Oleh :
Yanuar Bagus Santosa
P1337420214102
A. Latar Belakang
Proses menua adalah keadaan yang tidak dapat dihindari. Manusia seperti
halnya semua makhluk hidup di dunia ini mempunyai batas keberadaannya dan
akan berakhir dengan kematian. Perubahan-berubahan pada usia lanjut dan
kemunduran kesehatannya terkadang sukar dibedakan dari kelainan patologi
yang diakibatkan oleh penyakit.
Lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam
ukuran dan fungsi juga telah menunjukan kemunduran sejalan dengan waktu.
Ada beberapa pendapat mengenai Usia Kemunduran yaitu ada yang
menetapkan 60 tahun, 65 tahun, dan 70 tahun. Badan Kesehatan Dunia (WHO)
menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukan proses menua yang
berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut sebagai lanjut usia. Dari
sembilanbelas juta jiwa penduduk Indonesia 8,5% mengalami stroke di usia
lansia.
Stroke adalah suatu penyakit gangguan fungsi anatomi otak yang terjadi
secara tiba-tiba dan cepat, disebabkakn karena gangguan perdarahan otak.
Insiden stroke meningkat secara exponensial dengan bertambahnya usia dan 1,25
kali lebih besar pada pria diibandingkan dengan wanita.
Kecendrungan penyakit neurologi terutama gangguan susunan saraf pusat
tampaknya mengalami peningkatan penyakit akibat gangguan pembuluh darah
otak, akibat kecelakaan serta karena proses degeneratif sistem saraf tampaknya
sedang merambah naik di Indonesia.
Faktor penyebab munculnya masalah ini adalah adanya perkembangan
ekonomi dan perubahan gaya hidup terutama masyarakat perkotaan.
Kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup terlihat semakin
mudah sehingga meningkatkan hasrat untuk terus berjuang mencapai tujuan
dengan penuh persaingan dalam perjuangan tersebut. Benturan-benturan fisik
tidak pernah difikirkan bagi efek kesehatan jangka panjang. Usia harapan hidup
di Indonesia kian meningkat sehingga semakin banyak terdapatnya lansia.
Dengan bertambahnya usia maka permasalahan kesehatan yang terjadi akan
semakin besar/kompleks. Salah satu penyakit yang sering dialami oleh lansia
adalah stroke. Usia adalah faktor resiko yang paling penting bagi semua jenis
stroke.
Hasil Pengkajian pada Kelurahan Lemberang RT.006 RW.001 pada
tanggal 27 Februari 2017, menunjukan data terdapat 1 Keluarga dengan
jumlah 2 Lansia di RT.006 RW.001, 1 diantaranya memiliki riwayat atau post
stroke hemorargik selama 2 tahun. Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada
tanggal 27 Februari 2017 ditemukan bahwa Ny. B masih mengalami
keterbatasan aktifitas karena otot tangan dan kakinya sebelah kanan masih
terasa lemas, kaku dan terasa nyeri saat melakukan kegiatan atau aktifitas
sehari hari, maka dilakukan tindakan keperawatan ROM (Range Of Motion)
pasif untuk membantu meringankan kekakuan otot, menguatkan otot dan
memperlancar peredaran darah pada otot yang terkena dampak stroke.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan tindakan keperwatan pendidikan kesehatan ROM
(Range Of Motion) pasif padakeluarga Tn. S dan role play pada Ny. B,
diharapkan keluarga Tn. S mampu mengerti mengenai ROM pasif dan dapat
memberikan tindakan ROM pasif terhadap Ny. B.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluahan selama 1 x 15 menit diharapkan klien
mampu untuk :
C. Metode Pelaksanaan
1. Ceramah
2. Demonstrasi senam asma dan role play
D. Media
1. SAP
2. Video
3. Laptop
4. Kasur Lantai
E. Strategi Pelaksanaan
1. Sasaran
a. Sasaran : Ny. B dan keluarga Tn.S
b. Waktu : Kamis, 2 Maret 2017 pukul 09.45 s/d 11.30 WIB
c. Tempat : Rumah Keluarga Tn. S, di Kelurahan
Lemberang RT.006 RW.001 Sokaraja, Banyumas.
2. Pengorganisasian
a. Penanggung Jawab : Dhea Imas Wijayanti
3. Susunan Acara
No
Acara Kegiatan Waktu
.
4. Fase 5 Menit
1. Menanyakan kepada peserta tentang
Terminasi
materi yang telah diberikan.
2. memberikan reinforcement positif.
3. Mengakhiri pertemuan dan
mengucapkan terimakasih.
4. Mengucapkan salam.
F. Seting Tempat
a. Penuluahan dan memperlihatkan video
Keterangan :
C A : Mahasiswa
B : Pasien/ Klien
B A
C : Keluarga
b. Demonstrasi
Keterangan :
C
A. Mahasiswa
B. Pasien/ Klien
C. Keluarga
B
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan SAP
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga menyambut kedatangan sesuai dengan kontrak
b. Keluarga memahami penjelasan dari kegiatan penyuluhan
c. Mahasiswa dapat melakukan wawancara dengan baik
d. Kegiatan berjalan dengan lancar
3. Evaluasi Hasil
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali tentang penyuluhan
yang telah dilaksanakan dan mampu mempraktikan ROM (Range Of
Motion) Pasif yang telah didemonstrasikan.
b. Pasien dan keluarga mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.