Anda di halaman 1dari 93

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEJADIAN

DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK USIA 0-12 TAHUN DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS UEKULI KECAMATAN TOJO
KABUPATEN TOJO UNA-UNA

SKRIPSI

Disusun Oleh :
MIVTAH MAGVIRAH MALULUA
NIM. 12010087

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HUSADA MANDIRI POSO
TAHUN 2016
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEJADIAN
DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK USIA 0-12 TAHUN DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS UEKULI KECAMATAN TOJO
KABUPATEN TOJO UNA-UNA

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Husada Mandiri Poso

Disusun Oleh :
MIVTAH MAGVIRAH MALULUA
NIM. 12010087

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HUSADA MANDIRI POSO
TAHUN 2016
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Mivtah Magvirah Malulua

Nomor induk mahasiswa : 12010087

Jurusan/Prodi : S1 Keperawatan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa proposal yang saya tulis ini benar-

benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan alihan

tulisan atau pemikiran orang lain.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa tugas ini

merupakan hasil ciplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut.

Poso, 1 September 2016

Mivtah Magvirah Malulua


Nim. 12010087
ABSTRACT

RELATED KNOWLEDGE AND ATTITUDE TOWARDS WOMEN DENGUE IN


THE EVENT OF CHILDREN AGES 0-12 YEARS IN THE REGION
HEALTH WORK UEKULI, DISTRICT TOJO,
TOJO UNA-UNA.

Mivtah Magvirah Malulua1; Magdalena Tayaya2; Nining Nirmalasari3.

Background. Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an acute epidemic disease


caused by a virus transmitted by Aedes aegypti and Aedes albopictus.
Purpose. This study aims to determine the relationship of knowledge and attitudes
of mothers towards the incidence of dengue fever in children aged 0-12 years in the
working area of Puskesmas uekuli, District Tojo, Tojo Una-Una, 2016.
Method. Design of this research is analiti or quantitative with cross sectional study
aimed to analyze the relationship between independent and dependent variables. The
sampling technique used was purposive sampling with a sample of 49 respondents.
Results. Based on the values obtained Chi square test p = 0.001 < = 0.05, then Ho
is rejected and Ha accepted, meaning there is a relationship between knowledge of
mothers with incidence of dengue fever in children aged 0-12 years. And obtained by Chi
square test p = 0.023 < = 0.05, then Ho is rejected and Ha accepted, meaning there is a
relationship between the attitude of the mother with the incidence of dengue fever in
children aged 0-12 years.
Conclusion. From the results of statistical tests performed there is a relationship of
knowledge and attitudes of mothers towards the incidence of dengue fever in children
aged 0-12 years in the working area uekuli health centers, district Tojo, Tojo Una-una,
2016.
Suggestion. Should the results of this study can be used as input for the provision
of information or counseling and motivating a more optimal in order to increase
understanding and awareness of the mother as well as the public about dengue fever and
the importance of the prevention of dengue fever. So that the mother's knowledge and
society is still lacking about the disease dengue fever to be good.

Keywords: Knowledge, attitudes, the incidence of dengue fever


Source Literature: 24 Library (2010-2016)
ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEJADIAN DEMAM


BERDARAH DENGUE PADA ANAK USIA 0-12 TAHUN DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS UEKULI, KECAMATAN TOJO,
KABUPATEN TOJO UNA-UNA.

Mivtah Magvirah Malulua1; Magdalena Tayaya2; Nining Nirmalasari3.

Latar Belakang. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu penyakit


epidemik akut yang disebabkan oleh virus yang ditransmisikan oleh Aedes aegypti dan
Aedes albopictus.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan
sikap ibu terhadap kejadian demam berdarah dengue pada anak usia 0-12 tahun di
wilayah kerja puskesmas uekuli Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una-Una Tahun 2016.
Metode. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah analitik atau kuantitatif
dengan rancangan cross sectional study yang bertujuan untuk menganalisis
hubungan variabel bebas dan terikat. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 49 responden.
Hasil. Berdasarkan uji Chi square diperoleh nilai p= 0.001 < = 0.05, maka Ho
ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan
kejadian demam berdarah dengue pada anak usia 0-12 tahun. Dan Berdasarkan uji Chi
square diperoleh nilai p= 0.023 < = 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
terdapat hubungan antara Sikap ibu dengan kejadian demam berdarah dengue pada anak
usia 0-12 tahun.
Kesimpulan. Dari hasil uji statistik yang dilakukan terdapat hubungan
pengetahuan dan sikap ibu terhadap kejadian demam berdarah dengue pada anak usia 0-
12 tahun di wilayah kerja puskemas uekuli, kecamatan tojo, kabupaten tojo una-una,
tahun 2016.
Saran. Hendaknya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk
pemberian informasi atau penyuluhan dan memberikan motivasi yang lebih optimal
agar dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran ibu serta masyarakat tentang
penyakit demam berdarah dengue serta pentingnya pencegahan demam berdarah dengue.
sehingga pengetahuan ibu dan masyarakat yang masih kurang tentang penyakit Demam
berdarah dengue menjadi baik.

Kata kunci : Pengetahuan, sikap, kejadian demam berdarah


Sumber Literatur : 24 Kepustakaan (2010 2016)
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi yang berjudul Hubungan pengetahuan dan sikap

ibu terhadap kejadian demam berdarah dengue pada anak usia 0-12

tahun di wilayah kerja puskesmas uekuli. Skripsi Penelitian ini disusun

untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan

S 1 Keperawatan di Stikes Husada Mandiri Poso.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari

berbagai pihak, Skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh

karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tasnim Mahmud, S.Kep., Ns., MM. selaku Ketua Stikes Husada

Mandiri Poso.

2. Anggry AY.Assa, S.Kep., Ns., MM. selaku Kaprodi Keperawatan

Stikes Husada Mandiri Poso.

3. Magdalena Tayaya S.Kep., Ns., MAP selaku pembimbing 1 yang

telah banyak meluangkan waktu dan membimbing penulis dalam

penyusunan Proposal Penelitian hingga semua terselesaikan.

4. Nining Nirmalasari S.Kep., Ns. selaku pembimbing II yang dengan

penuh keikhlasan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk

mengarahkan dan membimbing penulis hingga selesainya penulisan

Proposal Penelitian ini.

vi
5. Dewi Faradillah SST. Selaku penguji yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan saran dan masukan yang sifatnya

membangun dalam penyusunan Proposal Penelitian.

6. Sri Hernita, SKM. Selaku Kepala Puskesmas Uekuli yang telah

memberikan izin pengambilan data dan penelitian kepada penulis.

7. Seluruh Dosen STIKES Husada Mandiri Poso yang telah memberikan

bekal ilmu pengetahuan dan ketrampilan selama penulis mengikuti

pendidikan.

8. Husen Malulua dan Nurjana Tulele. Selaku Orang tuaku tercinta yang

telah memberikan dukungan moril maupun material sehingga penulis

dapat menyelesaikan studi ini.

9. Moh.akbar malulua, Rahmat fuadi malulua, Ahmad fauzan malulua,

Moh.farhat malulua. Selaku adik-adikku tersayang yang telah

memberikan dukungan serta doa pada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi ini.

10. Nur aeni, Sri wahyuni A.Palindate, Zulfita irwan, Faradilah simpu,

Andi mulyana, Siti aisyah Banyaguru. selaku teman-teman

seperjuangan yang banyak membantu penulis dalam pengelesaian

studi ini.

11. Saudara seperjuangan angkatan 2012 STIKES Husada Mandiri Poso

yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala

bantuan, motivasi, kebersamaan, perhatian, dan kasih sayang selama

ini yang selalu membuat penulis bersemangat menjalani hari-hari

sebagai mahasiswa selama ini.

vii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan

peneliti selanjutnya, Semoga Proposal Penelitian ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Poso, 1 September 2016

Mivtah Magvirah Malulua


Nim. 12010087

viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN.......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ........................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6


A. Tinjauan Teori tentang Pengetahuan .................................................... 6
B. Tinjauan Teori tentang Sikap ............................................................... 11
C. Tinjauan Teori tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) ..................... 16
D. Tinjauan Teori tentang Anak .................................................................. 23
E. Tinjauan Teori tentang Ibu ..................................................................... 26

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS................................. 27


A. Kerangka Konsep ................................................................................. 27
B. Hipotesis ............................................................................................... 28

ix
BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................... 29
A. Desain Penelitian ............................................................................... 29
B. Populasi, sampel dan sampling ........................................................... 29
C. Variabel Penelitian ............................................................................ 32
D. Definisi Operasional............................................................................. 32
E. Tempat Penelitian ............................................................................... 34
F. Waktu Penelitian .................................................................................. 34
G. Instrumen Penelitian ........................................................................... 34
H. Prosedur pengumpulan Data ............................................................. 35
I. Analisis data ....................................................................................... 36
J. Etika penelitian..................................................................................... 38

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 40


A. Hasil Penelitian .................................................................................... 40
B. Pembahasan .......................................................................................... 46
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 49
A. Kesimpulan........................................................................................... 49
B. Saran ..................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

x
DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Kerangka Konsep ............................................................................ 27

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita .................................................. 23

Tabel 2.2. Ciri-Ciri Psikologis Balita......................................................................... 24

Tabel 2.3. Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak-Anak ......................................... 25

Tabel 2.4. Ciri-Ciri Psikologis Anak-Anak................................................................ 25

Tabel 5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur............................................ 39

Tabel 5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ................................... 40

Tabel 5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ..................................... 40

Tabel 5.4. Karakteristik Umur Anak .......................................................................... 41

Tabel 5.5. Distribusi frekuensi Pengetahuan ibu terhadap kejadian Demam


berdarah di wilayah kerja pukesmas uekuli Kecamatan Tojo
Kabupaten Tojo Una-Una tahun 2016. ................................................... 41

Tabel 5.5. Distribusi frekuensi Sikap ibu terhadap kejadian Demam berdarah di
wilayah kerja pukesmas uekuli Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo
Una-Una tahun 2016. .............................................................................. 42

Tabel 5.6. Distribusi frekuensi kejadian Demam berdarah di wilayah kerja


pukesmas uekuli Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una-Una tahun
2016. ........................................................................................................ 42

Tabel 5.7. Analisis Hubungan antara pengetahuan Ibu terhadap kejadian Demam
Berdarah pada anak usia 0-12 tahun di Wilayah kerja Puskesmas
Uekuli Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una-Una Tahun 2016 ............ 43

Tabel 5.8. Analisis Hubungan antara sikap Ibu terhadap kejadian Demam
Berdarah pada anak usia 0-12 tahun di Wilayah kerja Puskesmas
Uekuli Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una-Una Tahun 2016 ............ 44

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar permohonan menjadi responden

Lampiran 2 Lembar persetujuan menjadi responden

Lampiran 3 Kuesioner penelitian

Lampiran 4 Surat pengambilan data awal

Lampiran 5 Surat yang menyatakan telah melakukan pengambilan data awal

Lampiran 6 Surat izin penelitian

Lampiran 7 Surat yang menyatakan telah selesai melakukan penelititan

Lampiran 8 Jadwal penelitian

Lampiran 9 Master tabel penelitian

Lampiran 10 Hasil pengolahan data

Lampiran 11 Dokumentasi

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu penyakit

epidemik akut yang disebabkan oleh virus yang ditransmisikan oleh

Aedes aegypti. Klien yang terinfeksi akan memiliki gejala berupa

demam ringan sampai tinggi, disertai dengan sakit kepala, nyeri pada

mata, otot dan persendian, hingga perdarahan spontan (WHO, 2010).

Terdapat sekitar 2,5 miliar orang di dunia beresiko terinfeksi virus

dengue terutama di daerah tropis maupun subtropis, dengan perkiraan

500.000 klien memerlukan rawat inap setiap tahunnya dan 90% dari

kliennya ialah anak-anak yang berusia kurang dari 15 tahun (WHO,

2011).

