Anda di halaman 1dari 7

TEORI PSIKODINAMIKA : KONSEP-KONSEP DASAR FREUD

Sigmund freud (1856-1939) telah memulai karirnya dimulai dari obat-obatan dengan
penelitian pada kokain. Terobosan Freud dimulai dari klinis yang mengobservasi dari pasien,
dia melihat pada pasien swasta sewaktu dia pulang dari Vienna. Lebih dari 40 tahun, Freud
aktif dalam menulis dan penelitian klinis, Freud mengembangkan teori kepribadian, metode
untuk mengatasi gangguan kepribadian, dan observasi klinis yang didasari pada pengalaman
pengobatan sebaik dengan analisisnya. Dia pertama mencatat pembiusan sensori tertentu.
Dimana hilangnya kemampuan sensori, sebagaimana kebutaan, ketulian dan hilangnya rasa
pada bagian anggota tubuh.

ASUMSI DASAR : PERBEDAAN MENTAL YANG TIDAK DISADARI

Dua kunci asumsi yang medasari banyak konsep Freud adalah :

1. Inovasinya yang unik mengemukakan bahwa perilaku tidak pernah terjadi secara
kebetulan. Perilaku ditentukan secara psikologis oleh motivasi mental. Ini disebut juga
dengan prinsip determinisme motivasional.

2. Penyebabnya adalah diluar dari kesadaran utuh seseorang.

Ketidaksadaran

Sekitar tahun 1990, Freud pertama kali membagi proses mental ke dalam alam sadar
(conscious), alam pra-sadar (preconscious) dan alam bawah sadar (unconscious). Kita
menyadari secara cepat dengan pemikiran yang disadari (conscious) yang mengacu pada
atensi seseorang yang diberikan pada suatu kejadian. Banyak kejadian yang membawa kita
pada atensi yang lebih atau hilang dengan mudah, dari latar belakang musik di radio
membawa memori tentang pengalaman masa lalu (preconscious). Oleh karena itu, meskipun
kita tidak menyadari pikiran preconscious pada suatu kejadian, kita dapat membawanya
kepada kesadaran dengan mudah. Sebaliknya, diluar jangkauan ini didasari terletak pada
unconscious.

Perjalanan menuju alam bawah sadar

Mimpi. Freud memeriksa ketidaksadaran (unconscious) lebih dalam melalui eksplorasi


melalui mimpi.

Interpretasi Mimpi. Freud membangun argumen bahwa di dalam mimpi, kita dapat
menemukan pemenuhan tersembunyi dari hasrat atau keinginan dimana orang mencoba untuk
mencegahnya secara sadar.

Asosiasi Bebas. Pemikiran Freud dibangun pada analisis mimpi tetapi bukan hanya
pada metode yang sesuai. Perjalanan keduanya menuju ketidaksadaran, terkadang disebut
dengan royal road, menjadi metode pengobatan dari asosiasi bebas. Pada metode ini, pasien
berbaring diatas kasur, didorong untuk mengatakan apa pun dan segala yang ada atau terlintas
di dalam pikiran, tidak peduli apa tiu dan seberapa tidak rasionalnya, tanpa menyensor.

STRUKTUR PSIKOLOGI : ANATOMI DARI PIKIRAN

Tiga lembaga yang terkait erat dengan tiga kesadaran. Id di lapisan bawah sadar, ego adalah
pra dominan sadar dan superego mencangkup campuran sadar dan bawah sadar.

1. Id : Id menurut freud inti paling dalam dari kepribadian, dan itu berhubungan erat
dengan proses biologis.

a. Prinsip kesenangan : Id mencari pengurangan ketegangan langsung, dan terlepas dari


konsekuensi.

b. Seksual dan insting agresif : Freud (1940) mengklasifikasikan dorongan dari insting ini
ke kategori hidup atau insting seksual, dan insting kematian atau agresif.

c. Primary process thinking : Berpikir proses primer adalah istilah freud untuk suatu
kelangsungan, yang tidak rasional, realitas mengabaikan upaya untuk memenuhi kebutuhan.

