Anda di halaman 1dari 20

POLITEKNIK ILMU PELAYARAN MAKASSAR

TEKNOLOGI INFORMATIKA

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


DALAM PENGGUNAAN PERANGKAT KOMPUTER

WARDIMANSYAH RIDWAN, S.Pd., M.Pd.


Tujuan Kegiatan Perkuliahan :
1. Taruna dapat mengetahui hubungan komputer dan kesehatan.
2. Taruna dapat mengetahui dasar-dasar kesehatan dan keselamatan kerja.
3. Taruna dapat mengetahui hukum kesehatan dan keselamatan kerja.
4. Taruna dapat mengetahui tujuan kesehatan dan keselamatan kerja.
5. Taruna dapat mengetahui ruang lingkup kesehatan dan keselamatan kerja.
6. Taruna dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan kerja dalam penggunaan perangkat komputer.
7. Taruna dapat mengetahui bagian-bagian teknologi informatika yang berbahaya
bagi kesehatan dan keselamatan kerja.
8. Taruna dapat mengetahui penyakit yang timbul akibat penggunaan komputer.

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DALAM PENGGUNAAN


PERANGKAT KOMPUTER

A. KOMPUTER DAN KESEHATAN


Di satu sisi keberhasilan/kemajuan ilmu dan teknologi mampu meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia, dan di sisi lain dapat menyesatkan dan memporak-
porandakan serta meluluh-lantahkan hasil peradaban dan kebudayaan yang telah
tercipta. Salah satu teknologi yang dimaksud adalah komputer. Sebuah karya jenius
Howard Aiken tahun 1944 dan dikenal sebagai tipe Harvard Mark I Computer / Aikens
Digital komputer. Komputer merupakan suatu rangkaian peralatan elektronik yang
bekerja secara bersama-sama, dapat melakukan rangkaian pekerjaan secara otomatis
melalui intruksi / program yang diberikan kepada komputer, alat pengolah data menjadi
informasi melalui proses tertentu.
Komputer sebagai produk dan sebagai teknologi memiliki keunggulan antara
lain:
1. mampu berakses dengan cepat dan tepat,
2. menghasilkan informasi dari data yang lampau,
3. mampu memproses data yang sangat besar menjadi informasi
4. mampu menyimpan data yang sangat banyak (sampai dengan giga byte),
5. mampu melakukan importing dan exporting data yang dirancang secara khusus.
Dengan hadirnya karya teknologi ini proses-proses konvensional mulai
ditinggalkan masyarakat. Kecanggihan produk ini seakan tidak dapat disangkal
mengingat seluruh segmen kehidupan tersentuh oleh produk teknologi ini dari kegiatan
memerah susu sampai strategi perang. Produk ini mampu mengatasi hambatan ruang
dan waktu yang dihadapi oleh manusia. Dengan demikian guru bukan merupakan satu-
satunya sumber belajar bagi siswa.
Komputer dan multimedia sebagai medium internet pun (1969 dan populer tahun
1992) seakan menjadikan dunia hanya sekepalan tangan. Filosofi yang menyatakan
siapa yang menguasai informasi maka ia akan menguasai dunia.
Dengan demikian menguasai komputer yang disinergikan dengan internet
menjadikan manusia dapat menguasai dunia. Namun sebagai perangkat teknologi,
komputer juga menimbulkan masalah kesehatan bagi penggunanya. Untuk itu ada
prosedur agar tidak berdampak negatif bagi kesehatan dan keselamatan kerja.

B. DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


Mengapa sebagian besar orang khawatir dengan keselamatan dan kesehatan
kerja. Keselamatan berasal dari kata dasar selamat. Selamat diartikan terhindar dari
bahaya, tidak mendapat gangguan,sehat tidak kurang suatu apapun. Menurut WJS
Poerwadarminta : Keselamatan diartikan keadaan perihal terhindar dari bahaya, tidak
mendapat gangguan,sehat tidak kurang suatu apapun. Pekerja terkadang tidak merasa
bahwa keselamatan dan kecelakaan itu saling bersinggungan, didalam bekerja harus
selalu berfikir bagaiman kita dapat mengantisipasi agar dapat mengurangi resiko
kecelakaan.
Lakukanlah sesuatu dengan mengharapkan keselamatan dalam melaksanakan
pekerjaan harus sesuai dengan standar Operasional Prosedur (SOP). Keselamatan
dalam menangani bahaya/resiko harus sesuai dengan SOP keselamatan dalam
penggunaan peralatan dan melakukan suatu pekerjaan dengan keadaan sehat.
Keselamatan kerja dalam bahasa Inggris adalah WORK SAFETY mempunyai fungsi
mencegah kecelakaan di tempat tenaga kerja melakukan pekerjaan.
Tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam
maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.( UU tanggal 19 Nopember 1969 ketentuan – ketentuan pokok
mengenai tenaga kerja pasal 1 ).
Tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan ,tertutup atau terbuka, bergerak
atau tetap,dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk
suatu keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber.
Yang diatur oleh undang-undang ialah Keselamatan kerja dalam segala tempat
kerja baik didarat, di dalam tanah, dipermukaan air, didalam air serta diudara.,yang berada
dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia (pasal 2 Undang-undang no 1 tahun
1970 tentang keselamatan kerja, tanggal 12 januari 1970 ).
Kesehatan berasal dari kata sehat. Sehat menurut World Health Organization
(WHO). Health is state of complete physical, mental and social wellbeing and not merely
the absence of disease and infirmity. Sehat menurut Hanlon mencakup keadaan pada
diri seseorang secara menyeluruh untuk tetap mempunyai kemampuan melakukan
tugas fisiolologis maupun psikologis penuh. UU no 2 tahun 1960,tentang pokok-pokok
kesehatan ,pasal 2 disebutkan bahwa yang dimaksud kesehatan ialah meliputi
kesehatan badan, rohaniah (mental) dan social, dan bukan hanya keadaan yang bebas
dari penyakit, cacat dan kelemahan–kelemahan lainnya. Dari pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa sehat tersebut mencakup : 1. sehat secara jasmani 2. sehat secara
mental/rohani 3. sehat secara sosial.
Sehat secara jasmani dapat dilihat secara physical (penampilan ) yaitu :
1. Dapat melakukan aktifitasnya dengan baik misal makan, minum, berjalan dan bekerja.
2. Penampilan baik misalnya cara berpakaian, berbicara
3. Dapat menggunakan sarana dan prasarana kerja dengan baik sesuai aturan.
Sehat secara mental (rohani) dapat dilihat dari bagaimana seseorang yaitu :
1. Menentukan prioritas dengan memilah milah yang benar dan berguna dalam
kehidupan,
2. Menghargai dan memberi hadiah diri sendiri atas tindakan,sikap,dan pikiran yang
positif,
3. Menjalankan hidup kerohanian dengan teratur,
4. Mengasihi sesama dengan memberi bantuan dalam bentuk nasehat, moril /materil,
5. Berfikir kedepan dan mengantisipasi bagaimana cara menghadapi kesulitan
6. Berbagi pengalaman dan masalah dengan keluarga, teman
7. Mengembangkan jaringan sosial/kekeluargaan.
Sehat secara sosial dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1. Urbanisasi
2. Pengaruh kelas social
3. Perbedaan ras
4. Latar belakang etnik
5. Kekuatan politis
6. Ekonomi
Setiap orang dituntut untuk dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian
masing-masing. Taruna merupakan aset yang paling berharga bagi perguruan tinggi.
Oleh karena itu agar taruna dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, maka perlu
waspada agar berusaha dalam keadaan keselamatan dan kesehatan yang baik.

