Akal Konstitusi
Senin, 1 Maret 2010 11:51 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | Dibaca 384 kali
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Indonesia Rocky Gerung
mengharapkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam keputusan akhir atas kasus
bailout Bank Century di sidang paripurnanya lebih mendahulukan akal konstitusi dari
pada akal demonstrasi.
"Saya inginkan DPR nanti lebih mendahulukan akal konstitusi daripada akal
demonstrasi," katanya di Jakarta, Senin.
Dengan mengedepankan akal konstitusi, tambah Rocky, keputusan yang diambil selalu
berlandaskan aturan konstitusi dan bukan atas dasar adanya desakan massa atau
demontrasi.
Menurut Rocky, akal sehat seharusnya yang menjadi dasar dalam setiap pengambilan
keputusan politik. Rocky juga menilai bahwa saat ini terlalu banyak politik basa-basi
yang dilakukan para elite politik.
"Sebenarnya orang marah dengan Boediono dan Sri Mulyani. Tetapi orang tahu keduanya
ini (Boediono - Sri Mulyani) hanya aparat pelaksana. Sesungguhnya yang bertanggung
jawab Presiden SBY," kata Rocky.
Menurut Rocky kemelut politik saat ini sebenarnya terjadi karena Presiden SBY yang tak
percaya diri dengan kalkulasi politik.. Rocky menjelaskan Indonesia menganut sistim
presidensil tetapi Presiden SBY malah melemparkan masalah ini ke parlemen sehingga
terbentuk Pansus itu.
"Kalau saja sejak awal Presiden SBY bilang, yaa ini kebijakan negara dan saya
bertanggungjawab. Kalau mau diadili silakan sesuai konstitusi, tapi itu nanti lima tahun
(pemilu)," kata Rocky.
Jika hal itu yang dilakukan Presiden SBY yakni dengan ksatria mengambil
tanggungjawab, menurut Rocky, tentu masalahnya tidak menjadi berbelit seperti saat ini.
Sementara menanggapi berbagai manuver pihak Istana untuk melakukan lobi-lobi, Rocky
menilai hal itu justru menunjukkan jika Istana (presiden SBY) cengeng.
"Manuver Istana itu menunjukan Istana cengeng dan tak percaya diri dengan kalkulasi-
kalkulasi politik. (Masalah ini) Tidak didesain dengan pola-pola yang masuk akal," kata
Rocky.
Lebih lanjut Rocky menjelaskan, jika cara-cara bermanuver seperti ini yang dilakukan
pihak istana, maka hal itu justru menunjukkan kurangnya kalkulasi intelektual Presiden
SBY.
Rocky menilai dalam kebijakan bailout Bank Century ini sebenarnya Presiden SBY yang
bertanggungjawab.
Namun Rocky juga melihat bahwa DPR melalui Pansus Hak Angketnya juga tidak tulus
dalam niat politiknya untuk membongkar kasus ini
"Kenapa DPR tak langsung panggil Presiden SBY ?. Karena takut ? Atau apa ?," kata
Rocky.(J004/A024)
COPYRIGHT 2010