Ibu merupakan individu yang dianggap memiliki hubungan yang

sangat dekat dengan anak. Ibu sebaiknya memiliki pengetahuan yang

lebih mengenai Demam berdarah dengue, sehingga anak dapat terhindar

dari Demam berdarah dengue, mengingat angka morbiditas dan mortalitas

anak akibat Demam berdarah dengue yang masih cukup tinggi. (Staf

Pengajar Ilmu Kesehatan Anak, 2010). Penelitian yang dilakukan

Benthem et al menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan

dengan upaya pencegahan Demam berdarah dengue, dimana masyarakat

yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai Demam berdarah

dengue memiliki upaya pencegahan yang baik pula. Namun, kendala

yang masih sering terjadi dimasyarakat adalah ketidaktahuan masyarakat

1
2

mengenai penyakit dan perilaku manusia yang belum konsisten dalam

melakukan program pencegahan dan pemberantasan Demam berdarah

dengue. (Sungkar, Saleha, Rawina W, Agnes K, 2010)

Data Depkes RI tahun 2013, Hingga pertengahan tahun ini, kasus

demam berdarah dengue terjadi di 31 provinsi dengan klien 48.905 orang,

376 diantaranya meninggal dunia. Jumlah klien demam berdarah dengue

pada semester pertama tahun ini menunjukkan kenaikan dibanding tahun

lalu. Sepanjang 2012, Kemenkes mencatat 90.245 orang. tahun 2010 angka

kematian mencapai 0,87 persen, pada tahun 2011 meningkat menjadi 0,91

persen dan sempat menurun pada tahun 2012 menjadi 0,90 persen dengan

total kasus tahun 2012 sebanyak 90.245 orang dan jumlah kematian 816

orang. Tahun 2013 selama Januari-Juni Demam berdarah dengue dilaporkan

terjadi di 31 provinsi dengan jumlah kasus sebanyak 48.905 orang, dan 376

diantaranya meninggal dunia. Provinsi yang dilaporkan Kejadian luar biasa

Demam berdarah dengue tahun 2013 yaitu Lampung, Sulsel, Kalteng, dan

Papua. (Depkes RI, 2013)

Kasus Demam berdarah dengue di Sulawesi Tengah cukup

berfluktuatif, pada tahun 2008 tercatat ada 1391 kasus, menurun pada

tahun 2009 yaitu hanya 952 kasus, dan meningkat lagi pada tahun

2010 menjadi 2092 kasus. (Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah, 2012)

Selama tahun 2015, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

mencatat sebanyak 1.573 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan

11 klien meninggal dunia. Hingga saat ini belum ada vaksin yang dapat

menangkal demam berdarah dengue. Oleh karena itu cara terbaik untuk
3

mencegah Demam berdarah dengue adalah dengan menghindari terkena

gigitan nyamuk yang membawa virusnya. (Dinkes Provinsi Sulawesi

Tengah, 2015)

Berdasarkan data dari Dinkes kabupaten tojo una-una, pada tahun

2014 klien Demam berdarah dengue berjumlah 63 orang. tahun 2015 pada

bulan januari sampai november terdapat penurunan yang klien Demam

berdarah dengue berjumlah 32 orang. Pada tahun 2016 terjadi peningkatan

klien Demam berdarah dengue dari bulan januari sampai mei yang tercatat

di dinas kesehatan tojo una-una berjumlah 108 orang.

Berdasarkan data dari Puskesmas Uekuli tahun 2014 klien Demam

berdarah dengue berjumlah 10 orang, tahun 2015 klien Demam berdarah

dengue berjumlah 16 orang, sedangkan pada tahun 2016 meningkat, pada

bulan januari sampai bulan juni berjumlah 203 orang.

Pada tahun 2015 di puskesmas uekuli jumlah anak usia 0-12 tahun

yang menderita penyakit berjumlah 47 orang dengan penyakit ispa, diare

dan demam berdarah dengue. pada tahun 2016 dari bulan januari sampai

juni berjumlah 94 orang dengan penyakit tebanyak demam berdarah dengue

kemudian ispa dan diare.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk

memilih judul tentang "hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap

kejadian demam berdarah dengue pada anak usia 0-12 tahun di wilayah

kerja puskesmas uekuli".


4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis dapat

merumuskan Bagaimana Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu

Terhadap Kejadian Demam dengue Berdarah Pada Anak usia 0-12 tahun

Di wilayah kerja Puskesmas Uekuli ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahui Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap

Kejadian Demam Berdarah dengue Pada Anak usia 0-12 tahun Di

wilayah kerja Puskesmas Uekuli.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui Pengetahuan ibu tentang kejadian demam berdarah

dengue

b. Diketahui Sikap ibu tentang kejadian demam berdarah dengue

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi

Sebagai bahan bacaan dan wawasan mahasiswa khususnya

mahasiswa Stikes Husada Mandiri Poso.

2. Bagi Puskesmas Uekuli

Sebagai bahan masukan untuk lebih meningkatkan

kewaspadaan terhadap kejadian Demam Berdarah dengue pada

anak.
5

3. Bagi masyarakat

Sebagai suatu pembelajaran agar dapat memahami serta

mengetahui tanda-tanda, serta pencegahan Demam berdarah dengue

4. Bagi Peneliti

Merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi peneliti

untuk dapat menambah pengetahuan dan pengalaman.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang pengetahuan dan sikap ibu terhadap kejadian

demam berdarah dengue pada anak pernah dilakukan yaitu :

1. Aboesina Sidiek (2012) Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu

Mengenai Penyakit Dbd Terhadap Kejadian Penyakit Dbd Pada

Anak RSUP Dr.Kariadi . Metode Penelitian observational

analitik dengan desain case control dilakukan pada periode April

Juli 2012. Subyek penelitian pada kelompok kasus adalah ibu

yang memiliki anak yang berusia 14 tahun yang mengalami

kejadian DBD yang dirawat pada RSUP Dr.Kariadi pada periode

penelitian. Subyek pada kelompok control adalah ibu yang

memiliki anak yang berusia 14 tahun yang tidak menderita

DBD yang berdomisili di wilayah kelurahan Sekayu, Semarang.

Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara dengan

menggunakan kuesioner. Uji statistik menggunakan uji 2 dan uji

Fisher-exact.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

1. Pengertian Pengatahuan

Pengetahauan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah

orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia yakni indra

penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmodjo, 2010 dalam Hilya Hanik, 2011).

2. Tingkat pengetahuan didalam domain kognitif

Menurut Notoatmodjo, 2010 dalam Hilya Hanik, 2011.

Pengetahuan yang mencakup dalam domain kognitif mempunyai

6 tingkatan, yaitu antara lain:

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang

telah dipelajari sebelumnya. Termaksud keadaan

pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall)

terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari

atau rangsangan yang telah diterima, oleh sebab itu tahu

ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

Kata kerja untuk mengukur bahwa yang lalu tahun tentang

apa dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.

6
7

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang telah

diketahui dan dapat diinterprestasikan materi tersebut secara

benar.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi yang

sebenarnya, aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi

atau penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip, atau

sebagainya dalam konteks atau langsung yang lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek kedalam komponen komponen

tetapi masih dalam satu proses struktur organisasi, dan

masih ada kaitanya satu dengan yang lainya. Kemampuan

analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat

menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

e. Sintesis (syntesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk

meletakan atau menghubungkan bagian - bagian di dalam

bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis ini

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi formulasi


8

yang ada. Misalnya dapat menyusun, merencanakan,

meringkaskan, menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu

teori atau rumusan rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian suatu materi atau objek,

penilaian - penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ada.

3. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo, 2010 dalam Hilya Hanik, 2011. Faktor

- faktor yang mempengaruhi pengetahuan. yaitu :

a. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

kepada orang lain agar dapat memahami sesuatu hal. Tidak

dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan

seseorang, semakin mudah pula mereka menerima

informasi, dan pada akhirnya pengetahuan yang dimilikinya

akan semakin banyak. Sebaliknya, jika seseorang memiliki

tingkat pendidikan yang rendah, maka akan menghambat.

perkembangan sikap orang tersebut terhadap penerimaan

informasi dan nilai - nilai yang baru diperkenalkan.

b. Umur

Usia adalah individu yang terhitung mulai saat

dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur,

tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih


9

matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan

masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari

orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan

sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa. Batasan usia

menurut WHO yang dikutip menurut Dra.Ny.Jos Masdani

(Psikolog UI) Manusia lanjut usia merupakan kelanjutan dari

dewasa. Kedewasaan dapat dibagi menjadi empat bagian

yaitu:

1) Fase Inventus (dewasa muda) : antara 25 sampai 45

tahun

2) Fase Vertilitas (dewasa penuh) : antara 45 sampai 50

tahun.

3) Fase Prasenium (masa setengah umur) : antara 55

sampai 65 tahun.

4) Fase Senium (masa lanjut usia) antara 65 tahun

sampai dengan tutup usia.

c. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang

memperoleh pengalaman dan pengetahuan, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

d. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah

dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Orang cenderung berusaha melupakan pengalaman yang


10

kurang baik. Sebaliknya, jika pengalaman tersebut

menyenangkan, maka secara psikologis mampu

menimbulkan kesan yang sangat mendalam dan membekas

dalam emosi kejiwaan seseorang. Pengalaman baik ini

akhirnya dapat membentuk sikap positif dalam

kehbidupannya.

e. Minat

Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan

yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang

untuk mencoba dan menekuni suatu hal, sehingga seseorang

memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.

f. Kebudayaan lingkungan sekitar

Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan

sikap pribadi atau sikap seseorang. Kebudayaan lingkungan

tempat kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh

besar terhadap pembentukkan sikap kita. Apabila dalam

suatu wilayah mempunyai sikap menjaga kebersihan

lingkungan, maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya

mempunyai sikap selalu menjaga kebersihan lingkungan.

g. Informasi

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat

mempercepat seseorang memperoleh pengetahuan yang baru


11

B. Tinjauan Umum Tentang Sikap

1. Pengertian Sikap

Sikap adalah merupakan reaksi atau respon sesorang yang

masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.

Sikap merupakan reaksi terhadap objek dilingkungan

tertentu sebagai suatu pernyataan terhadap objek (Notoatmodjo,2010

dalam Hilya Hanik, 2011).

Dibawah ini pengertian Sikap Menurut para Ahli:

a. Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000) mengidentifikasikan

sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi secara positif atau

secara negative terhadap obyek obyek tertentu.

b. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears,1999) berpendapat

bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari

proses motivasional, emosional, perseptual, dan kognitif

mengenai aspek dunia individu.

c. La Pierre (dalam Azwar, 2003) mendefinisikan sikap sebagai

suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif,

predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial,

atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli

social yang telah terkondisikan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan

diri dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau

berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam

menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya.


12

Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang

sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.

2. Proses dan Komponen Sikap

Secara umum, dalam berbagai referensi, sikap memiliki 3

komponen yakni: kognitif, afektif, dan kecenderungan tindakan

(Notoatmodjo, 2010 dalam Hilya Hanik, 2011).

a. Komponen kognitif

Aspek sikap yang berkenaan dengan penilaian individu

terhadap obyek atau subyek. Informasi yang masuk ke

dalam otak manusia, melalui proses analisis, sintesis, dan

evaluasi akan menghasilkan nilai baru yang akan

diakomodasi atau diasimilasikan dengan pengetahuan yang

telah ada di dalam otak manusia. Nilai nilai baru yang

diyakini benar, baik, indah, dan sebagainya, pada akhirnya

akan mempengaruhi emosi atau komponen afektif dari sikap

individu.

b. Komponen afektif

Aspek ini Dikatakan sebagai perasaan (emosi)

individu terhadap obyek atau subyek, yang sejalan dengan

hasil penilaiannya.

c. komponen kecenderungan bertindak

Berkenaan dengan keinginan individu untuk melakukan

perbuatan sesuai dengan keyakinan dan keinginannya. Sikap

seseorang terhadap suatu obyek atau subyek dapat positif


13

atau negatif. Manifestasikan sikap terlihat dari tanggapan

seseorang apakah ia menerima atau menolak, setuju atau

tidak setuju terhadap obyek atau subyek. Komponen sikap

berkaitan satu dengan yang lainnya. Dari manapun kita

memulai dalam analisis sikap, ketiga komponen tersebut

tetap dalam ikatan satu sistem. komponen kognitif, afektif,

dan kecenderungan bertindak merupakan suatu kesatuan

sistem, sehingga tidak dapat dilepas satu dengan lainnya.

Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk

sikap dan Ketiga komponen kognitif , afektif, dan

kecenderungan bertindak secara bersama- sama membentuk

sikap.

3. Faktor - Faktor yang mempengaruhi Sikap

a. Pengalaman pribadi

Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut

membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap

stimulus sosial.

b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu

diantara komoponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap

kita. Seseorang yang dianggap penting, seseorang yang kita

harapkan persetujuannya bagi setiap gerak, tingkah dan

pendapat kita, seseorang yang tidak ingin kita kecewakan

atau seseorang yang berarti khusus bagi kita akan


14

mempengaruhi pembentkan sikap kita terhadap sesuatu.

Contoh : Orang tua, teman sebaya, teman dekat, guru, istri,

suami dan lain-lain.

c. Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentuka sikap kita.

d. Media massa

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media

massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-

lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini

dan kepercayaan. Adanya informasi baru mengenai sesuatu

hal memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap

terhadap hal tersebut.

e. Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai

suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap

dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan

konsep moral dalam arti individu.

f. Pengaruh faktor emosional

Tidak semua bentuk sikap dipengaruhi oleh situasi

lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang, kadang-

kadang sesuatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang

didasari olehemosi yang berfungsi yang berfungsi sebagai


15

penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme

pertahanan ego.

4. Teori Teori Tentang Sikap

a. Teori Keseimbangan

Pada teori ini fokusnya terletak pada upaya individu

untuk tetap konsisten dalam bersikap dalam hidup yang

melibatkan hubungan - hubungan antara seseorang dengan

dua objek sikap. Dan dalam bentuk sederhana, ketiga elemen

tersebut dihubungkan dengan :

1) Sikap favorable ( baik, suka, positif )

2) sikap Unfavorable ( buruk, tidak suka, negatif )

b. Teori Konsistensi kognitif Afektif

Pada teori ini fokusnya terletak pada bagaimana

seseorang berusaha membuat kognisi mereka konsisiten

dengan afeksinya dan penilaian seseorang terhadap suatu

kejadian akan mempengaruhi keyakinannya.

c. Teori Ketidaksesuaian

Pada teori ini fokusnya terletak pada bagaimana

individu menyelataskan elemen elemen kognisi, pemikiran

atau struktur ( Konsonansi selaras ) dan disonasi atau

kesetimbangan yaitu pikiran yang amat menekan dan

memotivasi seseorang untuk memperbaikinya. dimana

terdapat 2 elemen kognitif dimana disonasi terjadi jika


16

kedua elemen tidak cocok sehingga menganggu logika dan

penghargaan.

d. Teori Atribusi

Pada teori ini fokusnya terletak pada bagaimana

individu mengetahui akan sikapnya dengan mengambil

kesimpulan sendiri dan persepsinya tentang situasi. Pada

teori ini implikasinya adalah perubahan perilaku yang

dilakukan seseorang menimbulkan kesimpulan pada orang

tersebut bahwa sikapnya telah berubah. Sebagai contoh

memasak setiap kesempatan baru sadar kalau dirinya suka

menyukai/ hobi memasak.

C. Tinjauan Umum Tentang kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD)

1. Definisi demam berdarah dengue

dengue adalah penyakit virus didaerah tropis yang ditularkan

oleh nyamuk aedes aegypti dan ditandai dengan demam, nyeri kepala,

nyeri pada tungkai, dan ruam (brooker, 2011).

Demam dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh viru

dengue yang memiliki tanda tanda klinis demam, nyeri otot, atau

sendi yang disertai dengan leokopenia, dengan/tanpa ruam, sakit

kepala yang hebat, nyeri pada pergerakan bola mata, rasa mengecap

yang terganggu, trombositopenia ringan, dan bintik-bintik perdarahan

(petekie) spontan. (noer, dkk, 2010)


17

Demam berdarah dengue adalah infeksi yang diebabkan oleh

virus dengue yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk

aedes aegypti. ( suriadi & yuliani, 2011)

2. Etiologi

Penyebab dari demam berdarah dengue adalah gigitan nyamuk

aedes aegypti yang membawa virus dengue. ( suriadi & yuliani,

2011).

Ciri-ciri nyamuk aedes aegypti :

a. Badannya kecil, badannya mendatar saat hinggap

b. Warnanya hitam dan belang-belang

c. Menggigit pada siang hari

d. Gemar hidup di tempat tempat yang gelap

e. Jarak terbang <100 meter dan senang mengigit manusia

f. Bersarang di bejana-bejana berisi air jernih dan tawar seperti

bak mandi, drum penampung air, kaleng bekas atau tempat-

tempat yang berisi air yang tidak bersentuhan dengan tanah.

g. Pertumbuhan dari telur menjadi nyamuk sekitar 10 hari.

Gambar 2.1 nyamuk aedes aegyppti


18

3. Patofisiologi

Virus masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes

aegypti pertama-tama yang terjadi adalah viremia yang

mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri

otot, pegal-pegal diseluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada

kulit (petekie), hyperemia tenggorokan dan hal lain yang mungkin

terjadi seperti pembesaran hati (hepatomegali), pembesaran kelenjar

getah bening dan pembesaran limpa (spenomegali).

Kemudian virus akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah

kompleks virus antibody. Dalam sirkulasi akan mengaktivasi system

komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a,

dua peptide yang berdaya untuk melepakan histamine dan merupakan

mediator kuat sebagai faktor meningkatnya permeabilitas dinding

kapiler pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya perembesan

plasma ke ruang ekstra seluler.

Perembesan plasma ke ruang ekstra seluler mengakibatkan

berkurangnya volume plasma, terjadi hipotensi, hemokonsentrasi, dan

rejatan (syok). Hemokonsentrasi (peningkatan hematoktrit > 20%)

menunjukan atau menggambarkan adanya kebocoran (perembesan)

plasma sehingga nilai hematocrit menjadi penting untuk patokan

pemberian cairan intravena. Terjadinya trombositopenia, menurunnya

fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagulasi (protombin dan

fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan

hebat. ( suriadi & yuliani, 2011).


19

4. Manifestasi klinis. (Dr.widodo, 2015)

a. Demam tinggi 5-7 hari

b. Sakit kepala

c. Nyeri otot, tulang dan sendi, abdomen dan ulu hati

d. Mual, muntah, tidak ada napsu makan.

e. Pembengkakan disekitar mata

f. Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit; ptekie, ekhimosis,

hematoma.

g. Epitaksis, hematemesis, melena, hematuria.

h. Pembesaran limpa, pembearan hati, dan pembesaran kelenjar

getah bening

i. Tanda-tanda rejatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan

darah menurun, gelisah, nadi cepat dan lemah)

5. Klasifikasi

WHO, 1986 mengkaifikasikan DHF menurut derajat

penyakitnya menjadi 4 golongan, yaitu :

a. Derajat I

Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan

spontan. Panas 2-7 hari, uji tourniquet positif, trombositopenia,

dan hemokonsentrasi.

b. Derajat II

Sama dengan derajat I, ditambah dengan gejala-gejala

perdarahan spontan seperti petekie, ekimosis, hematemesis,

melena, perdarahan gusi.


20

c. Derajat III

Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti

nadi lemah dan cepat, hipertensi yang ditandai dengan kulit

dingin dan lembab serta pasien menjadi gelisah.

d. Derajat IV

Syok berat dengan tidak terabanya denyut nadi maupun

tekanan darah.

6. Penatalaksanaan.

a. Tirah baring

b. Pemberian makanan lunak

c. Minum banyak (2-2,5 liter/24 jam)

d. Pemberian cairan melalui infuse

e. Pemberian antibiotic, antipiretik.

f. Antikonvulsan jika terjadi kejang

g. Monitor ttv

h. Monitor adanya tanda-tanda rejatan

i. Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut

j. Periksa HB, HT dan trombosit setiap hari.

7. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium

1) Trombosit menurun

2) Hematocrit meningkat 20 % atau lebih

3) Leukosit menurun pada hari kedua dan ketiga

4) Kadar albumin menurun dan bersifat sementara


21

5) Hipoproteinemia (protein darah rendah)

6) Hiponatremia (NA rendah)

b. Pemeriksaan radiologi

Pada foto torax (pada DHF grade III/IV dan sebagian besar

grade II) didapatkan efusi pleura.

8. Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di rumah

Cara pencegahan dengan melakukan fogging (pengasapan),

memelihara ikan pemakan jentik seperti ikan nila merah, kemudian

dengan menguras, menutup dan mengubur (3M) + (Plus).

a) Menguras

Yaitu menguras tempat penampungan air secara rutin,

minimal jika air sudah mulai keruh, seperti bak mandi dan

kolam. Upaya ini dimaksudkan untuk mengurangi

perkembangbiakan dari nyamuk yang membawa potensi

demam berdarah. Air yang keruh dan jarang dikuras

tempatnya merupakan tempat yang bagus bagi nyamuk

untuk bertelur dan menempatkan jentik jentiknya untuk

berkembang biak.

b) Menutup

Yaitu menutup tempat tempat penampungan air,

khususnya yang menjadi konsumsi tiap hari. Umumnya,

untuk daerah perdesaan, tampungan air jarang sekali dikuras

karena kondisi tidak memungkinkan. Jangankan dikuras, air

berkurang saja harus segera diisi kembali karena memang


22

merupakan tempat cadangan air untuk keperluan sehari -

hari. Tempat - tempat seperti ini harus ditutup agar nyamuk

tidak bisa meletakan telurnya kedalamnya mengingat

nyamuk pembawa penyakit demam berdarah sangat

menyukai air yang bening.

c) Mengubur.

Yaitu mengubur barang barang yang tidak terpakai

yang dapat memungkinkan terjadinya genangan air. Barang

barang tersebut dapat meliputi botol bekas, kaleng cat,

plastik, dan aneka barang - barang tak terpakai lainnya,

yang berada di halaman maupun dalam rumah, yang

memungkinkan nyamuk bertelur di dalamnya. Jika tidak,

jual saja barang barang tersebut ke tukang loak.

d) Plus dari 3 M (menguras, menutup dan mengubur)

Yaitu membunuh jentik nyamuk Demam Berdarah

ditempat air yang sulit dikuras atau sulit air dengan

menaburkan bubuk Temephos (abate) atau Altosid 2 3

bulan sekali dengan takaran 1 gram abate untuk 10 liter

air atau 2,5 gram Altosid untuk 100 liter air. Abate dapat

diperoleh/dibeli di puskesmas atau di apotik (Rangga 2014.)


23

D. Tinjauan teori tentang anak

Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan

yang sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya. Kebutuhan itu meliputi

fisiologis (seperti nutrisi, cairan, aktivitas, eliminasi, istirahat, tidur dan lain-

lain), kebutuhan psikologis, social dan spiritual.

Menurut UU No.44 thn 2008 Pasal 1 angka 4 Anak adalah seseorang

yang belum berusia 18 (delapan belas tahun). Menurut Depkes RI (2009),

Masa anak-anak adalah 5 - 12 tahun.

Kategori Umur Menurut Depkes RI (2009) :

1. Masa balita = 0 - 5 tahun,

2. Masa anak-anak = 5 - 12 tahun.

Tabel 2.1. Pertumbuhan dan Perkembangan Balita

Usia Pertumbuhan Perkembangan

TB BB Motorik Kognitif

03 4565 35 Menggerakkan beberapa Mulai mengenal suara,


bulan cm kg bagian tubuh seperti bentuk benda dan warna.
tangan, kepala, dan mulai
belajar memiringkan
tubuh.

612 64- 70 79 Dapat menegakkan Mengoceh, sudah mengenal


bulan cm kg kepala, belajar tengkurap wajah seseorang, bisa
sampai dengan duduk membedakan suara, belajar
(pada usia 8 9 bulan), makan dan mengunyah
dan memainkan ibu jari
kaki.
24

1318 7481 10 Belajar berjalan dan Mulai belajar berbicara,


bulan cm 11 berlari, mulai bermain, mempunyai ketertarikan
kg dan koordinasi mata terhadap jenis-jenis benda,
semakin baik. dan mulai muncul rasa ingin
tahu.