C. HUKUM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


Indonesia menerapkan beberapa Undang-undang yang mengatur tentang
kesehatan dan keselamatan kerja sebagai berikut:
1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan
tempat kerja dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja.
2. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
Undang- Undang ini menyatakan bahwa secara khusus perusahaan
berkewajiban memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik
pekerja yang baru maupun yang akan dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai
dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan
kesehatan secara berkala. Sebaliknya para pekerja juga berkewajiban memakai alat
pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi semua syarat
keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan. Undang-undang nomor 23 tahun
1992, pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja juga menekankan pentingnya kesehatan
kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri
sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh produktifitas kerja yang
optimal. Karena itu, kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja,
pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.
3. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan
dengan ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampai
dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
Sebagai penjabaran dan kelengkapan Undang-undang tersebut, Pemerintah
juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Presiden terkait
penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), diantaranya adalah :
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan
Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran,
Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
4. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat
Hubungan Kerja
Perusahaan / Perguruan tinggi secara hukum berkewajiban untuk
menghilangkan atau mengurangi resiko/kecelakaan kerja sekecil mungkin. Ketika
pekerja/Perguruan Tinggi dalam keadaan penuh tekanan, atau bekerja dalam suasana
yang sangat sibuk tidaklah mudah untuk menerapkan keamanan kerja. Namun dalam
keadaan apapun pekerja /Taruna harus tetap memperhatikan dan menerapkan
keselamatan kesehatan kerja sebagai perioritas.
Untuk melaksanakan tujuan tersebut perusahaan / Perguruan Tinggi harus
menyediakan atau membuat panduan keselamatan kesehatan kerja, dimana tugas
pekerja/Taruna adalah menggunakan peralatan dan mengaplikasikan dalam kegiatan
yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan / Perguruan Tinggi.
Perusahaan / Perguruan Tinggi wajib menyediakan alat-alat pelindungan
keselamatan kesehatan kerja seperti: pakaian kerja/jas lab, sandal jepit, sepatu plastik,
masker, sarung tangan, kaca mata, kotak P3K dan isinya, alat pemadam kebakaran,
tangga, tempat sampah, alat-alat kebersihan dan sebagainya. Semua pekerja/taruna
wajib mengetahui tempat alat pemadam kebakaran, kotak P3K dan mengetahui cara
penggunaannya. Untuk mencegah kecelakaan kerja, semua pekerja/Taruna harus
mentaaati seluruh peraturan dan tata cara pemakaian alat kerja yang telah ditentukan
yang berpedoman pada undang-undang yang berlaku. Perlu diingatkan bahwa akibat
yang ditimbulkan dari kelalaian dapat menyebabkan pekerja /taruna diberhentikan dari
pekerjaan/perguruan tinggi atau diberi peringatan. Oleh karena itu sebaiknya
pekerja/taruna selalu berhati-hati dalam setiap mengerjakan tugasnya, dengan
mematuhi dan melaksanakan instruksi-instruksi tentang pemakaian alat-alat pelindung
keselamatan kesehatan kerja. Tempat kerja dipelihara kebersihan serta kerapihannya
untuk menjaga kesehatan bersama.

D. TUJUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Tujuan kesehatan dan keselamatan kerja dalam penggunaan perangkat


komputer adalah sebagai berikut :
1. Melindungi para pekerja/taruna dari kemungkinan – kemungkinan buruk yang mungkin
terjadi akibat kecerobohan pekerja/taruna
2. Memlihara kesehatan para pekerja/taruna untuk memperoleh hasil pekerjaan yang
optimal
3. Mengurangi angka sakit/angka kematian diantara pekerja.
4. Mencegah timbulnya penyakit menular dan penyakit-penyakit lain yang diakibatkan oleh
sesama kerja
5. Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental
6. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada ditempat kerja
7. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan sefisien

E. RUANG LINGKUP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


Ruang lingkup kesehatan dan keselamatan kerja pada dasarnya ada 3, yakni
sebagai berikut :

a. Aspek Pekerja/taruna
Kesehatan para pekerja/taruna di perusahaan/di perguruan tinggi harus
dijaga dengan baik, karena untuk peningkatan kinerja sehingga menjadi tenaga yang
produktif dan profesional. Tugas dan tanggung jawab pekerja/taruna adalah 1).
Mempelajari dan melaksanakan aturan dan instruksi keselamatan kerja, 2).
Memberikan contoh cara kerja yang aman kepada pekerja baru/taruna yang kurang
berpengalaman, 3). Menunjukkan kesiapan dan minat untuk mempelajari dan
melatih diri terhadap keselamatan kerja pada setiap tugas pekerjaan

b. Pekerjaan
Pekerjaan dapat diselesaikan bila ada pekerja.Namun para pekerja / taruna
tidak banyak berarti apabila pekerjaan yang dilaksanakan tidak diperlakukan
sesuai dengan aturan/presedur yang telah ditetapkan. Hal ini dimaksudkan untuk :
a). Mencegah dan menghindarkan terjadinya kecelakaan. b). Menjaga mutu
pekerjaan. c). Tidak menurunkan produksi d). Tidak merusak angota badan e).
Mengadakan latihan–latihan terhadap para pekerja /siswa daidalam bidang khusus.

Kecelakaan-kecelakaan itu disebabkan kaarena persoalan teknis dan


sebagian besar disebabkan karena kelelahan.Kelelahan dapat menimbulkan efek
buruk terhadap jasmani maupun arohani.Efek buruk terhadap jasmani disebut
EXHAUSTION, sedangkan efek buruk terhadap rohani disebut NEURASTHENI.

