PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kebijakan pembangunan kepariwisataan sejak Indonesia merdeka
pada tahun 1945 sampai sekarang telah mengalami perubahan-perubahan
seiiring dengan perubahan kondisi sosial politik dan ekonomi di Indonesia
maupun dunia. Walaupun terjadi perbedaan dan perubahan pemerintahan,
namun pada dasarnya kebijakan pembangunan kepariwisataan terutama
ditujukan untuk meningkatkan jumlah orang yang melakukan perjalananan
wisata wilayah Indonesia atau dikenal dengan wisatawan. Meningkatnya
jumlah wisawatan diharapkan mampu meningkatkan perekonomian lokal
sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dan melestarikan
alam dan budaya tradisional.
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan, yang dimaksud dengan Pariwisata adalah berbagai macam
kegiatan wisata1 dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang
disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah
Daerah. Sedangkan kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang
terkait dengan pariwisata dan bersifat yang dikeluarkan oleh World
Economic Forum (WEF), multidimensi serta multidisiplin yang muncul
sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara
wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dan pengusaha. Pembangunan kepariwisataan
merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang dilaksanakan
secara terencana dan terpadu dan memegang prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan dengan tetap memperhatikan kelestarian nilai-
nilai agama, budaya, dan lingkungan alam, dan yang paling penting
harus tetap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
1.3 SASARAN
Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
1) Terpetakannya aspek pembangunan kepariwisataan, meliputi:
destinasi, industri, pemasaran, dan kelembagaan di wilayah KSPN,
2) Teranalisanya potensi, permasalahan, dan isu strategis aspek
pembangunan kepariwisataan yang mendukung fungsi KSPN,
a. Survei primer
Survei primer mencakup pengamatan langsung terhadap
produk dan pasar pariwisata Provinsi Kalimantan Barat
khususnya pariwisata di KSPN Kawasan Danau
Sentarum. Survei primer dilakukan dengan pengamatan
langsung terhadap kondisi daya tarik wisata, fasilitas
penunjang wisata, dan aksesibilitas, wawancara dan
penyebaran kuesioner ke pengunjung yang menjadi
sampel responden, serta wawancara dengan pengelola
Kab/Kota Terkait
- Dinas Budaya & Pariwisata Kab/Kota Terkait