Anda di halaman 1dari 2

Geokronologi merupakan ilmu untuk menentukan umur absolut batuan, fosil, dan sedimen,

dalam suatu tingkat ketidakpastian tertentu yang melekat dalam metode yang digunakan. Ilmu
geokronologi merupakan alat utama yang digunakan dalam bidang kronostratigrafi, yang
berusaha untuk mendapatkan umur absolut untuk semua kumpulan fosil dan menentukan sejarah
geologi Bumi serta bagian luar permukaan bumi. Berbagai macam metode penentuan umur
digunakan oleh ahli geologi untuk mencapai hal tersebut. Skala waktu geologi digunakan oleh
para ahli geologi dan ilmuwan lain untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang
terjadi sepanjang sejarah Bumi.
Bukti-bukti dari penanggalan radiometri menunjukkan bahwa bumi berumur sekitar 4.570 juta
tahun. Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa unit menurut peristiwa yang terjadi pada
tiap periode.
Masing-masing zaman pada skala waktu biasanya ditandai dengan peristiwa besar geologi atau
paleontologi, seperti kepunahan massal. Sebagai contoh, batas antara zaman Kapur dan Paleogen
didefinisikan dengan peristiwa kepunahan dinosaurus dan baerbagai spesies laut. Periode yang
lebih tua, yang tak memiliki peninggalan fosil yang dapat diandalkan perkiraan usianya,
didefinisikan dengan umur absolut.
Geokronologi berbeda penggunaannya dengan biostratigrafi, biostratigrafi yang merupakan ilmu
untuk menempatkan batuan sedimen dalam suatu periode geoogi tertentu melalui pendeskripsian,
pengkatalogan dan pembandingan kumpulan fosil flora dan fauna.
Biostratigrafi tidak secara langsung memberikan suatu penentuan umur absolut dari batuan,
hanya menempatkannya dalam suatu interval waktu dimana kumpulan fosil tersebut telah
diketahui pernah hidup bersama.
Sebagai contoh, dengan referensi pada skala waktu Geologi, Permian Atas (Lopingian)
berlangsung sejak 270,6 +/- 0,7 Ma sampai antara sekitar 250,1 +/- 0,4 Ma (Triassik tertua yang
diketahui) dan 260,4 +/- 0,7 Ma (Lopingian termuda yang diketahui) sebuah kekosongan dalam
kumpulan fosil yang sudah ditentukan umurnya, diketahui hampir mencapai 10 Ma. Sementara
umur biostratigrafi dari lapisan Permian Atas dapat menunjukkan Lopingian, penentuan umur
sebenarnya dari lapisan tersebut dapat berada dimanapun antara 270 sampai 251 Ma.
Biasanya bertujuan untuk korelasi, yaitu menunjukkan bahwa horizon tertentu dalam suatu
bagian geologi mewakili periode waktu yang sama dengan horizon lain pada beberapa bagian
lain.
Fosil berguna karena sedimen yang berumur sama dapat terlihat sama sekali berbeda
dikarenakan variasi lokal lingkungan sedimentasi. Sebagai contoh, suatu bagian dapat tersusun
atas lempung dan napal sementara yang lainnya lebih bersifat batu gamping kapuran, tetapi
apabila kandungan spesies fosilnya serupa, kedua sedimen tersebut kemungkinan telah
diendapkan pada waktu yang sama.

Amonit, graptolit dan trilobit merupakan fosil indeks yang banyak digunakan dalam
biostratigrafi. Mikrofosil seperti acritarchs, chitinozoa, conodonts, kista dinoflagelata, serbuk
sari, sapura dan foraminifera juga sering digunakan
Fosil berbeda dapat berfungsi dengan baik pada sedimen yang berumur berbeda; misalnya
trilobit, terutama berguna untuk sedimen yang berumur Kambrium. Untuk dapat berfungsi
dengan baik, fosil yang digunakan harus tersebar luas secara geografis, sehingga dapat berada
pada bebagai tempat berbeda. Mereka juga harus berumur pendek sebagai spesies, sehingga
periode waktu dimana mereka dapat tergabung dalam sedimen relatif sempit, Semakin lama
waktu hidup spesies, semakin tidak akurat korelasinya, sehingga fosil yang berevolusi dengan
cepat, seperti amonit, lebih dipilih daripada bentuk yang berevolusi jauh lebih lambat, seperti
nautoloid

Anda mungkin juga menyukai