Usaha untuk mencegah /memperkecil kecelakaan dapat dilakukan dengan


cara: a). Mengadakan pengaturan tata cara kerja, antara lain melakukan
penjadualan yang baik dan jam kerja rasional serta adanya istirahat berkala diantara
jam kerja. b). Menerapkan dan mematuhi peraturan kampus atau perundangan –
undangan lamanya jam kerja. c). Menerapkan rolling kerja
c. Tempat bekerja
Tempat bekerja merupakan bagian yang penting bagi suatu
perusahaan/kampus, secara tidak langsung tempat bekerja akan berpengaruh pada
kesenangan, kenyamanan, dan keselamatan dari pda pekerja/siswa. Keadaan atau
suasana yang menyenangkan (Comfortable) dan aman (safe) akan menimbulkan
gairah produktifitasa kerja.

Usaha-usaha kesehatan yang perlu dilakukan terhadap tempat kerja secara


umum adalah menerapkan hygiene dan sanitasi tempat kerja secara khusus antara
lain: a). Penerangan/pencahayaan dalam ruangan kerja/workshop harus
disesuaikan /diatur dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. b). Pengontrolan udara
dalam ruangan kerja. c). Suhu ruangan dalam ruangan kerja. d). Tekanan udara
dalam ruangan kerja. e). Pencahayaan.

F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN DAN KESELAMATAN


KERJA DALAM PENGGUNAAN PERANGKAT KOMPUTER
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan, keselamatan, dan
kenyamanan pengguna komputer saat menggunakan komputer, diantaranya posisi
tubuh, desain tempat kerja, kondisi lingkungan, dan kebiasaan dalam bekerja.
1. Posisi Tubuh
Menjaga tubuh dalam posisi netral saat bekerja mengurangi stres dan
ketegangan pada sistem muskuloskeletal. Hal ini merupakan salah satu faktor yang
dapat membantu untuk mengurangi ketidaknyamanan, nyeri, atau cedera yang
berhubungan dengan penggunaan komputer.

Gambar 1. Posisi Tubuh


a. Posisi Kepala dan Leher
Saat bekerja dengan komputer, posisi kepala dan leher harus tegak dengan
wajah menghadap langsung ke layar monitor. Leher tidak boleh membungkuk
karena dapat menyebabkan sakit pada leher.
b. Posisi Punggung
Posisi punggung yang baik saat menggunakan komputer adalah yang tegak,
tidak miring, tidak membungkuk dan tidak bersandar terlalu miring kebelakang.
Untuk mendapatkan posisi punggung yang baik, seharusnya ditunjang dengan
tempat duduk yang baik dan nyaman.

Gambar 2. Posisi Duduk

c. Posisi Pundak
Posisi pundak yang baik adalah posisi yang tidak terlalu terangkat dan tidak
terlalu kebawah. Jika otot - otot dibahu masih tegang, berarti posisi pundak belum
benar.
d. Posisi Lengan dan Siku
Posisi lengan yang baik adalah apabila dapat mengetik dan menggunakan
mouse dengan nyaman. Adapun posisi lengan yang baik adalah bila tangan berada
di samping badan dan siku membentuk sudut tidak kurang dari 90 derajat.
e. Posisi Kaki
Posisi telapak kaki hendaknya menyentuh lantai. Kaki yang menggantung
cepat menimbulkan kelelahan. Jika telapak kaki tidak dapat menyentuh lantai maka
dapat digunakan footrest untuk meletakkan telapak kaki. Posisi lutut sama tinggi
(saat posisi kerja duduk) atau tepat di bawah pinggul (saat posisi kerja berdiri),
dengan telapak kaki sedikit maju dari posisi lutut.
2. Desain Tempat Kerja
Bagaimana menaruh telepon, buku referensi, pena, dokumen, dan bahan
pekerjaan lain di area kerja komputer dapat mempengaruhi kenyamanan seseorang.
Jika benda yang sering gunakan terlalu jauh, mencapai berulang dapat menambah
ketidaknyamanan pada leher, bahu, dan punggung.
Membagi bahan dan aksesoris kerja ke zona kerja primer dan sekunder
dapat meningkatkan efisiensi, menciptakan lebih banyak ruang kerja, dan
mengurangi jarak dan frekuensi jangkauan. Zona pekerjaan utama (primary work
zone) adalah area kerja yang biasa dan mudah dijangkau. Wilayah kerja sampai
dengan 30 cm (12 in) dari pekerja. Bahan kerja yang sering digunakan dan untuk
jangka panjang diletakkan di daerah ini. Susunan diatur dalam bentuk setengah
lingkaran.
Zona kerja sekunder (secondary work zone) adalah wilayah kerja dengan
jarak 30 - 50 cm (12 - 20 in) dari pekerja. Bahan kerja yang kadang-kadang
digunakan dan untuk jangka pendek diletakkan di daerah ini. Sedangkan tempat
bahan kerja dan peralatan yang jarang digunakan diletakkan di daerah di luar zona
sekunder.

