Anda di halaman 1dari 5

Pendahuluan

Upaya membagi sejarah bumi telah dilakukan sejak lama, tidak hanya
secara relatif, tetapi juga secara absolut. Sebelum ada ilmu pengetahuan tentang
geoiogi, di Eropa sudah berkembang perkiraan umur bumi yang berdasarkan
pada dongeng keagamaan. Perkembangan geoiogi pada abad ke-18 s.d. abad
ke-20 menyebabkan orang dapat mengembangkan sejarah geoiogi dengan
tahun. Proses yang siklik dan berulang-ulang dengan teratur meninggalkan
kesan pada kerak bumi, yang dapat digunakan untuk identifikasi sejarah geoiogi.
Pengenalan sejarah geoiogi dapat dilakukan dengan identifikasi waktu
geoiogi. Skala waktu geoiogi pada dasarnya ada dua, yaitu skala waktu mutlak
(absolut) dan skala waktu nisbi (relatif).

Umur Relatif
Perhitungan waktu geoiogi dapat dilakukan dengan mempersamakan dan
membandingkan umur lapisan-lapisan satu dengan yang lain untuk menunjukkan
kesamaan waktu pembentukan secara relatif. Dasar pemikiran perhitungan
tersebut adalah evolusi. Cara menetapkan waktu relatif adalah dengan
membanding-bandingkan susunan lapisan serta mahluk-mahluk hidup yang telah
membatu di dalam endapan-endapan terdalam, sehingga tersusunlah skala
waktu relatif. Skala waktu relatif memberikan gambaran pembagian waktu
tentang sejarah bumi.
Dengan menyusun tingkatan binatang-binatang purba pada masa
hidupnya, tersusun pembagian waktu secara relatif. Era (masa) tertua
dinamakan Azoikum, yang berarti tidak ada kehidupan. Selanjutnya, berturut-
turut menyusul adalah sebagai berikut.
1. Proterozoikum, berarti masa kehidupan pertama;
2. Paleozoikum, artinya masa kehidupan purba;
3. Mesozoikum, artinya masa pertengahan dari kehidupan;
4. Kenozoikum, yang berarti masa kehidupan modern.
Gambaran tentang skala waktu relatif yang juga terkait dengan usia mutlak
masing-masing periode dapat dilihat pada Gambar 7.
Umur Mutlak/Absolut
1. Cara varva de Geer
Cara ini hanya dapat dipakai untuk mengukur bagian sejarah bumi yang
sangat terbatas, yaitu hanya waktu setelah jaman es yang besar dari Waktu-Es
Wurm, Cara ini memperlihatkan dengan jelas asas proses-proses yang berirama.
Saat Pleistosen, yang dikenal dengan periode Kwarter dan Diluvium, sebagian
besar daerah Eropa dan Amerika tertutup oleh selubung es dan pada saat es
tersebut susut, akan meninggalkan bekas-bekas tertentu, Dengan
memperhatikan bekas-bekas tersebut, memungkinkan untuk menentukan waktu
yang telah lampau. Bekas-bekas tersebut dinamakan varva.
Proses terjadinya varva mengikuti daur tahunan yang terdiri dari lapisan
sedimen kasar yang dihasilkan saat musim panas dan lapisan sedimen halus
yang dihasilkan saat musim dingin. Makin panjang musimnya, varva tersebut
akan semakin tebal. Akibat terjadinya proses ini terbentuk varva yang berselang-
seling dengan ketebalan yang bervariasi.
2. Kadar garam dalam samudera
Cara ini mendasarkan pada anggapan bahwa semua garam yang ada
dalam lautan berasal dari darat, hasil pengangkutan oleh sungai. Perhitungan
yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
(Kadar garam total / pengangkutan setiap tahun oleh sungai) = umur
Penghrtungan ini hasilnya tidak cocok, karena (1) pengangkutan selama
sejarah geologi mengalami perubahan-perubahan besar; (2) sebagian NaCI
yang banyaknya tidak diketahui, terikat oleh sedimen-sedimen yang telah
diendapkan dalam lautan. Dengan cara ini Joly memperoleh umur samudera
hanya 100.106 tahun.
3. Proses erosi ke arah hulu
Contoh yang digunakan adalah air terjun Niagara. Air terjun Niagara
terbentuk setelah susutnya es masa Plesitosen yang menutupi danau-danau
Ontario, Michigan, dan Superior. Camping Silur membentuk suatu ambang,
sedangkan di hilir sungai menoreh suatu lembah yang dalam dan terjal di dalam
