Nama Kelompok:
1. Novi Diana Nurul H
2. Sri Indah K
3. Avina Yeniwati
4. Wiwik Susilowati
5. Yunita Sari
6. Laras Devi K.J
A. PERDARAHAN ANTEPARTUM
Perdarahan Antepartum adalah perdarahan yang terjadi pada usia kehamilan di atas
24 minggu sampai kelahiran. Perdarahan pada kehamilan merupakan penyebab utama
kematian maternal dan perinatal, berkisar 35% (Amokrane, 2016)
B. PLASENTA PREVIA
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim (SBR)
sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum (OUI). Sejalan dengan
bertambah membesarnya rahim dan meluasnya segmen bawah bawah rahim kearah
proksimal memungkinkan plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim ikut
berpindah mengikuti perluasan segmen bawah rahim seolah plasenta tersebut bermigrasi.
1. Etiologi
Plasenta Previa Penyebab blastokista berimplantasi pada segmen bawah rahim
belumlah diketahui dengan pasti. Mungkin secara kebetulan saja blastokista menimpa
desidua di daerah segmen bawah rahim. Plasenta previa meningkat kejadiannya pada
keadaan-keadaan endometrium yang kurang baik, misalnya karena atrofi endometrium
atau kurang baiknya vaskularisasi desidua. Keadaan ini bisa ditemukan pada:
a. Multipara, terutama jika jarak kehamilannya pendek
b. Mioma uteri
c. Kuretasi yang berulang
d. Umur lanjut (diatas 35 tahun)
e. Bekas seksio sesaria
f. Riwayat abortus
g. Defek vaskularisasi pada desidua
h. Plasenta yang besar dan luas : pada kehamilan kembar, eriblastosis fetalis.
i. Wanita yang mempunyai riwayat plasenta previa pada kehamilan sebelumnya
j. Perubahan inflamasi atau atrofi misalnya pada wanita perokok atau pemakai
kokain. Hipoksemia yang terjadi akibat CO akan dikompensasi dengan
hipertrofi plasenta.
2. Klasifikasi
a. Plasenta previa totalis atau komplit adalah plasenta yang menutupi seluruh ostium
uteri internum. Pada jenis ini, jelas tidak mungkin bayi dilahirkan secara normal,
karena risiko perdarahan sangat hebat.
b. Plasenta previa parsialis adalah plasenta yang menutupi sebagian ostium uteri
internum.
c. Plasenta previa marginalis adalah plasenta yang tepinya berada pada pinggir
ostium uteri internum
d. Plasenta letak rendah, plasenta lateralis, atau kadang disebut juga dangerous
placenta adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim sehingga
tepi bawahnya berada pada jarak lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum.
Jarak yang lebih dari 2 cm dianggap plasenta letak normal
I. Biodata
Ny. Safitri RM 242475 usia 27 tahun
Alamat : Ngimbang, Pandowoharjo, Sewon, Bantul
Perencanaan :
1. Obs Ku+Vs
2. Persalinan ke Dr.Widya
3. Kelola terapi Dr.Yoshi
a. Inj.Dexa 2x6 mg (4X) IM
b. Nifedipin 3x 10 mg
c. Fe 1x1
d. Kalk 1x1
4. Tranfusi PRC 2 kantong, 1 kantong per 12 jam
5. Backup NICU
6. Sudah lapor KBY
Perencanaan :
7. Obs Ku+Vs
8. Persalinan ke Dr.Widya
9. Kelola terapi Dr.Yoshi
e. Inj.Dexa 2x6 mg (4X) IM
f. Nifedipin 3x 10 mg
g. Fe 1x1
h. Kalk 1x1
10. Tranfusi PRC 2 kantong, 1 kantong per 12 jam
11. Backup NICU
12. Sudah lapor KBY
Advice :
Lanjut puasa
Siapkan darah 1 kolf
Jika sudah siap turunkan ke OK/IBS
Kirimkan data pasien via WA
P:
Observasi Ku, Vs, DJJ
Terapi sesuai program :
- Nife 3x 10 mg
- Fe 1x1
- Kalk 1x1
- Back up Nicu
- Lapor KBY
- Siapkan SC Cito
Konsul dokter Widya Sp.Og :
Siapkan informed consent SC
Siapkan darah PRC
Cefazolin
Konsul dokter Oktavian Sp.An
Lanjutkan puasa
Siapkan darah 1 kolf
Jika ready kirim ke OK
Tanggal 07/06/2023
S : Pasien mengatakan nyeri luka operasi sudah dirasakan, kaki sudah bisa digerakkan, post SC
tanggal 06/06/2023 dijemput jam 10.00
- Preskep
- Ibu sehat
- Bayi di srikandi 3
O:
Ku : Baik Composmentis,
Terpasang transfuse PRc jam 15.00-18.15
Perdarahan pervaginam dalam batas normal
TFU : 2 jari bawah pusat, Kontraksi : keras, Asi : +, Laktasi : -
TD : 126/89 N : 93 x/m R : 20x/m S : 36, 3 C , SPO2 : 98 %, tingkat nyeri 1
Luka operasi bersih tertutup kasa hepafik dan tidak ada rembesan
A:
P12A0 Post SC hari ke 0 atas indikasi Perdarahan Antepartum, Plasenta Previa
P:
1. Observasi KU, VS, Kontraksi, nifas normal
2. Kelola terapi : Injeksi katerolac 30 mg/ 8 jam, Vit A 2x 200 IU (2x)
3. Balance cairan
4. Kelola terapi dari dokter oktavian Sp.An
5. Infus asering 20 tpm
6. Nasal kanul 3 tpm
7. Injesi ranitidine 50 mg / 12 jam
8. Ondansentron 4 mg jika perlu
9. Rencana transfuse 1 kolf tanpa perlu cek Dr
10. Cek Dr 6 jam post transfuse
Hasil lab :
Leukosttit : 10,6
HB :10,4
Trombosit : 200
Hematokrit : 30,5
A:
P12A0 Post SC hari ke 1 atas indikasi Perdarahan Antepartum, Plasenta Previa
P:
Observasi KU, Vs, Kontraksi
Kelola terapi dokter Widya
Injeksi Katerolac 30 mg / 8 jam
Mobilisasi aktif jika sudah jalan up DC
Tidak perlu cek Dr post transfuse
A:
P2A0 Post SC hari ke 2 atas indikasi Perdarahan Antepartum, Plasenta Previa
P:
Observasi KU, Vs, PPV
Kelola terapi sesuai advice