafas, tidak bisa
bicara dan batuk

2. Vicky: bagaimana hubungan disfagia odinofagia


dengan karsinoma nasofaring?
Naldi : terjadi karsinoma nasofaring mengakibatkan
sesak sehingga terjadi gangguan makan. Rasa nyeri
berasal dari tumornya.
Hermita: virus tidak sengaja terhirup serta etiologi
ain yang menyebabkan virus berkembang pada
pasien shingga terjadi karsinoma nasofaring
dimana memiliki gejala disfagia odinofagia
Lydia: Virus masuk dan berkembangbiak di
nasofaring sehingga terbentuklah benjolan
sehingga kesulitan menelan.
Arin: setiap orang memiliki bakal kanker terpicu
lebih cepat berkembang.
Adelia : virus proinflamatory
Dyah : peradangan pada mulut sehingga disfagia
3. Bagaimana Sindroma cachexia (gambaran umum)
dihubungkan dengan intervensi
4. Adelia : bagaimana data Asessment, Diagnosa, dan
Intervensi pada Ny. JP(disertai alasan)?
Assessment
A
Lydia: status gizi menggunakan LILA
Naldi : menggunakan panjang depa. Status gizi
normal.
Rana : Lila aktual/LILA Harvard x 100%
Hermita : ada range LILA. Termasuk status gzi
normal
Hubby : status gizi kurang standar = 23,5
Fiena: melihat status gizi menggunakan rumus
diatas, baru dibuat rangenya.
Adelia = 21,5 / 24,6 x 100% = 87,4%
Nadi : 87,4 % = status gizi kurang
Risqa: BB estimasi menggunakan LILA.
Panjang depa-100= 154-100x0,9=48,6 kg
Alasan
Arin : asupan kurang dikarenakan arsinoma
nasofaring pada pasien sehingga gizi kurang
Elisa : adanya nausea, vomiting dan disfagia
sehingga status gizi kurang
Lydia : pasien menolak diberikan NGT
Vicky: status gizi kurang dikarenakan efek terapi
pada pasien, mua, muntah sehingga asupan
menurun.
B
Hermita : Hb = rendah, hematokrit = rendah, ureum
= normal, SGOT=tinggi, SGPT = tinggi
Hubby : hb rendah= status gizi kurang
Naldi : hematokrit rendah = akibat adanya kanker
Vicky: SGOT dan SGPT tinggi dikarenakan inflamasi
Rana: hematokrit adalah sel darah putih yang
menandakan adanya gangguan imun
Dyah: Hb rendah dikarenakan sesak nafas

C
Elisa: denyut nadi tinggi, RR=tinggi, suhu = normal,
TD=rendah
Hermita: nausea dan vomiting, sesak nafas, dan
batuk
Elisa: denyut nadi tinggi akibat sesak nafas, RR
tinggi karena sesak nafas, pola makan kurang
sehingga Hb rendah
Hubby: sesak nafas oksigen kurang
Vicky : sesak nafas dikarenakan karsinoma,
sehingga RR tinggi
Naldi: Vomiting dan nausea karena kanker
Arin : batuk dikarenakan tumor pada nasofaring
yang mengganggu jalan oksigen
Rifka: sirkulasi pernafasan kurang bagus, sehingga
batuk
Vicky: batuk adalah reflex tubuh untuk
mengeluarkan benda asing.
Naldi: setuju dengan vicky

D
Risqa: asupan pasien kurang. Pasien tidak memiliki
riwayat alergi. Mendapatkan makanan lunak saat
MRS.
Hermita: pasien menolak NGT
Hubby : intake makan pasien kurang
Elisa: asupan pasien termasuk defisit berat
Dyah: asupan <70% kebutuhan = defisit berat
Fiena: asupan rendah dikarenakan adanya mual
muntah akibat terapi medis pada pasien serta
adanya disfagia
E
Lydia: pasien adalah pensiunan guru yang tinggal
dengan suami dan anaknya
Elisa: pasien berusia 65 tahun

F
Hermita: pasien mendapatkan terapi medis
Lydia: terapi regimen dan radioterapi
mengakibatkan mual muntah
Hubby: obat yang dikonsumsi pasien
berkemungkinan adanya IOM pada teh dan alkohol
Hermita: dihubungkan dengan penyakitnya
Diagnosa
Rifka : asupan peroral tidak adekuat disebabkan
adanya mual muntah, adanya benjolan
Risqa : asupan peroral tidak adekuat disebabkan
disfagia ditandai dengan asupan yang defisit berat
Vicky : asupan peroral tidak adekuat disebabkan
adanya mual muntah dan keadaan disfagia ditandai
dengan asupan yang defisit berat
Lydia: peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik besi
Dyah: peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik besi
disebabkan sesak nafas ditandai dengan Hb yang
rendah
Naldi: penurunan kebutuhan Kh disebabkan sesak
nafas ditandai RR tinggi
Risqa dan Rana: lebih ke pemilihan jenis KH
kompleks
Intervensi
Arin : Edukasi makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan, kolaborasi dengan tenaga medis
Adelia : pemberian makanan dan minuman pada
pasien sesuai kondisi pasien
Vicky: kolaborasi dengan tenaga medis terkait obat
mual muntah

