NAMA-KU
D221 1Y YYY
KELOMPOK XXX
LABORATORIUM ERGONOMI
DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Secara umum yang dimaksud dengan kerja fisik (physical work) adalah
kerja yang memerlukan energi fisik otot manusia sebagai sumber tenaganya
(power). Kerja fisik seringkali juga disebut sebagai manual operation dimana
performance kerja sepenuhnya akan tergantung manusia baik yang berfungsi
sebagai sumber tenaga (power) maupun pengendali kerja (control). Kerja fisik,
seringkali dikonotasikan sebagai kerja berat ataupun kerja kasar, dapat
dirumuskan sebagai kegiatan yang memerlukan usaha fisik manusia yang kuat
selama periode kerja berlangsung. Dalam hal kerja fisik ini maka konsumsi energi
(energi consumption) merupakan faktor utama dan tolok ukur yang dipakai
sebagai penentu berat ringannya kerja fisik tersebut.
B. Tujuan praktikum
1. Mampu mengukur beban kerja fisik berdasarkan heart rate menggunakan
Polar Watch beserta Polar Strap.
2. Mampu mengukur kadar lactic acid menggunakan accutrend plus beserta
strip test.
3. Mampu menghitung beban kerja fisik dan tingakt kelelahan
4. Mampu menganalisa grafik hasil perhitungan beban kerja serta tingkat
kelelahan.
% HR Reverse = x 100
% CVL =
D. Kelelahan
Kelelahan akibat kerja seringkali diartikan sebagai proses menurunnya
efisiensi, performans kerja, dan berkurangnya kekuatan/ ketahanan fisik tubuh
untuk terus melanjutkan kegiatan yang harus dilakukan. Ada beberapa macam
kelelahan yang dikenal dan diakibatkan oleh factor-faktor yang berbeda-beda
seperti :
a. Lelah otot, yang dalam hal ini bias dilihat dalam bentuk munculnya
gejala kesakitan yang amat sangat ketika otot harus menerima beban
kerja yang berlebihan.
b. Lelah visual, yaitu lelah yang diakibatkan ketegangan yang terjadi pada
organ visual (mata). Mata yang terkonsentrasi secara terus menerus pada
suatu objek (layar monitor) seperti yang dialami oleh operator computer
misalnya, akan terasa lelah. Cahaya yang terlalu kuat yang mengenai
mata juga akan bias menimbulkan gejala yang sama.
c. Lelah mental, dimana dalam kasus ini datangnya kelelahan bukan
diakibatkan secara langsung oleh aktivitas fisik, melainkan lewat kerja
mental (proses berpikir). Lelah mental ini seringkali pula disebut sebagai
lelah otak.
d. Lelah monotonis, adalah jenis kelelahan yang disebabkan oleh aktivitas
kerja yang bersifat rutin, monoton ataupun lingkungan kerja yang sangat
menjemukan. Pekerjaan-pekerjaan yang tidak memberikan tantangan,
tidak memerlukan skill, dan lain-lain akan menyebabkan motivasi
pekerja akan rendah. Di sini, pekerja tidak lagi terangsang dengan
pekerjaan ataupun lingkungan kerjanya. Situasi kerja yang monoton dan
menimbulkan kebosanan akan mudah terjadi pada pekerjaan-pekerjaan
yang dirancang terlalu ketat. Kondisi semacam ini jarang terjadi dalam
kegiatan yang memberikan fleksibilitas bagi pekerja untuk
mengembangkan kreativitas dan mengatur irama kerjanya sendiri.
Timbulnya rasa lelah dalam diri manusia merupakan proses yang
terakumulasi dari berbagai faktor penyebab dan mendatangkan ketegangan
(stress) yang dialami oleh tubuh manusia. Untuk menghindari akumulasi yang
terlalu berlebihan, diperlukan adanya keseimbangan antara masukan datangnya
B. Prosedur percobaan
1) Siapkan alat dan bahan.
2) Atur polar watch pada pengukuran heart rate
3) Pasang polar strap pada tubuh bagian dada.
A. KESIMPULAN
B. SARAN