26
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PADA KELAINAN PANKREAS
Ina S. Timan
PENDAHULUAN
Pankreas adalah suatu organ berukuran antara 12-20.cm
pada orang dewasa, dengan berat 70-110 g, Pankreas
adalah organ endokrin dan eksokrin. Sebagai organ
eksokrin pankreas tersusun dari asinus dengan duktus
intralobular yang akhirnya menjadi duktus pankreatik dan
bbermuara ke duodenum. Sekresi pankreas sebagai organ
eksokrin adalah enzim digestif, cairan dan elektrolit serta
bikarbonat. Sekresi pankreas ini dipengaruhi rangsangan
hormon gastrin, sekretin dan kolesistokinin yang
diproduksi oleh gaster dan duodenum. Sekresi pankreas
sebagai kelenjar eksokrin terjadi baik dalam keadaan
puasa (status interdigestif) hingga setelah makan
(digestif). Sekresi sebelum makan dimulai segera setelah
sistem gastrointestinal selesai mencerna makanannya,
Sekresiinterdigestif bersifatsiklik mengikuti pola makan
seseorang, dipengaruhi oleh migrating myoelectric
complex (MMC), terdapat pola pengeluaran sekresi
pankreas secara periodik tiap 60-120 menit disertai
peningkatan aktivites motorik di gaster dan duodenum,
Pengeluaran sekret juga disertai sekresi bikarbonat dan
garam empedu ke duodenum. Hal ini dipengaruhi oleh
‘aktivasi sistim kolinergik dan dapat dihambat dengan
pemberian antikolinergik. Pancreatic polypeptide dan
rmotilin berperan dalam proses sekresi tersebut melalui
pengaturan MMC."
Sekresi pankreas terjadi melalui 3 fase yaitu
sefalik, gastrik dan intestinal. Fase sefalik dipengaruhi
oleh nervus vagus. Fase gastrik dimulai saat terdapat
makanan yang masuk, pada saat ini terutama terjadi
sekresi enzim dengan sedikit air dan bikarbonat.
Pada waktu makanan dan getah lambung masuk ke
duodenum terjadi sekresi melalui stimulan intraluminal
melalui mekanisme neural dan humoral. Fase intestinal
mulat saat khimus masuk ke duodenum, dimediasi
oleh hormon dan reflek vagovagal. Sekretin akan
mengakibatkan sekresi air dan bikarbonat serta enzim
ppankreas, jumlah yang deskresikan berbanding langsung
dengan jumlah asam yang masuk ke duodenum. Sekretin
akan bersinergi memperkuat kerja kolesistokinin dan
asetilkolin, Asam lemak dengan rantai karbon lebih
dari 8 dan asam empedu juga meningkatkan sekretin
dan menambah sekresi getah pankreas. Bikarbonat
bersifat alkali dan berfungsi menetralkan khimus yang
asam dari lambung. Kolesistokinin adalah mediator
humoral utama yang dipengarui makanan untuk
mensekresi enzim digestif. Pankreas adalah produsen
Utama prekursor enzim pencernaan (zimogen) untuk
lipid dan protein sedangkan enzim yang mencerna
polisakarida terutama diproduksi oleh enterosit. Protease
‘utama yang diproduksi pankreas adalah tripsinogen dan
kemotripsinogen, enzim untuk mencerna lemak adalah
lipase pankreas dan untuk mencerna karbohidrat adalah
amilase pankreas. Pankreas juga mensekresi fosfolipase
2, lisofosfolipase dan kolesterol esterase. Bila zimogen
bberada di duodenum maka enzim enteropeptidase dari
mukasa usus akan mengaktivasi tripsinogen menjadi
tripsin, tripsin akan mengaktivasi tripsinogen kembali
serta khemotripsinagen menjadi kemotripsin. Bila terjadi
aktivasi zimogen di pankreas maka akan terjadi autodigesti
dan autodegradasi jaringan pankreas dan mengakibatkan
terjadinya pankreatits. Sistim regulasi sekresi pankreas
terjadi melalui inhibisi kolesistokinin yang dilakukan
‘melalui glukagon, somatostatin, peptida YY, Regulasijuga
terjadi melalui polipeptida pankreas (PP).?
227228
PEMERIKSAAN FUNGSI SEKRETORIK PANKREAS.
Beberapa jenis pemeriksaan dapat dilakukan untuk
mengetahui fungsi pankreas, baik secara direk maupun
dengan indirek. Pemerisaan direk meliputi pengukuran
aktivitas sekretin dan atau kolesistokinin dengan
mengukur terbentuknya bikarbonat dan enzim yang
disekresi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan bantuan
intubasi atau endoskopi untuk mendeteksi disfungsi
pankreas, Pemeriksaan indirek meliputi Lundh test meal
dengan mengukur akitivitas tripsin setelah konsumsi
makanan tertentu, pemeriksaan ini juga memerlukan
intubasi atau endoskopi dan digunakan utuk mendeteksi
disfungsi pankreas. '
Pemeriksaan yang tidak memerlukan intubasi atau
endoskopi adalah dengan mengukur jumlah lemak
tinja, pemeriksaan kemotripsin dan fekal elastase 1
(Elastase-1), Pemeriksaan NBT-PABA (bentiromida) serta
fluoresein-dilaurat, breath test. Pemeriksaan lemak di
tinja dilakukan dengan mengukur lemak tinja_setelah
mengkonsumsi sejumlah tertentu makanan, tes ini
dianggap kurang_ spesifik untuk pankreas dan sudah
tak digunakan lagi. Pengukuran pankreatik Elastase-1
tinja merupakan pemeriksaan yang dianggap baik untuk
mendeteksi penurunan fungsi pankreas. Pemeriksaan
NBT-PABA (bentiromida) serta fluoresein-dilaurat
dianggap baik untuk mendeteksi keadaan gangguan
ppankreas yang sudah lanjut dan kurang sensitif pada
disfungsi ringan.'*
PANKREATITIS
Pankreatitis adalah inflamasi dari pankreas keadaan ini
terjadi bila proenzim pankreas mengalami aktivasi buken
di duodenum tetapi di pankreas sendiri terutama enzim
tripsin yang dapat mengaktivasi enzim lain, Prosesnya
dapat akut, berlangsung tiba-tiba atau bersifat kronik
berlangsung tahunan, Penyebab pankreatitis beragam
dengan berbagai gejala yang menyertainya.
Sebagian besar pankreatitis
adanya batu empedu dan alkohol, terutama
barat. Penyebab lain adalah peningkatan trigliserida
plasma, penggunaan beberapa jenis obat, hiperkalsemia
serta adanya infeksi bakterial maupun viral dan toksin,
adanya trauma, pasca tindaken dan operasi serta berbagai
kelainan bawaan.*
PANKREATITIS AKUT
Pankreatitis akut adalah suatu keadaan yang ditandai
dengan terjadinya inflamasi akut dari parenkim pankreas
LABORATORIUM KLINIK
dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serta
keadaan yang gawat darurat dengan mortalitas yang
‘cukup tinggi. Terjadi aktivasi berbagai enzim pankreas
yang akan mengakibatkan kerusakan fokal, menyeluruh
ddan nekrosis. Aktvitas lipase akan menyebabkan nekrosis,
jaringan lemak interstisium, peripankreas dan pembuluh
ddarah. Kerusakan vaskuler pankreas akan menyebabkan
terjadinya trombosis dan perdarahan disertai infiltrasi
netrofil. Reaksi inflamasi dan nekrosis dapat meluas
ke daerah sekitar pankreas. Baberapa sistem skoring
digunakan untuk mengetahui keadaan pankreatitis akut,
dan prognosanya, seperti kritetia Ranson, Glasgow dan
APACHE. *4
Diagnosis pankreatitis diketahui dari pemeriksaan
fisik, laboratorik serta radiologik. Peningkatan enzim
amilase dan lipase yang tinggi merupakan petanda
adanya pankreatitis akut. Untuk menilai pankreatitis
sesuai Kriteria di atas dibutuhkan berbagai parameter
laboratorium. Pada penggunaan kriteria Glasgow kasus
dianggap berat bila terdapat miniml 3 dari kriteria
sebagai berikut : usia > 55 tahun, PO, < 60 mmHg,
eukosit > 15,000/uL, kalsium < 2 mmol/L, urea > 16
‘mmol/L lakktat dehidragenase (LDH) > 600 U/L, aspartat
transaminase (AST) > 200 IU/L, albumin < 3,2 g/dl,
glukosa > 10 mmol/L. *€
Pada kriteria Ranson diperlukan data laboratorium
setelah 48 jam seperti tertera pada tabel 1. Bila dijumpai
> 3 kriteria pada Ranson maka dianggap prognosis,
kurang baik. Ranson > 8 dianggap terdapat nekrosis
pankreas. Peningkatan nilai dianggap juga akan
meningkatkan persentase kemungkinan mortalitas
penderitanya. *”
Penilaian menurut APACHE Il (Acute Physiology and
Chronic Health Evaluation) meliputi penilaian adanya efusi
pleura hemoragik, obesitas, hipotensisistolk < 90 mmHg)
atau takikardia (> 120/menit), PO, < 60 mmHg, oliguria (<
50 mL/jam) atau peningkatan ureum/kreatinin, penurunan
kalsium serum (<1.9 mmol/L) atau serum albumin (<3.2.a/
dL). Nilai dengan skor > 8 dianggap mempunyai prognosis
yang kurang bik,
Saat datang ‘Setolah 48 jam
‘Umur > 55 tahun Penurunan hematokrit >
10%
Leukosit 16.0007 BUN meningkat > 5 mg/dL
Laktat dehidrogenase (LDH) Kalsium < 8 mg/dl.
> SOIUAL
‘Aspartat transaminase (AST) PaO, < 60 mmHg
> 2501U/L
Glukosa > 200 mg/dl _—-—Defisit basa > 4 ma/dl,
sekuestrasicairan > 6 LPEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA KELAINAN PANKREAS
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan laboratorium awal yang diperlukan adalah
pemeriksaan amilase dan lipase darah, dapat juga
dideteksi dalam urin, Amilase akan meningkat dalam
waktu 2-12 jam setelah onset, mencapai puncaknya
setelah 48 jam dan akan kembali normal setelah 3-5
hari. Dalam waktu yang lebih lambat amilase juga akan
60 meq/L
sebanyake2 kali berturut-turutdianggap terdapat fibrokistik
pankreas. Kadar antara 40-60 meq/L dianggap borderline
dan kadar < 40 meq/L dianggap negative. Kadar pada
wanita dewasa bervariasi, puncaknya adalah 5-10 hari
sebelum haid, yaitu sedikit di bawah 85 meq/L. Pada aki
lek’ dewase kadarnya berfluktuasi sektar 70 meq/L Bila
suatu negara djumpai cukup banyak fibrosis kistik maka
dapat dilakukan pemeriksaan penapisan pada bayi baru
lehir (newborn screening) dengan menggunakan kertas
saring, Bila dicurigai infeksi berulang dapat dilakukan
ppemeriksaan biakan dan resistensi*"*
REFERENSI
1. Pandol S). Pancretic physiology and secretory testing. In
Feldman MF, Friedman 15, Slisinger MH. Gastrointestinal
and Liver Disease, Eds, 7th ed. Saunders, Philadelphia
2002spp 871-80
2. Bluth MH, hardin RE, Tenner S, Zenilman ME, Theatre
GA. Laboratory diagnosis of gastrointestinal and pancreatic
slsorders. In McPherson & Pincus: Henry's Clinical Diagnosis
land Management by Laboratory Methods. Eds 21st. W B
Saunders Company, Philadelphia 2006:pp1421-9.
8, Dimagno EP, Chari $. Acute pancreatitis. In Feldman MF,
Friedman LS, Sleisinger MH. Gastrointestinal and Liver
Disease. Pds, 7th ed. Saunders, Philadelphia 2002:pp.913-
41
4. Blamey SL, Imsie CW, O'Neil J, Gilmour WH, Carter DC,
Prognostic factors in acute pancreatitis. Gut 198425:1340-6.
5, UK Working Party on Acute Pancreatitis. UK Guidelines for
the management of acute pancreatitis. Gut 2005;54(suppl
pais
6, Moore EM. A useful mnemonic for severity stratification in
acute pancreatitis, Ann R Coll Surg Eng] 2000,82:167.
2, Banks PA, Freeman ML. Practice guidelines in acute
pancreatitis. Am J gastroenterol 2006:1012379-400.
8, _Frosmark CE. Chronic pancreatitis. In Feldman MF, Friedman
LS, Seisinger MH, Gastrointestinal and Liver Disease. Es
‘7th ed. Saunders, Philadelphia 2002:pp.913-09.
9, Steer ML, Waxman I, Freedman S. Chronic pancreatitis. N
Engl J Med 1998322-1482-50.
10, Whitcomb DC. Hereditary and childhood disorders of the
n.
2,
‘pancreas, including cystic fibrosis. In Feldman MF, Friedman
Ls, Sleisinger MHL. Gastrointestinal and Liver Disease. Eds,
‘ih ed. Saunders, Philadelphia 2002;pp 881-906.
‘Rowe SM, Miller, Sorcher EJ. Cystic fibrosis. N Engl J Med
20053521992, 2001,
‘Wangl, Freedman SD. Laboratory test fr the diagnostic of
cystic fibrosis. Am J Clin Pathol 2002117(supplt} $109-115,