Gambar 3. Zona Tempa Kerja


a. Posisi Monitor
Monitor komputer pada umumnya menggunakan tabung gamba (CRT) yang
dapat menyebabkan intensitas cahaya yang dipancarkan oleh monitor cukup tinggi
untuk diterima oleh retina manusia. Oleh karena itu, bagian dari perangkat ini harus
memiliki layar anti radiasi, agar mata terhindar dari kerusakan karena radiasi sinar
cahaya dari komputer.
Untuk mengurangi keluhan pada mata, perhatikan perhatikan beberapa
faktor sebagai berikut :
1) Monitor diletakkan sedemikian rupa di ruangan sehingga layar monitor tidak
memantulkan cahaya dari sumber cahaya lain.
2) Monitor diletakkan lebih rendah dari garis horisontal mata dengan sudut
pandang ke layar antara 0° - 65° (Gambar 4 (A)), agar tidak mengadah atau
menunduk. Jarak antara mata dan monitor adalah minimal 500 mm (Gambar 4
(B)). Layar monitor dimiringkan dengan sudut antara 0° – 20° dan bagian bawah
layar lebih dekat ke mata dibandingkan bagian atas layar (Gambar 4 (C)).
3) Cahaya monitor diatur agar tidak terlalu terang dan gelap.

Gambar 4. Posisi Monitor

b. Posisi Keyboard
Posisi keyboard yang salah merupakan salah satu factor penyebab nyeri otot
dan persendian. Nyeri otot dan tulang yang disebabkan karena pergelangan tangan
membengkok ke atas atau bawah saat mengetik. Jika pergelangan tangan lurus saat
mengetik, maka akan mengurangi risiko cedera. Selain itu, untuk mengurangi risiko
cedera juga dapat digunakan penyangga pergelangan tangan.

Gambar 5. Posisi Keyboard


c. Posisi Mouse
Letak mouse yang benar adalah di samping keyboard. Sesuaikan tangan
yang biasa digunakan untuk bekerja. Jika bekerja dengan tangan kiri, letakkan
mouse di sebelah kiri keyboard dan aturlah agar setting mouse menjadi left handed
melalui sistem operasi.

Gambar 6. Posisi Mouse


Posisi pergelangan tangan jangan dalam keadaan membengkok saat
menggerakkan mouse ke kiri dan ke kanan. Sebaliknya cobalah untuk memindahkan
seluruh lengan saat mengggerakkan mouse untuk menjaga pergelangan tangan
tetap lurus.

Gambar 7. Posisi Pergelangan Tangan


d. Peletakan Dokumen
Peletakan dokumen yang tidak baik saat mengetik dapat menyebabkan
ketidaknyamanan otot atau ketegangan mata. Jika dokumen diletakkan di atas
permukaan meja atau jauh dari layar di sisi kiri atau kanan, seseorang mungkin harus
menahan kepala dalam posisi tidak nyaman untuk waktu yang lama untuk membaca
dokumen tersebut, atau mungkin harus berulang kali menggerakkan kepala ke
bawah, atau ke samping antara dokumen dan layar.

Gambar 8. Peletakkan Dokumen yang Tidak Baik

Beberapa cara peletakan dokumen yang baik adalah sebagai berikut:


1) Jika perlu melihat bolak-balik dari layar ke dokumen, tempatkan dokumen pada
pemegang dokumen, dekat dan pada ketinggian yang sama dengan melihat
jarak ke monitor (Gambar a).