23 8696 12 Sudah pandai berlari, Keterampilan tangan mulai


tahun cm 15 berolahraga, dan dapat membaik, pada usia 3 tahun
kg meloncat belajar menggunting kertas,
belajar menyanyi, dan
membuat coretan sederhana.

45 100 16 Dapat berdiri pada satu Mulai belajar membaca,


tahun 120 cm 22 kaki, mulai dapat menari, berhitung, menggambar,
kg melakukan gerakan olah mewarnai, dan merangkai
tubuh, keseimbangan kalimat dengan baik.
tubuh mulai membaik.

Tabel 2.2 Ciri-ciri Psikologis Balita

Usia Ciri-ciri Psikologis Balita (bawah lima tahun)

0-5 Mulai mengenal lingkungan. Membutuhkan perhatian khusus dari orang


tahun tua. Senang bermain. Bersifat kekanak-kanakan (manja). Cenderung keras
kepala. Suka menolak perintah. Membutuhkan zat gizi yang banyak.
Hormon pertumbuhan dihasilkan secara meningkat.
25

Tabel 2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan masa anak-anak

Usia Pertumbuhan Perkembangan

TB BB Motorik Kognitif

68 120 21 Mampu meloncati tali Menggambar dengan bentuk


tahun 130 27 setinggi 25 cm, belajar proporsional, memakai dan
cm kg naik sepeda. mengancingkan baju, menulis,
lancar membaca, tangkas dalam
berhitung, belajar bahasa asing,
belajar memainkan alat musik.

910 131 28 Melakukan olah raga Pandai menyanyi, mampu


tahun 145 33 permainan seperti membuat sebuah karangan,
cm kg bulutangkis, sepak bola, Menyerap pelajaran dengan
tangkas bersepeda. optimal, mulai belajar berdiskusi
dan mengemukakan pendapat.

1112 145 33 Melompat tali sampai di Konsentrasi belajar meningkat,


tahun 152 39 atas 50 cm, meloncat mulai belajar bertanggung
cm kg sejauh lebih dari 1 meter, jawab, senang berpetualang dan
terampil dalam mempunyai rasa ingin tahu yang
menggunakan peralatan. besar.

Tabel 2.4 Ciri-ciri Psikologis anak

Usia Ciri-ciri Psikologis

6 12 Gigi susu mulai tanggal dan gigi permanen mulai tumbuh. Pertumbuhan
tahun jiwanya relatif stabil. Daya ingat kuat, mematuhi segala perintah gurunya.
Mudah menghafal tetapi juga mudah melupakan. Sifat keras kepala mulai
berkurang dan lebih dapat menerima, pengertian karena kemampuan
logikanya mulai berkembang.
26

E. Tinjauan Umum Tentang Ibu.

1. Pengertian Ibu.

Ibu adalah makhluk bio-psiko-sosial-cultural dan spiritual

yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang

bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangannya.

2. Peran Ibu.

Mengurus rumah tangga. Dalam hal ini didalam keluarga

ibu sebagai pengurus rumah tangga. Kegiatan yang biasa ibu

lakukan seperti memasak, menyapu, mencuci, dll.

Sebagai pengasuh dan pendidi k anak-anaknya dan sebagai

salah satu kelompok dari peranan social. (Fuad Ihsan, 2010)

Karena secara khusus kebutuhan efektif dan social tidak

dipenuhi oleh ayah. Maka berkembang suatu hubungan

persahabatan antara ibu dan anak-anak. Ibu jauh lebih bersifat

tradisional terhadap pengasuh anak (misalnya dengan suatu

penekanan yang lebih besar pada kehormatan, kepatuhan,

kebersihan dan disiplin).

Sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Di dalam

masyarakat ibu bersosialisasi dengan msyarakat sekitarnya dalam

rangka mewujudkan hubungan yang harmonis melalui acara kegiatan-

kegiatan seperti arisan, PKK, dan pengajian.


BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen yang ingin diamati atau diukur

melalui penelitian yang dilaksanakan (Notoatmodjo, 2011 dalam Ramlia,

2014). Adapun alur kerangka konsep dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Bagan 3.1 kerangka konsep

Variabel independen variabel dependen

1. Pengetahuan Ibu Kejadian demam


2. Sikap ibu berdarah pada anak
usia 0-12 tahun

Keterangan : = Variable Independen

= Variable Dependen

= Hubungan Variable yang diteliti

27
28

B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara penelitian atau

dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian

tersebut (Setiadi, 2011). Adapun hipotesa dalam penelitian ini yaitu :

Ha : Ada Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap

Kejadian Demam Berdarah dengue pada anak usia 0-12 tahun Di

wilayah kerja Puskesmas uekuli.

H0 : Tidak Ada Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu

Terhadap Kejadian Demam Berdarah dengue pada anak usia 0-12

tahun Di wilayah kerja Puskesmas uekuli.


BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

analitik, dalam penelitian ini yaitu untuk mencari analisis hubungan

pengetahuan dan sikap ibu terhadap kejadian demam berdarah dengue pada

anak usia 0-12 tahun. Dengan pendekatan Cross Sectional (potong lintang)

di teliti dan di ukur dalam waktu yang bersamaan. (Notoatmodjo, 2011).

B. Populasi, Sampel, dan Sampling

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek atau subyek yang mempunyai kualitas dengan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan (Arikunto, 2011).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua klien yang

berusia 0-12 tahun yang menderita penyakit di wilayah kerja

Puskesmas Uekuli yaitu berjumlah 94 orang

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (I

Ketut, 2012).

29
30

Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan

rumus Slovin yaitu :

n= N
1 + N (d)2
n= 94
1 + 94 (10%)2
n= 94
1 + 94 (0.01)
n = 94 = 48.5 = 49
1.94

Keterangan :

N : Besar Populasi

n : Besar sampel

d : tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan 10 %

Dan cara pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria

inklusi dan kriteria eksklusi.

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau standar yang

ditetapkan sebelum penelitian dilakukan. Kriteria inklusi

digunakan untuk menentukan apakah seseorang dapat

berpartisipasi dalam studi penelitian atau apakah penelitian

individu dapat dimasukkan dalam penelaan sistematis.


31

Kriteria inklusi membantu mengidentifikasi peserta yang

sesuai. Adapun kriterianya sebagai berikut :

1) Bersedia di jadikan subjek penelitian

2) Anak usia 0-12 tahun yang menderita penyakit diwilayah

kerja puskesmas uekuli

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi atau kriteria pengecualian adalah kriteria

atau standar yang ditetapkan sebelum penelitian. Kriteria

eksklusi digunakan untuk menentukan apakah seseorang harus

berpartisipasi dalam studi penelitian atau apakah penelitian

individu harus dikecualikan dalam tinjauan sistematis. Kriteria

ini membantu mengidentifikasi peserta yang sesuai. Adapun

kriterianya sebagai berikut

1) Tidak bersedia di jadikan subjek penelitian

2) Anak usia > 12 tahun yang menderita penyakit diwilayah

kerja puskesmas uekuli

3. Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat

mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2012). Sampel pada penelitian

ini adalah klien yang berusia 0-12 tahun diwilayah kerja puskesmas

uekuli. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik

purposive sampling.
32

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah ukuran/ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota

suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimilki oleh kelompok lain

(Notoatmodjo, 2011).

1. Variabel Independen (Bebas)

Variabel bebas adalah variable yang menyebabkan atau

mempengaruhi suatu masalah (Nursalam, 2012). Variabel

Independen dalam penelitian ini adalah Pengetahuan Dan Sikap

Ibu.

2. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel Terikat adalah Variabel yang berubah akibat

perubahan variabel bebas (Nursalam, 2012). Yang menjadi

variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kejadian Demam

Berdarah dengue Pada Anak usia 0-12 tahun.

D. Definisi operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati.

1. Pengetahuan ibu terhadap kejadian Demam berdarah.

Definisi : Ibu dapat meningkatkan pengetahuannya memelihara dan

meningkatkan kesehatan anak

Alat ukur : Kuisioner

Cara ukur : cheklist

Skala ukur : ordinal


33

Hasil ukur : Baik, bila nilai yang diperoleh 76 - 100 %

Cukup, bila nilai yang diperoleh 56 75 %

Kurang , bila nilai yang diperoleh < 55 %

( Notoatmojdo, 2010 )

2. Sikap ibu terhadap kejadian demam berdarah

Definisi : Ibu dapat bertindak memelihara dan meningkatkan

kesehatan anak

Alat ukur : Kuisioner

Cara ukur : cheklist

Skala ukur : Ordinal

Hasil ukur : Positif, bila responden menjawab dengan benar > 5

Negatif, bila responden menjawab dengan salah < 5

3. Kejadian Demam Berdarah Dengue

Definisi : Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit

infeksi yang disebabkan virus Dengue Yang ditandai

dengan demam Timbul mendadak, berlangsung 2-7

hari. disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan

otot

Alat ukur : Kuisioner

Cara ukur : Dilingkari

Skala ukur : Nominal

Hasil ukur : Positif, bila anak menderita penyakit DBD.

Negatif, bila anak yang menderita penyakit lain.


34

E. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan Di Wilayah Kerja Puskesmas Uekuli.

F. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan bulan Agustus 2016

G. Instrumen penelitian

Instrument penelitian adalah alat ukur yang akan digunakan untuk

mengumpulkan data, instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah

berupa kuesioner dengan teknik pengisian kuesioner dan disusun sendiri

oleh peneliti dan sudah disediakan pertanyaannya sehingga responden

tinggal mengisi pertanyaan dan memberikan tanda chek-lis () pada kolom

jawaban yang di anggap benar dengan pilihan Benar dan salah.

Kuesioner dibuat dalam bentuk pernyataan tentang pengetahuan ibu

sebanyak 10 pernyataan yang terdiri dari 5 pernyataan positif dan 5

pernyataan negatif dengan pilihan jawaban benar atau salah, pada

pernyataan positif bila reponden menjawab benar diberi nilai 1 bila

menjawab salah diberi nilai 0. Tapi pada pernyataan negative bila reponden

menjawab benar diberi nilai 0 dan jika menjawab salah diberi nilai 1.

sedangkan bentuk pernyataan tentang sikap ibu sebanyak 10 pernyataan

dengan pilihan jawaban 5 pernyataan positif dan 5 penyataan negatif

dengan pilihan jawaban ya atau tidak, pada pernyataan positif bila

reponden menjawab Ya diberi nilai 1 bila menjawab Tidak diberi nilai 0.

Tapi pada pernyataan negative bila reponden menjawab Ya diberi nilai 0

dan jika menjawab Tidak diberi nilai 1. Kemudian untuk kejadian demam

berdarah dengue dilingkari pilihan DBD (+) bila anak menderita penyakit
35

demam berdarah dengue atau dilingkari DBD (-) bila anak tidak menderita

demam berdarah dengue.

H. Prosedur Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

a) Data Primer

Data primer adalah data yang langsung didapatkan dari

responden dengan tehnik pengisian kuisioner yang tersedia

mengenai hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap

kejadian demam berdarah dengue pada anak di wilayah kerja

puskesmas uekuli.

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari profil

Dinas Kesehatan Kab tojo una-una dan dari Puskesmas Uekuli

tentang penyakit Demam Berdarah.

2. Pengolahan Data

Data yang telah diambil dan dikumpulkan kemudian diolah

melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : (Setiadi, 2011).

a) Editing

Berfungsi untuk memeriksa kembali isian lembar

kuesioner yang dikumpulkan oleh responden dengan cara

memeriksa kelengkapan, kesalahan pengisian, dan konsistensi

dari setiap jawaban sehingga apabila ada kekurangan atau

bisa segera dilengkapi.


36

b) Coding

Mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden

kedalam kategori. Biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara

menandai masing-masing jawaban berupa angka kemudian

dimasukkan kedalam lembaran tabel kerja guna

mempermudah pembacaannya.

c) Tabulating

Memasukkan datadata hasil penelitian kedalam tabel-

tabel sesuai dengan kriteria.

d) Entry data

Proses pemasukan data kedalam komputer melalui

program SPSS. Sebelum dilakukan analisis dengan komputer

dilakukan pengecekan ulang terhadap data.

e) Cleaning

Koreksi data bila ditemukan penomoran yang salah atau

huruf-huruf yang kurang jelas

I. Analisa Data

Data yang sudah diolah kemudian dilakukan analisis secara bertahap

sesuai dengan tujuan penelitian dengan menggunakan alat komputer.