Perhitungan Kebutuhan
Lydia: menngunakan ESPEN
Rana: perhitungan khusus pasien kanker
Risqa: dicari dulu BB estimasi
Hermita: BB estimasi dimasukkan Antropo
Risqa = kebutuhan: 1215 kkal
Naldi: 1215xFAxFS
Fiena: ESPEN tidak menggunakan FA dan FS
Hermita: kalori : 1215 kkal
Rana : Protein = 20% = 60,75 gr, lemak 25%=33,75
gr, KH=55%=167,06 gr (Beserta alasan)
Hubby: Protein 20% dikarenakan proses
penyembuhan, KH diberikan 55% karena ada mual
muntah
Lydia: KH untuk mengatasi sesak nafas
Naldi : lemak cukup untuk menghindari mual
muntah

Preskripsi Diet
Tujuan:
Fiena: memnuhi keb gizi pasien, mengurangi beban
menelan, dan mencegah komplikasi
Elisa: untuk mengurangi sesak nafas
Dyah : mencegah penurunan BB
Risqa: mencapai status gizi optimal
Fiena: untuk mengurangi mual muntah
Prinsip diet:
Arin: TETP untuk pemulihan
Syarat Diet
Hermita: energi : 1215 kkal
Protein = 20% = 60,75 gr untuk proses
penyembuhan
lemak 25%=33,75 gr untuk mencegah mual muntah
Rifka: KH=55%=167,06 gr untuk mengurangi sesak
nafas
Naldi: KH kompleks
Hubby: bentuk makanan lunak karena pasien
esusahan menelan
Rana: porsi kecil tapi sering
Dyah: lemak tak jenuh, vitamin ACE untuk
mencegah inflamasi
Elisa: 3x makan utama 2x snack
Arin : cairan 1,5L dan penambahan zat besi
Hermita: serat diberikan cukup untuk mencegah
konstipasi
Rana: tidak diberikan makanan yang berbau tajam,
Fe untuk antioksidan
Naldi: menghindari makanan yang dibakar dan
digoreng

Makanan yang dihindari


Adelia: makanan yang dibakar
Rana: makanan yang diawetkan dan makanan
kaleng
Makanan yang dianjurkan:
Arin: makanan tinggi antioksidan seperti buah dan
sayur seperti brokoli, wortel, tomat, dll.
Hubby: makanan yang mngandung KH kompleks
Dyah: KH kompleks: nasi, kentang, umbi-umbian
Hermita: Protein hewani ex. Daging ayam, sapi,
ikan, susu,dll.

5. Naldi: bagaimana efek terapi regimen cisplatin dan


radioterapi pada tubuh?
Arin: efek terapi regimen cisplatin mengakibatkan
metabolisme meningkat.
Hubby: mengakibatkan mual dan muntah
Elisa: penurunan BB
Vicky: indera pengecap berkurang sehingga nafsu
makan menurun
6. Terapi diberikan gambaran singkat untuk apa
kegunaannya

7. Risqa: bagaimana kesesuaian diet?


Naldi: pasien diberikan makanan lunak sudah tepat
Rifka: sudah tepat karena menolak NGT
Lydia: makanan lunak sangat sedikit
pemenuhannya jadi lebih ke makanan cair
Hermita: makanan cair memiliki nutrisi sedikit
sehingga lebih baik diberikan makanan saring
Arin: makanan saring
8. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam mendesain
menu?
Fiena: kondisi pasien, frekuensi, dan makanan yang
dihindari dan dianjurkan
Naldi: Memperhatikan kelas rawat pasien dan
riwayat alergi, serta IOM
Hubby: disesuaikan dengan keinginan pasien
Elisa: kebutuhan energinya
Adelia: riwayat dietary pasien
9. Hermita : Langkah langkah mendesain menu yang
tepat untuk pasien?
Risqa: menghitung kebutuhan makan pasien,
disesuaikan dengan menu
Lydia: bahan makanan disesuaikan kondisi ekonomi
pasien
Naldi: bahan makanan disesuaikan dengan kelas
kamar rawat pasien, didistribusikan
Vicky: ketersediaan alat
10. Rana: bagaimana desain menu yang sesuai
untuk pasien?(menu pagi,siang,sore, dan snack)
(dicantumkan jenis, frekuensi, bentuk, ddan menu
disertai alasan pemilihan)
Lydia: bubur saring
Hermita: snack= beraneka ragam jus, atau sari
buah
Lydia: 3x makan utama, 2x snack. Jenis makanan
saring
Rana: bahan makanan dari yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan

Note:

Anda mungkin juga menyukai