Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN REFLEKSI KASUS

KATARAK SENILIS IMMATUR

A; KASUS PASIEN
I; IDENTITAS PASIEN:
- Nama pasien : Ny. Miskiyah
- Umur : 60 tahun
- Jenis kelamin : Perempuan
- Pendidikan : Tamat SD
- Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
- Agama : Islam
- Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
- Alamat : Kajoran

II.1. ANAMNESIS :
- Keluhan Utama :
Mata kiri penglihatan kabur
- Keluhan Tambahan :
Mata pegal (-)
Nerocos (-)
Mengganjal (-)
Kabur (-)
Merah (-)
Keluar kotoran mata (-)
Silau (-)

- Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) :


Pasien datang ke poli mata dengan keluhan penglihatan kabur pada mata kirinya sejak 3
bulan yang lalu. Mata kanan pasien sebelumnya juga mengalami hal serupa namun
sudah dilakukan tindakan operasi katarak (EKEK) pada tanggal 4 Januari 2012 .

II.2. KESAN :
- Kesadaran : Compos Mentis
- Keadaan Umum : Baik
- OD : Mata tenang
- OS : Mata kabur

1
II.3. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF

PEMERIKSAAN OD OS

Visus Jauh 20/100 1/300


Refraksi Ametrop Ametrop
Koreksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Visus Dekat Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Proyeksi Sinar Baik Baik
Persepsi Warna Warna merah : baik Warna merah : baik

Warna hijau : baik Warna hijau : baik

II.4. PEMERIKSAAN OBYEKTIF

PEMERIKSAAN OD OS PENILAIAN

1; Sekitar mata (supersilia) Kedudukan alis Kedudukan alis baik, DBN


baik, jaringan parut jaringan parut (-)
(-)

2; Kelopak mata

- Pasangan Bengkak (-) Bengkak (-) Simetris


- Gerakan Kelainan gerak (-) Kelainan gerak (-) DBN

- Lebar rima 11 mm 11 mm Normal 9-14 mm


- Kulit Hiperemi (-) Hiperemi (-) Tidak ada kelainan
pigmentasi

- Tepi kelopak Trikiasis (-) Trikiasis (-)

Krusta (-) Krusta (-)

- Margo intermarginalis Tanda peradangan Tanda peradangan


(-) (-)

3; Apparatus Lakrimalis
2
- Sekitar gland. lakrimalis Tanda peradangan Tanda peradangan
(-) (-)

- Sekitar sakus lakrimalis Tanda peradangan Tanda peradangan


(-) (-)

- Uji flurosensi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

- Uji regurgitasi (-) (-) Tidak ada obstruksi


pada duktus
nasolakrimalis

4; Bola mata
- Pasangan Simetris Simetris
- Gerakan Gangguan gerak Gangguan gerak Tidak ada gangguan

(-) (-) pada syaraf dan otot


penggerak bola mata

- Ukuran Makroftalmos (-) Makroftalmos (-)

Mikroftalmos (-) Mikroftalmos (-)

5. TIO Palpasi kenyal Palpasi kenyal

6; Konjungtiva

- Palpebra superior Hiperemi (-) Hiperemi (-)


- Forniks Dalam Dalam

- Palpebra inferior Hiperemi (-) Hiperemi (-)


- Bulbi Injeksi siliar (-) Injeksi siliar (-)

Injeksi konjungtiva Injeksi konjungtiva


(-) (-)

7. Sclera Sklera ikterik (-) Sklera ikterik (-)

8; Kornea
- Ukuran 12 mm 12 mm
- Kecembungan Lebih cembung dari Lebih cembung dari DBN
sclera sclera
- Limbus Benjolan (-) Benjolan (-) DBN

3
Korpus alienum Korpus alienum

(-) (-)
- Permukaan Licin Licin DBN

Mengkilap Mengkilap
- Medium Jernih Jernih

- Dinding Belakang Tidak dilakukan Tidak dilakukan

- Uji flurosensi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

- Placido Konsentris reguler Konsentris reguler

9; Kamera Okuli anterior


- Ukuran Dalam Dangkal

- Isi Jernih Jernih

10; Iris
- Warna Coklat Coklat DBN

- Pasangan Simetris Simetris

- Gambaran Gambaran kripti Gambaran kripti


baik, baik,

- Bentuk Bulat Bulat

11; Pupil
- Ukuran 4 mm 4 mm Normal (3-6 mm)
- Bentuk Bulat Bulat DBN
- Tempat Ditengah iris Ditengah iris

- Tepi Reguler Reguler

- Refleks direct + +

- Refleks indrect + +

1; Lensa

- Ada/tidak Ada Ada

- Kejernihan Jernih Keruh DBN

- Letak Di tengah, belakang Di tengah, belakang

4
iris iris

- Warna kekeruhan Tidak ada Keruh

13. Korpus Vitreum Jernih Tidak terlihat

14. Refleks fundus (+) warna orange (-) tidak terlihat

II.5. KESIMPULAN PEMERIKSAAN

OD OS

III. DIAGNOSIS
- OD : pseudofakos
- OS : katarak senilis immatur

IV. TERAPI
OS : operasi EKEK (Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsuler)

V. PROGNOSIS
; Visum (Visam) : Baik
; Kesembuhan (Sanam) : Baik
; Jiwa (Vitam) : Baik
; Kosmetika (Kosmeticam) : Baik

B;

5
PEMBAHASAN
PSEUDOFAKIA

Definisi
Pseudofakia adalah Lensa yang ditanam pada mata (lensa intra okuler) yang diletakkan tepat
ditempat lensa yang keruh dan sudah dikeluarkan.
Lensa ini akanmemberikan penglihatan lebih baik. Lensa intraokular ditempatkan waktu
operasi katarak dan akan tetap disana untuk seumur hidup. Lensa ini tidak akan
mengganggu dan tidak perlu perawatan khusus dan tidak akan ditolak keluar oleh tubuh.
Letak lensa didalam bola mata dapat bermacam macam, seperti :
1; Pada bilik mata depan, yang ditempatkan didepan iris dengan kaki
penyokongnya bersandar pada sudut bilik mata
2; Pada daerah pupil, dimana bagian optik lensa pada pupil dengan fiksasi pupil.
3; Pada bilik mata belakang, yang diletakkan pada kedudukan lensa normal
dibelakangiris. Lensa dikeluarkan dengan ekstraksi lensa ekstra kapsular
4; Pada kapsul lensa.

Pada saat ini pemasangan lensa terutama diusahakan terletak didalam kapsul lensa.
Meletakkan lensa tanam didalam bilik mata memerlukan perhatian khusus :
1; Endotel kornea terlindung
2; Melindungi iris terutama pigmen iris
3; Melindungi kapsul posterior lensa
4; Mudah memasukkannya karena tidak memberikan cedera pada zonula lensa.

Keuntungan pemasangan lensa ini :


1; Penglihatan menjadi lebih fisiologis karena letak lensa yang ditempatkan pada
tempatlensa asli yang diangkat.
2; Lapang penglihatan sama dengan lapang pandangan normal
3; Tidak terjadi pembesaran benda yang dilihat
4; Psikologis, mobilisasi lebih cepat.

Pemasangan lensa tidak dianjurkan kepada :


1; Mata yang sering mengalami radang intra okuler (uveitis)
2; Anak dibawah 3 tahun
6
3; Uveitis menahun yang berat
4; Retinopati diabetik proliferatif berat
5; Glaukoma neovaskuler

KATARAK SENILIS IMATUR

Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahanlensa didalam
kapsul lensa. Katarak adalah suatu keadaan patologik lensa dimana lensamenjadi keruh akibat
hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa.
Penyebab terjadinya kekeruhan lensa :
1; Primer, berdasarkan gangguan perkembangan dan degeneratif
2; Sekunder akibat tindakan pembedahan lensa
3; Komplikasi penyakit lokal ataupun umum

Berdasarkan usia pasien, dibagi dalam :


1; Katarak kongenital, katarak yang terlihat pada usia dibawah 1 tahun
2; Katarak juvenil, katarak yang terlihat pada usia diatas 1 tahun dan dibawah 40 tahun
3; Katarak presenil, yaitu katarak sesudah usia 30 40 tahun
4; Katarak senil, yaitu katarak yang mulai terjadi pada usia lebih dari 40 tahun

Penyebab katarak Senilis


Masih belum dapat dipastikan, namun diduga terjadi karena :
1; Proses pada nukleus
Serabut lensa terdorong ke tengah sehingga bagian tengah (nukleus menjadi padat),
mengalami dehidrasi, penibnan ion kalsium, sklerosis, kemudian terbentuk pigmen.
Lama kelamaan nukleus menjadi kekuning kuningan lalu menjadi cokelatdan
kehitaman
2; Proses pada korteks
Timbulnya celah diantara serabut lensa yang berisi air dan penimbunan
kalsiumsehingga lensa menjadi lebih tebal lebih cembung dan membengkak

