PENDAHULUAN
Salah satu perusahaan yang kami kunjungi mengenai masalah ergonomi dan kesehatan
kerja adalah PT. Mandom Indonesia,Tbk yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang
industri kosmetik.
PT. Mandom Indonesia Tbk. Memiliki karyawan kurang lebih 1500 orang termasuk
staff dan di tambah pegawai magang. Jam kerja pegawai dilaksanakan pada hari Senin
Jumat pukul 08.00-16.50 WIB. Waktu istirahat di bagi tiga shift yaitu masing-masing pukul
11.30 WIB, 12.00 WIB, dan 12.30 WIB.
K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman,
sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta bebas
pencemaran lingkungan yang bertujuan agar produktivitas meningkat sesuai undang-undang
No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja. Seperti kita ketahui bahwa kecelkaan kerja
bukan hanya menimbulkan korban jiwa maupun kerugian material bagi pekerja dan
pengusaha tetapi dapat juga mengganggu proses produksi secara menyeluruh dan merusak
lingkungan yang akhirnya berdampak kepada masyarakat luas. Karena itu perlu dilakukan
upaya yang nyata untuk mencegah dan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja secara maksimal.
Kesehatan kerja sendiri mempunyai pengertian spesialisasi dalam ilmu
kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik atau mental, maupun sosial, dengan
usaha-usaha promotif, preventif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit/ gangguan-gangguan
kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja seta terhadap
penyakit-penyakit umum.
Ergonomi merupakan pendekatan multi dan interdisiplin yang berupaya menserasikan
alat, cara dan lingkungan kerja terhadap kemampuan kebolehan dan batasan tenaga kerja
sehingga tercipta kondisi kerja yang sehat, selamat, aman, nyaman dan efisien. Dalam hal ini
ergonomi juga berupaya menciptakan kesehatan dan keselamatan kerja bagi tenaga kerja
sehingga mampu meningkatkan produktivitas kerjanya. Oleh karena itu ergonomi dan K3
perlu diterapkan di semua tempat kerja untuk meningkatkan dan keselamatan kerja tenaga
kerja guna meningkatkan produktivitas kerja tenaga kerja.
Menyadari pentingnya ergonomi dan K3 bagi semua orang dimanapun berada
maupun bekerja, serta adanya persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan di era
globalisasi ini maka mau tidak mau upaya untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan
kerja harus menjadi prioritas dan komitmen semua pihak baik pemerintah maupn swasta dari
tingkat pimpinan sampai sampai ke seluruh karyawan dalam manjemen perusahaan. Dengan
tingkat kesehatan dan kesekamatan kerja yang baik jelas mangkir kerja karena sakit akan
menurun, biaya pengobatan dan perawatan akan menurun, kerugian akibat kecelakaan kerja
akan berkurang, tenaga kerja akan mampu bekerja dengan produktivitas yang lebih tinggi,
keuntungan akan meningkat dan pada akhirnya kesejahteraan karyawan maupun pemberi
kerja akan meningkat.
Pada tanggal 21 Agustus 2014, kami telah melakukan kunjungan ke PT. Mandom
Indonesia Tbk. Yang bergerak dibidang kosmetik dan wangi-wangian.
Dalam kunjungan tersebut kami mendapatkan beberapa hal yang menjadi pusat
perhatian kami yang berkaitan dengan ergonomic dan penerapannya di tempat kerja sehingga
dapat bermanfaat bagi bidang keilmuan kami. Dan bersama ini kami juga mengucapkan
terima kasih atas perkenaan dan arahan yang telah diberikan oleh . Mandom Indonesia Tbk.
1.6 Alur Produksi
Pertama-tama menyediakan bahan baku untuk isi dan kemasan. Sebelum
digunakan bahan baku di simpan di gudang, lalu oleh kantor produksi dibuatkan jumlah dan
jadwal produksi. Setelah ada jadwal, bahan baku di olah dan dikerjakan di bagian masing-
masing, yaitu untuk bahan baku isi di olah dan dikerjakan di bagian pembuatan isi dan bahan
baku kemasan di olah dan dikerjakan di bagian kemasan. Setelah semua selesai dikerjakan
maka barang produksi akan diperiksa di bagian kontrol kualitas untuk memeriksa dan
memastikan barang yang telah jadi aman dan siap untuk di produksi. Setelah lulus di bagian
kontrol kualitas barang produksi selanjutanya di kirim ke bagian logistik di Cibitung
1.7.2 Ergonomi
A. Ergonomi Kerja
Ergonomi berasal dari bahasa yunani yaitu Ergon (kerja) danNomos (hokum
alam) maksudnya adalah ergonomi merupakan suatu cabang ilmu yang sistematis
untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan
keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup
dan bekerja dalam sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan
melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman, dan nyaman. Ergonomi berkenaan juga
dengan optimasi, efisiansi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di
tempat kerja, di rumah dan di tempat rekreasi.
Dalam ilmu ergonomi dikenal jargon Fitting the Task to the Person and Fitting
The Person To The Task. Maksudnya adalah penyesuaian pekerjanya dan
penyesuaian pekerja dengan pekerjaannya. Yaitu sebuah sistem kerja yang mengatur
sedemikian rupa agar pekerja merasa aman dan nyaman dalam bekerja.
B. Musculosceletal Disorders (MSDs)
Musculoskeletal disorders (MSDs)atau gangguan otot rangka merupakan
kerusakan pada otot,saraf, tendon, ligament, persendian, kartilago, dan discus
invertebralis. Kerusakan pada otot dapat berupa ketegangan otot, inflamasi, dan
degenerasi. Sedangkan kerusakan pada tulang dapat berupa memar, mikro faktur,
patah, atau terpelintir. MSDs terjadi dengan dua cara:
1. Kelelahan dan keletihan terus menerus yang disebabkan oleh frekuensi atau periode
waktu yang lama dari usaha otot, dihubungkan dengan pengulangan atau usaha yang
terus menerus dari bagian tubuh yang sama meliputi posisi tubuh yang statis.
2. Kerusakan tiba-tiba yang disebabkan oleh aktivitas yang sangat kuat/berat atau
pergerakan yang tak terduga
BAB II
PELAKSANAAN
Sesuai dengan Permenakertrans No. 03 Tahun 1982 Pasal 3 bahwa setiap tenaga kerja
berhak mendapatkan Pelayanan Kesehatan Kerja, dan pengurus wajib memberikan
Pelayanan Kesehatan Kerja sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam
pasal 1 Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor : PER-01/MEN/1998 menyatakan bahwa
Perusahaan yang menyelengarakan sendiri pemeliharaan kesehatan dapat dengan cara :
a. Menyediakan sendiri atau bekerjasama dengan fasilitas Pelaksana Pelayanan
Kesehatan (PPK).
b. Bekerjasama dengan badan yang menyelenggarakan pemeliharaan kesehatan; dan
c. Bersama beberapa perusahaan menyelenggarakan suatu pelayanan kesehatan.
1. Promotif
Perusahaan mengadakan seminar rutin setiap tahunnya sebanyak satu atau dua kali
mengenai penyakit seperti Tuberkulosis dan Diabetes Melitus.
Terdapat beberapa poster yang berisi ajakan untuk mencuci tangan, imunisasi,
anjuran bersalin dibantu oleh tenaga kesehatan, dan tata cara menggunakan alat
pelindung diri yang baik dan benar.
2. Preventif
Perusahaan rutin melakukan medical check up dua kali dalam setahun
Perusahaan memberikan alat pelindung diri bagi tenaga kerja yang sesuai dengan
jenis pekerjaan yang dilakukan.
3. Kuratif
Klinik perusahan memiliki persediaan obat yang cukup untuk menangani 10 kasus
penyakit tersering yang terdapat di perusahaan.
Perusahaan berkerjasama langsung dengan Rumah Sakit Royal Progress Jakarta.
4. Rehabilitatif
Klinik perusahaan memberikan obat bagi pasien dengan penyakit degeneratif
seperti Diabetes Melitus dan Hipertensi.
Pencegahan HIV/AIDS dan Narkoba
Menurut keterangan yang disampaikan oleh paramedis PT. Mandom Indonesia Tbk,
didapatkan informasi bahwa pencegahan HIV dan Narkoba tidak dilakukan secara spesifik
oleh perusahaan. Penyuluhan pernah dilakukan 1 (satu) kali dan tidak rutin. Screening HIV
dan Narkoba terhadap Tenaga Kerja juga tidak pernah dilakukan PT. Mandom Indonesia Tbk.
PT Mandom Indonesia, Tbk memiliki satu kantin besar di luar untuk karyawan.
Kebutuhan makan karyawan menggunakan jasa catering dari luar. Karyawan PT. Mandom
Indonesia, Tbk mendapatkan makan siang dengan pemenuhan gizi yang seimbang serta susu
juga diberikan sebagai tambahan untuk karyawan. Menurut narasumber, dokter perusahaan
juga ikut serta dalam mengawasi pemenuhan gizi di kantin untuk para karyawan. Walaupun
kantin yang ada tergolong besar karena jumlah karyawan PT Mandom Indonesia, Tbk
berjumlah 1500 orang, pemberian makan siang dibagi menjadi 3 yaitu : pukul 11.30, 12.00,
dan 12.30. untuk karyawan dengan penyakit tertentu seperti Diabetes Melitus atau Tifoid
akan mendapatkan diet khusus dari dokter perusahaan.
Sarana P3K
Fasilitas kesehatan yang tersedia termasuk kotak P3K tersedia pada seluruh bagian
perusahaan, pada setiap bagian tersedia 1 kotak P3K lengkap dengan poster pemberitahuan.
Pada setiap bagian terdapat satu sampai dengan dua orang yang dilatih untuk menggunakan
peralatan p3k sehingga dapat menangani dalam keadaan darurat. Dalam keadaan yang
membutuhkan penanganan lebih lanjut akan dibawa ke klinik perusahaan dan kemudian akan
dirujuk ke RS Islam Cempaka Putih atau RS Royal Sunter.
Personil Kesehatan
PT Mandom Indonesia Tbk. memiliki klinik dengan personil 2 orang dokter dan 1
orang perawat. Klinik tersebut buka pada jam 10.00 12.00 WIB pada hari Senin, Rabu, dan
Jumat, serta pada jam 14.00 16.00 WIB pada hari Selasa dan Kamis.
5.1 Kesimpulan
Sistem manajemen K3 di PT Martha Berto, Tbk. cukup baik. Namun banyak
informasi yang kami terima dari perusahaan belum lengkap dikarenakan keterbatasan
izin untuk masuk ke dalam produksi secara langsung.
Fasilitas kesehatan di PT Martha Berto hanya dilakukan 3 kali dalam satu minggu dan
tidak adanya pelayanan pemeriksaan kehamilan dan persalinan yang ditanggung pihak
asuransi.
5.2 Saran
Sebaiknya tenaga kesehatan seperti dokter selalu berada di poliklinik perusahaan
selama shift atau jam kerja berlangsung.
Pertimbangan asuransi kehamilan dan persalinan mengingat hampir 70% tenaga kerja
adalah perempuan.