Anda di halaman 1dari 5

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI SENSORI

I. Topik
TAK Stimulasi Sensori : Menceritakan gambar

II. Tujuan
II.1Tujuan Umum
Peserta mampu mengikuti kegiatan dengan baik
II.2Tujuan Khusus
Peserta mampu memahami perintah dari leader
Peserta mampu berkoordinasi dengan klien yang lain untuk melaksanakan perintah
leader.
Peserta mampu mengikuti aturan selama permainan.
Peserta dapat menyebutkan isi gambar yang dilihat
Peserta dapat menceritakan gambar

III. Landasan Teori


Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang
lainnya, saling tergantung dan memiliki norma yang sama (stuart dan laraia, 2001).
Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya dalam membangun hubungan
dengan orang lain serta mengubah perilaku yang destrukstif dan maladaptif. Membantu
satu sama lain, menemukan solusi dari masalah yang dihadapi.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah terapi yang dirancang untuk meningkatkan
kesehatan psikologis dan emosional pasien dengan masalah keperawatan jiwa dan
bertujuan membantu anggota dalam meningkatkan koping dalam menghadapi stressor
dalam kehidupan. TAK memiliki tujuan terapeutik dan tujuan rehabilitatif.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) dibagi menjadi empat, yaitu terapi aktivitas
kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi
aktivitas kelompok sosialisasi realita, terapi aktivitas kelompok sosialisasi. Pada
kesempatan kali ini perawat berfokus kepada TAK stimulasi sensori.
TAK stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua pancaindera (sensori) agaar
memberi respon yang adekuat. Stimulasi sensori dapat berupa stimulasi terhadap
penglihatan dan pendengaran dan lain-lain seperti gambar, music, tarian. Kemampuan
peserta berespon pada tiap sesi. Dengan proses ini, diharapkan respon peserta terhadap
berbagai stimulasi dalam kehidupan sesuai dengan kenyataan.

IV. Seleksi Pasien


Karakteristik/kriteria : Peserta isolasi sosial, harga diri rendah disertai dengan
kurangnya komunikasi verbal. Peserta berasal dari usia yang beragam mulai dari umur
20-50 tahun, selain itu peserta dapat diajak bekerja sama, tidak diorientasi, tidak
inkoheren, tidak sedang mengalami halusinasi, serta fisik cukup kooperatif dan dapat
memahami pesan yang diberikan.
Proses Seleksi : Peserta diseleksi berdasarkan pengkajian dari perawat, penyeleksiaan
berdasarkan masalah keperawatan. Kemudian mengklarifikasi peserta dan
bekerjasama dengan perawat ruangan selanjutnya dilakukan kontrak dengan peserta.
V. Jadwal Kegiatan
Waktu
Hari/Tanggal :
Pukul :
Tempat: Ruang Perkutut

VI. Metode Pelaksanaan


Dinamika kelompok
Diskusi dan tanya jawab

VII. Media dan Alat


1. Bed papan nama
2. Kertas HVS yang sudah ada gambar

VIII. Pengorganisasian
Leader : Dwi Christanti
Uraian tugas :
a. Menyusun proposal kegiatan TAK
b. Menjelaskan pelaksanaan TAK
c. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK
d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
e. Mampu memimpin TAK dengan baik
Co-Leader : Winda Melsiana
Uraian tugas :
a. Membuka kegiatan TAK (memimpin doa)
b. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
c. Mengingatkan leader tentang waktu

Pendamping Peserta TAK : Selvie mahesa putri, Edwin Sabastian, Defriadi, Didi Yunardi,
M Jansen Rianto, Shela putri damayanti
Uraian tugas :
a. Ikut serta dalam proses kegiatan TAK
b. Mengobservasi jalannya proses kegiatan TAK

Pengamat : Agus rahman


Uraian tugas :
a. Mengamati jalannya proses kegiatan TAK
b. Mempertahankan kehadiran peserta TAK
c. Setting tempat dan aturan main
Setting tempat : peserta dan terapis duduk bersama, membentuk lingkaran
Aturan main :
1) peserta harus mengikuti kegiatan TAK sesuai dengan aturan dan kontrak yang telah
disepakati
2) Peserta mampu mengikuti instruksi dari leader
3) Peserta mampu melaksanakan kegiatan TAK dengan baik

IX. Program antisipasi kegiatan


Penanganan peserta yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
1) Memanggil peserta
2) Memotivasi peserta untuk ikut aktif dalam permainan.
Bila peserta meninggalkan permainan tanpa pamit :
1) Panggil nama peserta
2) Tanya alasan peserta meninggalkan permainan
3) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien
bahwa peserta dapat melaksanakan keperluannya setelah itu peserta boleh kembali
lagi.
Bila ada peserta lain ingin ikut
1) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada peserta yang telah dipilih
2) Katakan pada peserta lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh
peserta tersebut
3) Jika peserta memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran
pada permainan tersebut

X. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memiliki peserta isolasi sosial dan klien harga diri rendah yang sudah kooperatif
b. Membuat kontrak dengan peserta
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Tahap Orientasi
Dilaksanakan selama 5 menit, terdiri dari :
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis
2) Perkenalkan nama dan panggilan
3) Menanyakan nama dan panggilan semua peserta
b. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan peserta saat ini
2) Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan menceritakan ide
peserta
2) Menjelaskan aturan main
Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis
Lama kegiatan 30 menit
Setiap peserta mengikuti dari awal sampai akhir
Setiap peserta yang telah memberikan penjelasan dan pendapat akan
diberikan apresiasi berupa tepuk tangan dan ucapan bagus atas apa yang
telah disampaikan
3. Tahap Kerja
Tahap kerja dilaksanakan selama 20 menit, terdiri dari :
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu pasien menjelaskan isi
gambar
b. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu pasien menceritakan isi
gambar
c. Peserta lain boleh menceritakan gambar yang dilihat setelah peserta utama
menceritakan isi gambar tersebut
d. Setiap peserta selesai menceritakan gambar yang dilihat, terapis mengajak klien
bertepuk tangan sebagai bentuk apresiasi yang diberikan oleh terapis
4. Tahap Terminasi
Tahap terminasi dilaksanakan selama 5 menit, terdiri dari :
a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Terapis menanyakan manfaat mencurahkan perasaan melalui gambar
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan peserta
b. Rencana tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien mengekspresikan perasaan melalui gambar
c. Kontrak yang akan datang
Menyampaikan bahwa TAK stimulasi sensori adalah bukan TAK terakhir yang
disampaikan terapis tapi akan ada TAK selanjutnya dari terapis lain dengan metode dan
waktu yang berbeda

XI. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Rencana telah disiapkan sebelumnya.
b. Kontrak waktu sudah tepat dan mempertimbangkan kondisi peserta
c. Media dan alat yang dipilih sudah tepat
d. Tempat luas dan sesuai untuk permainan
e. Tidak ada kesulitan memilih peserta yang sesuai dengan kriteria dan karakteristik
peserta untuk melakukan terapi aktifitas kelompok.
2. Evaluasi Proses
a. Leader menjelaskan aturan main dengan jelas
b. Pendamping peserta menempatkan diri di tengah-tengah peserta
c. Pengamat menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat
mengawasi jalannnya permainan
d. 100% peserta yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif
dari awal sampai selesai.
e. Di akhir kegiatan sudah dievaluasi jalannya kegiatan dan dilakukan kontrak yang
akan datang.
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal
b. 100 % peserta mampu memahami perintah dari leader
c. 100% peserta mampu mengikuti aturan selama permainan
d. 80% peserta mampu menjelaskan isi gambar
e. 80% peserta mampu menceritakan isi gambar

FORMAT EVALUASI

FORMAT EVALUASI
STIMULASI SENSORI : MENCERITAKAN GAMBAR
Kemampuan memberi respon terhadap menggambar

No Aspek yang Inisial Klien


dinilai Tn Tn Tn Tn Tn Tn
1. Mengikuti
kegiatan dari awal
sampai akhir
2. Menjelaskan isi
gambar
3 Menceritakan isi
gambar

Keterangan :
1. Tulis inisial nama peserta yang ikut TAK pada kolom inisial peserta
2. Untuk tiap peserta, beri penilaian tentang kemampuanpeserta mengikuti, menggambar,
menyebutkan dan menceritakan makna gambar. Beri tanda jika peserta mampu dan
tanda X jika peserta tidak mampu
3. Jumlahkan kemampuan TAK stimulasi berikutnya dapat : jika nilai < 2 peserta belum
lulus dan berarti mengulang TAK stimulasi sensori

Anda mungkin juga menyukai