(EkoBudiarto, 2011)

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil

penelitian. Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel


37

penelitian yang disajikan dalam distribusi frekuensi dalam bentuk

persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2011).

P= x 100%
n

2. Analisis Bivariat

Analisis ini menggunakan analisis dari variabel bebas yang

diduga mempunyai hubungan dengan variabel terikat. Analisis

bivariat bertujuan untuk melihat hubungan antara variable terikat. Uji

statistik yang digunakan adalah Chi Square , dan dengan uji alternatif

yaitu Fishers Exact Test jika syarat untuk uji Chi Square tidak

terpenuhi. (Soekidjo Notoatmodjo, 2011). Metode analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi Square Dengan taraf

signifikan 95% dengan nilai kemaknaan 5% atau 0,05 % , dengan

rumus :

X2 = (o e)2

Keterangan :

X 2= Nilai Chi Kuadrat

= frekuensi yang diobservasikan (frekuensi empiris)

e = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)


38

Ketentuan uji Chi Square:

1) Jumlah frekuensi yang diharapkan sama dengan jumlah frekuensi

yang diamati.

2) Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan kurang dari 5

(lima) lebih dari 20% dari jumlah keseluruhan sel.

3) Untuk tabel 2x2, tidak boleh ada nilai ekspektasi yang sangat

kecil, bila nilai yang diharapkan dalam 1 sel (<5) dapat

menimbulkan taksiran yang berlebih (over estimate) (Eko

Budiarto, 2011)

J. Etika Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tertutup yang hanya diketahui oleh

responden dan peneliti yang bersifat rahasia .penelitian ini akan diberi

jaminan atas data-data yang diberikan agar indentitas subyek pada

sampel penelitian ini dapat dirahasiakan dan tidak akan dipublikasikan

tanpa seizin subyek penelitian. (Purwanto, H. 2011)

1. Lembar persetujuan ( informed consent )

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang

diteliti untuk ketersediannya menjadi responden penelitian.

Persetujuan dari responden merupakan hak dari responden yang

sebelumnya sudah diberi tahukan oleh peneliti mengenai tujuan

penelitian, prosedur pelaksanaan, manaat penelitian, dan kerahasiaan

responden. Lembar persetujuan ini ditandatangani oleh responden

yang bersedia menjadi responden penelitian.


39

2. Tanpa nama (anonymity)

Penelitian ini mencantumkan nama respoden pada lembar

pengumpulan data yang diisi oleh responden, tetapi mengurutkan

nomor pada lembar pengumpulan data yang diberikan kepada

responden.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Penelitian ini memberikan jaminan kerahasiaan terhadap hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya


BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1) Gambaran Lokasi Penelitian

Puskemas Uekuli adalah salah satu Puskesmas yang ada Di

Kabupaten Tojo Una-una dan Merupakan satu-satunya Pukesmas Di

Wilayah Kecamatan Tojo. Wilayah Kerja Puskesmas Uekuli meliputi

desa Podi, desa Tongku, desa Pancuma, desa Tojo, desa Sandada, desa

Uedele, desa Banano, desa Betaua, desa Uekuli, desa Bahari, desa

Tayawa dan desa Lemoro.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada

tanggal 16 Agustus - 22 Agustus 2016 Di Wilayah Kerja Puskesmas

Uekuli, dengan jumlah sampel sebanyak 49 responden.

2) Gambaran Umum Responden

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 5.1

Umur Frekuensi %

19 2 4,1 %
20 1 2,0 %
21 2 4,1 %
22 3 6,1 %
23 3 6,1 %
24 1 2,0 %
25 2 4,1 %
26 3 6,1 %
27 4 8,2 %
28 4 8,2 %
29 3 6,1 %

40
41

30 2 4,1 %
31 2 4,1 %
32 2 4,1 %
33 2 4,1 %
34 1 2,0 %
35 3 6,1 %
36 2 4,1 %
37 1 2,0 %
39 1 2,0 %
40 2 4,1 %
41 1 2,0 %
45 2 4,1 %
Total 49 100 %
Sumber : Data Primer, 2016

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 5.2

Pendidikan Frekuensi %

SD 6 12,3 %

SMP 8 16,3 %

SMA/SMK 25 51%

Perguruan Tinggi 10 20,4 %

Total 49 100%

Sumber : Data Primer, 2016

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 5.3

Pekerjaan Frekuensi %

IRT 35 71,4 %

Pegawai 14 28,6 %

Total 49 100%

Sumber : Data Primer, 2016


42

d. Karakteristik umur anak

Tabel 5.4

Umur Frekuensi %

0 2 4,1%
1 2 4,1%
2 5 10,2%
3 5 10,2%
4 2 4,1%
5 7 14,3%
6 3 6,1%
7 5 10,2%
8 2 4,1%
9 3 6,1%
10 5 10,2%
11 5 10,2%
12 3 6,1%
Total 49 100%
Sumber : Data Primer, 2016

3) Gambaran Pengetahuan Responden

Tabel 5.5
Distribusi frekuensi Pengetahuan ibu terhadap kejadian demam berdarah
dengue di wilayah kerja pukesmas uekuli Kecamatan Tojo Kabupaten
Tojo Una-Una tahun 2016
Pengetahuan Ibu Frekuensi %
Baik 4 8,2 %
Cukup 24 49,0 %
Kurang 21 42,9 %
Total 49 100 %
Sumber : Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel 5.4 dari 49 responden yang mempunyai

pengetahuan baik sebanyak 4 (8,2 %) responden, Responden yang

mempunyai pengetahuan Cukup sebanyak 24 (49,0 %) responden dan

yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 21 (42,9 %).


43

4) Gambaran Sikap Responden

Tabel 5.6
Distribusi frekuensi Sikap ibu terhadap kejadian Demam berdarah dengue
di wilayah kerja pukesmas uekuli Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una-
Una tahun 2016
Sikap Ibu Frekuensi %
Positif 16 32,7 %
Negative 33 67,3 %
Total 49 100 %
Sumber : Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel 5.5 dari 49 responden yang mempunyai sikap

positif sebanyak 16 (32,7 %) responden dan yang mempunyai sikap

negatif sebanyak 33 (67,3 %).

5) Gambaran kejadian demam berdarah dengue

Tabel 5.7
Distribusi frekuensi kejadian Demam berdarah dengue di wilayah kerja
pukesmas uekuli Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una-Una tahun 2016
Kejadian demam berdarah Frekuensi %
DBD positif 33 67,3 %
DBD negative 16 32,7 %
Total 49 100 %
Sumber : Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel 5.5 dari 49 responden yang mempunyai anak

yang positif demam berdarah sebanyak 33 (67,3 %) anak dan yang

mempunyai anak yang negative demam berdarah sebanyak 16 (32,7 %)

anak.
44

6) Hubungan antara Pengetahuan Ibu dengan kejadian Demam dengue

pada Anak usia 0-12 tahun

Tabel 5.8

Analisis Hubungan antara pengetahuan Ibu terhadap kejadian Demam Berdarah


dengue pada anak usia 0-12 tahun di Wilayah kerja Puskesmas Uekuli
Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una-Una Tahun 2016
KEJADIAN DBD
PENGETAHUAN DBD + DBD - TOTAL P VALUE
IBU F % F % F %

Baik 2 4,1 % 2 4,1 % 4 8,2 %


Cukup 11 22,4 % 13 26,5 % 24 48,9 % 0.001

Kurang 20 40,8 % 1 2,0 % 21 42,9 %


Total 33 67,3 % 16 32,7 % 49 100%
Sumber : Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel 5.7 dari 49 responden terdapat 2 (4,1 %)

responden ibu yang mempunyai pengetahuan baik dengan anak yang

menderita DBD, tetapi terdapat 2 (4,1 %) responden ibu yang

mempunyai pengetahuan baik dengan anak yang tidak menderita

DBD, terdapat 11 (22,4 %) responden ibu yang mempunyai

pengetahuan cukup dengan anak yang menderita DBD, tetapi terdapat

13 (26,5 %) responden ibu yang mempunyai pengetahuan cukup

dengan anak yang tidak menderita DBD, dan terdapat 20 (40,8 %)

responden ibu yang mempunyai pengetahuan kurang dengan anak

yang menderita DBD, tetapi terdapat 1 (2,0 %) responden ibu yang

mempunyai pengetahuan kurang dengan anak yang tidak menderita

DBD.
45

Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0.001 < = 0.05, maka Ho

ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat hubungan antara pengetahuan ibu

dengan kejadian demam berdarah dengue pada anak usia 0-12 tahun Di

Wilayah kerja Puskesmas Uekuli Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una-

Una tahun 2016.

7) Hubungan antara sikap Ibu dengan kejadian Demam dengue pada

Anak usia 0-12 tahun

Tabel 5.9
Analisis Hubungan antara sikap Ibu terhadap kejadian Demam Berdarah Dengue
pada anak usia 0-12 tahun di Wilayah kerja Puskesmas Uekuli Kecamatan Tojo
Kabupaten Tojo Una-Una Tahun 2016
KEJADIAN DBD
SIKAP IBU DBD + DBD - TOTAL P VALUE
F % F % F %

Positif 7 14,3 % 9 18,4 % 16 32,7 %


Negative 26 53,1 % 7 14,2 % 33 67,3 % 0.023

Total 33 67,4 % 16 32,6 % 49 100%


Sumber : Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel 5.8 dari 49 responden terdapat 7 (14,3 %)

responden ibu yang mempunyai sikap positif dengan anak yang menderita

DBD, tetapi terdapat 9 (18,4 %) responden ibu yang mempunyai sikap

positif dengan anak yang tidak menderita DBD. Dan terdapat 26 (53,1 %)

responden ibu yang mempunyai sikap negatif dengan anak yang menderita

DBD, tetapi terdapat 7 (14,2 %) responden ibu yang mempunyai sikap

negatif dengan anak yang tidak menderita DBD.

Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0.023 < = 0.05, maka Ho

ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat hubungan antara Sikap ibu

dengan kejadian demam berdarah dengue pada anak usia 0-12 tahun Di
46

Wilayah kerja Puskesmas Uekuli Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una-

Una tahun 2016.

B. Pembahasan

1. Hubungan antara pengetahuan ibu terhadap kejadian demam

berdarah dengue pada anak usia 0-12 tahun.

Dari hasil analisis dari 49 responden terdapat 2 (4,1 %) responden

ibu yang mempunyai pengetahuan baik dengan anak yang menderita

DBD, tetapi terdapat 2 (4,1 %) responden ibu yang mempunyai

pengetahuan baik dengan anak yang tidak menderita DBD, terdapat

11 (22,4 %) responden ibu yang mempunyai pengetahuan cukup

dengan anak yang menderita DBD, tetapi terdapat 13 (26,5 %)

responden ibu yang mempunyai pengetahuan cukup dengan anak yang

tidak menderita DBD, dan terdapat 20 (40,8 %) responden ibu yang

mempunyai pengetahuan kurang dengan anak yang menderita DBD,

tetapi terdapat 1 (2,0 %) responden ibu yang mempunyai pengetahuan

kurang dengan anak yang tidak menderita DBD.

Menurut peneliti, pengetahuan merupakan perhatian individu

yang dapat memberikan rasa ingin tahu pada suatu objek, hal ini

sejalan dengan pendapat Notoatmodjo (2010) pengetahuan merupakan

hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan

terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

indera manusia yaitu indera penglihatan, penciuman, raba dan rasa.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga, sedangkan menurut Depertemen Kesehatan Republik


47

Indonesia (2010), salah satu pencegahan penyakit demam berdarah

dengue yaitu pencegahan primer adalah pencegahan tingkat pertama

ini merupakan upaya untuk mempertahankan orang yang sehat

agar tetap sehat atau mencegah orang yang sehat menjadi sakit

yang meliputi : pengendalian secara kimiawi, pengendalian hayati

atau biologik, pengendalian radiasi dan pengendalian lingkungan.

Menurut pengalaman dan hasil penelitian Rogers dalam

Notoatmodjo (2010), dijelaskan bahwa perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan bersifat lebih langgeng dari pada perilaku yang

tidak didasari oleh pengetahuan.