2. Ego : Aspek psikologis dari kepribadian dan timbul karena kebutuhan organism untuk
berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan, ereaksi dengan proses sekunder (berpikir
realistis).

a. Prinsip Kenyataan : Fungsi ego diatur oleh prinsip kenyataan, yang membutuhkan itu
untuk menguji kenyataan dan menunda keluarnya tekanan sampai pada objek yang sesuai dan
kondisi lingkungan ditemukan.

3. Super Ego : Badan yang diinternalisasi pengaruh orang tua. Superego merupakan
kesadaran, memutuskan benar atau salah, baik atau buruk.jika id mencari kesenangan, ego
mencari uji kenyataan, superego mencari kesempurnaan. Freud melibatkan internalisasi dari
kontrol orangtua dalam bentuk kontrol diri.

KONFLIK, KECEMASAN DAN PSIKODINAMIKA

Psikodinamik merupakan proses yang melalui kerja kepribadian. Dalam pandangan Freud,
mereka memperhatikan tiga tugas ego yang berkelanjutan, yakni : (1)Mengontrol impuls dari
id yang tidak bisa diterima; (2) pencegahan sakit yang dihasilkan oleh konflik internaldalam
usaha untuk mengontrol dan menguasai impuls yang tidak dapat diterima itu; dan (3)
pencapaian integrasi yang harmonis antar berbagai komponen kepribadian dalam konflik.

Konflik
Menurut Freud (1915) , tiga bagian dari struktur kepribadian id, ego dan super-ego selalu
berada dalam konflik yang dinamis. Ahli teori psikodinamik menekankan bahwa ketika
ancaman menjadi serius, itu mungkin memimpin kepada halangan yang lebih kuat dan
pertahanan.

Pertahanan : Penolakan dan Penekanan

Dalam teori psikodinamik, penekanan biasanya mengacu pada tipe tertentu dari penolakan :
..... melupakan, atau pengusiran dari kesadaran, memori tentang ancaman, dan khususnya
pengusiran dari kesadaran impulse dalam diri seseorang yang mungkin memiliki konsekuensi
yang pantas.

Freud (1920) percaya bahwa mekanisme penolakan dan penekanan merupakan sesuatu yang
paling mendasar atau pertahanan primitif dan memainkan bagian dalam pertahanan yang lain.
Sesungguhnya dia berpikir bahwa pertahanan yang lain dengan hambatan besar-besaran dari
impuls.

Libido

Freud berpikir bahwa orang masing-masing berisi jumlah energi yang terbatas, yang disebut
libido. Sebuah istilah untuk jumlah energi yang mendorong id. Libodo tetap terpasang pada
aspek lingkungan internal dan eksternal. Id yang dipandang sebagai semacam kekuatan dan
pikiran total yang dipandang sebagai suatu sistem motivasi terdekat untuk mempertahankan
keseimbangan.

Perspectif Psikodinamika

Perspektif Psikodinamika

v TEORI SIGMUN FREUD

Psikodinamika pada awalnya dikembangkan oleh Sigmund Freud (1974) dan pengikut
pengikutnya. Dikatakan psikodinamik, karena teori ini didasarkan pada asumsi bahwa
perilaku berasal dari gerakan dan interaksi dalam pikiran manusia, kemudian pikiran
merangsang perilaku dan keduanya saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan
sosialnya.

Teori psikodinamika adalah teori yang berusaha menjelaskan hakikat dan perkembangan
kepribadian. Unsur-unsur yang diutamakan dalam teori ini adalah motivasi, emosi dan aspek-
aspek internal lainnya. Teori ini mengasumsikan bahwa kepribadian berkembang ketika
terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek psikologis tersebut, yang pada umumnya terjadi pada
anak-anak dini.
Teori ini menggunakan berbagai teknik untuk menafsirkan bagaimana pikiran orang yang
bekerja dengan mengamati perilaku mereka. Teori Psikodinamika menekankan cara dimana
pikiran merangsang perilaku dan kedua pikiran dan perilaku mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh lingkungan sosial seseorang. Ide-ide ini merupakan titik awal dalam memahami yang
penting sebagai dasar untuk keterampilan pekerjaan sosial.
Teori ini mempunyai kesamaan dengan teori belajar dengan teori belajar dalam hal
pandangan akan pentingnya pengaruh lingkungan, termasuk lingkungan (mileu) primer
terhadap perkembangan. Perbedaannya adalah bahwa teori psikodinamika memandang
komponen yang bersifat sosio-afektif sangat fundamental dalam kepribadian dan
perkembangan seseorang.

