Anda di halaman 1dari 6

ASI, Utama & Pertama

Salah satu kebanggaan ibu adalah menjadi orang


pertama yang memberikan cairan kehidupan untuk sang
buah hati. Ketika bayi diletakkan di dada ibu paling
sedikit selama 1 jam (IMD/ Inisiasi Menyusu Dini),
keduanya melakukan skin to skin contact yang
memungkinkan bayi terpajan oleh mikroba yang terdapat
di kulit ibu, menjilati, dan menelannya. Peristiwa ini
merupakan dasar dari pembentukan kekebalan tubuhnya.
Ketika bayi lahir, hal pertama yang dilakukannya adalah
mencari putting payudara ibu. Karenanya, penting untuk
meletakkan bayi segera di dada ibu. Pencarian ini bukan
untuk mendapatkan ASI, sebab pada awal kehidupannya
bayi belum memerlukan cairan. Ketika bayi berhasil
menemukan putting ibunya, ia akan menunjukkan reflex
mengisap yang kuat. Isapan ini akan secara alami akan
merangsang pengeluaran oksitosin yang penting bagi
pengaliran ASI.
Berbagai penelitian ilmiah semakin menguatkan
pentingnya inisiasi menyusu dini bagi keberhasilan
pemberian ASI eksklusif 6 bulan.
ASI adalah makanan terbaik bagi bayi karena komposisi
ASI setiap ibu adalah yang paling pas bagi bayinya.

MANFAAT UNTUK BAYI


Kondisi tubuh bayi yang masih rentan pada hari-hari
pertama hidupnya akan dibantu dioptimalkan oleh
kandungan gizi dalam ASI. Pada hari ke 2 dan 3 sesudah
persalinan, ASI keluar didahului kolostrum yang
mengandung zat-zat kekebalan (immunoglobulin) dan
kadar gizinyz lebih tinggi disbanding ASI yang keluar
pada hari-hari berikutnya.
Berikut manfaat ASI untuk Bayi:

Nutrisi terbaik bagi bayi.


ASI mengandung segala kebutuhan bayi, mulai dari
zat gizi hingga zat kekebalan tubuh yang melindungi
bayi dari serangan penyakit.
Mudah dicerna dan diserap bayi.
ASI mengandung whey dan casein dengan
perbandingan 60:40 sehingga mudah dicerna oleh
system pencernaan bayi.
Mengandung zat-zat gizi yang diperlukan bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangannya termasuk otak
dan fungsi kognitifnya.
ASI memberikan perlindungan kepada bayi dari
kemungkinan infeksi dan alergi, juga merangsang
pertumbuhan system kekebalan tubuh bayi.
ASI selalu tersedia, bersih, dan segar.
ASI lebih ekonomis, hemat sekaligus praktis.
Memperkuat ikatan batin antara ibu dan bayi. Bayi
akan merasa nyaman, aman, dan terlindungi.

MANFAAT UNTUK IBU


Manfaat ASI tidak hanya untuk bayi, tetapi juga untuk
ibu. Kegiatan menyusui akan bermanfaat untuk ibu
asalkan memenuhi 2 syarat.
Pertama, pemberian ASI haru sdilakukan dengan baik dan
benar sehingga terjadi keberhasilan menyusui.
Kedua, pemberian ASI dilakukan secara eksklusif selama
6 bulan.
Setelah syarat tersebut dipenuhi berikut manfaat yang
didapat ibu:

Ukuran rahim mengecil pada waktunya. Sesudah


melahirkan, ukuran rahim yang besar dapat
mengecil dengan dibantu hormone oksitosin yang
keluar saat ibu memberikan ASI. Selain itu,
perdarahan pada ibu akan cepat berhenti.
Payudar tidak terasa nyeri. Jika ASI tidak diberikan
kepada bayi setiap kali ia menginginkannya,
payudara ibu tidak akan membengkak atau terasa
nyeri. Gudang ASI akan kembali terisi beberapa jam
setelah menyusui atau menyesuaikan waktu
menyusu yang diinginkan bayi.
Menyusui secara eksklusif dapat menunda
kehamilan.
Memunculakan rasa keibuan.
Hormone oksitosin disebut juga love hormone
merupakan hormone yang dapat menimbulkan rasa
sayang pada anak. Semakain sering dan banyak ibu
memberikan ASI kepada bayi maka semakin besar
pula rasa sayangnya kepada anak. Rasa sayang
akan menimbulkan rasa keibuan sehingga timbul
kepedulian untuk mengurus sang buah hati.

PENGETAHUAN LAKTASI
Kecil kemungkinan ibu tidak bisa menyusui. Hanya sekitar
1% ibu di dunia ini tidak dapat memberikan ASI kepada
bayinya. Pada dasarnya semua ibu mampu menyusui,
tetapi teknik menyusui yang kurang tepat dan beban
pikiran sedikit saja dapat menghambat proses menyusui.
Beberapa diantaranya yaitu ASI yang dikeluarkan sedikit
dan payudara lecet.
Agar hambatan tidak terjadi, ibu harus meningkatkan
pengetahuan mengenai manajemen laktasi dan
melakukan hal-hal berikut ini:
1. Mempersiapkan mental
Untuk menjadi seorang ibu dibutuhkan kesiapan
mental dalam menghadapi permasalahan pasca
melahirkan. Factor mental sangat berpengaruh
terhadap produksi ASI. Kerja hormone oksitosin akan
terhambat saat ibu stress, padahal hormone inilah
yang memberikan rangsangan bagi pengaliaran ASI.
Ibu juga harus yakin bahwa ASI yang diproduksi pasti
cukup untuk san buah hati. Kekuatan pikiran positif
ini akan berdampak pada kerja hormone oksitosin
optimal sehingga ASI yang dihasilkan benar-benar
cukup untuk bayi.
2. Menjaga kebersihan
Sebelum menyusui bayi, cuci tangan dulu. Bersihkan
pula daerah areola dan putting dengan waslap basah
yang bersih.

3. Gizi ibu cukup


Selama menyusui, perhatikan asupan gizi ibu
dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Dalam 1 hari konsumsi makanan ibu harus
mengandung air, karbohidrat, protein, lemak,
mineral, dan vitamin.

4. Posisi dan pelekatan bayi


Pastikan posisi bayi ketika menyusu. Wajahnya
menhadap ke dada ibu. Mulutnya harus juga
megisap areola selain putting. Lekatkan tubuh bayi
melekat ke tubuh ibu.

5. Frekuensi dan jumlah


Kandungan gizi ASI tidak sama dari menit ke menit.
Saat pertama kali keluar, komposisi yang terbesarc
adalah air disusul karbohidrat, lalu protein, dan
terakhir lemak. Paling tidak butuh waktu sekitar 30
menit menyusui agar bayi mendapatkan komposisi
gizi secara lengkap. Pindahkan bayi ke payudara
satunya jika payudara pertama sudah terasa kosong.
Berikanlah ASI sebanyak bayi mau. Biasanya bayi
akan lapar dalam 2-3 jam setelah pemberian ASI
terakhir. Uniknya komposisi ASI juga berbeda pada
pagi, siang dan malam hari. Di pagi hari, ASI lebih
banyak mengandung karbohidrat. Di siang hari,
komposisi terbesar adalah protein. Sedangkan di
malam hari, ASI paling banyak mengandung lemak
untuk menyesuaikan pertumbuhan optimal bayi di
malam hari.

Anda mungkin juga menyukai