7
Proses penuaan
Perubahan lensa pada usia lanjut :
1; Kapsul
a; Menebal dan kurang elastis
b; Mulai presbiopi
c; Bentuk lamel kapsul berkurang atau kabur
d; terlihat bahan granular
2; Epitel makin tipis
a; Sel epitel pada ekuator bertambah besar dan berat
b; Bengkak dan vakuolisasi mitokondria yang nyata
3; Serat lensa
a; Lebih ireguler
b; Pada korteks jelas kerusakan serat sel
c; Brown sclerotic nucleus
d; Korteks tidak berwarna, karena :
Kadar asam askorbat tinggi dan menghalangi fotooksidasi
Sinar tidak banyak mengubah protein pada serat muda

Gejala Klinis
Pasien katarak mengeluh penglihatan seperti berasap dan tajam penglihatanmenurun secara
progresif. Kekeruhan lensa ini mengakibatkan lensa tidak transparan,sehingga pupil akan
berwarna putih atau abu abu. Kadang kadang pasien merasa silau,hal ini diakibatkan
karena terjadinya pembiasan tidak teratur oleh lensa yang keruh.Pasien katarak akan merasa
kurang silau bila memakai kacamata berwarna sedikit gelap.Katarak senil dibagi menjadi 4
stadium :
1; Stadium Insipiens, dimana mulai timbul katarak akibat proses degenerasi lensa.
Kekeruhan lensa berbentuk bercak bercak kekeruhan yang tidak teratur
sepertigerigi. Pasien akan mengeluh gangguan penglihatan seperti melihat ganda
dengansatu matanya.
2; Stadium Imatur, dimana pada stadium ini lensa degeneratif mulai menyerap
cairanmata kedalam lensa sehingga lensa menjadi cembung. Pada stadium ini
terjadimiopisasi akibat lensa menjadi cembung, sehingga pasien menyatakan tidak
perlukacamata sewaktu membaca dekat. Penglihatan mulai berangsur angsur

8
menjadi berkurang, hal ini diakibatkan media penglihatan tertutup oleh kekeruhan
lensa yangmenebal.
3; Stadium Matur, merupakan proses degenerasi lanjut lensa. Pada stadium ini
terjadikekeruhan seluruh lensa. Tajam penglihatan menurun dan dapat hanya
tinggal proyeksi sinar positif.
4; Stadium Hipermatur, dimana stadium ini terjadi proses degenerasi lanjut lensa
dankorteks lensa dapat mencair sehingga nukleus lensa tenggelam didalam korteks
lensa.

Pengobatan Katarak Senilis


Yaitu tindakan bedah, dilakukan bila telah ada indikasi bedah pada katarak senil,seperti
katarak telah mengganggu pekerjaan sehari hari walaupun katarak belum matur,katarak
matur, karena bila menjadi hipermatur akan menimbulkan penyakit penyulitseperti glaukoma.
Persiapan pasien dengan katarak yang akan dibedah :
1; Uji Anel positif, dimana tidak terjadi obstruksi fungsi ekskresi saluran
lakrimalsehingga tidak ada dakriosistitis
2; Tidak ada infeksi disekitar mata, seperti keratitis, konjungtivitis, hordeolum, kalazion
3; Tekanan bola mata normal atau tidak ada glaukoma
4; Tekanan darah sistolik 160 mmHg dan diastolik 100mmHg
5; Gula darah telah terkontrol
Tidak batuk, terutama pada saat pembedahan

Pembedahan Katarak Senilis


1; Ekstraksi Katarak Intrakapsular
Merupakan tindakan bedah yang umum dilakukan. Lensa dikeluarkan bersama sama
dengan kapsul lensanya dengan memutus zonula zinn yang telah
mengalamidegenerasi. Pada ekstraksi intrakapsuler ini menggunakan mikroskop dan
alat krio untuk ekstraksi lensa dan ada benang yang mudah diserap jaringan sehingga
mengurangi risiko penyulit
Penyulit saat pembedahan yang dapat terjadi :
- Kapsul lensa pecah sehingga lensa tidak dapat dikeluarkan bersama
samakapsulnya
- Prolaps badan kaca pada saat lensa dikeluarkan

9
2; Ekstraksi Katarak Ekstrakapsular (EKEK)
Pembedahan dengan merobek kapsul anterior sehingga massa lensa dan korteksdapat
keluar melalui robekan tersebut.

3; Fakoemulsifikasi
Cara pembedahan yang menggunakan mikroskop dan getaran suara ultra
denganmemasukan pipa halus kedalam pinggir kornea melewati COA menuju pupil
dankapsul lensa untuk selanjutnya menghancurkan lensa dengan getaran suara
danserpihannya diaspirasi

Perawatan Pasca Bedah


Jika digunakan tehnik insisi kecil, maka penyembuhan pasca operasi biasanya lebih
pendek. Pasien dapat bebas rawat jalan pada hari itu juga, tetapi dianjurkan untuk bergerak
dengan hati-hati dan menghindari peregangan atau mengangkat benda berat selama sekitar
satu bulan, olahraga berat jangan dilakukan selama 2 bulan. Matanya dapat dibalut selama
beberapa hari pertama pasca operasi atau jika nyaman, balutan dapat dibuang pada hari
pertama pasca operasi dan matanya dilindungi pakai kacamata atau dengan pelindung
seharian. Kacamata sementara dapat digunakan beberapa hari setelah operasi, tetapi biasanya
pasien dapat melihat dengan baik melui lensa intraokuler sambil menantikan kacamata
permanen ( Biasanya 6-8 minggu setelah operasi )
Selain itu juga akan diberikan obat untuk :

- Mengurangi rasa sakit, karena operasi mata adalah tindakan yang menyayat maka
diperlukan obat untuk mengurangi rasa sakit yang mungkin timbul benerapa jam
setelah hilangnya kerja bius yang digunakan saat pembedahan.

- Antibiotik mencegah infeksi, pemberian antibiotik masih dianggap rutin dan perlu
diberikan atas dasar kemungkinan terjadinya infeksi karena kebersihan yang tidak
sempurna.

- Obat tetes mata streroid. Obat yang mengandung steroid ini berguna untuk
mengurangi reaksi radang akibat tindakan bedah.

- Obat tetes yang mengandung antibiotik untuk mencegah infeksi pasca bedah.
Hal yang boleh dilakukan antara lain :
- Memakai dan meneteskan obat seperti yang dianjurkan
10
- Melakukan pekerjaan yang tidak berat

- Bila memakai sepatu jangan membungkuk tetapi dengan mengangkat kaki keatas.
Yang tidak boleh dilakukan antara lain :
- Jangan menggosok mata

- Jangan membungkuk terlalu dalam

- Jangan menggendong yang berat

- Jangan membaca yang berlebihan dari biasanya

- Jangan mengedan keras sewaktu buang air besar

- Jangan berbaring ke sisi mata yang baru dibedah

KOMPLIKASI
1; Komplikasi Intra Operatif
Edema kornea, COA dangkal, ruptur kapsul posterior, pendarahan atau efusi
suprakoroid, pendarahan suprakoroid ekspulsif, disrupsi vitreus, incacerata kedalam
luka serta retinal light toxicity.
2; Komplikasi dini pasca operatif

COA dangkal karena kebocoran luka dan tidak seimbangnya antara cairan yang
keluar dan masuk, adanya pelepasan koroid, block pupil dan siliar, edema stroma
dan epitel, hipotonus, brown-McLean syndrome (edema kornea perifer dengan
daerah sentral yang bersih paling sering)

Ruptur kapsul posterior, yang mengakibatkan prolaps vitreus

Prolaps iris, umumnya disebabkan karena penjahitan luka insisi yang tidak
adekuat yang dapat menimbulkan komplikasi seperti penyembuhan luka yang
tidak sempurna, astigmatismus, uveitis anterior kronik dan endoftalmitis.

Pendarahan, yang biasa terjadi bila iris robek saat melakukan insisi

3; Komplikasi lambat pasca operatif

Ablasio retina

Endoftalmitis kronik yang timbul karena organissme dengan virulensi rendah


yang terperangkap dalam kantong kapsuler

11
Post kapsul kapacity, yang terjadi karena kapsul posterior lemah Malformasi
lensa intraokuler, jarang terjadi

DAFTAR PUSTAKA
1. Wijana Nana Dr,SD. Ilmu Penyakit Mata. 1993. Jakarta : Tegal Abadi
2. Perhimpunan Spesialis Mata Indonesia. Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan
Mahasiswa Kedokteran.2002. Jakarta : Sagung Seto
3. Ilyas Shidarta Prof,Dr. Dasar Teknik Pemeriksaan dalam Ilmu Penyakit Mata.2003. Jakarta
: Balai penerbit FKUI
4. Ilyas Shidarta Prof,Dr. Ilmu Penyakit Mata. 2003. Jakarta : Balai penerbit FKUI
5. Vaughan, Daniel G et al. Oftalmologi Umum (terj.) ed. 14 hal 175-183. WIDYA
MEDIKA. Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai