Anda di halaman 1dari 12

BAB 7.

MENENTUKAN UMUR GEOLOGI


Pada dasarnya, bumi bersifat dinamis, selalu terjadi perubahan-perubahan.
Perubahan-perubahan tersebut dapat berjalan dalam hitungan waktu yang cepat
atau hitungan waktu yang lambat. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa tidak ada
satupun yang terdapat dipermukaan bumi maupun yang merupakan penyusun kulit
bumi ini yang benar-benar bersifat permanen. Formasi batuan yang saat ini
membentuk pegunungan tinggi, misalnya Pegunungan Sewu di jalur WonosariPacitan, Jawa Tengah-Jawa Timur dahulunya merupakan lingkungan laut. Hal ini
dibuktikan dengan dijumpainya fosil-fosil Coelenterata yang pada masa hidupnya
berada dalam lingkungan laut. Perbukitan Rembang, yang sering disebut dengan
istilah Antiklinorium Rembang yang melampar di pantai utara Jawa bagian timur,
tersusun dari batuan sedimen klastik yang mengandung cukup banyak fosil
Foraminifera. Fosil-fosil
Foraminifera tersebut
yang ditemukan pada batuan
sedimen klastik yang merupakan pembentuk perbukitan Rembang tersebut pada
masa hidupnya berada dalam lingkungan laut, namun sekarang dijumpai telah
membentuk perbukitan di daratan. Oleh karena itu dalam mempelajari lapisanlapisan batuan pembentuk kulit bumi ini, maka dimensi waktu menjadi sangat
penting, dengan demikian mempelajari sejarah pembentuk kulit bumi juga
merupakan hal yang sangat penting pula.
Dalam bidang geologi terdapat 2 skala waktu yang dipakai untuk mengukur dan
menentukan umur lapisan batuan pementuk kulit bumi ini, yaitu Skala Waktu
Relatif dan Skala Waktu Absolut.

Skala Waktu Relatif adalah skala waktu yang ditentukan berdasarkan atas
urutan terbentuknya perlapisan batuan serta evolusi kehidupan organisme
dimasa lampau yang terekam dalam bentuk fosil.
Skala Waktu Absolut (radiometrik), adalah skala waktu yang ditentukan
berdasarkan pelarikan radioaktif dari unsur-unsur kimia yang terkandung
dalam batuan.

Skala waktu relatif terbentuk atas dasar peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam
perkembangan ilmu geologi itu sendiri, sedang skla waktu absolute berkembang
relative belakangan (kemudian) dan bertitik tolak pada ilmu pengetahuan fisika
dalam usaha untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang timbul dalam
bidang ilmu geologi. Skala umur geologi merupakan skala umur yang menunjukkan
jaman-jaman yang telah berlangsung sejak bumi ini terbentuk hingga waktu
kehidupan saat ini. Masing-masing dari jaman pada skala waktu geologi tersebut
mimiliki fosil penciri yang dikenal dengan istilah fosil indeks. Secara ideal fosil
indeks mempunyai ciri-ciri: mudah dikenal, dijumpai dalam julah banyak, memiliki
rentang hidup yang singkat, memiliki penyebaran lateral yang luas dan tidak
memiliki periode hidup yang khusus, artinya dapat hidup dalam iklim dan cauaca

apapun dalam satu jaman. Dalam bidang geologi terminology skala waktu geologi
relatif lebih banyak dipakai bila dibandingkan denga skala waktu geologi absolute.
7.1. SKALA WAKTU RELATIF
Umur relatif adalah umur yang ditentukan berdasarkan atas posisi batuan atau fosil
relatif terhadap posisi batuan atau fosil yang ada disekitarnya. Pernyataan tersebut
dapat juga dikatakan
bahwa umur relatif tidak menunjukkan angka, tetapi
pernyataan bahwa berkaitan dengan mana yang lebih tua dan mana yang lebih
muda berdasarkan atas proses pembentukannya. Prinsip-prinsip yang digunakan
dalam penentuan umur relatif antara lain:

Prinsip kesejajaran atau superposisi: dalam kondisi normal, lapisan batuan


sedimen yang berada startigrafis dibawah, akan mempunyai umur lebih tua
dibandingkan dengan lapisan batuan yang terletak stratigrafis diatasnya.
Prinsip potong memotong: lapisan batuan yang dipotong umurnya lebih tua
dibandingkan dengan lapisan batuan memotongnya. Pernyataan tersebut
dapat juga diturunkan: sesuatu yang memotong dapat dalam bentuk intrusi
batuan beku (dalam bentuk dike, batolit dan lain yang sejenis), atau
merupakan bidang diskontinuitas (dalam bentuk sesar, rekahan dan lain yang
sejenis)
Prinsip kesebandingan: membandingkan bentuk atau teskturnya antara lain
suture fosil yang bersifat sederhana (muda) atau suture yang bersifat
kompleks (tua)
Prinsip kesejajaran fosil: mengkorelasikan lapisan-laisan batuan yang
mengandung fosil. Lapisan batuan yang mengandung fosil sejenis berarti
memiliki rentang umur yang sama.

Sudah
sejak lama sebelum ahli geologi dapat menentukan umur batuan
berdasarkan angka seperti saat ini, mereka mengembangkan skala waktu geologi
secara relatif. Penelitian geologi yang cukup lama
secara sistematis yang
berlangsung mulai abad 18 hingga abad 19 khususnya di Eropa telah berhasil
disusun urutan waktu geologi. Berdasarkan urutan skala waktu relatif, sejarah bumi
dikelompokkan menjadi Eon (Masa), yang terbagi menjadi Era (Kurun). Era dibagibagi menjadi beberapa Period (Zaman), dan Zaman dibagi menjadi beberapa Epoch
(Kala). Sebutan nama-nama seperti Paleozoikum, Mesozoikum atau Kenozoikum
bukan hanya sekedar kata yang tidak memiliki arti, namun bagi ahli geologi katakata tersebut mempunyai arti tertentu dan dipakai sebagai kunci dalam membaca
skala waktu geologi. Perhatikan uraian singkat berikut ini.

Paleozoikum berasal dari kata Paleo dan Zoikum. Zoikum merujuk pada
kehidupan binatang dan kata Paleo yang berarti purba. Oleh sebab itu: kata
Paleozoikum adalah merujuk pada kehidupan biantang-binatang purba.

Mesozoikum, yang berasal dari kata Meso yang mempunyai arti


tengah/pertengahan dan Zoikum. Kata Mesozoikum merujuk pada kehidupan
masa tengah.,
Kenozoikum yang berasal dari kata Keno yang berarti sekarang dan Zoikum.
Kata Kenozoikum merujuk pada kehidupan sekarang.