serpih lunak di bawah gamping. Pemunduran air terjun setiap tahun kurang lebih
1 meter, sedangkan saat ini mundurnya air terjun tersebut mencapai 11 km.
Dengan cara tersebut, dapat diperkirakan jangka waktu sejak masa es yang
terakhir, yaitu sekitar 10.000 hingga 11.000 tahun.
4. Jam paleontologi
Lyell (1867) mempelajari fauna kerang-kerang Tersier dan
membandingkannya dengan kerang-kerang Pleistosen. Kerang-kerang tersebut
selama Miosen berubah 20X lebih banyak daripada selama Pleistosen. Atas
dasar perkiraan usia Pleistosen ada 1 juta tahun, maka diperoleh angka sebesar
20.106 tahun untuk Miosen dan untuk seluruh Tersier 80.106 tahun. Untuk waktu
semenjak Kambrium hingga saat ini, diperoleh angka 240.106 tahun. Angka ini
walaupun terialu rendah, ternyata sesuai dengan nilai-nilai yang diperoleh
dengan cara radioaktif modern.
5. Cara radioaktif
Unsur-unsur radioaktif akan terurai menjadi unsur-unsur yang lebih kecil
(isotop), yang dewasa ini dapat dipisahkan dengan bantuan spektograf massa.
Banyaknya unsur-unsur pecahan yang terkandung tergantung pada jumlah awal
unsur radioaktifnya dan interval waktu sejak unsur tersebut terserap dalam
mineral. Waktu yang diperlukan disebut waktu paruh, atau disebut T.
U238 → 8He4 + Pb206 T: 4498.106 tahun
U235 → 7He4 + Pb207 T: 713.106 tahun
Th232 → 6He4 + Pb208 T: 13900.106 tahun
K40 + e → A40 T: 11850.1Q6 tahun
Rb87 → β + Sr87 T: 50000.106 tahun
Kedua metode terakhir sangat penting, karena K dan Rb banyak terdapat
dalam kali-felspar dan mika dari batuan beku (misalnya granit), batuan hasil
erupsi dan tuf. Selain itu, material yang baru terbentuk (galukonit, silikat Kfe
yang mengandung air) terdapat dalam sebagain sedimen di dasar laut.
Untuk endapan-endapan yang sangat muda, metode C14 dapat digunakan.
C14 dibentuk oleh N14 dan neutron dari sinar kosmis, kemudian pecah menjadi
N14 + β• T = 5570 tahun. Umur maksimum yang dapat diukur adalah 60 hingga
70.000 tahun, yang jatuh pada masa glasial yang paling akhir.
6. Korelasi dengan sedimen-sedimen
Mineral-mineral radioaktif hanya terdapat dalam batuan-batuan hablur,
sehingga harus dicari cara untuk menyejajarkan batuan-batuan hablur tersebut
dengan endapan-endapan sedimen, yaitu dengan skala waktu nisbi yang
berlandaskan pada fosil-fosil.
Kedudukan batuan-batuan hablur terhadap batuan-batuan sedimen dapat
melalui beberapa cara. Dengan cara tersebut secara terbatas orang dapat
menyejajarkan lapisan-lapisan yang berciri fosil-fosil dengan batuan hablur yang
mengandung mineral radioaktif, setidaknya memberikan informasi usia minimum
dan atau maksimum.
7. Gelangan-gelangan pleokroitik
Dalam hablur biotit atau muskovit, seringkali terdapat hablur-hablur mineral
radioaktif yang renik seperti zirkon, rubidium, atau alanit. Mineral-mineral
tersebut memancarkan inti-inti He, yang menghancurkan sekelilingnya dan
melakukan perubahan-perubahan kimia yang tampak sebagai pergantian warna
yang disebut pteokroismus. Inti-inti He memiliki efek maksimum pada akhir
tempuhnya, yang jaraknya dalam mika antara 0,03 dan 0,04 mm, dan akan
membentuk lingkaran-lingkaran yang pusatnya sama. Lingkaran terluar berasal
dari isotop yang paling cepat terurai dan wamanya cepat menjadi tua. Adapun
lingkaran terdalam berasal dari isotop yang lebih lambat terurainya dan
warnanya lebih muda, tetapi lam bat laun akan menyamai bahkan melampaui
yang luar.
Penentuan waktu dilakukan dengan mengukur perbandingan kekuatan
warna dalam berbagai lingkaran, tetapi cara ini sangat sulit. Nilai yang diperoleh
oleh Henderson adalah batuan Devon < 400.106 tahun, sedangkan dari Pra-
Kambrium sekitar750.106tahun dan 800.106 tahun.

Anda mungkin juga menyukai