(a) (b) (c)


Gambar 9. Peletakkan Dokumen yang Baik

2) Untuk input data, monitor dipindahkan ke satu sisi dan dokumen ditempatkan di
depan Anda (Gambar b).
3) Ketika memasukkan data dari sebuah dokumen dan menulis pada sebuah
dokumen, maka dokumen diletakkan di depan Anda (Gambar c).

e. Letak Kabel Komputer


Dalam mengatur letak kabel komputer, perlu diperhatikan hal-hal berikut.
1) Kabel computer harus dihindarkan dari air karena dapat menyebabkan
korsleting.
2) Korsleting ini dapat mengakibatkan hubungan arus pendek yang dapat
3) menyebabkan kebakaran.
4) Usahakan agar kabel-kabel computer tidak menutupi bagian-bagian penting
5) komputer yang bergerak, seperti kipas pendingin processor pada CPU
6) Aturlah kabel-kabel computer agar terurai secara rapi demi kenyamanan.

f. Desain Meja dan Kursi


Kelelahan kerja akan cepat timbul bila meja dan kursi tidak memenuhi
persyaratan kerja yang baik. Meja komputer yang baik adalah meja yang dilengkapi
dengan alat sandaran kaki (foot rest) dan bawah meja memberikan ruang gerak
bebas bagi kaki. Tinggi meja komputer yang baik adalah sekitar 55 -75 cm.

a = 48 – 50 cm
b = 38 – 54 cm
c = min 17 cm
d = 10 - 25°
e = 55 -75
e

Gambar 10. Desain Meja dan Kursi Komputer

Kursi yang baik adalah kursi yang dapat mengikuti lekuk punggung dan
sandarannya (back rest) serta tingginya dapat diatur. Tinggi kursi adalah
sedemikian rupa sehingga kaki operator tidak menggantung pada saat duduk.
Selain itu, kursi komputer yang baik adalah kursi yang dilengkapi dengan 5 kaki dan
diberi roda, sehingga tidak mudah jatuh dan mudah digerakkan ke segala arah.
Yakinkan bahwa kursi yang dipakai memiliki bagian punggung yang bisa
disesuaikan dan tempat lengan beristirahat. Bagian belakang sandaran kursi harus
keras, tetapi berbantal empuk.

3. Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan saat menggunakan komputer ikut menciptakan
kenyamanan dan menjaga kesehatan saat bekerja. Kondisi lingkungan yang
dimaksud sebagai berikut.
a. Pencahayaan
Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata. Pantulan
cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti jendela,
lampu penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban mata. Warna
cahaya lampu hendaknya dipilih yang netral serta cat dan peralatan yang memiliki
refleksi dalam cakupan yang rendah. Hindari warna gelap untuk langit-langit
ruangan.

(a) (b)
Gambar 11. Letak Pencahayaan (a) Benar (b) Salah

Pencahayaan ruang komputer harus memungkinkan orang bekerja dengan


enak dan mata tidak mudah lelah. Pekerjaan dengan tingkat ketelitian dan
kecermatan seperti di ruang komputer dibutuhkan intensitas nilai pencahayaan 40
sampai dengan 80 foot candles, pada bidang 30 inci dari lantai. Untuk daerah
penempatan Visual display units, intensitan nilai pencahayaan sebaiknya tidak lebih
dari 50 foot candles, sedangkan penempatan konsole dan panel kontrol harus
dihindarkan dari sinar matahari langsung.
b. Temperatur dan ventilasi
Temperatur yang nyaman bagi pengguna adalah yang disesuaikan dengan
efek temperatur terhadap komputer. Peralatan komputer terutama chip sangat
sensitif terhadap dunia luar termasuk termperatur tinggi. Komponen yang terkena
temperatur tinggi akan cepat rusak. Misalnya terputusnya rangkaian dalam chip,
berkaibat pada terjadi kesalahan ringan yang biasa dikenal sebagai efek
penghapusan karena temperatur (thermala wipeot).
Ventilasi diperlukan sehingga selalu terjadi pertukaran udara yang bersih.
Pastikan ruangan yang digunakan memiliki ventilasi udara bersih yang cukup dan
memiliki pemanas/pendingin yang sesuai, sehingga menimbulkan kenyamanan saat
bekerja. Perlu diperhatikan pula letak Air Conditioning (AC) yang ada. Tata letak AC
dalam ruang kantor umumnya sudah menetap, karena itu pengaturan meja harus
diperhatikan.
c. Kebisingan
Kebisingan dapat ditimbulkan oleh letak ruang kerja yang dekat dengan
keramaian ataupun suara dari peralatan kantor yang digunakan. Batas kebisingan
yang diizinkan untuk berkerja selama kurang dari 8 jam per hari adalah 80 decibel
(dB). Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 – 50
dB. Selain printer dan CPU, mesin pendingin (AC) juga dapat menjadi sumber
kebisingan. Kebisingan dapat menimbulkan stres dan menyebabkan tekanan pada
otot sehingga meningkatkan resiko terkena cedera. Untuk itu, pilih tempat yang
tenang ataupun suara yang timbul akibat sumber kebisingan lainnya.

4. Kebiasaan dalam Bekerja


Agar dapat merasa nyaman dalam bekerja maka biasakanlah untuk selalu
melakukan hal-hal sebagai berikut.
a. Kerja dalam keadaan sesantai mungkin dan dalam posisi yang benar.
Hindarkan posisi yang dapat mengakibatkan ketidaknyamanan, bahkan yang
bisa menyebabkan cedera otot.
b. Mengubah posisi duduk untuk mencegah kelelahan otot.
c. Mengatur posisi perangkat komputer dan ruangan sehingga memberi rasa
nyaman.
d. Berdiri beberapa menit untuk mengendurkan ketegangan otot dan lakukan
olahraga ringan beberapa kali sehari.
e. Beristirahat selama 10 menit setelah bekerja 1 jam di depan komputer agar
mata dan organ tubuh lainya juga beristirahat.
f. Bagilah waktu untuk bekerja secara bergantian sehingga tidak duduk dalam
selang waktu yang lama untuk melakukan satu aktivitas yang sama terus
menerus.
g. Mengedipkan mata untuk menjaga agar mata tidak kering. Sesekali
memandang jauh keluar ruangan.

G. BAGIAN-BAGIAN TEKNOLOGI INFORMATIKA YANG BERBAHAYA BAGI


KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Beberapa bagian dari perangkat komputer dapat menimbulkan bahaya bagi
penggunanya, berikut bagian-bagian tersebut :
1. Monitor
Monitor komputer pada umumnya menggunakan tabung gambar (CRT) yang
dapat menyebabkan intensitas cahaya yang dipancarkan oleh monitor cukup tinggi
untuk diterima oleh retina mata manusia. Oleh karena itu, bagian dari perangkat ini
harus memiliki layar anti radiasi, agar mata terhindar dari kerusakan karena radiasi
sinar cahaya dari komputer.
Untuk mengurangi keluhan pada mata, ada beberapa layar monitor yang
perlu diperhatikan.
a. Harus meletakan monitor sedemikian rupa diruangan sehingga layar monitor
tidak memantulkan cahaya dari sumber cahaya lain.
b. Letakanlah monitor lebiih rendah dari garis hoizontal mata, agar tidak mengadah
atau menunduk.
c. Aturlah cahaya monitor agar tidak terlalu terang dan gelap.
d. Sering-seringlah mengedipkan mata untuk menjaga agar mata tidak kering.
Sesekali memandang jauh ke luar ruangan.
2. CPU ( Central Processing Unit )
Bagian dari perangkat komputer ini tidak boleh langsung bersentuhan
dengan tangan (basah) karena aliran listrik yang ada pada CPU dapat menyetrum
manusia.
a. Tangan yang basah baik oleh air atau keringat tidak boleh langsung bersentuhan
dengan CPU.
b. Aliran listrik yang ada pada CPU dapat menimbulkan setrum.
3. Kabel Komputer
Bagian dari perangkat komputer ini harus dihindari dari air, karena dapat
menyebabkan korsleting. Korsleting ini dapat mengakibatkan hubungan arus listrik
yang dapat menyebabkan kebakaran.
4. Keyboard
Penelitian menunjukan bahwa posisi keyboard merupakan salah satu faktor
penyebab nyeri otot dan persendian. Penyebab nyeri otot dan tulang yang
disebabkan oleh keyboard adalah penggunaan jari-jari tertentu saja dalam waktu
yang lama. Hal ini terutama apabila sedang bermain game. Hindarkan tertumpahnya
air pada keyboard yang dapat mengakibatkan keyboard rusak, berlumut, hingga
korsleting.