Dengan demikian urutan umur relatif dari ketiga kurun tersebut adalah sebagai
berikut: Paleozoikum, dilanjutkan dengan Mesozoikum dan diakhiri dengan
Kenozoikum. Seperti Anda ketahui bahwa fosil merupakan sisa-sisa organisme yang
masih dapat diidentifikasi, antara lain dalam bentuk tulang, cangkang, cetakan
daun atau bukti-bukti lain seperti jejak (track), lubang-lubang (burrow) atau kesan
kehidupan masa lalu di muka bumi ini. Ilmu yang mempelajari tentang fosil disebut
dengan nama Paleontologi, dan orang yang mempelajari dan ahli dalam
paleontologi disebut denga istilah Paleontolog, sering disebut pula dengan istilah
Paleontologist. Skala waktu geologi relatif ini yang selalu dipergunakan dalam
laporan penelitian geologi.
7.2. SKALA WAKTU ABSOLUT
Umur absolut adalah umur yang ditunjukkan dengan suatu angka yang diperoleh
dari pengukuran radioaktif. Dengan demikian, umur
absolut ini langsung
menunjukkan angka umurnya (dalam tahun) sehingga dapat diketahui pada jaman
apa batuan terseut terbentuk. Untuk menentukan umur absolut dapat ditempuh
dengan dua cara yaitu:
(1). Metode menghitung.
Salah satu contohnya dengan menghitung banyaknya lingkaran tahun pada pokok
tanaman. Jumlah endapan atau suture pada fosil dan sclerochronologi (menghitung
lapisan dari pertumbuhan organisme seperti koral, kerang atau kayu yang
membatu)
Contoh:
Anda sering mendapatkan kayu pada endapan pyroklastik di lereng gunung api yang sering
meletus. Atau anda mendapatkan kayu yang sudah menjadi fosil. Perhatikan apa yang anda
lihat bila pokok batang kayu digergaji pada arah horizontal. Pada potongan batang kayu
tersebut terlihat lingkaran-lingkaran yang disebut denga istilah lingkaran tahun. Berikut
ini merupakan pembahasan proses terjadinya laingkaran tahun. Lingkaran tahun pada
batang pohon dikarenakan oleh proses terbentuknya lingkaran tahun pada batang dikotil.
Ini adalah salah satu cara menentukan usia tumbuhan berkayu. Seperti anda ketahui,
tumbuhan dikotil mengalami pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan
primer ditunjukkan oleh batang yang makin bertambah tnggi dan akar yang makin
bertambah panjang. Pertumbuhan sekunder dapat anda amati pada batang yang bertambah
besar atau ruas batang yang bertambah panjang. Pertumbuhan sekunder pada tanaman
dikotil berkayu dapat anda cermati pada penampang melintang dibatangnya. Coba
perhatikan lingkaran tahun pada pokok kayu yang sudah ditebang.

Pertumbuhan sekunder pada tanaman dikotil berkayu dapat anda lihat pada
penampang melintang dibatangnya. Cobalah anda mencari batang kayu besar
yang masih utuh atau pangkal batang kayu yang sudah ditebang. Pada permukaan
potongan pokok kayu akan terlihat garis-garis lingkaran konsentris, itulah yang dinamakan
lingkaran tahun. Secara singkat boleh dikatakan bahwa: Lingkaran tahun adalah lingkaran
konsentris akibat
pertumbuhan sekunder yang tampak berlapis-lapis sebagai akibat
pergantian keadaan lingkungan khususnya tentang iklim. Lingkaran tahun terbentuk karena
aktivitas pembelahan sel-sel cambium yang dipengaruhi oleh musim. Hal ini akan dipengaruhi
oleh keberadaan air dan unsur hara. Pada musim penghujan, air cukup banyak tersedia
sehingga aktivitas sel-sel cambium meningkat. Pada musim kemarau air yang tersedia sedikit
sehingga aktivitas sel-sel cambium berkurang. Dengan demikian, pertumbuhan di musim
penghujan lebih cepat dibandingkan dengan pada musim kemarau. Perbedaan aktivitas
cambium di musim penghujan dan kemarau inilah yang menyebabkan terbentuknya lingkaran
tahun. Oleh karena itu, anda dapat menghitung usia tumbuhan berkayu dengan menghitung
jumlah lingkaran tahun yang anda temukan pada potongan melintang batang kayu.

Gambar 7.1. Lingkaran tahun pada potongan kayu, salah satu contoh menentukan umur absolut
(https:www.google.co.id/search?.q=lingkaran+tahun=pada+kayu&source=Iams&tbm=isch&sa=x&sa
ved=Oah,
diakses
18
Maret
2016).

(2). Metode isotop.


Dilakukan dengan pencermatan unsur radioaktif yang dikandung pada batuan, misalnya
radiokarbon atau C-16, kosmogenik (Cl-36,Be-10, He-3, Al-26) atau mengukur uranium seris
disequilibrum. Khusus untuk daun (yang mengandung unsur karbon=C) metode yang paling

sesuai ialah radiokarbon karena metode yang lain telah dicermati mempunyai kesalahan terlalu
besar untuk penentuan umur absolut daun. Contoh dari metode isotop itu antara lain, metode
potasium-argon (K-Ar), kosmogenik,uranium series disequilibrium dan metode Pb-210.
Sebagaimana Anda ketahui bahwa bagian terkecil dari setiap unsur kimia adalah atom. Suatu
atom tersusun dari satu inti atom yang terdiri dari proton dan neutron yang dikelilingi oleh suatu
kabut elekron. Isotop dari unsur atom dibedakan dengan lainnya hanya dari jumlah neutron pada
inti atomnya. Salah satu contoh: atom radioaktif dari unsur potasium memiliki 19 proton dan 21
neutron pada inti atomnya (potassium 40). Atom potasium lainnya memiliki 19 proton dan 20
atau 22 neutron (potasium 39 dan potassium 40). Isotop radioaktif (dikenal dengan istilah the
parent) dari suatu unsur kimia secara alamiah akan berubah menjadi isotop yang stabil (disebut
dengan istilah the daughter) dari unsur kimia lainnya melalui pertukaran di dalam inti atomnya.
Perubahan dari the parent ke the daughter terjadi pada kecepatan yang relatif konstan dan
dikenal dengan melalui masa paruh sering juga disebut dengan istilah half-life time. Waktu paruh
dari suatu isotop radioaktif adalah lamanya waktu yang diperlukan oleh suatu isotop radioaktif
berubah menjadi setengahnya dari atom parent-nya melalui proses peluruhan menjadi atom
daughter. Setiap isotop radioaktif memiliki waktu paruh tertentu dan bersifat sangat unik. Hasil
pengukuran di laboratorium dengan ketelitian yang sangat tinggi menunjukkan bahwa sisa hasil
peluruhan dari sejumlah atom-atom parent dan atom-atom daughter yang dihasilkan dapat
dipakai untuk menentuan umur absolut suatu batuan. Untuk menentukan umur geologi, ada
empat seri peluruhan parent/daughter yang biasa dipakai dalam menentukan umur batuan, yaitu:
Carbon/Nitrogen (C/N), Potasium/Argon (P/Ar), Rubidium/Strontium (Rb/Sr) dan
Uranium/Timbal (U/Pb).
7.2. WAKTU GEOLOGI
Mari bergabung dengan komunitas Wikipedia bahasa Indonesia!

Skala waktu geologi


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Diagram skala waktu geologi

Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjelaskan waktu dan
hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Bumi. Tabel periode geologi yang
ditampilkan di halaman ini disesuaikan dengan waktu dan tatanama yang diusulkan
oleh International Commission on Stratigraphy dan menggunakan standar kode warna dari United
States Geological Survey.
Bukti-bukti dari penanggalan radiometri menunjukkan bahwa bumi berumur sekitar 4.570 juta tahun.
Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa unit menurut peristiwa yang terjadi pada tiap periode.
Masing-masing zaman pada skala waktu biasanya ditandai dengan peristiwa besar geologi
atau paleontologi, seperti kepunahan massal. Sebagai contoh, batas antara zaman
Kapur dan Paleogen didefinisikan dengan peristiwa kepunahan dinosaurus dan baerbagai spesies
laut. Periode yang lebih tua, yang tak memiliki peninggalan fosil yang dapat diandalkan perkiraan
usianya, didefinisikan dengan umur absolut

Rentang waktu[sunting | sunting sumber]


Rentang waktu kedua dan ketiga masing-masing merupakan subbagian dari garis waktu
sebelumnya yang ditandai dengan atau tanda bintang (asterisk). Holosen, (kala terakhir) terlalu kecil
untuk dapat terlihat jelas pada garis waktu ini.

Dalam juta tahun

Dalam juta tahun

Peristilahan[sunting | sunting sumber]


Dalam bahasa Inggris, berturut-turut skala waktu geologi dari yang terbesar
adalah eon, era, period, epoch, dan stage. Dalam bahasa Indonesia, eon kadang diterjemahkan
menjadi kurun, era diterjemahkan menjadi masa, period diterjemahkan menjadi periode atau zaman,
sedangkan epoch diterjemahkan menjadi kala.

Sejarah skala waktu[sunting | sunting sumber]


Tabel waktu geologi[sunting | sunting sumber]
Tabel berikut memberikan ringkasan peristiwa-peristiwa utama dan karakteristik pada periode waktu
yang membentuk skala waktu geologi. Seperti diagram di atas, skala waktu ini didasarkan
pada International Commission on Stratigraphy. Tinggi tiap baris tidak menggambarkan rentang
waktu tiap subdivisi waktu.
Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Inggris.
Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan Wikipedia.

Eon

Fanerozoikum

Era

Kenozoikum

Periode[1]

Neogen
[3]

Kala/Seri

Peristiwa uta

Holosen

Akhir glasiasi dan kebangkitan peradaban manusia.

Pleistosen

Berkembangnya dan selanjutnya punahnya banyak mam


manusia modern secara anatomis. Awal Zaman Es terk

Pliosen

Iklim dingin dan kering. Australopitheca; banyak mamali

muncul. Homo habilis muncul.

Paleogen

Miosen

Iklim moderat; Orogeny di belahan utara. Mamalia dan f


Berbagai kuda dan mastodon berkembang. Rumput tum

Oligosen

Iklim hangat; Evolusi dan diversifikasi pada fauna pesat


utama berbagai jenis tumbuhan berbunga modern.

Eosen

Mamalia kuno (mis. Creodont, Condylarth, Uintatheriida


keluarga mamalia "modern". Paus primitif terdiversifikas
di Antarktika.

Paleosen

Iklim tropis. Tumbuhan modern muncul; Mamalia terdive


primitif menyusul kepunahan dinosaurus. Mamalia besa
kuda nil kecil).

[3]

Mesozoikum

Atas/Akhir

Kapur
Bawah/Awal

Atas/Akhir

Jura

Tengah

Bawah/Awal

Trias

Atas/Akhir

Tengah

Bawah/Awal

Tumbuhan berbunga berkembang, bersama dengan jen


(Teleostei) modern mulai
bermunculan. Ammonita, Belemnoidea, Bivalvia rudist,E
Banyak jenis baru dinosaurus (mis.Tyrannosauridae, Tit
dan Ceratopsidae) berkembang, jugaCrocodilia modern
laut. Burung primitif perlahan menggantikan pterosaurus
Mamalia monotremata, marsupialia and eutheria bermu

Gymnospermae (terutama tumbuhan runjung, Bennettit


ditemukan. Banyak jenis dinosaurus, seperti sauropoda
kecil umum ditemukan. Burung pertama dan hewan me
(Squamata). Ichthyosaurus dan plesiosaurus berkemba
a banyak dijumpai. Bulu babi sangat umum, juga lili laut
laut,Porifera, Brachiopoda, Terebratulida, dan Rhynchon
Terpecahnya Pangaea menjadiGondwana dan Laurasia

Dinosaurus mendominasi: Archosaurus di daratan, Ichth


dan Pterosaurus di udara. Cynodonta menjadi lebih kec
mamalia;mamalia dan crocodilia pertama muncul. Dicro
Banyak terdapat amfibi Temnospondylus . Ammonita sa
bertulang sejati (Teleostei) muncul, dan juga banyak ins

Paleozoikum

Lopingian

Daratan bergabung menjadi superbenua Pangaea, mem


tahap glasial Permo-Carboniferous. Reptilia Synapsida
sementara parareptilia dan [Amfibia Temnospondylia ma
Guadalupian pertengahan, flora zaman Karbon mulai digantikan oleh
pertama) dan tumbuhan lumut sejati pertama. Kumbang
Kehidupan laut berkembang di bagian terumbu dangkal
hangat; Brachiopoda (Productida dan Spiriferida) , Bival
dan amonitOrthocerida melimpah. Kepunahan massal a
Cisuralian
yang lalu: 95 persen kehidupan di bumi pun, termasuk s

Perm

Atas/Akhir
Karbon[5]/
Pennsylvanian

Tengah

Winged insects radiate suddenly; some (esp. Protodona


large. Amphibians common and diverse. First reptiles an
trees, giant horsetails, Cordaites, etc.). Highest-ever oxy
bryozoa, bivalves, and corals plentiful in the seas. Testa

Bawah/Awal

Atas/Akhir
[5]

Karbon /
Mississippian

Tengah

Large primitive trees, first land vertebrates, and amphibi


coastal swamps. Lobe-finned rhizodonts are big fresh-w
early sharks are common and quite diverse; echinoderm
abundant. Corals, bryozoa, goniatites and brachiopods
But trilobites and nautiloids decline. Glaciation in East G

Bawah/Awal

Atas/Akhir

Devon

Silur

Bawah/Awal

First clubmosses, horsetails and ferns appear, as do the


(progymnosperms), first trees (the tree-fern Archaeopte
(wingless) insects.Strophomenid and atrypid brachiopod
and crinoids are all abundant in the oceans. Goniatite am
like coleoids arise. Trilobites and armoured agnaths dec
finned and ray-finned fish, and early sharks) rule the sea
Continent" of Euramerica.

Pridoli

First vascular plants (the whisk ferns and their relatives)

Tengah

Atas/Akhir
(Ludlow)

Wenlock

First jawed fishes, as well as many armoured jawless fis


large size. Tabulate and rugose corals, brachiopods (Pe
and crinoids all abundant. Trilobites and mollusks divers

Bawah/Awal
(Llandovery)

Atas/Akhir

Ordovisium

Tengah

Bawah/Awal

Atas/Akhir
(Furongian)
Kambrium

Tengah

Bawah/Awal

Prakam
brium

Proterozoikum

Invertebrates diversify into many new types (e.g., long s


articulate brachiopods (Orthida, Strophomenida,
etc.), bivalves, nautiloids, trilobites,ostracods, bryozoa, m
of echinoderms (crinoids, cystoids, starfish, etc.), branch
common. Conodonts (early planktonic vertebrates) appe
age at end of period.

Major diversification of life in the Kambrium Explosion. M


modern animalphyla appear. First chordates appear, alo
phyla. Reef-building Archaeocyatha abundant; then van
inarticulate brachiopods (unhinged lampshells), and ma
numerous.Anomalocarids are giant predators, while ma
out. Prokaryotes, protists(e.g., forams), fungi and algae
day. Gondwana emerges.

Ediacaran

Good fossils of multi-celled animals. Ediacaran fauna (or Vendobionta)


worm-like Trichophycus, etc. First sponges and trilobitomorphs. Enigma
frond-shaped Charniodiscus, and many soft-jellied creatures.

Cryogenia
n

Possible "snowball Earth" period. Fossils still rare. Rodinia landmass b

Tonian

Rodinia supercontinent persists. Trace fossils of simple multi-celled euk


like acritarchs.

Stenian

Narrow highly metamorphic belts due to orogeny as supercontinent Ro

Ectasian

Platform covers continue to expand. Green algae colonies in the seas.

Calymmian

Platform covers expand.

[7]

[6]

Neoproterozoikum

Mesoproterozoikum

Paleoprotero
zoikum

Arkean

Statherian

Kehidupan bersel tunggal pertama kompleks: protista dengan inti. Colu

Orosirian

The atmosphere became oxygenic. Vredefort and Sudbury Basin aster

Rhyacian

Bushveld Formation occurs. Huronian glaciation.

Siderian

Oxygen Catastrophe: banded iron formations result.

Neoarkean

Stabilization of most modern cratons; possible mantle overturn event.

Mesoarkean

Stromatolit pertama (kemungkinan cyanobacteria yang hidup berkoloni). Makrofosil t

Paleoarkean

Bakteri pertama yang menghasilkan oksigen. Mikrofosil tertua yang berhasil didefinis

Eoarkean

Kehidupan Sel Tunggal Sederhana (kemungkinan bacteria dan barangkali archaea).

[7]

Hadean
[7][9]

Pembentukan bumi (4570 jtl). Zircon, mineral tertua yang diketahui (4400 jtl).

Anda mungkin juga menyukai