Berdasarkan uji Chi square diperoleh nilai p= 0.001 < = 0.05,

maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat hubungan antara

pengetahuan ibu dengan kejadian demam berdarah dengue pada anak

usia 0-12 tahun Di Wilayah kerja Puskesmas Uekuli Kecamatan Tojo

Kabupaten Tojo Una-Una tahun 2016.

2. Hubungan antara sikap ibu terhadap kejadian demam berdarah

dengue pada anak usia 0-12 tahun.

Dari hasil analisis 49 responden terdapat 7 (14,3 %) responden

ibu yang mempunyai sikap positif dengan anak yang menderita DBD,

tetapi terdapat 9 (18,4 %) responden ibu yang mempunyai sikap

positif dengan anak yang tidak menderita DBD. Dan terdapat 26

(53,1 %) responden ibu yang mempunyai sikap negatif dengan anak

yang menderita DBD, tetapi terdapat 7 (14,2 %) responden ibu yang

mempunyai sikap negatif dengan anak yang tidak menderita DBD.


48

Menurut peneliti, Sikap merupakan reaksi terhadap objek

dilingkungan tertentu sebagai suatu pernyataan terhadap objek, hal

ini sejalan dengan pendapat Notoatmodjo,2010. Menurut Sarnoff,

(dalam sarwono,2000) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan

untuk bereaksi secara positif atau secara negative terhadap obyek

obyek tertentu. menurut La Pierre (dalam Azwar, 2003)

mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau

kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam

situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap

stimuli social yang telah terkondisikan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri

dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat

dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam

menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya.

Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang

sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.

Berdasarkan uji Chi square diperoleh nilai p= 0.023 < =

0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat hubungan

antara Sikap ibu dengan kejadian demam berdarah dengue pada anak

usia 0-12 tahun Di Wilayah kerja Puskesmas Uekuli Kecamatan Tojo

Kabupaten Tojo Una-Una tahun 2016.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang

hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap kejadian demam

berdarah dengue pada anak usia 0-12 tahun Di wilayah kerja Pukesmas

Uekuli, dapat ditarik suatu kesimpulan :

1. Gambaran pengetahuan ibu dari 49 responden yang mempunyai

pengetahuan baik sebanyak 4 (8,2 %) responden, Responden yang

mempunyai pengetahuan Cukup sebanyak 24 (49,0 %) responden

dan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 21 (42,9 %).

2. Gambaran sikap ibu dari 49 responden yang mempunyai sikap

positif sebanyak 16 (32,7 %) responden dan yang mempunyai sikap

negatif sebanyak 33 (67,3 %).

3. Gambaran kejadian demam berdarah dari 49 responden yang

mempunyai anak yang positif demam berdarah dengue sebanyak 33

(67,3 %) anak dan yang mempunyai anak yang negative demam

berdarah dengue sebanyak 16 (32,7 %) anak.

4. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0.001 < = 0.05, maka Ho

ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat hubungan antara

pengetahuan ibu dengan kejadian demam berdarah dengue pada anak

usia 0-12 tahun Di Wilayah kerja Puskesmas Uekuli Kecamatan Tojo

Kabupaten Tojo Una-Una tahun 2016.

49
50

5. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0.023 < = 0.05, maka Ho

ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat hubungan antara Sikap ibu

dengan kejadian demam berdarah dengue pada anak usia 0-12 tahun

Di Wilayah kerja Puskesmas Uekuli Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo

Una-Una tahun 2016.

B. Saran

Hendaknya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

masukan untuk pemberian informasi atau penyuluhan dan

memberikan motivasi yang lebih optimal agar dapat meningkatkan

pemahaman dan kesadaran ibu serta masyarakat tentang penyakit

demam berdarah dengue serta pentingnya pencegahan demam

berdarah dengue. sehingga pengetahuan ibu dan masyarakat yang

masih kurang tentang penyakit Demam berdarah dengue menjadi baik,

dan yang baik dapat dipertahankan.

Untuk pihak Puskesmas Uekuli, diharapkan adanya

penyuluhan tentang kesehatan khususnya mengenai Demam

berdarah dengue pada anak untuk meningkatkan pengetahuan dan

sikap ibu serta mengurangi kejadian demam berdarah dengue

khususnya pada anak.

Untuk pihak ibu, khususnya ibu anak yang terkena demam

berdarah dengue agar lebih memperhatikan anaknya dalam

meningkatkan kesehatan dalam pemahaman dan pencegahan demam

berdarah dengue.
51

Untuk Institusi khususnya untuk Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Yayasan Husada Mandiri Poso diharapkan untuk

kedepannya agar lebih banyak memberikan bekal kepada

Mahasiswa yang akan melakukan penelitian dan memperbanyak

referensi untuk penyusunan Skripsi yang akan datang.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2011. Prosedur Penelitian ( Suatu Pendekatan dan


Praktik). Jakarta: Rieneka Cipta.

Brooker, 2011. lecture notes penyakit infeksi. edisi keenam. Erlangga medical
Series : Jakarta

Budiarto Eko. 2011. Biostatitiska Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.


Jakarta : EGC.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009. Asuhan Kesehatan Anak


dalam Konteks keluarga. Jakarta : Dirjen P2L

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Penemuan dan Tatalaksana


Penderita Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Dirjen P2L

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Penemuan dan Tatalaksana


Penderita Demam Berdarah Dengue, Jakarta: Dirjen P2L.2010. Pencegahan dan
Pemberantasan Demam Berdarah Dengue, Jakarta: Dirjen P2L.
Depertemen Kesehatan Indonesia. (2013) Data penduduk sasaran program
pembangunan kesehatan 2011-2014. http://www.depkes.go.id (online), tanggal 14
Juli 2014, pkl 08.00 WITA.
Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tengah.

Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah. 2015. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi


Tengah.

Dr Widodo Judarwanto. 2015. Penyakit menular tropis. Bandung : Bagian Ilmu


Kesehatan Anak

Fuad Ihsan. 2010. Dasar- Dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Noer, Sjaifoellah dkk. 2010 Standar keperawatan pasien. Monica Ester : Jakarta

Notoatmodjo, S. 2010. Metodolog Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta : Jakarta


Notoatmodjo, S. 2011.Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi, Jakarta :
Rineka Cipta.

Nursalam, 2012, Konsep dan Penerapan Metodologi Penerapan Ilmu


Keperawatan.Salemba medika : Jakarta

Rangga, H. 2014. Penyakit tropis . Jakarta : EGC.

Setiadi. 2011. konsep dan penulisan riset keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. 2010. Simposium & workshop: update
demam berdarah dengue pada anak. Semarang: Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro;. p.
1-25.

Sungkar, Saleha, Rawina W, Agnes K. 2010. Pengaruh penyuluhan terhadap


tingkat pengetahuan masyarakat dan kepadatan Aedes Aegypti di
Kecamatan Bayah, Provinsi Banten. Makara UI.

Suriadi purawanto & yuliani, 2011. Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat


pengetahuan masyarakat dan kepadatan Aedes Aegypti di Kecamatan
Bayah, Provinsi Banten. Makara UI.

Suryani, E., & Widyasih, H. (2010). Psikologi ibu dan anak. Yogyakarta:
Firmaya.

World Heath Organization. 2010. World Health Statistics 2010. France.

World Heath Organization. 2011. World Health Statistics 2011. France.Prevention


And Control. World Health Organization.

Yanti, Isminah, Leny W. Demam berdarah dengue. Jakarta : Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia. [Internet]. 2011. [Cited: November 8, 2013].
LAMPIRAN 1

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Mivtah Magvirah Malulua

NIM : 12 01 0087

Adalah mahasiswa SI Keperawatan STIKES Husada Mandiri Poso yang akan

mengadakan penelitian Hubungan Pengetahuan dan sikap ibu terhadap kejadian

demam berdarah pada anak usia 0-12 tahun di wilayah kerja puskesmas uekuli

Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi bapak/ ibu sebagai

responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya

digunakan untuk kepentingan penelitian. Jika terjadi hal-hal yang merugikan selama

penelitian ini, maka Ibu dan Bapak diperbolehkan mengundurkan diri untuk tidak

berpartisipasi dalam penelitian ini. Apabila Ibu dan Bapak menyetujui, maka dimohon

kesediaannya untuk menandatangani lembar persetujuan yang telah disediakan. Atas

kesediaan dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Peneliti

Mivtah Magvirah Malulua


LAMPIRAN 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti, saya bersedia untuk berpartisipasi

sebagai responden dalam penelitian yang berjudul Hubungan Pengetahuan dan sikap

ibu terhadap kejadian demam berdarah pada anak usia 0-12 tahun di wilayah kerja

puskesmas uekuli yang akan dilakukan oleh mahasiswa SI Keperawatan STIKES

Husada Mandiri Poso.

Nama : Mivtah Magvirah Malulua

NIM : 12 01 0087

Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negative terhadap saya dan

keluarga, dan segala informasi yang saya akan berikan dijaga kerahasiaannya. Dengan

suka rela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya bersedia menjadi responden

dalam penelitian ini.

Peneliti , Poso, Juli 2016

Mivtah Magvirah Malulua Responden


LAMPIRAN 3

KUESIONER

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEJADIAN


DEMAM BERDARAH PADA ANAK USIA 0-12 TAHUN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS UEKULI KECAMATAN TOJO
KABUPATEN TOJO UNAUNA

Karakteristik Responden

A. Identitas Responden

- Nama Ibu (Inisial) :

- Umur :

- Pendidikan :

- Pekerjaan :

B. Identitas Anak

- Nama (Inisial) :

- Umur :

- Jenis kelamin :

- Kejadian demam berdarah :

a. DBD ( + )

b. DBD ( - ) :
C. Pengetahuan ibu tentang Demam berdarah

Petunjuk :
Beri tanda () pada jawaban yang paling sesuai. Ingat, jawaban tidak harus sama
dengan orang lain karena setiap orang harus mempunyai kebebasan untuk
menjawab dengan jujur.
Pilihan jawaban : benar dan salah
Jawaban
No. Pernyataan
Benar Salah
1. Bakteri dapat menyebabkan Demam berdarah.
2. Lalat dapat menularkan virus dengue kepada manusia.
3. Nyamuk Demam berdarah hidup di genangan air yang kotor
4. Demam berdarah dapat menular melalui kontak langsung
dengan klien
5. 3M merupakan cara mencegah perkembangbiakan nyamuk.
Kepanjangan 3M adalah Menguras, Mengubur dan Mencuci
6. Pengobatan pada penyakit Demam berdarah adalah pemberian
obat paracetamol apabila demam.
7. Penyebab Virus Demam berdarah adalah virus dengue.
8. Salah satu gejala dari demam berdarah adalah demam tinggi
secara mendadak.
9. Demam berdarah ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes
aegypt
10. Pada klien Demam berdarah dapat ditemukan adanya bintik-
bintik merah pada kulit
D. Sikap ibu tentang Demam berdarah
Petunjuk :
Beri tanda () pada jawaban yang paling sesuai. Ingat, jawaban tidak harus sama
dengan orang lain karena setiap orang harus mempunyai kebebasan untuk
menjawab dengan jujur.
Pilihan jawaban : Ya dan Tidak
No Jawaban
Pernyataan
. Ya Tidak
1. Saya melakukan pemberantasan sarang nyamuk Demam
berdarah dirumah seminggu sekali.
2. Saya menggunakan obat nyamuk untuk menghindari gigitan
nyamuk.
3. Saya memberikan contoh kepada keluarga saya cara melakukan
3M (menguras, menutup dan mengubur).
4. Saya mengubur kaleng-kaleng bekas yang dapat menampung air
5. Saya memakai kelambu untuk menghindari gigitan nyamuk.
6. Saya membersihkan tempat penampungan air dirumah sebulan
sekali.
7. Saya menggantung pakaian pada dinding- dinding kamar tidur.
8. Saya tidak menutup tempat penampungan air dirumah karena
akan mudah berlumut
9. Saya menyimpan semua kaleng bekas di halaman belakang
rumah
10. Saya membersihkan bak mandi dirumah saya sebulan sekali
LAMPIRAN 8
JADWAL PENELITIAN

