Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Metanol merupakan senyawa alkohol dengan rumus kimia CH3OH. Metanol

merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada keadaan atmosfer berbentuk

cairan yang mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun

dengan bau yang khas (berbau lebih ringan dari pada etanol). Metanol

digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai

bahan additif bagi industri etanol.

Salah satu perusahaan yang memproduksi methanol adalah PT. Kaltim

Methanol Industri. PT. Kaltim Methanol Industri (KMI) didirikan dengan

kapasitas produksi rancangan 2000 metrik ton/hari atau 660.000 metrik ton per

tahun, yang pembangunannya dilaksanakan oleh LURGI (Lurgi Oel Gas

Chemi GmbH) sebagai kontraktor utama sekaligus pemegang lisensi proses.

Sejak awal berdirinya sasaran dan visi PT. KMI adalah menjadi perusahaan

supplier metanol utama di kawasan Asia. Oleh karena itu PT. KMI sangat

menjaga kulitas dan kemurnian metanol yang diproduksinya. PT. KMI

memproduksi metanol grade AA yaitu metanol yang mempunyai kemurnian di

atas 99,85%. Spesifikasi metanol dengan kualitas grade AA dapat dilihat pada

Tabel 1.1 yang sesuai dengan standar internasional IMPCA.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 1.1 Spesifikasi Produk Methanol Murni

Komponen Nilai
Kemurnian 99,85 %-wt
Ethanol 5 ppm-wt
Water content 50 ppm-wt
Tri Methyl Amine 30-ppb
Acetone 10-ppm
Chloride 0,1 ppm-wt
Total Fe 50 ppb-wt
Acidity 30 ppm
Alkalinity 30 ppm
Appearance Clear
Permanganat Time 60 minute
SG20/20 0,7926
Sumber: IMPCA, 2010

Produksi metanol PT. KMI terdiri dari empat proses utama, yaitu

desulphurizing, reforming, methanol synthesis dan distillation. Proses ini

didukung oleh sistem utilitas yang menyediakan kebutuhan air, listrik, steam,

oksigen dan udara. Metanol dibuat dari gas sintesis CO, CO2, dan H2 yang

berasal dari bahan baku gas alam (KMI, 1997).

Metanol disintesis pada reaktor yang berisi katalis Zn/Cu/Al2O3, di mana

reaksi bersifat eksotermis. Hasil dari sintesis metanol pada rekator tersebut

merupakan raw metanol yang kemurniannya sekitar 89,5-90,5 %, sehingga

masih banyak mengandung zat-zat pengotor. Untuk menghasilkan metanol

dengan kemurnian yang tinggi PT. KMI menggunakan teknik pemisahan

destilasi fraksionasi untuk memisahkan metanol dari zat-zat pengotornya

seperti ethanol, acetone, trimetilamine, asam asetat dan air serta melakukan

Universitas Sumatera Utara


analisa bersekala pada sampel metanol yang diambil dari hasil sintesis dan

destilasi, di antaranya dengan metode kromatografi gas, acidimetry dan titrasi

karl fischer.

Destilasi fraksionasi adalah proses pemisahan berdasarkan perbedaan

titik didih dua atau lebih komponen zat yang tidak jauh berbeda atau kurang

dari 20 0C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau pada tekanan rendah (Van

Winkel, 1967). Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah

adanya kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap

dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-

beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di

bawahnya.

Namun jumlah kolom fraksionasi yang di gunakan dalam pemurnian

metanol pada PT. KMI adalah tiga kolom yaitu prerun column, pressure

column, dan atmospheric column, yang merupakan jumlah yang cukup banyak.

Berdasarkan uraian di atas, Penulis tertarik untuk melakukan studi

analisa pengaruh jumlah kolom destilasi terhadap kemurnian metanol

berdasarkan parameter TMA, acetone, ethanol, acidity, dan water content pada

PT. Kaltim Methanol Industri.

1.2. Permasalahan

Permasalahan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah apakah pengaruh

jumlah kolom terhadap kemurnian methanol dan apakah methanol yang

dihasilkan sudah memenuhi standar IMPCA.

Universitas Sumatera Utara


1.3. Tujuan Analisa

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui kadar

impuritis TMA, aseton, etanol, asam asetat, dan air beserta pengaruh jumlah

kolom terhadap kadar impuritis dan kemurnian metanol.

1.4. Manfaat Analisa

1. Memberikan informasi tentang kadar impurities etanol, aseton,

trimetilamina, asam asetat dan air yang terkandung dalam metanol.

2. Memberikan informasi bagaimana cara pemurnian metanol dan pengaruh

jumlah kolom terhadap kemurniannya.

3. Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam

menganalisa sampel menggunakan kromatografi gas, karl fischer, dan

acidimetry.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai