Anda di halaman 1dari 15

BAB 1 PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
ISI
PASAR UANG
Pengertian
Pasar uang merupakan pertemuan dalam suatu pasar yang abstrak untuk memperoleh
penawaran dan permintaan dana jangka pendek. Dalam pasar uang, valuta asing diperlukan
untuk membayar kegiatan ekspor impor dan utang luar negeri.

Pasar uang juga bisa diartikan sebagai suatu tempat pertemuan abstrak dimana para
pemilik dana jangka pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang
membutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui perantara. Sedangkan yang
dimaksud dengan dana jangka pendek adalah dana-dana yang dihimpun dari perusahaan
maupun perorangan dengan batasan waktu dari satu hari sampai satu tahun, yang dapat
diperjual-belikan didalam pasar uang. Karena jangka watu surat berharga yang
diperjualbelikan kurang dari satu tahun, pasar uang merupakan pasar likuiditas primer.

Pelaku utama dalam pasar uang:

1. Lembaga-lembaga keuangan, misalnya: bank, dana pensiun dan perusahaan


asuransi. 2. Perusahaan-perusahaan besar, misalnya: perusahaan yang sudah go public
menerbitkan commercial paper.

3. Lembaga-lembaga pemerintah, misalnya: Bank Indonesia menerbitkan Sertifikat


Bank Indonesia (SBI).

4. Individu-individu, misalnya: rumah tangga membeli Sertifikat Bank Indonesia.

Fungsi Pasar Uang

Pasar uang pada prinsipnya merupakan sarana alternatif bagi lembaga-lembaga keuangan,
perusahaan-perusahaan non keuangan, dan peserta-peserta lainnya baik dalam memenuhi
kebutuhan dana jangka pendeknya maupun dalam rangka melakukan penempatan dana atas
kelebihan likuiditasnya.

Pasar uang secara tidak langsung juga sebagai sarana pengendali moneter yang dilakukan
oleh penguasa moneter dalam melaksanakan operasi pasar terbuka. Pelaksanaan operasi pasar
terbuka di Indonesia dilakukan oleh Bank Indonesia yaitu dengan menggunakan Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). SBI sebagai piranti operasi
pasar terbuka digunakan untuk tujuan kontraksi moneter yaitu untuk mengurangi jumlah uang
yang beredar di masyarakat. Sedangkan SBPU berfungsi sebagai piranti ekspansi moneter
yaitu menambah jumlah uang yang beredar.

Dalam sistem perekonomian pasar uang juga dibutuhkan karena banyaknya perusahaan serta
individu yang mengalami arus kas yang tidak sesuai antara inflows dan outflows. Oleh karena
itu pasar uang juga berfungsi untuk menjembatani adanya kesenjangan antara penerimaan
dan pengeluaran dana.

Bagi para investor, pasar uang terutama untuk mencari keamanan dan likuiditas di samping
peluang untuk memperoleh pendapatan bunga.

Beberapa funsi lain Pasar uang sebagai berikut:

a. Mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk membiayai modal


kerja atau keperluan jangka pendek lainnya;

b. Memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan dengan membeli


Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU);

c. Menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.

d. Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek.

e. Sebagai penghimpun danas berupa surat-surat berharga jangka pendek.


f. Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan untuk melakukan investasi.

g. Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka pendek
kepada perusahaan di indonesia.
Karakteristik pasar uang yaitu:
1. Menyediakan fasilitas atau jaringan transaksi jual beli aset finansial
2. Memeprtemukan pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak yang mengalami defisit
3. Transaki dalam pasar uang sebagian bersifat jangka pendek
4. Pasar uang juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek perusahaan,
lembaga keuangan, dan pemerintah, mulai dari overnight sampai dengan jangka waktu jatuh
tempo satu tahun
5. Pada waktu yang sama pasar uang menyediakan outlet investasi bagi pihak surplus dana
jangka pendek yang ingin memperoleh pendapatan atas dana yang belum terpakai.

MANFAAT PASAR UANG

Manfaat menghimpun Dana dari Pasar Uang untuk perusahaan


1. Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek
2. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
3. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
4. Untuk membayar karena kalah kliring

Manfaat investor yang Menanamkan Dananya di Pasar Uang


1. Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu
2. Bermaksud membantu pihak yang benar-benar mengalami kesulitan keuangan
3. Spekulasi dengan harapan memperoleh keuntungan besar dalam jangka pendek dalam
kondisi ekonomi tertentu

Manfaat pasar uang bagi manajer keuangan


1. Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen fungsional dalam suatu
perusahaan, yang mempelajari tentang penggunaan dana, memperoleh dana dan pembagian
hasil operasi perusahaan.
2. Dapat memperoleh dana dengan cepat
3. Terpenuhinya kebutuhan kredit jangka pendek untuk membiayai kebutuhan modal kerja
perusahaan, seperti bahan dasar, bahan pembantu untuk kelancaran proses produksinya

Resiko Pasar Uang


Resiko yang mungkin dihadapi investor dalam kegiatan investasi di pasar keuangan yaitu:
1. Risiko Pasar (interest-rate risk), yaitu risiko yang berkaitan dengan turunnya harga surat
berharga dan tingkat bunga naik mengakibatkan investor mengalami capital loss
2. Risiko reinvestment, yaitu risiko yang memaksa investor menempatkan pendapatan yang
diperoleh dari bunga kredit atau surat-surat berharga ke investasi yang berpendapatan rendah
akibat turunnya tingkat bunga
3. Risiko gagal bayar. Risiko ini terjadi akibat tidak mampunya peminjam memenuhi
kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan
4. Risiko inflasi. Pemberi pinjaman menghadapi kemungkinan naiknya harga-harga barang dan
jasa-jasa yang akan menurunkan daya beli atas pendapatan yang diterimanya
5. Risiko valuta (currency or exchange rate risk). Investor internasional dihadapkan pada risiko
mata uang, yaitu kerugian yang terjadi akibat adanya perubahan yang tidak menguntungkan
terhadap kurs mata uang asing.
6. Risiko politik. Risiko ini berkaitan dengan kemungkinan adanya perubahan ketentuan
perundangan yang berakibat turunnya pendapatan yang diperkirakan dari suatu investasi atau
bahkan akan terjadi kerugian total dari modal yang diinvestasikan.
7. Marketability atau Liquidity risk. Risiko dapat terjadi apabila instrumen pasar uang yang
dimiliki sulit untuk dijual kembali sebelum jatuh tempo. Sulitnya menjual kembali surat
berharga tersebut memberi risiko untuk tidak dapat mencairkan kembali instrumen pasar uang
dalam bentuk uang tunai pada saat membutuhkan likuiditas sebelum jatuh tempo.

Ada beberapa jenis instrumen surat berharga yang diperdagangkan di pasar uang, umumnya
yang beredar antara lain:

1. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), adalah surat berharga yang diperjualbelikan
dengan cara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga keuangan lainnya yang
ditunjuk oleh BI.

2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI), adalah surat berharga berbentuk hutang jangka
pendek yang diterbitkan oleh pemerintah.

3. Deposito, adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh Bank atas simpanan
nasabahnya dengan periode jatuh tempo dan tingkat suku bunga tertentu.

4. Promissory Notes, adalah surat pernyataan kesanggupan membayar atas transaksi


hutang piutang jangka pendek antara kreditur dengan debitur.

5. Treasury Bills, adalah surat hutang yang diterbitkan oleh negara dimana jangka
waktunya dibawah satu tahun.

6. Banker's Acceptance, adalah salah satu instrumen pasar uang yang digunakan pada
kegiatan eksport dan import barang atau digunakan sebagai transaksi valuta asing
(valas).

7. Commercial Paper, adalah Instrumen utang yang diterbitkan oleh perusahaan kepada
investor dengan tanpa jaminan (collateral), untuk membiayai kewajiban jangka
pendeknya.

8. Call Money, adalah Instrumen yang dipergunakan pada kegiatan transaksi pinjam
meminjam sejumlah dana antar Bank untuk periode jangka pendek.
PASAR MODAL

Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar


modal adalah kegiatan bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek
yang diterbitkannya serta lembaga profesi yang berkaitan dengan
efek. Dengan demikian pasar modal dikenal sebagai tempat
bertemunya penjual dan pembeli modal.pasar modal merupakan
pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri.

Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran


umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek
yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. [1]
Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif
investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah
dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung
antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui
perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan
lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce Lliyd, 1976), adalah
meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteria
pasarnya" secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara
keseluruhan.

Pengertian pasar modal secara umum merupakan suatu tempat


bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka
memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal merupakan perusahaan yang
membutuhkan modal (Emiten). Sehingga mereka berusaha untuk menjual efek-
efek di pasar modal. Sedangkan pembeli (Investor) adalah pihak yang ingin
membeli modal diperusahaan yang menurut mereka menguntungkan. Pasar
modal dikenal dengan nama bursa efek dan di indonesia saat ini terdapat Bursa
Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Pelaku Pasar Modal


Pelaku Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga
penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama
sebagai berikut

Emiten

Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau


melakukan emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten
memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum
pemegang saham (RUPS), antara lain :
1. Perluasan usaha

2. Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan


modal asing.

3. Mengadakan pengalihan pemegang saham.

Investor

Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang


melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli surat berharga yang
ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian dan analisis tertentu.
Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan
analisis lainnya.
Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain :

Memperoleh deviden.

Kepemilikan perusahaan.

Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya


adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual
beli sahamnya.

Lembaga Penunjang

Fungsi lembaga penunjang antara lain turut serta mendukung beroperasinya


pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam
melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal.
Penjamin emisi (underwriter)

Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi sampai batas waktu tertentu


dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.

Perantara perdagangan efek (broker/ pialang)

Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si penjual (emiten)
dengan si pembeli (investor). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh broker
antara lain meliputi:
Memberikan informasi tentang emiten

Melakukan penjualan efek kepada investor

Perdagangan efek (dealer)

Berfungsi sebagai:
Pedagang dalam jual beli efek

Sebagai perantara dalam jual beli efek

Penanggung (guarantor)

Lembaga penengah antara pemberi kepercayaan dengan penerima kepercayaan.


Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan dananya.

Wali amanat (trustee)

Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat (investor).
Kegiatan wali amanat meliputi:
Menilai kekayaan emiten

Menganalisis kemampuan emiten

Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten


Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan
emiten

Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi

Bertindak sebagai agen pembayaran

Perusahaan surat berharga (securities company)

Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa


efek. Kegiatan perusahaan surat berharga antara lain :
1. Sebagai pedagang efek

2. Penjamin emisi

3. Perantara perdagangan efek

4. Pengelola dana

Perusahaan pengelola dana (investment company)

Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan


keinginan investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan
penyimpan dana.

Kantor administrasi efek

Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka


memperlancar administrasinya
1. Membantu emiten dalam rangka emisi

2. Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para


investor

3. Membantu menyusun daftar pemegang saham

4. Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham

5. Membuat laporan-laporan yang diperlukan

. Fungsi dan Manfaat Pasar Modal


Secara umum, fungsi pasar modal adalah sebagai berikut:
a. Sebagai sarana penambah modal bagi usaha

Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar


modal. Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-
perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.

b. Sebagai sarana pemerataan pendapatan

Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan
deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya
(pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar modal dapat
dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.

c. Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi

Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka
produktivitas perusahaan akan meningkat.

d. Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja

Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri


lain yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.

e. Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara

Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan
pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan
meningkatkan pendapatan negara.

f. Sebagai indikator perekonomian negara

Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin


meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan
berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.

Manfaat Pasar Modal


Terdapat banyak manfaat yang akan diperoleh atas keberadaan pasar
modal oleh emiten, investor, lembaga penunjang, dan pemerintah. Manfaat-
manfaat pasar modal antara lain adalah (Agus Sartono, 1996:43):
1. Manfaat bagi emiten
Dalam kondisi dimana debt to equity ratio perusahaan lebih tinggi, maka akan
sulit menarik pinjaman baru dari bank. Oleh karena itu, pasar modal menjadi
alternatif lain. Manfaat pasar modal bagi emiten yaitu:
a. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar dan dapat sekaligus
diterima oleh emiten pada saat pasar perdana.
b. Tidak ada covenant sehingga manajemen dapat bebas (mempunyai
keleluasaan) dalam mengelola dana yang diperoleh perusahaan.
c. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan dan
ketergantungan terhadap bank kecil. Selain itu, jangka waktu penggunaan dana
tidak terbatas.
d. Cost flow hasil penjualan saham biasanya akan lebih besar dari harga nominal
perusahaan. Emisi saham sangat cocok untuk membiayai perusahaan yang
beresiko tinggi.
e. Tidak ada beban finansial yang tetap dan profesionalisme manajemen
meningkat

2. Bagi investor
Pasar modal yang telah berkembang baik merupakan sarana investasi lain yang
dapat dimanfaatkan oleh investor. Bagi investor, investasi melalui pasar modal
dapat dilakukan dengan cara membeli instrumen pasar modal seperti saham,
obligasi, ataupun sekuritas kredit. Investasi di pasar modal memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan investasi pada sektor perbankan. Melalui pasar
modal, investor dapat memilih berbagai jenis efek yang diinginkan. Adapun
manfaat pasar modal bagi para investor adalah:
a. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan
tersebut akan tercermin pada meningkatnya harga saham yang menjadi
capital gain.
b. Sebagai pemegang saham, investor memperoleh deviden, sedangkan sebagai
pemegang obligasi, investor memperoleh tetap setiap tahun.
c. Bagi pemegang saham mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS), serta hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO)
bagi pemegang obligasi.
d. Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi, misalnya dari saham A ke
saham B, sehingga dapat mengurangi risiko dan meningkatkan keuntungan.
e. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen untuk
memperkecil risiko secara keseluruhan dan memaksimalkan keuntungan.

3. Bagi lembaga penunjang


Berkembangnya pasar modal juga akan mendorong perkembangan lembaga
penunjang menjadi lebih profesional dalam memberikan pelayanan sesuai
dengan bidangnya masing-masing. Keberhasilan pasar modal tidak terlepas dari
peranan lembaga penunjang.

4. Bagi manajer keuangan


a. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu
negara.
b. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
c. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim
berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen professional

5. Bagi pemerintah
Perkembangan pasar modal merupakan alternatif lain sebagai sumber
pembiayaan pembangunan selain sektor perbankan dan tabungan pemerintah.
Pembangunan yang semakin pesat memerlukan dana yang semakin besar pula.
Untuk itu perlu dimanfaatkan potensi dana masyarakat. Adapun manfaat yang
langsung dirasakan oleh pemerintah adalah:
a. Sebagai sumber pembiayaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga tidak
lagi tergantung pada subsidi dari pemerintah.
b. Manajemen badan usaha menjadi lebih baik, karena mereka dituntut untuk
lebih professional.
c. Meningkatkan pendapatan dari sektor pajak, penghematan devisa bagi
pembiayaan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja.

INSTRUMEN-INSTRUMEN YANG DIPERJUAL BELIKAN DI PASAR MODAL

a. Saham

Saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu Perseroan Terbatas (PT)
atau emiten. Pemilik saham merupakan pemilik sebagian dari perusahaan
tersebut. Ada dua jenis saham, yaitu saham atas nama dan saham atas tunjuk.
Saham yang diperdagangkan di Indonesia saat ini adalah saham atas nama,
yaitu saham yang nama pemiliknya tertera di atas saham tersebut.

b. Obligasi

Obligasi adalah surat pengakuan utang atas pinjaman yang diterima oleh
perusahaan penerbit obligasi dari masyarakat. Jangka waktu obligasi telah
ditetapkan dan disertai dengan pemberian imbalan bunga yang jumlah dan saat
pembayarannya juga telah ditetapkan dalam perjanjian.

c. Derivatif dari efek


Bentuk derivatif dari efek antara lain yaitu:
1. Right atau klaim
Right adalah bukti hak memesan saham terlebih dahulu yang melekat pada
saham, yang memungkinkan para pemegang saham untuk membeli saham baru
yang akan diterbitkan oleh perusahaan sebelum saham-saham tersebut
ditawarkan kepada pihak lain.
2. Waran
Menurut peraturan Bapepam, waran adalah efek yang diterbitkan suatu
perusahaan, yang memberi hak kepada pemegang saham untuk memesan
saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu untuk enam bulan atau
lebih.
3. Obligasi konvertibel
Obligasi konvertibel yaitu obligasi yang setelah jangka waktu tertentu dan
selama masa tertentu, dengan perbandingan dan atau harga tertentu, dapat
ditukarkan menjadi saham dari perusahaan emiten.
4. Saham deviden
Keuntungan perusahaan dapat dibagi dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk
saham deviden. Alasan pembagian saham deviden adalah karena perusahaan
ingin menahan laba milik para pemegang saham yang bersangkutan di dalam
perusahaan tersebut untuk digunakan sebagai modal kerja.
5. Saham bonus
Perusahaan menerbitkan saham bonus yang dibagikan kepada pemegang saham
lama. Pembagian saham bonus dilakukan untuk memperkecil harga saham yang
bersangkutan, dengan maksud agar pasar lebih luas dan terjangkau bagi lebih
banyak investor, serta dengan harga yang relatif murah.
6. Sertifikat ADR/CDR
American Depository Receipts (ADR) atau Continental Depository Receipts (CDR)
adalah suatu resi (tanda terima) yang memberikan bukti bahwa saham
perusahaan asing disimpan sebagai titipan atau berada di bawah penguasaan
suatu bank, yang dipergunakan untuk memmpermudah transaksi dan
mempercepat pengalihan penerima manfaat dari suatu efek asing di Amerika.
7. Sertifikat Reksa Dana
Sertifikat reksa dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa investor
menitipkan uang kepada manajer investasi sebagai pengelola dana tersebut
untuk diinvestasikan baik di pasar modal maupun di pasar uang.

C. Jenis Pasar Modal

Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar


sekunder :

1. Pasar Perdana (Primary Market )


Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para
pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum
saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam
jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana
ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan
analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan.

Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang


diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk
mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi barang
dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan
memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap,
pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan
komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.

2. Pasar Sekunder (Secondary Market )


Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara
investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam
waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek
tersebut harus dicatatkan di bursa. Dengan adanya pasar sekunder para investor
dapat membeli dan menjual efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi
perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk menghimpun
investor lembaga dan perseorangan.

Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar,


pihak yang berwenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk penjualan
dan pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa, jangka
waktunya tidak terbatas. Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu:

Bursa regular
Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa
Efek Surabaya (BES).
Bursa parallel
Bursa paralel atau over the counter adalah suatu sistem perdagangan efek yang
terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang diatur
dan diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE),
diawasi dan dibina oleh Bapepam. Over the counter karena pertemuan antara
penjual dan pembeli tidak dilakukan di suatu tempat tertentu tetapi tersebar
diantara kantor para broker atau dealer.

Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal

Persamaan Pasar uang dan pasar modal :

1. Sama-sama bagian dari pasar finansial (pasar pendanaan) karena


pasar uang sendiri, muncul karena bank membutuhkan likuiditas,
kemudian menjual instrumen pasar uang ke bank lain. Baik bank
konvensional atau bank syariah. Sedangkan pasar modal, adanya
penjualan saham, obligasi dan lain-lain.

2. Menjalankan funsi yang sama yaitu menjembatani pihak surplus


dan defisit yang memiliki banyak peluang investasi.

3. Produk pasar uang dan produk pasar modal relatif sama berupa
surat berharga.

Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal :

1. Produk Pasar uang bersifat jangka pendek <270 hari dengan


produk utama sertifikat deposito, tabungan, SBI, dan commercial
Paper. Pasar modal bersifat jangka panjang dengan produk obligasi,
reksa dana dan saham.

2. Otoritas tertinggi pasar uang adalah BI, sedangkan Pasar Modal


adalah Departemen Keuangan.
3. Pasar Modal ada pasar sekundernya, sedangkan pasar uang tidak
selal ada.

4. Pasar uang ada diantara bank, sedangkan pasar modal terjadi di


bursa efek.

5. Pasar modal memiliki produk turunan opsi, warrant, dan right,


sedangkan pasar uang hanya memiliki turunan produk reksa dana.

6. Produk kedua pasar berbeda dalam hal return dan resikonya, Pasar
uang resiko nya rendah dengan return yang rendah, sedangkan
pasar modal resikonya tinggi dengan return yang tinggi pula.

Anda mungkin juga menyukai