Anda di halaman 1dari 2

Diawali dengan pencetus geologi modern yang dikenal dengan Huttonian Revolution yang berisi

pemikiran-pemikiran: a) Proses alam saat ini menyebabkan perubahan pada permukaan bumi
yang telah bekerja sepanjang umur bumi; b) Proses berjalan sangat lambat tetapi pada akhirnya
dapat menyebabkan perubahan yang besar pada bumi, dan c) Bumi sangat dinamis dengan
mengikuti siklus yang berulang-ulang (Noor, 2012). Pada prinsipnya, tidak ada satupun
dipermukaan bumi yang bersifat permanen. Oleh karena itu dalam mempelajari bumi harus
digunakan suatu jenis penanggalan yang dikenal dengan “Skala Waktu Geologi”. Terdapat 2
skala waktu geologi (Gambar 2 – 1 ) yang dipakai untuk mengukur dan menentukan umur dan
kejadian kejadian di Bumi, yaitu: a) Skala waktu relatif, yaitu skala yang didasarkan pada urutan
perlapisan batuan dan evolusi kehidupan organisme masa lalu; b) Skala waktu absolut
(radiometrik), yaitu skala yang didasarkan pada pelarikan radioaktif pada unsur kimia dalam
batuan. Skala waktu geologis membagi waktu geologis menjadi hierarki interval waktu yang
semakin pendek; setiap pembagian waktu memiliki nama tertentu. Skala waktu geologis
dihasilkan dari karya banyak ahli geologi abad ke-19 yang mengumpulkan informasi dari
berbagai paparan batuan dan menyusun kronologi berdasarkan perubahan biota Bumi dari
waktu ke waktu. Skala waktu relatif dikelompokkan menjadi Eon (masa) yang dibagi menjadi
Era (kurun) kemudian dibagi lagi menjadi Periode (zaman) yang dibagi lagi menjadi Epoch (kala).
Contoh, Paleozoikum dibagi menjadi Paleo berarti purba, Zoikum MODUL 2 GEOLOGI DASAR 8
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI berarti kehidupan
binatang, sehingga Paleozoikum berarti Kehidupan binatang purba. Selanjutnya, dengan
penemuan radioaktivitas pada tahun 1895 dan pengembangan berbagai teknik penanggalan
radiometrik, ahli geologi telah dapat menetapkan usia numerik (juga dikenal sebagai usia
absolut) selama bertahun-tahun untuk subdivisi skala waktu geologis (Monroe, et al. 2007. h
21). 2.3.2 Konsep Hukum dalam Geologi Terdapat beberapa konsep hukum geologi antara lain
susunan, aturan dan hubungan antar batuan dalam ruang dan waktu. Ruang adalah tempat
dimana batuan terbentuk, sedangkan waktu adalah waktu pembentukan batuan dalam skala
waktu geologi. Salah satu landasan geologi adalah prinsip uniformitarianisme, yang didasarkan
pada premis bahwa proses saat ini telah beroperasi sepanjang waktu geologis. Oleh karena itu,
untuk memahami dan menafsirkan peristiwa geologis dari bukti yang tersimpan dalam batuan,
kita harus terlebih dahulu memahami proses saat ini dan hasilnya. Faktanya,
uniformitarianisme sangat cocok dengan pendekatan sistem yang kita ikuti untuk mempelajari
Bumi. Uniformitarianisme adalah prinsip kuat yang memungkinkan kita untuk menggunakan
proses saat ini sebagai dasar untuk menafsirkan masa lalu dan untuk memprediksi peristiwa
masa depan yang potensial. Namun, kita harus ingat bahwa uniformitarianisme tidak
mengesampingkan peristiwa tiba-tiba atau bencana seperti letusan gunung berapi, gempa
bumi, tsunami, tanah longsor, atau banjir. Ini adalah proses yang membentuk dunia modern
kita, dan beberapa ahli geologi memandang sejarah Bumi sebagai serangkaian peristiwa jangka
pendek-pendek atau terputus. Pandangan ini tentu sesuai dengan prinsip modern
uniformitarianisme.

Anda mungkin juga menyukai