H. PENYAKIT YANG TIMBUL AKIBAT PENGGUNAAN KOMPUTER


Penggunaan komputer tidak lepas dari dampak negatif yang dapat ditimbulkan,
penggunaan komputer yang berlebihan dan tidak memperhatikan kaidah-kaidah
kesehatan dan keselamatan kerja dapat menimbulkan penyakit sebagai berikut :
1. Computer Vision Syndrome (CVS)
The American Optometric Association Penyakit ini banyak dialami oleh para
pengguna komputer karena saat penglihatan menjadi kabur, maka pengguna
komputer akan mengubah posisi tubuh maju mendekatkan diri agar dapat melihat
objek yang ada di monitor lebih jelas. Dari sebuah hasil penilitan yang dipublikasikan
oleh The Journal of Epidemiology and Community Health, pengguna berat komputer
memiliki kelainan penglihatan, termasuk didalamnya Myopi dan Glaucoma.
Penderita akan mengalami mata lelah ,nyeri, penglihatan kabur, sakit kepala, dan
sebagainya. Gejala sindrom ini adalah mata perih, sensitive terhadap cahaya, nyeri
pada leher dan punggung.
2. Repetitive Strain Injury (RSI)
Gangguan kesehatan ini ditimbulkan akibat penggunaan komputer dalam
jangka panjang. Repetitive Strain Injury (RSI) terjadi karena gerakan fisik yang
berulang-ulang menyebabkan kerusakan pada tendon, saraf, otot dan jaringan
lainnya. Peningkatan penggunaan komputer dengan kecepatan yang tinggi dalam
mengetik menyebabkan cedera pada tangan, lengan, dan bahu. Yang termasuk
dalam RSI antara lain sakit leher, nyeri punggung, Carpal Tunnel
Syndrome, DeQuervains Tenosynovitis, Thorscic Outlet Syndrome, Shoulder
Impingement Syndrome, dan tennis Elbow.
3. Carpal tunnel syndrome (CTS)
Sebuah penyakit yang disebabkan karena terganggunya saraf tengah karena
tekanan yang terjadi pada bagian pergelangan tangan hal ini menimbulkan rasa
sakit, nyeri dan melemahnya otot otot pada bagian pergelangan tangan. CTS yaitu
sebuah gangguan yang terjadi pada pergelangan tangan karena sirkulasi darah tidak
berjalan dengan benar akhirnya banyak lemak yang menumpuk disana dan
menyebab rasa sakit di sekitar pergelangan. Sebuah penelitian terhadap
pertumbuhan badan juga menunjukkan bahwa ketidak aktifan fisik dalam waktu yang
lama meningkatkan resiko terkena penyakit jantung, diabetes, kanker dan obesitas.
4. Stress
Penggunaan komputer dapat menimbulkan stress, seperti yang ditemukan
NIOSH (The National Institute of Occupational Safety and Health). NIOSH
menemukan bahwa operator komputer memiliki tingkat stress yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pekerjaan lain. Tipe stres yang dapat ditimbulkan oleh
penggunaan komputer tidak memiliki perbedaan dengan tipe stres yang ada didalam
kehidupan.
5. Batu Ginjal
Penyakit batu ginjal dapat menyerang bila seringkali duduk terlalu lama,
sering menahan buang air kecil dan kurang mengkonsumsi air putih. Penyakit batu
ginjal muncul bila selama makanan yang dikonsumsi memiliki kalsium tinggi dan
kaya akan oksalat yang susah larut ke dalam organ tubuh sehingga terjadi infeksi
saluran kemih yang mengakibatkan timbulnya penyumbatan di urin.
6. Wasir/sembelit
Penyakit wasir atau ambeien dan sembelit dapat menyerang bila duduk
terlalu lama dan tidak diimbangi dengan minum air dan makan buah yang cukup,
serta kurang bergerak. Kondisi sembelit terjadi apabila susah buang air besar meski
perut terasa sudah penuh. Ketika dipaksakan buang air besar maka terjadilah
pendarahan pada dubur dan timbul benjolan yang menandai penyakit wasir.
Referensi

Department of Labour, 2010, Guidelines for Using Computers: Preventing and Managing
Discomfort, Pain and Injury
Indonesia. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
New York State United Teachers, 2007, Health and Safety Fact Sheet: Health Hazards
of Computer Use
Occupational Safety & Health Administration, 2013, Computer Workstation
Ridyan, Iwan. (2010). Keselamatan dan Kesehatan (K3) menggunakan Perangkat
Teknologi dan Komunikasi
UCDAVIS Health System, 2009, Computer Workstation Ergonomics
WorkSafeBC, 2009, How to Make Your Computer Workstation Fit For You
Resariski, 2011. Penyakit yang Timbul Akibat Penggunaan Komputer, (online)

Anda mungkin juga menyukai