Oleh :
Kelompok : VII
Nama : Meidiani Utami (141431021)
Mizanul Islam (141431023)
Muhamad Kosasih (141431024)
Nurcholifah Maharani P (141431025)
2016
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah praktikum dilakukan, diharapkan bahwa mahasiswa dapat:
1. Menguji kandungan asam salisilat dalam sampel secara kualitatif
2. Menguji kandungan asam benzoat dalam sampel secara kualitatif
Asam Salisilat
Asam salisilat(C7H6O3) sering disebut aspirin. Pada aspirin ini adalah analgetik
dan anti-inflamasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa aspirin dapat mengurangi
jumlah asam folat dalam darah, meskipun kepastian perubahan belum terbukti. Asam
salisilat (ortho-Hydroxybenzoik acid) dapat mencegah terjadinya penjamuran pada
buah dan telah digunakan dalam pabrik cuka. Namun, penggunaan asam salisilat
sebagai pengawet makanan seperti yang diatur Pemerintah Amerika pada tahun 1904
disalahgunakan untuk pengawet makanan pada produsen- produsen makanan yang
nakal.
4 Kerapatan : 4,2
7 Titik nyala : 76 0C
1 Panas jika dihirup, di telan dan apabila terjadi kontak dengan kulit.
Asam Benzoat
Salah satu bahan pengawet yang banyak digunakan adalah asam benzoat.
Asam benzoat lebih banyak digunakan dalam bentuk garamnya karena kelarutannya
lebih baik daripada bentuk asamnya. Bentuk garam dari asam benzoat yang banyak
digunakan adalah natrium benzoat. Benzoat dan turunannya dapat menghancurkan
sel-sel mikroba terutama kapang. Natrium benzoat bekerja efektif pada pH 2,5-4
sehingga banyak digunakan pada makanan atau minuman yang bersifat asam
(Winarno, 1980).
Bila terdapat asam salisilat maka dengan ferri klorida timbul warna
violet yang tidak hilang pada penambahan dengan spirtus atau dengan
asam cuka. pada penambahan air brom terdapat endapa berwarna putih
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan pengujian kandungan asam salisilat dan asam
benzoat pada dua sampel minuman yang berbeda merk. Sampel yang digunakan pada
praktikum ini adalah teh gelas dan segar sari. Pengujian dilakukan secara kualitatif
1. Pengujian asam salisilat
Pengujian dilakukan dengan melarutkan 1 bagian sampel kedalam 4 bagian
air, hal ini dilakukan untuk . setelah itu sampel diasamkan menggunakan H2SO4
encer dan dikocok dua kali menggunakan n-Hexan dalam corong pisah.
Pengocokan dengan n-Hexan dilakukan untuk mengekstraksi kandungan asam
salisilat yang berada dalam sampel. Setelah dikocok dua kali, diamkan larutan
beberapa menit hingga terbentuk 2 lapisan. Keluarkan bagian bawah larutan dan
panaskan larutan diatas hotplate untuk menguapkan dan menghilangkan
kandungan n-Hexan. Residu yang didapat dilarutkan dalam air kemudian
ditambahkan.
2. Pengujian asam benzoat
Pengujian dilakukan dengan melarutkan 1 bagian sampel kedalam 4 bagian
air, hal ini dilakukan untuk . Setelah itu sampel diasamkan menggunakan H 2SO4
encer dan dikocok dua kali menggunakan n-Hexan dalam corong pisah.
Pengocokan dengan n-Hexan dilakukan untuk mengekstraksi kandungan asam
benzoat yang terdapat dalam sampel. Setelah dikocok dua kali, diamkan larutan
beberapa menit hingga terbentuk 2 lapisan. Keluarkan bagian bawah larutan dan
panaskan larutan diatas hotplate untuk menguapkan dan menghilangkan
kandungan n-Hexan. Residu yang didapat kemudian ditambahkan H2SO4 pekat.
Setelah itu larutan dibuat basa dengan ammoniak dan ditambahkan padatan
hidroksil amine-HCl. Timbulnya warna merah coklat dalam sampel menandakan
bahwa sampel mengandung asam benzoat.
Berdasarkan hasil praktikum, didapatkan bahwa tidak terjadi perubahan warna
(larutan tetap btidak berwarna) pada sampel segar sari ketika ditambahkan dengan
hidroksil amine-HCl. Hal ini menandakan bahwa dalam sampel segar sari tidak
mengandung asam benzoat. Sedangkan pada sampel teh gelas terjadi perubahan
warna larutan dari warna coklat muda menjadi coklat tua. Hal ini menandakan
bahwa sampel teh gelas mengandung asam benzoat. Kedua hasil tersebut sesuai
dengan komposisi yang tersedia di masing-masing kemasan dimana pada kemasan
segar sari tidak terdapat pengunaan asam benzoat sebagai pengawet melainkan.
Sedangkan pada kemasan teh gelas dicantumkan penggunaan asam benzoat
sebagai pengawet.
VII. KESIMPULAN
1. Sampel segar sari mengandung
2. Sampel teh gelas mengandung asam benzoat sebagai pengawet
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, N.A. 2014. Kajian Terhadap Kadar Air Tepung Jagung Dan Tepung Karaginan
Sebagai Bahan Baku Puding Jagung. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo
Himmatuliza, Asti Nesia. 2015. Kadar Air dalam Bahan Pangan. Diambil dari
http://dokumen.tips/documents/kadar-air-dalam-bahan-pangan.html [17 Oktober 2016]
Zulidar, J. 2011. Penentuan Kadar Air pada Mie Instan Di PT INDOFOOD CBP. SUKSES
MAKMUR Tbk MEDAN. Medan: Universitas Sumatera Utara