Anda di halaman 1dari 4
6 TATA HUBUNGAN DOKTER DENGAN PASIEN Achmad Rudijanto PENDAHULUAN Profesi kedokteran memiliki tempat yang khusus di masyarakat. Kepercayaan terhadap kemampuan dokter dalam pemecahan masalah kesehatan telah diterima dengan baik. Meskipun demikian, seiring dengan engetahuan dan kemampuan ekonomi pasien serta aksesinformasi yang semakin bai, seringkali pasien atau keluarga berupaya mendapatkan opini kedua bagi masalah Kesehatan yang terjadi limu kedokteran merupakan salah satu cabang imu pengetahuan tersendiri imu pengetahuan sangat terkait dengan data hasil pengamatan dan berbagei pengukuran yang dlilakukan. Berdasarkan ilmu pengetahuan kedokteran yang dimiliknya, seorang dokter yang kompeten, memahami betul tentang tanda dan gejala penyakit, menyimpulkan masalah keschatan atau diagnosis penyakit yang terjadi, serta menangani masalah atau penyakit dengan tuntas. Data tentang tanda dan gejala, diperoleh dari hasil pengamatan dan pengukuran. imu kedokteran meskipuin merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang menerapkan metode ilmiah dalam penyelesaian masalah pasien yang dihadapi, tetap saja memiliki keterbatasan. Khususnya dalam menangani pasien yang mempunyai keinginan pribadi, budaya, kepercayaan, kebebasan memilh, dan rasa tanggung jawab, termasuk tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, yang lebih merupakan masalah kualitatf, dan terkadang sangat subjekti Dengan demikian, dalam upaye penanganan masalah kesehatan atau penyakit yang ada, berbagai aspek temuan pode pasien harus mendapatken perhatian yang balk, tidak hanya pada aspek kuantitatifnamun juga aspek kualitatitPenerapan ilmu kedokteran merupakan gabungan antara penerapan ilmu pengetahuan sekaligus seni (art), yang berarti penerapan ilmu dan teknolgi kedokteran (aspek kuantitatif) pada subjek manusia 18 yang bukan hanya mengalami masalah fisiologis semata, ‘etapi sekaligus juga mempunyai keyakinan, kehendak dan kemavan untuk memilih bagi dinya sendiri (aspek kualitatif) dan sangat terkait dengan humanisme, etik dan ilmu pengetahuan sosial Masyarakat umum dan kelompok profesi Kedokteran pada umumnya menghendaki penerapan profesionalisme dan etika kedokteran dengan standar tinggi, yang _merupakan dasar tata hubungan dokter dengan pasien Tata hubungan dokter dengan pasien, termasuk keluarga dan lingkungan yang lebih luas telah mengalari pperubahan yang cukup besar. Disarnping keharusan setiap dokter untuk selalu meningkatkan profesionalisme pada dirinya,sekaligusjuga tetap menghormati otonomi pasien Untuk menetapkan pilihannya dalam program diagnosis dan terapi yang akan dilaksanakan. Dokter dituntut untuk menghormati setiap kehidupan manusia mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya Pasien telah memercayakan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapinya kepada dokter. Sebagai Jawabannya dokter harus selalu berupaya menyelesaikan masalah kesehatan pasien yang ditanganinya dengan sepenuh hati dan dengan segala kemampuan yang dimilikinya dengan dilandasi etika yang baik sehingga kepercayaen pada dokter akan muncul dengan sendirinya DEFINISI TATA HUBUNGAN DOKTER DENGAN PASIEN Tata hubungan dokter-pasien merupakan suatu hubungan yang spesifik antara dokter dengan pasien terkait masalah kesehatan yang ada pada pasien dan memerlukan bentuan dokter guna memecahkan dan menyelesaikan masalah tersebut, ‘TATA HUBUNGAN DOKTER DENGAN PASIEN 19 Hubungan dokter dengan pasien yang baik, dan didasari oleh etika kedokteran merupakan landasan utama dari praktik kedokteran. Deklarasi Genewa mengatakan bahwa kesehatan pasien merupakan pertimbangen utama bagi seorang dokter, sedangkan di dalam etik kedokteran internasional dikatakan bahwa seorang dokter harus memerhatikan penuh kepentingan pesien dengan menerapkan seluruh kemampuan yang dimiliknya, Dokter harus selalu sadar bahwa pasien merupakan, seorang manusia utuh, meskipun masalah kesehatan yang ada dapat saja muncul sebagai kelainan fisik. Pasien bukanlah kasus mati atau hanya merupakan penyakit