1. Jelaskan proses terjadinya catatan Geologi dan Skala Waktu dikembangkan
selama 250 tahun terakhir? Selama 250 tahun terakhir, perkembangan catatan geologi dan pengembangan skala waktu geologi telah menjadi perjalanan ilmiah yang menarik. Proses ini dimulai pada abad ke-18 ketika ilmu geologi baru terbentuk sebagai reaksi terhadap paradigma dominan pada saat itu, yaitu kronologi alkitabiah yang mengklaim bahwa bumi berumur sekitar 6.000 tahun. Pertama-tama, ahli geologi James Hutton memainkan peran penting dengan menerbitkan teori pertamanya tentang pekerjaan bumi pada abad ke-18. Ini membawa pemahaman bahwa proses geologi saat ini dapat diterapkan pada masa lalu, meruntuhkan pandangan kaku tentang usia bumi. Sistem pencatatan batuan pertama dikembangkan oleh ahli geologi Inggris William Smith, yang melakukan pemetaan geologi ekstensif di Inggris. Dengan memperhatikan pengulangan lapisan batuan berdasarkan sifat-sifat seperti komposisi dan fosil, Smith membangun konsep umur relatif batuan. Pentingnya fosil menjadi kunci dalam pengembangan skala waktu geologi. Fosil-fosil memberikan petunjuk tentang jenis hewan yang hidup pada suatu waktu dan bagaimana evolusinya terjadi. Smith menggunakan hukum superposisi dan fosil- fosil untuk menyusun peta umur relatif batuan. Konsep ini memecahkan pandangan tradisional tentang usia bumi yang kaku. Namun, gagasan ini terus berkembang. Pada pertengahan abad ke-19, ilmuwan Jerman dan Belgia memberikan kontribusi besar. Ilmuwan Jerman pada tahun 1839 memperkenalkan sistem Jurassic berdasarkan strata laut pegunungan Jura Eropa, sementara ilmuwan Belgia memberikan nama Kapur pada periode tertentu. Semua ini membawa pada pembentukan skala waktu geologi yang lebih terstruktur. Pada awalnya, konsep ini masih terbatas pada skala regional. Namun, melalui pemetaan geologi yang lebih luas, skala waktu berkembang menjadi internasional. Pada abad ke-20, teknik penanggalan radiometrik menjadi terobosan penting. Metode ini memungkinkan penentuan usia batuan dengan mengukur perbandingan atom induk dan anak melalui peluruhan radioaktif. Skala waktu geologi terus disempurnakan dengan berkembangnya teknologi. Pada tahun 1950-an, penanggalan nanogeometris mulai muncul. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan modern, skala waktu geologi menjadi semakin akurat dan dapat diandalkan. Dengan melibatkan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu, seperti geologi, fisika, dan biologi, serta kemajuan dalam teknologi penanggalan, proses ini menghasilkan catatan geologi yang mendalam dan skala waktu yang lebih tepat.. 2. Jelaskan bagaimana proses menemukan usia relatif unit batuan yang berbeda? Proses menemukan usia relatif unit batuan yang berbeda melibatkan beberapa konsep geologi yang ditemukan dan dikembangkan seiring waktu. William Smith, seorang ahli geologi Inggris pada abad ke-18, berperan penting dalam mengembangkan metode ini.
1. Hukum Superposisi: Konsep ini menyatakan bahwa dalam suatu rangkaian
batuan yang tidak terganggu, batuan yang lebih tua berada di bagian bawah, sementara yang lebih muda berada di bagian atas. Ini membantu dalam mengatur lapisan batuan secara kronologis. 2. Pengulangan dan Identifikasi Fosil: Smith melihat pengulangan lapisan batuan yang sama di berbagai lokasi. Dia juga mengidentifikasi fosil tertentu dalam batuan tersebut. Fosil-fosil ini, yang unik untuk suatu periode waktu tertentu, membantu dalam menentukan usia relatif batuan. 3. Sistem Klasifikasi Strata: Smith mengembangkan sistemnya sendiri di mana batuan atau strata dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan sifat-sifat seperti komposisi warna dan jenis fosil di dalamnya. Ini membentuk dasar bagi konsep peta umur relatif dari fosil-fosil. 4. Pembentukan Skala Waktu Geologis: Smith menyusun skala waktu geologis pertama dengan memanfaatkan informasi tersebut. Dia mengelompokkan dan memberi nama kepada periode-periode berdasarkan karakteristik batuan dan fosil yang ditemukan di dalamnya. Contohnya adalah sistem Jurassic dan Kapur. Penggunaan metode radiometrik setelah tahun 1950-an memungkinkan penentuan usia numerik yang lebih akurat untuk batuan-batuan tersebut. Proses ini, yang melibatkan peluruhan radioaktif dalam mineral, memberikan tanggal kapan batuan terbentuk atau terekspos.