9122013
Clinical Pathway adalah suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu yang merangkum setiap langkah
yang diberikan kepada pasien berdasarkan standar pelayanan medis dan asuhan keperawatan yang
berbasis bukti dengan hasil yang terukur dan dalam jangka waktu tertentu selama di rumah
sakit. (Firmanda D)
Dalam era Jaminan Kesehatan Nasional, Clinical Pathway menjadi penting mengingat efisiensi
pembiayaan perawatan pasien menjadi sesuatu yang harus dilakukan oleh rumah sakit bila
menghendaki rumah sakit tetap survive. Clinical pathway sebagai sebuah tools merupakan panduan
dalam penanganan pasien berbasis bukti, sehingga penanganan pasien menjadi efisien, efektif dan adil
bagi semua pasien tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi, pendidikan maupun gender.
Persoalan di lapangan, ketika profesi perawat dilibatkan dalam penyusunan clinical pathway, kebanyakan
tidak tahu apa yang harus dimasukan dalam templete clinical pathway. Persoalannya bukan karena
tidak tahu apa yang dilakukan, tapi persoalannya adalah pada apa yang didokumentasikan.
Dokumentasi keperawatan selama ini berisi tentang aktifitas keperawatan yang sangat banyak dan tidak
menggunakan bahasa standar.
Kondisi itulah yang menjadikan konsep clinical pathway yang berkembang di Indonesia, isinya didominasi
oleh profesi tertentu, sementara perawat yang berada di sisi pasien selama 24 jam hampir tidak terlihat
apa yang dilakukan. Perhatikan templete clinical pathway di samping ini. Hanya ada dua kontribusi
perawat yaitu mobilisasi dan pendidikan kesehatan.
Sebenarnya kita bisa mengacu pada kebutuhan dasar manusia seperti konsepnya Virginia Henderson
(dalam Potter dan Perry, 1997) yaitu (1). Bernapas secara normal, (2) Makan dan minum yang cukup, (3)
Eliminasi, (4) Bergerak, (5) Tidur dan istirahat, (6) Memilih pakaian yang tepat, (7) Mempertahankan
suhu tubuh, (8) Menjaga kebersihan diri dan penampilan, (9) Menghindari bahaya dari lingkungan, (10)
Berkomunikasi, (11) Beribadah, (12) Bekerja, (13) Bermain dan (14) Belajar.
Memang agak sulit KDM nya Virginia Henderson ketika di-breakdown dalam bahasa intervensi
keperawatan. Alasan itulah saya lebih suka menggunakan SNL nya The University of IOWA yaitu Nursing
Intervention Clasification (NIC).
Sedikitnya ada 6 komponen yang bisa dimasukan dalam Nursing Clinical Pathway yaitu :
2. Manajemen eliminasi: ex. irigasi blader, perawatan inkontinensia, lavemen, perawatan ostomy
dll
4. Dukungan nutrisi : ex. pentahapan diet, memberikan makan melalui enteral (NGT),
pemasangan NGT, monitor nutrisi dll.
1. Manajemen elektrolit dan asam basa : ex. monitor asam basa, monitor elektrolit dll
3. Manajemen neurologi : ex. menejemen edema serebral, menejemen ECT, monitor neurologi
dll.
5. Manajemen respirasi : ex. manajemen jalan nafas, suctioning jalan nafas dll
6. Manajemen kulit/luka : ex. perawatan amputasi, perawatan ulkus dikubitus, perawatan luka
dll
4. Bantuan koping : ex. anticipatory guidance, peningkatan body image, support spiritual dll
1. Manajemen krisis : ex. intervensi krisis, manajemen kode, resusitasi, triage dll
2. Manajemen resiko : ex. manajemen alergi, manajemen anafilaksis, pencegahan aspirasi dll
1. Perawatan bayi baru lahir : ex. melahirkan, pengurangan perdarahan : postpartum uterus,
bantuan breastfeeding, perawatan sirkumsisi, kangoroo care dll
2. Perawatan anak : ex. infant care, pendidikan kesehatan : anak, rawat inkontinensia urin :
enuresis dll
Sistem Kesehatan yang terdiri dari :
Dengan pendekatan NIC ini, kontribusi perawat dalam clinical pathway semakin nyata dan jelas dalam
tiap-tiap kasus.