Anda di halaman 1dari 1

POSTER MIKROPALEONTOLOGI

ANGGOTA KELOMPOK BOTTOM KELAS C: LABORATORIUM SUMBER DAYA ENERGI


1.HERDIANSAH SAPUTRA JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
2.SHANDI SAPUTRA
3.ALDI ARDIAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
4.YUDA PRANANDA INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA
5.M.TAUFIK NUR IKHSAN 2016
6.

KOLOM LITHOLOGI METODE DAN ANALISIS


SKALA 1 : 20
Abstrak
Poster ini bertujuan untuk memenuhi syarat untuk mengikuti responsi praktikum Mikropaleontologi, Sampling
poster ini membahas tentang proses-proses saat praktikum dan hasil dari praktikum, antara lain regional Pengambilan sampel menggunakan metode spot sampling, spot sampling adalah metode terbaik untuk penampang yang dengan jenis litologi yang
dan litologi daerah pengambilan sampel, Metode dan analisis yang digunakan saat praktikum berupa cara seragam, seperti pada lapisan batugamping, dengan jenis sampel berupa sampel permukaan sampel batuan diambil langsung dari pengamatan singkapan di
sampling, preparasi, determinasi, dan hasil berupa fosil planktonic dan benthonic, serta penarikan umur lapangan.
relatife dan lingkungan pengedapannya.
Pemilihan Litologi
Pendahuluan Pemilihan litologi yang dipilih pada analisis ini adalah batupasir karbonatan dan harus memenuhi kriteria sebagai berikut: Bersih dari zat pengotor,
1. Latar belakang Representatif dan Komplit sampel harus dipisahkan dengan jelas antara sampel batuan yang mewakili suatu sisipan atau suatu lapisan batuan. Sampel batuan
Foraminifera adalah organisme bersel tunggal (protista) yang mempunyai cangkang atau test (istilah untuk
cangkang internal). Foraminifera diketemukan melimpah sebagai fosil, setidaknya dalam kurun waktu 540
yang diambil sekitar 300-500 gram (hand specimen) sampel batuan yang sudah dibersihkan, Pasti/hasil analisis sampel dapat bermanfaat apabila sampel
juta tahun. Cangkang foraminifera umumnya terdiri dari kamar-kamar yang tersusun sambung- terkemas dengan baik (dalam palstik sampel), pada kertas sampel diberikan keterangan tentang sampel seperti nomer sampel, lokasi, jenis batuan dan waktu
menyambung selama masa pertumbuhannya. Bahkan ada yang berbentuk paling sederhana, yaitu berupa pengambilan.
tabung yang terbuka atau berbentuk bola dengan satu lubang. Cangkang foraminifera tersusun dari bahan
organik, butiran pasir atau partikel-partikel lain yang terekat menyatu oleh semen, atau kristal CaCO3 Preparasi
(kalsit atau aragonit) tergantung dari spesiesnya. Foraminifera yang telah dewasa mempunyai ukuran Preparasi dilakukan dengan melakukan penguraian batuan sampel dengan penguraian secara sik maupun secara kimia. Kemudian melakukan pengayakan
berkisar dari 100 mikrometer sampai 20 sentimeter. dengan metode basah Pengayakan dilakukan dalam air sehingga contoh batuan yang diperoleh masih harus dikeringkan terlebih dahulu. Skala ayakan yang
Penelitian tentang fosil foraminifera mempunyai beberapa penerapan yang terus berkembang sejalan digunakan dalam analisis fosil ini adalah mesh 40 dan 60, kemudian sampel dikeringkan dengan oven. Peralatan yang digunakan dalam menyajikan fosil,
dengan perkembangan mikropaleontologi dan geologi. Fosil foraminifera bermanfaat dalam biostratigra,
antara lain : Wadah sampel ( Kaleng Bekas ), Larutan H2O2, Pengaduk, Ayakan menurut skala Mesh Standar ASTM, Tempat sampel yang telah dibersihkan,
paleoekologi, paleobiogeogra, dan eksplorasi minyak dan gas bumi.
Pengambilan sampel dilakukan pada daerah Kalibawang, Desa Purwoharjo, Kecamatan Kalibawang, Plastik sampel, Mesin pengayak, Alat pengering/Oven, Sikat gigi, Kertas HVS.
Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada hari Minggu, 02 Oktober 2016.
Determinasi
2. Maksud Dan Tujuan Determinasi fosil dilakukan dengan memisahkan fosil planktonik dan benthonik, kemudian fosil diamati dibawah mikroskop dengan mempelajari ciri-ciri
Maksud dari pembuatan poster ini adalah untuk pertanggungjawaban akhir praktikum mkropaleontologi morfologi dari fosil tersebut dan membandingkan dengan koleksi fosil dan gambar yang terdapat pada literatur dan kemudian menetukan genusnya. Alat dan
dan agar mahasiswa semakin mendalami ilmu mikopaleontologi serta segala sesuatu yang berkaitan bahan yang digunakan dalam determinasi fosil, antara lain : Cawan tempat contoh batuan, Jarum, Lem unuk merekatkan fosil, Tempat fosil, Mikroskop & Alat
dengan ilmu paleontologi dalam hubungan dengan ilmu geologi. penerang, Sampel fosil foraminifera planktonik, Sampel fosil foraminifera bentonik, Kamera, serta kertas determinasi fosil.
Tujuan agar praktikan dapat menentukan dan mendeskripsikan fosil yang terdapat dalam batuan dan dapat
Cara Mendeterminasi Fosil
mengetahui jenis dan nama fosil untuk menentukan umur dan lingkungan pengendapan.
Dalam mendeterminasi foraminifera terdapat beberapa cara untuk memberikan nama genusnya, antara lain dengan :
3. Metode Penulis 1) Membandingkan dengan koleksi fosil yang ada
Metode penulisan yang digunakan dalam membuat poster mikropaleontologi ini ada dua macam, yaitu : 2) Menyamakan foram, yang belum dikenal dengan gambar-gambar yang ada dileteratur/publikasi.
Metode berdasarkan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung di lapangan dengan sebelumnya 3) Langsung mendeterminasi fosil foram yang belum dikenal tersebut dangan mempelajari ciri-ciri morfologinya
telah melakukan interpretasi dahulu dengan membaca Geologi Regional daerah bersangkutan. 4) Kombinasi 1,2 dan 3
Metode berdasarkan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku, diktat, dan bahan ajar lainnya. Ciri-ciri morfologi :

