Unclear Term
5. Lydia : vomiting
Rifka: semburan isi lambung yang keluar dengan
paksa melalui mulut
Hermita:
6. Fiena : metoklopramid
Dyah : anatgonis reseptor dopamin dan prokinetik
yang merangsang motilitas gasteryang digunakan
dalam bentuk garam hidroklorida sebagai
antiemetik sebagai agen pembantu yang digunakan
untuk mengobati reflux gastro
Cues
Problem Identification
Etiologi
Elisa: virus Epsteinbarr
Arin :
Lydia: pola makan dan pola hidup tidak sehat
Adelia : lingkungan yang tercemar dan Ras
Hubby : udara kotor/polusi
Rifka : terjadi akibat menghirup virus, pola makan,
pola hidup, polusi, dan lingkungan.
Sign &
Dyah : adanya benjolan di daerah leher
pembengkakan
karsinoma nasofaring
Arin : disfagia, vomiting
Hubby : pusing, lemah, sesak nafas, tidak bisa
bicara dan batuk
C
Elisa: denyut nadi tinggi, RR=tinggi, suhu = normal,
TD=rendah
Hermita: nausea dan vomiting, sesak nafas, dan
batuk
Elisa: denyut nadi tinggi akibat sesak nafas, RR
tinggi karena sesak nafas, pola makan kurang
sehingga Hb rendah
Hubby: sesak nafas oksigen kurang
Vicky : sesak nafas dikarenakan karsinoma,
sehingga RR tinggi
Naldi: Vomiting dan nausea karena kanker
Arin : batuk dikarenakan tumor pada nasofaring
yang mengganggu jalan oksigen
Rifka: sirkulasi pernafasan kurang bagus, sehingga
batuk
Vicky: batuk adalah reflex tubuh untuk
mengeluarkan benda asing.
Naldi: setuju dengan vicky
D
Risqa: asupan pasien kurang. Pasien tidak memiliki
riwayat alergi. Mendapatkan makanan lunak saat
MRS.
Hermita: pasien menolak NGT
Hubby : intake makan pasien kurang
Elisa: asupan pasien termasuk defisit berat
Dyah: asupan <70% kebutuhan = defisit berat
Fiena: asupan rendah dikarenakan adanya mual
muntah akibat terapi medis pada pasien serta
adanya disfagia
E
Lydia: pasien adalah pensiunan guru yang tinggal
dengan suami dan anaknya
Elisa: pasien berusia 65 tahun
F
Hermita: pasien mendapatkan terapi medis
Lydia: terapi regimen dan radioterapi
mengakibatkan mual muntah
Hubby: obat yang dikonsumsi pasien
berkemungkinan adanya IOM pada teh dan alkohol
Hermita: dihubungkan dengan penyakitnya
Diagnosa
Rifka : asupan peroral tidak adekuat disebabkan
adanya mual muntah, adanya benjolan
Risqa : asupan peroral tidak adekuat disebabkan
disfagia ditandai dengan asupan yang defisit berat
Vicky : asupan peroral tidak adekuat disebabkan
adanya mual muntah dan keadaan disfagia ditandai
dengan asupan yang defisit berat
Lydia: peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik besi
Dyah: peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik besi
disebabkan sesak nafas ditandai dengan Hb yang
rendah
Naldi: penurunan kebutuhan Kh disebabkan sesak
nafas ditandai RR tinggi
Risqa dan Rana: lebih ke pemilihan jenis KH
kompleks
Intervensi
Arin : Edukasi makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan, kolaborasi dengan tenaga medis
Adelia : pemberian makanan dan minuman pada
pasien sesuai kondisi pasien
Vicky: kolaborasi dengan tenaga medis terkait obat
mual muntah
Perhitungan Kebutuhan
Lydia: menngunakan ESPEN
Rana: perhitungan khusus pasien kanker
Risqa: dicari dulu BB estimasi
Hermita: BB estimasi dimasukkan Antropo
Risqa = kebutuhan: 1215 kkal
Naldi: 1215xFAxFS
Fiena: ESPEN tidak menggunakan FA dan FS
Hermita: kalori : 1215 kkal
Rana : Protein = 20% = 60,75 gr, lemak 25%=33,75
gr, KH=55%=167,06 gr (Beserta alasan)
Hubby: Protein 20% dikarenakan proses
penyembuhan, KH diberikan 55% karena ada mual
muntah
Lydia: KH untuk mengatasi sesak nafas
Naldi : lemak cukup untuk menghindari mual
muntah
Preskripsi Diet
Tujuan:
Fiena: memnuhi keb gizi pasien, mengurangi beban
menelan, dan mencegah komplikasi
Elisa: untuk mengurangi sesak nafas
Dyah : mencegah penurunan BB
Risqa: mencapai status gizi optimal
Fiena: untuk mengurangi mual muntah
Prinsip diet:
Arin: TETP untuk pemulihan
Syarat Diet
Hermita: energi : 1215 kkal
Protein = 20% = 60,75 gr untuk proses
penyembuhan
lemak 25%=33,75 gr untuk mencegah mual muntah
Rifka: KH=55%=167,06 gr untuk mengurangi sesak
nafas
Naldi: KH kompleks
Hubby: bentuk makanan lunak karena pasien
esusahan menelan
Rana: porsi kecil tapi sering
Dyah: lemak tak jenuh, vitamin ACE untuk
mencegah inflamasi
Elisa: 3x makan utama 2x snack
Arin : cairan 1,5L dan penambahan zat besi
Hermita: serat diberikan cukup untuk mencegah
konstipasi
Rana: tidak diberikan makanan yang berbau tajam,
Fe untuk antioksidan
Naldi: menghindari makanan yang dibakar dan
digoreng
Note: