Anda di halaman 1dari 10

1

TUGAS 1

MINERAL OPTIK & PETROGRAFI

Disusun oleh:

CAHYA ISWARA

151101034

(A)

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA

2016
2

DAFTAR ISI

PENGERTIAN MINERAL OPTIK................................................................


I. PENGERTIAN

II. SIFAT CAHAYA

III. SIFAT OPTIK NIKOL SEJAJAR

IV. SIFAT OPTIK NIKOL SILANG

FUNGSI DAN BAGIAN MIKROSKOP.........................................................

I. PENGERTIAN

II. BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
3

BAB I

MINERALOGI OPTIK

I. PENGERTIAN

Mineralogi Optik merupakan salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang sifat
optis mineral. Mineralogi Optik bertujuan untuk mendeskripsikan mineral secara lebih akurat
menggunakan mikroskop. Alat yang digunakan dalam pengamatan mineral secara
mikroskopis adalah mikroskop polarisasi untuk mengamati sayatan mineral.

II. SIFAT - SIFAT CAHAYA

1. Pemantulan cahaya
Saat cahaya mengalami pemantulan, maka akan berlaku hukum pemantulan cahaya :
a. sudut datang sama dengan sudut pantul
b. sudut datang, garis normal dan sudut pantul berada pada satu bidang datar.

Pada saat cahaya memantul pada cermin maka berlaku sifat sinar istimewa :
- Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.
- Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama

2. Pembiasan cahaya
Pembiasan terjadi saat cahaya datang melalui benda transparan yang berbeda
kerapatan massanya. Pembiasan cahaya mengikuti hukum Snellius, yaitu :
- Sinar datang, sinar bias dan garis normal berada pada satu bidang
- Sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat akan
dibiaskan mendekati garis normal.
- Sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat akan dibiaskan
menjauhi garis normal.
4

III. SIFAT OPTIK NIKOL SEJAJAR

Warna Interferensi
Warna Interferensi mineral adalah warna yang dihasilkan akibat cahaya yang masuk
mengalami absorbsi. Pada mikroskop polarisasi dikenal 2 jenis mineral berdasarkan tembus
atau tidaknya cahaya:
- Isotrop : Mineral yang tembus cahaya atau transparan. Pada mineral dengan sifat ini
gelombang cahaya akan dipantulkan kesegala arah dengan kecepatan sama.
- Anisotrop:Mineral dengan sifat tidak tembus cahaya, yaitu Mineral Opaque dan
Translucent. Gelombang cahaya yang melewati mineral anisotrop akan dipantulkan ke
segala arah dengan kecepatan berbeda.

Bentuk Kristal
Pada pengamatan bentuk mineral secara optik mikroskopik, maka bentuk yang dapat
kita amati adalah bentuk mineral dalam kondisi dua dimensi, tetapi dengan bantuan struktur
dalam mineral yang dapat diamati seperti halnya bidang belah atau cleavage, maka kita
dapat memperkirakan bentuk 3 dimensi kristal tersebut.
Bentuk mineral yang dapat diamati:
Perismatik : bila belahan tampak sejajar, yaitu Euhedral, Subhedral, dan Anhedral
Kubik : memliki sumbu 2 arah dan saling tegak lurus.
Rhombik : sumbu-sumbunya dapat saling tegak lurus atau tidak, berbentuk hexagonal.
Polygonal : bentuk dan belahan tidak karuan panjang sisi tidak sama.

Pleokroisme
Pleokroisme merupakan warna yang terjadi karena adanya perbedaan daya absorbsi
dari sumbu-sumbu kristal terhadap kedudukan analisator dan polarisator.

Indeks Bias
Indeks bias merupakan konstanta yang menunjukan perbandingan antara sudut sinar
datang dengan sudut pantul. indeks bias dipengaruhi oleh perbedaan jenis media yang dilewati
5

sinar. indeks bias diukur dengan memperhatikan relief dan membandingkandengan pergerakan
garis becke,atau secara absolut dengan menggunakan minyak imersi.

IV. SIFAT OPTIS NIKOL SILANG

Bias Rangkap (Bire Fringence)


Bias rangkap adalah angka yang menunjukan perbedaan indeks bias sinar ordiner dan
extraordiner. Bias rangkap dipegaruhi oleh macam sayatan, ketebalan sayatan, dan macam
sinar yang masuk. Setiap sinar yang msuk mempunyai panjang gelombang yang berbeda.

Orientasi
Orientasi mineral merupakan hubungan antara arah-arah sumbu optik dengan sumbu-
sumbu kristalografinya. Orientasi mineral digunakan untuk mengetahui kedudukan sumbu-
sumbu indikatriks di dalam suatu mineral.

Pemadaman
Pemadaman adalah proses penggelapan akibat pembiasan yang terjadi mengalami
perulangan karena perubahan posisi mineral terhadap kedudukan analisator dan polarisator.
Pemadaman dapat terjadi bila sumbu-sumbu indikatriks mineral sejajar atau tegak lurus
dengan bidang-bidang getar polarisator dan analisator.
Berdasarkan posisi atau kedudukan pemadaman mineral terhadap analisator dan
polarisator dapat dibagi atas:
1. Pemadaman paralel= Bila pemadaman terjadi pada posisi 45-90
2. Pemadaman miring= Bila pemadaman terjadi pada posisi <45
3. Pemadaman simetris= Bila pemadaman terjadi pada posisi 45

Kembaran
Kembaran adalah kenampakan pada mineral akibat terbentuknya 2 kristal secara
bersamaan pada saat proses kristalisasi karena deformasi/tekanan. Pemadaman hanya terjadi
pada mineral Plagioklas. contohnya Kalsbat dengan Piroksen dan Plagioklas, Albit dengan
Plagioklas.
6

BAB II

BAGIAN MIKROSKOP

A. Pengertian dan definisi Mikroskop. Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat
benda-benda yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa karena ukurannya terlalu kecil.
Mikroskop seringkali diidentikan dengan kaca pembesar. Meski sebenarnya susunan dan
bentuk mikroskop sama sekali berbeda dengan kata pembesar kecuali penggunaan lensa
cembungnya. Mikroskop mempunyai bentuk dan susunan yang jauh lebih kompleks jika
di bandingkan dengan kaca pembesar. Meski secara umum fungsinya adalah sama yaitu
untuk melihat benda-benda kecil yang tidak dapat di lihat dengan mata kasar.

Microscope berasal dari kosa kata Yunani mikros dan scopein. Mikros berari kecil
dan scopein artinya melihat. Jika di jadikan satu maka menjadi mikroskop yang
didefinisikan sebagai alat untuk melihat benda kecil. Sejarah mikroskop sendiri diawali
pada masa Antony van Leeuwenhoek seorang ilmuwan Belanda yang hidup pada tahun
1632-1723. Antony Van Leeuwenhoek membuat mikroskop pertamanya pada tahun 1675
dengan cara menumpuk beberapa kaca pembesar. Melalui percobaan pertamanya itu
Antony bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat dalam air. Baik itu ait hujan, air
laut maupun ait jambangan bunga. Dari sitilah kemudian kegunaan mikroskop sebagai
alat untuk melihat jasad renik mulai dikembangkan.

Prinsip kerja mikroskop sebenarnya sangat sederhana. Alat utama yang terdapat
dalam mikroskop adalah 2 buah lensa cembung dan sebuah tabung. Lensa cembung
tersebut di beri nama lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif adalah lensa yang
berada dekat dengan objek yang akan diamati yang fungsinya unuk menghasikan
bayangan sementara yang bersifat semu, diperbesar dan terbalik. Sedangkan lensa okuler
adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata pengamat yang salah satu fungsinya dalah
untuk membalikan bayangan objek sehingga sesuai dengan kedudukannya semula. Yang
tidak kala pentingnya bagi suatu mikroskop agar dapat bekerja dengan sempurna adalah
pencahayaan. Untuk dapat diamati, sebuah menda harus di iris dengan sangat tipis
sehingga tembus cahaya. Semakin tipis bahan yang digunakan sebagai sample maka
semakin dapat diamati dengan jelas.
7

Seiring perkembangan zaman, miroskop menjadi sebuah kebutuhan bagi para


ilmuwan. Karena itu pembuatan mikroskop pun semakin maju pesat. Mikroskop tidak
lagi sesederhana saat pertama kali dibuat oleh Antony Van Leeuwenhoek tapi telah
menjadi sebuah alat yang rumit dengan kualitas yang lebih baik. Hingga saat ini telah
tercipta beberapa jenis mikroskop. untuk mengetahui jenis-jenis mikroskop dapat di sini.
Dan untuk melihat bagian-bagian mikroskop dan fungsinya dapat di baca di sini.

Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains,
khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat
mengamati obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu
memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Untuk
mengetahui mikroskop maka perlu diketahui komponen mikroskop, macam mikroskop,
penggunaan dan pemeliharaannya.
8

1. Kaki
Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Pada kaki melekat
lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop sederhana (model student).
2. Lengan
Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat ditegakkan atau
direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk memegang mikroskop pada saat memindah
mikroskop.
3. Cermin.
Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi untuk
memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin datar digunakan bila sumber sinar cukup
terang, dan cermin cekung digunakan bila sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan
diganti dengan sumber sinar dari lampu. Pada mikroskop model baru, sudah tidak lagi
dipasang cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada bagian bawah
(kaki).
4. Kondensor
Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar.
5. Diafragma
Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur bukaan
iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop
sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.
6. Meja preparat
Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan dilihat. Objek
diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit. Dibagian tengah meja terdapat
lengan untuk dilewat sinar. Pada jenis mikroskop tertentu,kedudukan meja tidak dapat
dinaik atau diturunkan. Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat
dapat dinaik-turunkan.
7. Tabung.
Di bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan perbesaran tertentu (15X, 10X, dan
15 X). Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut revolver. Pada revolver tersebut
terdapat lensa objektif.
9

8. Lensa obyektif
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan
struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri penting lensa
obyektif adalah memperbesar bayangan obyek dengan perbesaran beraneka macam sesuai
dengan model dan pabrik pembuatnya, misalnya 10X, 40X dan 100X dan mempunyai
nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang
akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik
yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
9. Lensa Okuler
Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata
pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa
obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali.
10. Pengatur Kasar dan Halus
Komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur kedudukan
lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat. Pada mikroskop dengan tabung
lurus/tegak, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan tabung sekaligus lensa
onbjektif. Pada mikroskop dengan tabung miring, pengatur kasar dan halus untuk
menaikturunkan meja preparat.
11. Revolver
Revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
12. Reflektor
Terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini
berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang
terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya
yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin
cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
10

DAFTAR PUSTAKA

http://allaboutoptics14.blogspot.co.id/2013/03/mikroskop-dan-bagian-bagiannya.html
http://www.softilmu.com/2015/01/Pengertian-Fungsi-Macam-Bagian-Mikroskop-Adalah.html
http://www.kamusq.com/2012/11/mikroskop-adalah-pengertian-dan-definisi.html

Anda mungkin juga menyukai