1) Komposisi dinding test ( bahan pembentuk test ):Aranaceous/aglutine , Chitinous/khitin ,Hyaline, Porsellaneous,Siliceous .
4. Geologi Regional
Geomorfologi daerah penelitian menurut Menurut Van Bemellen(1948) terdapat pada Satuan perbukitan 2) Bentuk test,bentuk kamar, susunan kamar dan jumlah kamar
Sentolo ini mempunyai penyebaran yang sempit dan terpotong oleh kali Progo yang memisahkan wilayah 3) Bentuk dan letak mulut, aperture utama dan aperture tambahan serta jumlah aperture
Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Bantul. Ketinggiannya berkisar antara 50 150 meter diatas 4) Bentuk dan posisi suture
permukaan air laut dengan besar kelerengan rata rata 15 0. Di wilayah ini, satuan perbukitan Sentolo 5) Bentuk dan ornamentasi/hiasan
meliputi daerah Kecamatan Pengasih dan Sentolo.
Stratigra daerah penelitian menurut Menurut Van Bemellen berada Formasi Sentolo ini mempunyai
batuan penyusun berupa batupasir napalan dan batugamping, dan pada bagian bawahnya terdiri dari napal
tuffan. Ketebalan formasi ini sekitar 950 m. Letak formasi initak selaras dengan formasi jonggrangan.
Formasi Sentolo ini berumur sekitar miosen bawah sampai pleistosen.

f FOTO FOSIL
FOSIL PLANKTONIK
TABEL UMUR RELATIF KESIMPULAN
Formasi Sentolo mempunyai batuan penyusun berupa Batupasir Gampingan.
OLIGOCEN MIOCENE PLIOCEN PLEISTOCENE RECENT Letak formasi ini tidak selaras dengan formasi jonggrangan.
LOWER UPPER LOWER MIDDLE UPPER LOWER Berdasarkan penelitian penyusun, fosil yang didapat pada daerah penelitian
NAMA FOSIL PLANTONIK adalah, Fosil planktonik: Grobotalia obesa,Grobotalia trinidadensis,
N9 N15 Sphaeroidenella subdeniscens, Orbulina universa, orbulina Bilobata dengan
P18 P19 N1 N2 N3 N4 N5 N6 N7 N8 N10 N11 N12 N13 N14 N16 N17 N18 N19 N20 N21 N22 N23
L U L U fosil yang melimpah berupa Orbulina universa, Globigerina Venezuelea,
D
h Groburatalea Ineoroboseans, sedangkan fosil benthonic: Stilostomella nutalli,
Orbulina Universa Orbulina Bilobata Grobotalia Obesa
Melonis.C.M.F. Pompiliodes, dan Orthomorpina stainfortal.
OMM NO Penentuan umur relatif adalah membandingkan umur batuan tersebut dengan
Orbulina Universa batuan lain yang sudah di ketahui atau mempunyai hubungan posisi stratigra
yang jelas. salah satu cara penentuan umur relatif ini adalah dengan meneliti
Orbulina Bilobata
fosil yang terdapat dalam batuan tersebut.
Globigerina Venezuelea Penarikan umur relatif batuan pada daerah penelitian adalah dengan
groburatalea ineoroboseans menggunakan fosil Foraminifera plantonik dan dapat disimpulkan
berdasarkan penelitian bahwa umur relatif batuan lapisan tersebut adalah N13-
Umur Relatif: N13-N18 N18 (Middle Miocene - Upper Miocene).
Penentuan lingkungan bathimetry pada daerah penelitian adalah dengan
TABEL UMUR RELATIF menggunakan Foraminifera Bentonik dari hasil analisis analisis penelitian
dapat disimpulkan bahwa lingkungan bathimetry batuan yaitu abyssal.
Spaeroidinella Subdehincens Groborotalia Trinidadensis
ASSOCIATION FORAMINIFERA BENTHICS AS FOSSILS BATHYMETRY (BANDY, 1960)
FOSIL BENTHONIK DAFTAR PUSTAKA
Postuma JA, 1971, Manual of Planctonic Foraminfera, Elsevier Publishing
UPPER MIDDLE LOWER Company, Amsterdam London, New York.
INNER MIDDLE OUTER
GENUS AND SPECIES RIVER MARSH LAGOON ABYSSAL Sanjoto.Siwi, Defri H, Sri P. K., 2005, Buku Petunjuk Pratikum
NERITIC NERITIC NERITIC BATHYAL BATHYAL BATHYAL Mikropaleontologi, IST Akprind Yogyakarta.
S lostomella Nutalli Sanjoto.Siwi, Suharsono, 1994, Petunujk Pratikum Mikropaleontologi Dasar;
Ordo Foraminifera, IST Akprind Yogyakarta.
Melonis CFM Pompiliodes
Orthomorpina Stainfortal ACC Asisten Praktikum
Lingkungan Pengendapan: Abyssal
Vaginulina Ligumen Orthomorphina Stainfortal Stilostomella Nutalli

Anda mungkin juga menyukai