Anda di halaman 1dari 2

Surabaya, 20 Oktober 2016

MASIH 2 tahun pemerintahan Jokowi-JK memipin negeri tercinta ini. Ya, kalimat Masih
menggambarkan bahwa ada sisa 3 tahun kedepan untuk mendapatkan hal lebih dari sekita
NAWACITA yang di suarakan beliau ketika didapuk menjadi pemimpin negeri ini. Banyak hal
yang telah dilakukan Jokowi JK intinya mereka berusaha mengkedapnkan kesejahteraan bagi
warga negaranya. Tapi ada satu hal yang sering menggelitik dipikiran kita. Ya bisa dikatakan
Jokowi merupakan seorang pemimpin idaman, beiau dekat dengan rakyat, langkahnya cepat,
gesit, dan yang paling penting tidak gengsi. Tapi masih banyak keputusan atau kebijakannya
yang disalah artikan oleh para kepanjangan tangannya.

Semua orang tentu tahu, bahwa menjadi pemimpin negeri ini harulah manusia setengah
dewa. Masih banyak hal keputusan atau kebijakan pusat yang dengan tjuan mulia, memudahkan
rakyatnya tetapi justru rakyatnya yang merasa dipersulit dengan birokrasi yang ada. Rakyat yang
seharusnya dilayani justru seperti pelayan yang melayani majikannya yang menyebut diriny
sebagai pegawai Negara demi melancarkan segala urusan dengan Negara. Inilah akar dari
permasalahn negeri ini. Sebuah pekerjaan rumah besar yang bentuknya bagaikan siluman,
dirasakan nyata adanya, dilihat tak Nampak. Hingga kesan berurusan dengan negeri ini seperti
bak momok bagai rakyat, disisi lain seorang pemimpin Negara tengah berusaha dengan mati
matian untuk membentuk Negara dan menjadi Negara yang sangat bersahabat kepada rakyatnya.
Bukankah seharusnya sejalan dengan pemikiran pemimpin negeri ini, lantas siapa yang harus
disalahkan akan adanya permasalahan seperti ini. Rasanya sedih, jika alas an penyebab dari
permasalahan ini adalah mentalitas seorang pegai Negara. Bukankah proses menjadi seorang
pegawai Negara sangat di dambakan orang banyak dengan nasib masa depan yang cerah. Rakyat
pun setuju bahwa pegawai Negara bukan sembarang orang, mereka adalah orang orang terpilih
dengan segala kemampuannya, tapi mengapa ketika mereka telah menjadi pegawai negar
bertindak demikian? Pak Jokowi pak JK inilah yang kami inginkan merubah stigma negative
tehadap pegawai Negara ini. Jika kita tarik dari berbagai masalah di negeri ini, sebagian besar
akan menuju ke mentalitas seorang pegawai Negara, korupsi, nepotisme, pungli, dan berbagai
hal semua tertuju pada mentaitas seorang pegai bahkan pejabat negeri ini. Jika Indonesia ingin
lepas dari berbagai hal tersebut cara ini merupakan senjata ampuh untuk memberantasnya tanpa
mengecilakan usaha yang lain. Semoga 3 tahun kelak pemerintahan cabinet kerja Jokowi-JK
akan mampu mengubah mentalitas pegai negeri ini dan kelak akan ikenang oleh anak cucu dan
terkenal sebagai REVITALISASI MENTALITAS JOKOWI-JK.ayp2115

Anda mungkin juga menyukai