No. Kegiatan Juni Juli Agustus September Oktober


III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Pengajuan Judul
2 Acc Judul Penelitian
3 Pengambilan Data Awal
4 Penyusunan Proposal
5 Konsultasi Proposal
6 Perbaikan Proposal
7 Persetujuan
8 Seminar Proposal
9 Perbaikan Proposal
10 Perizinan Penelitian
11 Pelaksanaan Penelitian
12 Pengolahan Data
13 Penyusunan Skripsi
14 Konsultasi Skripsi
15 Presentase Skripsi
16 Perbaikan Skripsi
17 Penyetoran Skripsi
MASTER TABEL

Pengetahuan Ibu

pengetahuan total
No Nama Ibu umur ibu Pendidikan Pekerjaan Nama anak umur anak JK Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 skor %
1 Ny. R 37 Tahun SD IRT An. A 6 tahun Perempuan 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 6 60% Cukup
2 Ny. N 35 Tahun S1 Pegawai An. A 10 Tahun Laki-laki 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 70% Cukup
3 Ny. I 31 Tahun SMA IRT An. F 5 Tahun Perempuan 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 5 50% Kurang
4 Ny. E 27 Tahun SD IRT An. I 7 Tahun Perempuan 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 5 50% Kurang
5 Ny. R 21 Tahun SMP IRT An. M 2 Tahun Laki-laki 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 6 60% Cukup
6 Ny. F 30 Tahun SMA IRT An. J 9 Tahun Laki-laki 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 5 50% Kurang
7 Ny. D 22 Tahun SMK Pegawai An. M 3 Tahun Perempuan 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 6 60% Cukup
8 Ny. W 29 Tahun SMA IRT An. Z 9 Tahun Perempuan 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 5 50% Kurang
9 Ny. K 32 Tahun SMP IRT An. F 11 Tahun Laki-laki 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 6 60% Cukup
10 Ny. M 26 Tahun SMA IRT An. M 7 Tahun Laki-laki 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 5 50% Kurang
11 Ny. H 35 Tahun SD IRT An. F 12 Tahun Perempuan 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 4 40% Kurang
12 Ny. A 28 Tahun SMA IRT An. H 3 Tahun Perempuan 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 6 60% Cukup
13 Ny. Z 36 Tahun SMA IRT An. M 9 Bulan Laki-laki 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 6 60% Cukup
14 Ny. H 41 Tahun S1 Pegawai An. B 12 Tahun Laki-laki 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 70% Cukup
15 Ny. E 24 Tahun SMA IRT An. R 10 Tahun Perempuan 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 5 50% Kurang
16 Ny. I 33 Tahun S1 Pegawai An. S 4 Tahun Perempuan 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 70% Cukup
17 Ny. A 31 Tahun S1 Pegawai An. K 2 Tahun Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100% Baik
18 Ny. K 25 Tahun SMA IRT An. Q 6 Bulan Perempuan 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 5 50% Kurang
19 Ny. T 27 Tahun SMA IRT An. W 5 Tahun Perempuan 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 5 50% Kurang
20 Ny. K 40 Tahun SMA IRT An. N 9 Tahun Perempuan 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 6 60% Cukup
21 Ny. S 25 Tahun SMA IRT An. S 5 Tahun Perempuan 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 5 50% Kurang
22 Ny. A 28 Tahun S1 Pegawai An. H 7 Tahun Perempuan 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 6 60% Cukup
23 Ny. N 22 Tahun SMP IRT An. Z 5 Tahun Laki-laki 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 7 70% Cukup
24 Ny. Y 45 Tahun SD IRT An. F 8 Tahun Laki-laki 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 5 50% Kurang
25 Ny. R 30 Tahun SMP IRT An. F 5 Tahun Perempuan 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 6 60% Cukup
26 Ny. M 20 Tahun SMA IRT An. V 10 Tahun Perempuan 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 5 50% Kurang
27 Ny. A 23 Tahun SMA IRT An. A 2 Tahun Laki-laki 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7 70% Cukup
28 Ny. K 39 Tahun SD IRT An. S 2 Tahun Perempuan 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 5 50% Kurang
29 Ny. P 23 Tahun SMA IRT An. K 11 Tahun Laki-laki 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 5 50% Kurang
30 Ny. M 28 Tahun SMA IRT An. H 11 Tahun Perempuan 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 7 70% Cukup
31 Ny. R 34 Tahun S1 Pegawai An. K 8 Tahun Laki-laki 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 5 50% Kurang
32 Ny. A 35 Tahun SMA IRT An. S 6 tahun Perempuan 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 6 60% Cukup
33 Ny. R 19 Tahun SMP IRT An. L 5 Tahun Perempuan 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 4 40% Kurang
34 Ny. R 36 Tahun SMA IRT An. I 11 Tahun Laki-laki 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 70% Cukup
35 Ny. J 27 Tahun S1 Pegawai An. B 1 Tahun Laki-laki 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 80% Baik
36 Ny. L 23 Tahun SMP IRT An. S 7 Tahun Perempuan 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 6 60% Cukup
37 Ny. Y 27 Tahun S1 Pegawai An. V 3 Tahun Laki-laki 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 70% Cukup
38 Ny. R 29 Tahun SMA IRT An. M 12 Tahun Laki-laki 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 5 50% Kurang
39 Ny. K 26 Tahun SMP IRT An. A 4 Tahun Perempuan 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 6 60% Cukup
40 Ny. G 28 Tahun SMA Pegawai An. M 1 Tahun Laki-laki 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 6 60% Cukup
41 Ny. K 19 Tahun SD IRT An. R 6 Tahun Laki-laki 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 5 50% Kurang
42 Ny. E 32 Tahun SMA IRT An. S 3 Tahun Perempuan 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 6 60% Cukup
43 Ny. H 21 Tahun SMA Pegawai An. Y 2 Tahun Perempuan 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 7 70% Cukup
44 Ny. L 29 Tahun SMK Pegawai An. P 10 Tahun Perempuan 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 70% Cukup
45 Ny. T 33 Tahun S1 Pegawai An. F 7 Tahun Laki-laki 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80% Baik
46 Ny. P 40 Tahun SMP IRT An. G 10 Tahun Laki-laki 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 5 50% Kurang
47 Ny. N 45 Tahun S1 Pegawai An. F 11 Tahun Laki-laki 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90% Baik
48 Ny. M 26 Tahun SMA IRT An. R 5 Tahun Perempuan 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 5 50% Kurang
49 Ny. M 22 Tahun SMA IRT An. A 3 Tahun Laki-laki 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 5 50% Kurang
Sikap Ibu

sikap
No Nama Ibu umur ibu Pendidikan Pekerjaan Nama anak umur anak JK Total skor Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ny. R 37 Tahun SD IRT An. A 6 tahun Perempuan 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 5 Negatif
2 Ny. N 35 Tahun S1 Pegawai An. A 10 Tahun Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 Positif
3 Ny. I 31 Tahun SMA IRT An. F 5 Tahun Perempuan 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 5 Negatif
4 Ny. E 27 Tahun SD IRT An. I 7 Tahun Perempuan 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 4 Negatif
5 Ny. R 21 Tahun SMP IRT An. M 2 Tahun Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 Positif
6 Ny. F 30 Tahun SMA IRT An. J 9 Tahun Laki-laki 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 6 Positif
7 Ny. D 22 Tahun SMK Pegawai An. M 3 Tahun Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Positif
8 Ny. W 29 Tahun SMA IRT An. Z 9 Tahun Perempuan 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 5 Negatif
9 Ny. K 32 Tahun SMP IRT An. F 11 Tahun Laki-laki 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 4 Negatif
10 Ny. M 26 Tahun SMA IRT An. M 7 Tahun Laki-laki 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 4 Negatif
11 Ny. H 35 Tahun SD IRT An. F 12 Tahun Perempuan 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 3 Negatif
12 Ny. A 28 Tahun SMA IRT An. H 3 Tahun Perempuan 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 5 Negatif
13 Ny. Z 36 Tahun SMA IRT An. M 9 Bulan Laki-laki 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 5 Negatif
14 Ny. H 41 Tahun S1 Pegawai An. B 12 Tahun Laki-laki 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 7 Positif
15 Ny. E 24 Tahun SMA IRT An. R 10 Tahun Perempuan 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 5 Negatif
16 Ny. I 33 Tahun S1 Pegawai An. S 4 Tahun Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 Positif
17 Ny. A 31 Tahun S1 Pegawai An. K 2 Tahun Laki-laki 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Positif
18 Ny. K 25 Tahun SMA IRT An. Q 6 Bulan Perempuan 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 4 Negatif
19 Ny. T 27 Tahun SMA IRT An. W 5 Tahun Perempuan 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 5 Negatif
20 Ny. K 40 Tahun SMA IRT An. N 9 Tahun Perempuan 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 4 Negatif
21 Ny. S 25 Tahun SMA IRT An. S 5 Tahun Perempuan 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 4 Negatif
22 Ny. A 28 Tahun S1 Pegawai An. H 7 Tahun Perempuan 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 Positif
23 Ny. N 22 Tahun SMP IRT An. Z 5 Tahun Laki-laki 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 5 Negatif
24 Ny. Y 45 Tahun SD IRT An. F 8 Tahun Laki-laki 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 Negatif
25 Ny. R 30 Tahun SMP IRT An. F 5 Tahun Perempuan 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 5 Negatif
26 Ny. M 20 Tahun SMA IRT An. V 10 Tahun Perempuan 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4 Negatif
27 Ny. A 23 Tahun SMA IRT An. A 2 Tahun Laki-laki 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 5 Negatif
28 Ny. K 39 Tahun SD IRT An. S 2 Tahun Perempuan 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 5 Negatif
29 Ny. P 23 Tahun SMA IRT An. K 11 Tahun Laki-laki 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 4 Negatif
30 Ny. M 28 Tahun SMA IRT An. H 11 Tahun Perempuan 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 4 Negatif
31 Ny. R 34 Tahun S1 Pegawai An. K 8 Tahun Laki-laki 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 5 Negatif
32 Ny. A 35 Tahun SMA IRT An. S 6 tahun Perempuan 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 4 Negatif
33 Ny. R 19 Tahun SMP IRT An. L 5 Tahun Perempuan 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 5 Negatif
34 Ny. R 36 Tahun SMA IRT An. I 11 Tahun Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 Positif
35 Ny. J 27 Tahun S1 Pegawai An. B 1 Tahun Laki-laki 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 4 Negatif
36 Ny. L 23 Tahun SMP IRT An. S 7 Tahun Perempuan 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 5 Negatif
37 Ny. Y 27 Tahun S1 Pegawai An. V 3 Tahun Laki-laki 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 5 Negatif
38 Ny. R 29 Tahun SMA IRT An. M 12 Tahun Laki-laki 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 3 Negatif
39 Ny. K 26 Tahun SMP IRT An. A 4 Tahun Perempuan 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 6 Positif
40 Ny. G 28 Tahun SMA Pegawai An. M 1 Tahun Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 Positif
41 Ny. K 19 Tahun SD IRT An. R 6 Tahun Laki-laki 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 5 Negatif
42 Ny. E 32 Tahun SMA IRT An. S 3 Tahun Perempuan 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 5 Negatif
43 Ny. H 21 Tahun SMA Pegawai An. Y 2 Tahun Perempuan 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 6 Positif
44 Ny. L 29 Tahun SMK Pegawai An. P 10 Tahun Perempuan 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Positif
45 Ny. T 33 Tahun S1 Pegawai An. F 7 Tahun Laki-laki 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 7 Positif
46 Ny. P 40 Tahun SMP IRT An. G 10 Tahun Laki-laki 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 4 Negatif
47 Ny. N 45 Tahun S1 Pegawai An. F 11 Tahun Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Positif
48 Ny. M 26 Tahun SMA IRT An. R 5 Tahun Perempuan 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 7 Positif
49 Ny. M 22 Tahun SMA IRT An. A 3 Tahun Laki-laki 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 4 Negatif
Kejadian demam berdarah pada anak

No Nama Ibu umur ibu Pendidikan Pekerjaan Nama anak umur anak jenis kelamin Kejadian DBD Ket