yang perlu ditangani. Seorang pasien merupakan seorang manusia yang memerlukan perhatian dan mempunyai kehendak. Tata hubungan pasien-dokter yang ideal didasari pada pemahaman terhadap pasien, saling percaya dan berkomunikasi dengan cara yang baik PRINSIP DASAR TATA HUBUNGAN DOKTER DENGAN PASIEN Inti pelayanan kesehatan terdapat pada tata hubugan yang baik dan sehat antara dokter dengan pasien dengan tetap menjaga martabat pasien. Tata hubungan ini termasuk saling member, jujur, menjaga rahasia dan saling percaya. Kepentingan pasien untuk mendapat pelayanan yang prima seharusnya merupakan tanggung jawab utama seorang dokter, dengan memberikan perawatan, membantu mengurangi gejala, membantu ‘mendapatkan kesembuhen dan menghindari kecacatan sebaik mungkin. OTONOMI DAN RAHASIA KEDOKTERAN PASIEN, Pada sebagian besar pertemuan antara seorang dokter dengan pasien untuk kepentingan konsultesi atau rmemeriksakan dif, pada umumnya pasien datang dengan kesadaran yang baik den tanpa paksaan, Namun demikian, dokter harus menyadari bahwa pasien mempuny cotonomi dalam mengambil Keputusan untuk program penatalaksanaan bagi dirinya. Konsultasi yang efektif didasari oleh komunikasi yang baik untuk memberikan informasi terkait dengan keesehatan pasien dengan bahasa yang mudah dimengert. Informasi yang lberikan sesuai status kesehatan pasien termasuk perjalanan serta keadaan penyakit yang diderita, plan rencana pemeriksaan dan terapi yang akan dilakukan serta untung rugi masing-masing pilhan. Dengan demikian, pasien mampu mengambil keputusan yang terbaik bagi dirinya sendiri: Komunikasi dilakukan dengan cara yang baik, sopan, terbuka, dalam suasana yang menyenangkan, menghargai pendapat pasien sehingga menciptakan rasa percaya, nyaman dan aman bagi pasien. Hal ini merupakan kewajiban etik penting yang perlu dipahami seorang dokter. Pemberian otonomi kepada pasien untuk memilih program pengobatan sudah menjadi hal yang seharus- nya dilakukan. American Medical Association menyatakan bahwa dasar utama tata hubungan dokter dengan pasien adalah pemberian kebebasan kepada pasien untuk menentukan pilihan terkait program Kesehatan yang direkomendasikan oleh dokter. Mungkin pasien ‘akan menerima atau bahkan menolak anjuran program pengobatan yang ditawarkan. Pasien merupakan orang dewasa yang telah mampu menetapkan pilihan atau keputusan secara mandiri. Mempunyai kebebasan untulc menentukan prioritas yang perlu didahulukan untuk dirinya dan mungkin saja prioritas utamanya bukan pemecahan masalah medis yang sedang dihadapi Di sisi lain, seorang dokter harus memahami tentang rahasia kedokteran, tentang hal-hal yang diketahuinya deri seorang pasien dan merupakan rahasia yang tidak dapat dibuke untuk setiap orang. Hanya orang yang berhak ssecara hukum yang boleh mengetahui rahasia kedokteran seorang pasien. PERUBAHAN PARADIGMA TATA HUBUNGAN DOKTER DENGAN PASIEN ‘Meskipun telah terjadi berbagal kemajuan dan perubahan, hubungan yang sangat khusus antara dokter dengan pasien sebagian masih tetap berlangsung seperti semula, ssuatu hubungan dari atasan kepada bawahan dan dokter dianggap selalu tahu tentang segalanya. Dalam hal ini dokter mengambil suatu keputusan dan pasien harus mengikuti apa yang telah ditetapkan. Dokter seolah hanya bertanggung jawab kepada dirinya sendiri, kolega seprofesi dan Tuhan, Pola hubungan yang demikian semakin lama semakin berubah, Pada masa kini, dengan semakin bertambah luasnya pengetahuan pasien, serta adanya tuntutan etik dan peraturan yang berlaku, model tata hubungan dokter- pasien yang paternalistik tersebut semakin banyak dipermasalahkan, Tuntutan tanggung jawab bukan hanya datang dari diri dokter sendiri dan kolega, akan tetapi juga dari pasien, pihak ketiga seperti rumah sakit atau ‘organisasi yang terlibat dalam penanganan kesehatan pasien seperti asuransi, Tuntutan tanggung jawab juga terhadap hukum atau peraturan yang berlaku. Dengan banyaknya tanggung jawab tersebut, sering menjadi permasalahan yang kompleks. 20 Sesungguhnya, tidak ada pemisahan yang mutlak antara patemalisme dan otonomi terkait tata hubungan dokter dengan pasien. Yang terpenting adalah motivasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien sesuai ompetensi yang dim. Pemahaman otonomi pesien didasari kesadaran bahwa pasien sendirlah yang bertanggung jawab atas pilihan bagi kehidupan pribadinya. Apabiia seorang dokter telah menetapkan program penatalaksanaan masalah kesehatan bagi seorang pasien, selanjutnya perlu menjelaskan secara terperinci tentang berbagai alternatif penanganan termasuk untung dan rugi masing-masing pendekatan serta besar biaya yang harus ditanggung. Pendekatan yang mengedepankan pemberian pelayanan terbaik bagi pasien dengan memberikan penjelasan yang lengkap tentang program yang akan dijalankan bagi kepentingan pasien akan memberikan keuntungan dalam menerapkan otonom rmemberi kesempatan kepada pasien untuk memilh yang terbaik bagi dirinya sesuai keadaan atau kemampuan pasien Pendekatan yang lebih etis dan efektif yakni dengan rmeningkatkan kemampuan pasien untuk memilih yang tepat bagi dirinya dengan memerhatiken pandangan dan keyakinan pasien. KONSULTASI MEDIK DAN RUJUKAN Seringkali dokter menghadapi kesulitan dalam memecahkan masalah kesehatan pasien yang kompleks. Dalam hal ini dokter tidak perlu ragu untuk melakukan konsultasi atau merujuk pasien kepada kolega lain yang lebih berkompeten demi kepentingan pasien. Konsultasi kepada sejawat yang tidak kompeten akan merugikan bahkan membahayakan pasien. Dalam keadaan tertentu onsultasi perlu dilakukan kepada beberape kolege lain dari bidang yang berbeda, Konsultasi merupakantindakan untuk meminta kolega lain memberikan pendapat tentang identiikasi serta penanganan masalah kesehatan bagi kepentingan pasien. fujukan berarti menyerahkan penatalaksanaan pasien kepada kolega lain secara penui, Penanganan selanjutnya bagi pasien menjadi tangung jawab kolega yang diserabi dian dokter yang merujuk melepaskan dir deri penanganan pasien selanjutnya. Baik dalam hal berkonsultasi maupun melakukan rujukan dokter harus tahu benar tentang keterbatasan kompetensi yang dimilkiya, dan melakukan konsultasi atau rujukan pada waktu yang tepat Sebelum metakukan konsultasi atau rujukan, perlu berkomunikasi dengan pasien dan meminta persetujuannya untuk tindakan rujuk atau konsultasi tersebut FILSAFAT ILMU PENVAKTT DALAM KONFLIK KEPENTINGAN Pada saat tertentu, seorang dokter yang harus ber- tanggung jawab kepada pasien, sekaligus juga bertangung jawab kepada pihak ketiga (rumah sakit dan instansi Kesehatan, asuransi, pejabat kepolisian, pejabat lembaga permasyarakatan maupun keluarga). Pads saat tersebut, sering dokter berada pada situasi ganda dan menimbulkan konfiik kepentingan, Keadaan lain yang sering menimbulkan kontlik kepentingan yakni bila terdapat benturan antara kepentingan organisasi komersial (perusahaan farmasi) pada satu sisi dengan kepentingan pasien dan/atau ‘masyarakat pada sisi yang lainnya Kode Etik Kedokteran Internasional menyatakan bahwa seorang dokter terutama harus mengutamaken kepentingan dan rehasia pasiennya. Tantangan terutama terkait dengan cara melindungi kepentingan pasien dari tekanan pihak ketiga. PEMUTUSAN HUBUNGAN DOKTER DENGAN PASIEN, Terkadang rasa saling percaya yang seharusnya terjadi antara dokter dengan pasien mengalami masalah sehingga, hubungan profesional antara dokter dengan pasien tidak dapat diteruskan, Menurunnya kualitas hubungan dapat tetjadi secara bertahap atau terjadi mendadak dengan berbagai alasan. Alasan dapat berupa diskriminasi, hubungan emosional yang kurang harmonis, terkait tindakan kriminal seperti permintaan narkoba, dan lain- lain, Namun demikian, terdapat beberapa masalah yang tidak boleh dipergunakan sebagai alasan untuk pemutusan hubungen, Masalah-masalah tersebut antara lain keluhan pasien tethadap pelayanan kesehatan atau pengobatan yang sebelumnya telah disetujul bersama kemudian pasien menolak untuk dilanjutkan. Pemutusan hubungan sebaiknya dihindari, dan hanya dilakukan apabila setelah diberikan penjelasan yang ‘memadai, tetap tidak dapat dipertahankan. Diperlukan pengetahuan yang balk dari dokter tentang care dan kapan waktu yang tepat untuk perutusan hubungan, sehingge pemutusan hubungan dapat berlangsung dengan baik dan tidak saling merugikan, Sebelum menghentiken hubungan dengan pasien, dokter harus yakin bahwa apa yang dilakukan adalah hal yang terbaik bagi kedua belah pihak dengan alasan yang benar, dilakukan secara adil, terbuka serta dipersiapkan dengan baik. Perlu memberikan penjelasan yang cukup tentang keputusan yang diambil serta alasan pemutusan hubungan profesional tersebut. Satu hal yang sengat penting dan perlu dijaga adalah penanganan masalch ‘TATA HUBUNGAN DOKTER DENGAN PASIEN 21 Kesehatan pasien tidak boleh terputus sehingga merugikan ppasien, Pastikan sebelum pemutusan hubungan, pasien tersebut telah mendapatkan penanganan yang memadai dari dokter lainnya, Sertakan catatan medik yang telah dibuat, selengkap mungkin kepada dokter baru yang rmelanjutkan penanganan pasien, KESIMPULAN Tata hubungan dokter dengan pasien merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai pemecahan masalah kesehatan pasien. Tata hubungan yang berjalan dengan bik akan menimbulkan kepercayaan yang tinggi dari seorang pasien kepada dokter yang merawatnya, serta sangat membantu dalam pemecahan masalah kesehatan pesien, Dalam hal ini dokter dituntut untuk mampu: + Menjadikan penanganan pasien menjadi perhatian utama + Selalu berupaya melindungi dan meningkatkan status kesehatan pasien dan masyarakat + Memberikan pelayanan praktik kedokteran dengan standar yang tinggi, melalui = Peningkatan keilmuan dan keterampilan secara berkelanjutan = Mengenal secara baik keterbatasan kernampuan ‘yang dimilki dan bekerja dalam batas kemampuan ‘erbaiknya = Bekerjasama dengan kolega dengan kemampuan ‘yang terbaik untuk kepentingan pasien + Menangani pasien sebagai manusia seutuhnya serta menghormati keputusan pasien = Menangani pasien dengan sopan dan penuh perhatian = Menghormati hak pasien dan menjaga rahasia pasien + Selalu berupaya bekerjasama dengan pasien = Dengarkan pendapat pasien dan tanggapilah apa ‘yang menjadi perhatian dan pilinan pasien secara proporsional = Berikan informasi yang cukup kepada pasien’ tentang sesuatu yang ditanyakan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien = Hormati hak pasien untuk memilih keputusan, yang akan diambil setelah dokter memberikan penjelasan yang cukup tentang berbagai pilihan tuntuk pengobatan = Bantulah pasien dalam menjalani program pengobatan, selalu menjaga dan memperbaiki ‘tingkat kesehatan pasien, + Jujur, terbuka dan bekerja sepenuh hati = Menangani tepat waktu dengan cara yang benar apabila terlihat adanya kemungkinan timbul risiko = Jangan melakukan diskriminasi baik terhadap, pasien maupun kolega = Jangan abaikan kepercayaan pasien atau ‘masyarakat pada profesi dokter REFERENSI CChin Jf, Doctor-patient relationship: from medical paternalism to enhanced autonomy. Singapore Med j 2002 Vol 43(3) 152-155 Council om ethical and judicial affairs (CEJA), Current opinions. ‘Chicago: American Medical Assocation, 1990. Devettere RJ, Practical decision making in health care ethics: feases and concepts, 2nd Ed, Washington DC: Georgetown University Press, 2000 Gross RJ, Kammere WS, General medical consultation service: the role ofthe internist. In: Medical Consultation ~ Role of Internist on Surgical, Obstetric, and Psychiatric Services. Willah and Wikins ~ London, 1985. p: 1-5 General Medical Council. Good Medical Practice, 2009 Hin CC. Medical Fthics and Dector-Patient Relationship. SMA News 2002, Vol 34:68 Koh D. Good medical practice for occupational physician. Occup Environ Med. 2008: 601-2 “The Editors. The practice of medicine. In The Harrison Principles ‘of Internal Medicine, 8th ed, New York,MeGraw Hill. 2012 po ‘Tor PC. New challenges facing the doctor-patient relationship in the next millennium, Singapore Med } 2001; 4212): 5725, ‘World Medial Association (WMA). Medical Ethic Manual, 2nd Edition, 2009

Anda mungkin juga menyukai