Menurut teori ini, perkembangan jiwa atau kepribadian seseorang ditentukan oleh komponen
dasar yang bersifat sosio-efektif, yakni ketegangan yang ada di dalam diri seseorang itu ikut
menentukan dinamikanya ditengah-tengah lingkungannya.
Menurut salah satu teori psikodinamaika yang terkenal, yaitu teori Freud (Sigmund Freud),
seseorang anak dilahirkan dalam dua macam kekuatan (energi) biologis, yaitu libio dan nafsu
mati, yang mana kekutan ini menguasai semua orang atau semua benda yang berarti bagi
anak yang melalui proses yang disebut kathesis yang berarti konsentrasi energi psikis
terhadap suatu objek atau suatu ide yang spesifik, atau terhadap satu person yang spesifik.

Teori Psikodinamika ditemukan oleh Sigmun Freud (1856 1939). Dia memberi nama aliran
psikologi yang dia kembangkan sebagai psikoanalisis. Psikoanalisis dapat dipandang
sebagai teknik terapi dan sebagai aliran psikologi.

a. Struktur Kepribadian

Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yaitu sadar (conscious),
prasadar (preconscious), dan tak sadar (unconscious). Sampai tahun 1920an konsep ini masih
digunakan tetapi pada tahun 1923 Freud mengenalkan model struktural yang lain, yaitu das
Es (Id), das Ich (Ego), dan das Ueber Ich (Superego).

Id, merupakan aspek biologis keprbadian karena berisikan unsur-unsur biologis, termasuk di
dalamnya dorongan-dorongan. Karena mengikuti prinsip kesenangan, Id menunut pemuasan.

Ego, merupakan aspek psikologis kepribadian untuk berhubungan baik dengan dunia nyata.
Ego merupakan aspek eksekutif atau badan pelaksana kepribadian, kerana fungsi utama ego
adalah:

a) Menahan penyaluran doronga

b) Mengatur dorongan-dorongan

c) Mengarahkan suatu perbuatan agar mencapai tujuan


d) Berfikir logis

e) Mempergunakan pengalaman emosi-emosi kecewa kecewa dan kesal sebagai tanda


adanya sesuatu yang salah, yang tidak benar, sehingga dapat dikategorikan apa yang akan
dilakukan sebaik-baiknya.

Superego, merupakan wakil nilai-nilai sebagaimana ditafsirkan oleh orang tua kepada anak
melalui perintah dan larangan. Perhatian utama superego adalah memutuskan apakah sesuatu
itu benar atau salah, sehingga ia dapat bertindak sesuai dengan norma-norma moral yang
diakui oleh masyarakat.

Dalam realitas kehidupan pribadi, kalau Id lebih cenderung pada nafsu, sedangkan superego
lebih cenderung pada hal yang moralis. Agar tercipta keseimbangan hidup, id an superego
harus dijembatani oleh hal yang bersifat moralis yang dalam hal ini adalah ego. Artinya agar
manusia tidak terlalu mengembangkan nafsu saja dan juga tidak terlalu cenderung pada hal-
hal yang moralis, perl ada keseimbangan yang dijembatani oleh ego.

b. Mekanisme Pertahanan Ego

Menurut Freud, mekanisme pertahanan ego sebagai strategi yang digunakan individu untuk
mencegah kemunculan terbuka dari dorongan-dorongan atas Id dengan tujuan kecemasan
yang dialami individu dapat dikurangi atau diredakan (Koeswara, 1991 : 46).