1 Ny. R 37 Tahun SD IRT An. A 6 tahun Perempuan Diare Negatif


2 Ny. N 35 Tahun S1 Pegawai An. A 10 Tahun Laki-laki DBD Positif
3 Ny. I 31 Tahun SMA IRT An. F 5 Tahun Perempuan DBD Positif
4 Ny. E 27 Tahun SD IRT An. I 7 Tahun Perempuan Diare Negatif
5 Ny. R 21 Tahun SMP IRT An. M 2 Tahun Laki-laki DBD Positif
6 Ny. F 30 Tahun SMA IRT An. J 9 Tahun Laki-laki DBD Positif
7 Ny. D 22 Tahun SMK Pegawai An. M 3 Tahun Perempuan DBD Positif
8 Ny. W 29 Tahun SMA IRT An. Z 9 Tahun Perempuan DBD Positif
9 Ny. K 32 Tahun SMP IRT An. F 11 Tahun Laki-laki Ispa Negatif
10 Ny. M 26 Tahun SMA IRT An. M 7 Tahun Laki-laki DBD Positif
11 Ny. H 35 Tahun SD IRT An. F 12 Tahun Perempuan DBD Positif
12 Ny. A 28 Tahun SMA IRT An. H 3 Tahun Perempuan DBD Positif
13 Ny. Z 36 Tahun SMA IRT An. M 9 Bulan Laki-laki Diare Negatif
14 Ny. H 41 Tahun S1 Pegawai An. B 12 Tahun Laki-laki Diare Negatif
15 Ny. E 24 Tahun SMA IRT An. R 10 Tahun Perempuan DBD Positif
16 Ny. I 33 Tahun S1 Pegawai An. S 4 Tahun Perempuan Ispa Negatif
17 Ny. A 31 Tahun S1 Pegawai An. K 2 Tahun Laki-laki DBD Positif
18 Ny. K 25 Tahun SMA IRT An. Q 6 Bulan Perempuan DBD Positif
19 Ny. T 27 Tahun SMA IRT An. W 5 Tahun Perempuan DBD Positif
20 Ny. K 40 Tahun SMA IRT An. N 9 Tahun Perempuan Diare Negatif
21 Ny. S 25 Tahun SMA IRT An. S 5 Tahun Perempuan DBD Positif
22 Ny. A 28 Tahun S1 Pegawai An. H 7 Tahun Perempuan DBD Positif
23 Ny. N 22 Tahun SMP IRT An. Z 5 Tahun Laki-laki DBD Positif
24 Ny. Y 45 Tahun SD IRT An. F 8 Tahun Laki-laki DBD Positif
25 Ny. R 30 Tahun SMP IRT An. F 5 Tahun Perempuan Diare Negatif
26 Ny. M 20 Tahun SMA IRT An. V 10 Tahun Perempuan DBD Positif
27 Ny. A 23 Tahun SMA IRT An. A 2 Tahun Laki-laki Ispa Negatif
28 Ny. K 39 Tahun SD IRT An. S 2 Tahun Perempuan DBD Positif
29 Ny. P 23 Tahun SMA IRT An. K 11 Tahun Laki-laki DBD Positif
30 Ny. M 28 Tahun SMA IRT An. H 11 Tahun Perempuan DBD Positif
31 Ny. R 34 Tahun S1 Pegawai An. K 8 Tahun Laki-laki DBD Positif
32 Ny. A 35 Tahun SMA IRT An. S 6 tahun Perempuan DBD Positif
33 Ny. R 19 Tahun SMP IRT An. L 5 Tahun Perempuan DBD Positif
34 Ny. R 36 Tahun SMA IRT An. I 11 Tahun Laki-laki Diare Negatif
35 Ny. J 27 Tahun S1 Pegawai An. B 1 Tahun Laki-laki DBD Positif
36 Ny. L 23 Tahun SMP IRT An. S 7 Tahun Perempuan DBD Positif
37 Ny. Y 27 Tahun S1 Pegawai An. V 3 Tahun Laki-laki DBD Positif
38 Ny. R 29 Tahun SMA IRT An. M 12 Tahun Laki-laki DBD Positif
39 Ny. K 26 Tahun SMP IRT An. A 4 Tahun Perempuan Ispa Negatif
40 Ny. G 28 Tahun SMA Pegawai An. M 1 Tahun Laki-laki Diare Negatif
41 Ny. K 19 Tahun SD IRT An. R 6 Tahun Laki-laki DBD Positif
42 Ny. E 32 Tahun SMA IRT An. S 3 Tahun Perempuan DBD Positif
43 Ny. H 21 Tahun SMA Pegawai An. Y 2 Tahun Perempuan Diare Negatif
44 Ny. L 29 Tahun SMK Pegawai An. P 10 Tahun Perempuan Ispa Negatif
45 Ny. T 33 Tahun S1 Pegawai An. F 7 Tahun Laki-laki Ispa Negatif
46 Ny. P 40 Tahun SMP IRT An. G 10 Tahun Laki-laki DBD Positif
47 Ny. N 45 Tahun S1 Pegawai An. F 11 Tahun Laki-laki Ispa Negatif
48 Ny. M 26 Tahun SMA IRT An. R 5 Tahun Perempuan DBD Positif
49 Ny. M 22 Tahun SMA IRT An. A 3 Tahun Laki-laki DBD Positif
>Warning # 849 in column 23. Text: in_ID
>The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter. It cou
ld
>not be mapped to a valid backend locale.
GET
FILE='F:\skripsi virah\data penelitian\data virah.sav'.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
FREQUENCIES VARIABLES=umuribu penddkn Pekerjaan umuranak jk pengetahuan sik
ap dbd
/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies
[DataSet1] F:\skripsi virah\data penelitian\data virah.sav

Statistics

pengetahuan
umur ibu pendidikan ibu pekerjaan ibu umur anak jenis kelamin ibu sikap ibu kejadian dbd
N Valid 49 49 49 49 49 49 49 49
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

Page 1
umur ibu

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 19 2 4,1 4,1 4,1
20 1 2,0 2,0 6,1
21 2 4,1 4,1 10,2
22 3 6,1 6,1 16,3
23 3 6,1 6,1 22,4
24 1 2,0 2,0 24,5
25 2 4,1 4,1 28,6
26 3 6,1 6,1 34,7
27 4 8,2 8,2 42,9
28 4 8,2 8,2 51,0
29 3 6,1 6,1 57,1
30 2 4,1 4,1 61,2
31 2 4,1 4,1 65,3
32 2 4,1 4,1 69,4
33 2 4,1 4,1 73,5
34 1 2,0 2,0 75,5
35 3 6,1 6,1 81,6
36 2 4,1 4,1 85,7
37 1 2,0 2,0 87,8
39 1 2,0 2,0 89,8
40 2 4,1 4,1 93,9
41 1 2,0 2,0 95,9
45 2 4,1 4,1 100,0
Total 49 100,0 100,0

pendidikan ibu

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 6 12,2 12,2 12,2
SMP 8 16,3 16,3 28,6
SMA/SMK 25 51,0 51,0 79,6
SARJANA 10 20,4 20,4 100,0
Total 49 100,0 100,0

pekerjaan ibu

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid IRT 35 71,4 71,4 71,4
PEGAWAI 14 28,6 28,6 100,0
Total 49 100,0 100,0

Page 2
umur anak

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 2 4,1 4,1 4,1
1 2 4,1 4,1 8,2
2 5 10,2 10,2 18,4
3 5 10,2 10,2 28,6
4 2 4,1 4,1 32,7
5 7 14,3 14,3 46,9
6 3 6,1 6,1 53,1
7 5 10,2 10,2 63,3
8 2 4,1 4,1 67,3
9 3 6,1 6,1 73,5
10 5 10,2 10,2 83,7
11 5 10,2 10,2 93,9
12 3 6,1 6,1 100,0
Total 49 100,0 100,0

jenis kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 23 46,9 46,9 46,9
perempuan 26 53,1 53,1 100,0
Total 49 100,0 100,0

pengetahuan ibu

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid baik 4 8,2 8,2 8,2
cukup 24 49,0 49,0 57,1
kurang 21 42,9 42,9 100,0
Total 49 100,0 100,0

sikap ibu

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid positif 16 32,7 32,7 32,7
negatif 33 67,3 67,3 100,0
Total 49 100,0 100,0

Page 3
kejadian dbd

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid DBD + 33 67,3 67,3 67,3
DBD - 16 32,7 32,7 100,0
Total 49 100,0 100,0

CROSSTABS
/TABLES=pengetahuan sikap BY dbd
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ CORR
/CELLS=COUNT ROW COLUMN TOTAL
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pengetahuan ibu * kejadian
dbd 49 100,0% 0 0,0% 49 100,0%

sikap ibu * kejadian dbd 49 100,0% 0 0,0% 49 100,0%

pengetahuan ibu * kejadian dbd

Page 4
Crosstab

kejadian dbd
DBD + DBD - Total
pengetahuan ibu baik Count 2 2 4
% within pengetahuan ibu
50,0% 50,0% 100,0%

% within kejadian dbd 6,1% 12,5% 8,2%


% of Total 4,1% 4,1% 8,2%
cukup Count 11 13 24
% within pengetahuan ibu
45,8% 54,2% 100,0%

% within kejadian dbd 33,3% 81,3% 49,0%


% of Total 22,4% 26,5% 49,0%
kurang Count 20 1 21
% within pengetahuan ibu
95,2% 4,8% 100,0%

% within kejadian dbd 60,6% 6,3% 42,9%


% of Total 40,8% 2,0% 42,9%
Total Count 33 16 49
% within pengetahuan ibu
67,3% 32,7% 100,0%

% within kejadian dbd 100,0% 100,0% 100,0%


% of Total 67,3% 32,7% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 13,027 2 ,001
Likelihood Ratio 15,216 2 ,000
Linear-by-Linear
Association 10,008 1 ,002

N of Valid Cases 49
a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,31.

Page 5
Symmetric Measures
Asymptotic
Standardized Approximate
a b
Value Error Approximate T Significance
c
Interval by Interval Pearson's R -,457 ,114 -3,519 ,001
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -,486 ,109 -3,810 ,000c
N of Valid Cases 49
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.

sikap ibu * kejadian dbd


Crosstab

kejadian dbd
DBD + DBD - Total
sikap ibu positif Count 7 9 16
% within sikap ibu 43,8% 56,3% 100,0%
% within kejadian dbd 21,2% 56,3% 32,7%
% of Total 14,3% 18,4% 32,7%
negatif Count 26 7 33
% within sikap ibu 78,8% 21,2% 100,0%
% within kejadian dbd 78,8% 43,8% 67,3%
% of Total 53,1% 14,3% 67,3%
Total Count 33 16 49
% within sikap ibu 67,3% 32,7% 100,0%
% within kejadian dbd 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 67,3% 32,7% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 6,015a 1 ,014
b
Continuity Correction 4,528 1 ,033
Likelihood Ratio 5,870 1 ,015
Fisher's Exact Test ,023 ,018
Linear-by-Linear
Association 5,893 1 ,015

N of Valid Cases 49
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,22.
b. Computed only for a 2x2 table

Page 6
Symmetric Measures
Asymptotic
Standardized Approximate
a b
Value Error Approximate T Significance
c
Interval by Interval Pearson's R -,350 ,141 -2,565 ,014
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -,350 ,141 -2,565 ,014c
N of Valid Cases 49
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.

Page 7
DOKUMENTASI

Ny. K Ny. H

Ny. Z
RIWAYAT HIDUP

Identitas Mahasiswa

Nama : Mivtah Magvirah Malulua

NIM : 12010087

Tempat/tanggal lahir : Uekuli, 7 Juni 1994

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Desa Uekuli

Nomor HP : 082293740985

e-mail : mivtah.magvirah@gmail.com

Riwayat Pendidikan Formal

1. TK : Taman Kanak-Kanak Alkhairat mawomba lulus tahun : 2000


2. SD : Sekolah Dasar Negeri 1 Uekuli , Lulus Tahun : 2006
3. SMP : Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tojo, Lulus tahun : 2009
4. SMA : Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tojo, Lulus tahun : 2012
5. Perguruan tinggi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Husada Mandiri
Poso, Jurusan S1 Keperawatan, Masuk tahun 2012 Selesai
tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai