Manajemen Pajak
Manajemen Pajak
PERPAJAKAN 2
Manajemen Pajak
Disusun Oleh :
Hulwana
A31114036
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
Pengertian Manajemen Perpajakan
Manajemen perpajakan terdiri dari dua ilmu yang berbeda yaitu manajemen dan
perpajakan. Manajemen sendiri berarti suatu proses pengelolaan, pengaturan dan
pemberdayagunaan. Sedangkan perpajakan adalah kewajiban yang harus dibayarkan oleh
warga negara atas suatu penghasilan yang didapat guna memenuhi kewajiban perpajakan
untuk kepentingan umum / orang banyak. Contohnya untuk membuat jalan-jalan umum,
untuk pembangunan fasilitas-fasilitas umum dan lain sebagainya.
Manajemen Pajak adalah sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar
tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba
dan likuiditas yang diharapkan. Tujuan Manajemen pajak dibagi atas 2 (dua) bagian yaitu :
Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pajak, yaitu :
Sebagai contoh, ketika sebuah perusahaan hendak melakukan perencanaan pajak, maka
ketiga hal diatas harus terpenuhi.
Contoh, perusahaan memiliki akun beban penyusutan dan beban gaji, maka jumlah
beban atas penyusutan haruslah sama dengan jumlah aktiva yang dimiliki. Seandainya jumlah
aktiva tidak sesuai dalam artian sengaja melanggar aturan perpajakan dengan menimbulkan
aktiva baru yang memang tidak dimiliki oleh perusahaan, maka akan timbul konsekuensi atas
beban pajak dimasa depan. Seandainya perusahaan diperiksa oleh petugas pajak, maka pasti
akan segera diketahui pelanggaran yang telah dilakukan oleh perusahaan.
Setelah perencanaan yang baik, hal penting berikutnya adalah pelaksanaan kewajiban.
Untuk dapat mencapai tujuan manajemen pajak maka ada 2(dua) hal yang perlu dikuasai dan
dilaksanakan:
a. Memahami ketentuan perpajakan. Pemahaman yang baik atas aturan perpajakan dapat
dimanfaatkan untuk menghemat beban pajak
b. pembukuan yang memenuhi syarat. Pembukuan itu merupakan hal yang sangat penting
tidak hanya bagi perusahaan namun juga bagi laporan perpajakan, Pembukuan yang baik
sangatlah berguna bagi pelaksanaan manajemen pajak yang baik.
3. Pengendalian Pajak
Bagian ini yang sangat terpenting yaitu memastikan bahwa seluruh kewajiban pajak
telah dilaksanakan dengan baik. Dalam strategi manajemen pajak, harus diutamakan arus kas
perusahaan, dimana bila bisa menunda pembayaran tentunya menguntungkan perusahaan
sepanjang penundaan itu tidak melanggar aturan perpajakan.
Ketika perusahaan sudah membuat perencanaan pajak yang baik atas akun beban
penyusutan dan beban gaji, yang meliputi kepantasan beban dan bukti yang dimiliki.
Perusahaan juga telah melakukan pelaksanaan kewajiban pajak yang baik seperti
mengadakan pembukuan yang sesuai dengan standar akuntansi dan peraturan pajak. Tibalah
saatnya perusahaan membayar pajak. Pembayaran ini haruslah disesuaikan dengan
kemampuan arus kas perusahaan dimana jangan sampai perusahaan membayar pajak yang
bukan haknya dan tidak membayar pajak yang adalah kewajibannya.
Gambaran di atas adalah sebuah contoh perencanaan pajak yang baik dan matang
namun disajikan secara sederhana. Bagian berikutnya akan disajikan berbagai manajemen
pajak yang baik yang mungkin dapat diterapkan di perusahaan Anda.
Perencanaan Pajak
Penghindaran Pajak
Tax Saving :
Tax Avoidance adalah penghindaran pajak masih tetap dalam bingkai ketentuan
perpajakan, misalnya adalah menahan diri, pindah lokasi, dan Tax Loopholes.
1. Biaya
2. Witholding
3. Equalisasi
Tujuan dari gross up di dalam perhitungan PPh pasal 21 adalah untuk mencari tunjangan
pajak yang jumlahnya sama dengan pajak terutang
Equalisasi SPT
Jika jasa terutang PPh pasal 23, wajib dipotong 2% oleh si pengguna jasa
Jika PPh 23 ditanggung oleh pengguna jasa maka PPh tersebut adalah non deductible
Agar bias dijadikan sebagai biaya maka dilakukan dengan cara gross up (rumus
100/98)
Penghematan Pajak
Penghematan Pajak (tax saving) adalah usaha meminimalisasi jumlah utang pajak
yang tidak termasukd dalam lingkup perpajakan (Zain, 2003). Penghematan pajak dapat
dilakukan dengan dua (2) cara, yaitu :
Mohammad Zain, 2003, Manajemen Pajak, edisi 3, Penerbit Salemba Empat, Jakarta