Tujuh macam mekanisme pertahanan ego yang menurut Freud umum dijumpai adalah :

v Represi, yaitu mekanisme yang dilakukan ego untuk meredakan kecemasan dengan cara
menekan dorongan yang menjadi penyebab kecemasan tersebut ke dalam ketidaksadaran.

v Sublimasi, adalah mekanisme pertahanan ego yang ditujukan untuk mencegah atau
meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan menyesuaikan dorongan primitif Id yang
menjadi penyebab kecemasan kedalam bentuk tingkah laku yang bisa diterima dan dihargai
oleh masyarakat.

v Proyeksi, adalah penglihatan dorongan, sikap, atau tingkah laku yang menimbulkan
kecemasan kepada orang lain.

v Displacement, adalah pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan kepada


objek atau individu yan kurang berbahaya dibanding individu semula.
v Rasionalisasi, menunjuk kepada upaya individu memutarbalikkan kenyataan, dalam hal
ini kenyataan yang menganca ego, melalui dalih tertentu yang seakan-akan masuk akal.

v Pembentukan reaksi, adalah uapaya mengatasi kecemasan karena individu memiliki


dorongan yang bertentangan dengan norma, dengan cara berbuat sebaliknya.

v Regresi, adalah upaya untuk mengatasi kecemasan dengan bertingkah laku yang tidak
sesuai dengan tingkat perkembangannya.

c. Tahap-tahap perkembangan kepribadian

Tahap oral atau tahap mulut


Tahap ini berlangsung dari usia 0 sampai 18 bulan. Titik kenikmatan terletak pada mulut, di
mana aktivitas paling utama adalah Mengunyah, menghisap dan menggigit. Tindakan-
tindakan ini mengurangi tekanan/ketegangan pada bayi.

Tahap anal

Tahap ini ini berlangsung antara usia 1 dan 3 tahun. Titik kenikmatan terbesar terletak pada
lubang anus, atau fungsi pengeluaran yang diasosiasikan dengannya. Dalam pandangan
Freud, latihan otot lubang dubur mengurangi tekanan/ketegangan.

Tahap phallic

Phallic berasal dari bahasa latin phallus yang berarti alat kelamin laki-laki. Tahap ini
berlangsung dari usia 3 dan 6 bulan. Titik kenikmatan terletak pada alat kelamin, ketika anak
menemukan bahwa manipulasi (self manipulation) diri dapat memberi kenikmatan.

Dalam tahap ini, Freud berpandangan bahwa bahwa tahap phallic memiliki kepentingan
khusus dalam perkembangan kepribadian. Karena selama periode inilah Oedipus complex
muncul. Istilah ini berasal dari mitologi Yunani, di mana Oedipus, putra Raja Thebes, tanpa
sengaja membunuh ayahnya dan menikahi ibunya. Oedipus complex adalah konsep Freud
dimana anak kecil mengembangkan suatu keinginan yang mendalam untuk menggantikan
orang tua
yang sama jenis kelamin dengannya dan menikmati afeksi dari orang tua yang berbeda jenis
kelamin dengannya.

Tetapi konsep ini dikecam oleh beberapa pakar psikoanalisis dan penulis.
Pada usia kira-kira 5 hingga 6 tahun, anak-anak menyadari bahwa orang tua yang sama jenis
kelamin dengannya dapat menghukum mereka atas keinginan incest mereka (incestuous
wishes). Untuk mengurangi konflik ini, anak mengidentifikasikan diri dengan orang tua yang
sama jenis kelamin dengannya, dengan berusaha keras menjadi seperti orang tua yang sama
jenis kelamin dengannya itu. Namun, bila konflik tidak teratasi, individu dapat terfiksasi pada
tahap phallic.

Tahap laten

Tahap ini ini berlangsung antara usia 6 tahun dan masa pubertas. Anak menekan semua minat
terhadap seks dan mengembangkan keterampilan social dan intelektual. Kegiatan ini
menyalurkan banyak energy anak ke dalam bidang-bidang yang aman secara emosional dan
menolong anak melupakan konflik pada tahap phallic yang sangat menekan.

Tahap kemaluan

Tahap ini berawal dari masa pubertas dan seterusnya. Tahap kemaluan ialah suatu masa
kebangkitan seksual. Sumber kenikmatan seksual sekarang adalah seseorang yang berada di
luar keluarga. Freud yakin bahwa konflik yang tidak teratasi dengan orang tua terjadi kembali
selama masa remaja. Bila teratasi, individu mampu mengembangkan suatu hubungan cinta
yang dewasa yang berfungsi secara mandiri sebagai seorang dewasa.

Anda mungkin juga menyukai