Anda di halaman 1dari 38

BAB I K3LH

Materi K3 LH ini mencakup 4 pembahasan secara detil yaitu :

 Dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja


 Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Praktek Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Mengatur Merapihkan Area tempat kerja

1. Dasar-dasar keselamatan dan kesehatan kerja


Keselamatan berasal dari kata dasar selamat. Selamat diartikan terhindar dari bahaya,
tidak mendapat gangguan,sehat tidak kurang suatu apapun.

Menurut WJS Poerwadarminta : Keselamatan diartikan keadaan perihal terhindar dari


bahaya, tidak mendapat gangguan,sehat tidak kurang suatu apapun.

Pekerja terkadang tidak merasa bahwa keselamatan dan kecelakaan itu saling
bersinggungan,didalam bekerja harus selalu berfikir bagaiman kita dapat mengantisipasi
agar dapat mengurangi resiko kecelakaan.

Lakukanlah sesuatu dengan mengharapkan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan


harus sesuai dengan standar Operasional Prosedur (SOP). Keselamatan dalam menangani
bahaya/resiko harus sesuai dengan SOP keselamatan dalam penggunaan peralatan dan
melakukan suatu pekerjaan dengan keadaan sehat. Keselamatan kerja dalam bahasa
Inggris adalah WORK SAFETY mempunyai fungsi mencegah kecelakaan di tempat tenaga
kerja melakukan pekerjaan.

UU tanggal 19 Nopember 1969 pasal 1 ketentuan–ketentuan pokok mengenai tenaga


kerja :
Tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun
diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.

UU no.1 tanggal 12 januari 1970 pasal 2 tentang keselamatan kerja :


Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik di darat, di dalam tanah, dipermukaan
air, didalam air serta di udara, yang berada dalam wilayah kekuasaan hukum Republik
Indonesia.

Kesehatan berasal dari kata sehat. Sehat menurut World Health Organization (WHO). Health
is state of complete physical, mental and social wellbeing and not merely the absence of disease and
infirmity. Sehat menurut Hanlon mencakup keadaan pada diri seseorang secara
menyeluruh untuk tetap mempunyai kemampuan melakukan tugas fisiolologis maupun
psikologis penuh.

UU no 2 tahun 1960, tentang pokok-pokok kesehatan, pasal 2 menyebutkan bahwa yang


dimaksud kesehatan ialah meliputi kesehatan badan, rohaniah (mental) dan sosial. Dan
bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan–kelemahan lainnya.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sehat tersebut mencakup :
 1. Sehat secara jasmani , dapat dilihat secara physical (penampilan ) yaitu :
 Dapat melakukan aktifitasnya dengan baik misal makan, minum, berjalan dan
bekerja.
 Penampilan baik misalnya cara berpakaian, berbicara
 Dapat menggunakan sarana dan prasarana kerja dengan baik sesuai aturan.
 2. Sehat secara mental/rohani, dapat dilihat dari bagaimana seseorang yaitu :
 Menentukan prioritas dengan memilah-milah yan benar dan berguna dalam
kehidupan,
 Menghargai dan memberi hadiah diri sendiri atas tindakan,sikap,dan pikiran
yang positif,
 Menjalankan hidup kerohanian dengan teratur,
 Mengasihi sesama dengan memberi bantuan dalam bentuk nasehat, moril
/materil,
 Berfikir kedepan dan mengantisipasi bagaimana cara menghadapi kesulitan
 Berbagi pengalaman dan masalah dengan keluarga, teman
 Mengembangkan jaringan sosial/kekeluargaan.
 3. sehat secara sosial, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
 Urbanisasi
 Pengaruh kelas sosial
 Perbedaab ras
 Latar belakang etnik
 Kekuatan politis
 Ekonomi
Setiap orang dituntut untuk dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian masing-
masing.

Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja adalah :

 Melindungi para pekerja dari kemungkinan–kemungkinan buruk yang mungkin


terjadi akibat kecerobohan pekerja/siswa
 Memlihara kesehatan para pekerja/siswa untuk memperoleh hasil pekerjaan yang
optimal
 Mengurangi angka sakit/angka kematian diantara pekerja.
 Mencegah timbulnya penyakit menular dan penyakit-penyakit lain yang diakibatkan
oleh sesama pekerja
 Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental
 Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja
 Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien

Ruang lingkup keselamatan kesehatan kerja pada dasarnya ada 3 aspek Yaitu :
1. Aspek Pekerja /Siswa
Kesehatan para pekerja/siswa di perusahaan/disekolh harus dijaga dengan baik, karena
untuk peningkatan kinerja sehingga menjadi tenaga yang produktif dan profesional. Tugas
dan tanggung jawab pekerja/siswa adalah :

 Mempelajari dan melaksanakan aturan dan instruksi keselamatan kerja,


 Memberikan contoh cara kerja yang aman kepada pekerja baru/siswa yang kurang
berpengalaman,
 Menunjukkan kesiapan dan minat untuk mempelajari dan melatih diri terhadap
keselamatan kerja pada setiap tugas pekerjaan
2. Pekerjaan
Pekerjaan dapat diselesaikan bila ada pekerja. Namun para pekerja /siswa tidak banyak
berarti apabila pekerjaan yang dilaksanakan tidak diperlakukan sesuai dengan
aturan/presedur yang telah ditetapkan. Hal ini dimaksudkan untuk :

 Mencegah dan menghindarkan terjadinya kecelakaan.


 Menjaga mutu pekerjaan.
 Tidak menurunkan produksi
 Tidak merusak angota badan
 Mengadakan latihan–latihan terhadap para pekerja /siswa daidalam bidang khusus.
Kecelakaan-kecelakaan itu disebabkan kaarena persoalan teknis dan sebagian besar
disebabkan karena kelelahan. Kelelahan dapat menimbulkan efek buruk terhadap jasmani
maupun arohani. Efek buruk terhadap jasmani disebut EXHAUSTION, sedangkan efek
buruk terhadap rohani disebut NEURASTHENI.

Usaha untuk mencegah /memperkecil kecelakaan dapat dilakukan dengan cara : a).
Mengadakan pengaturan tata cara kerja ,antara lain melakukan penjadualan yang baik dan
jam kerja rasional serta adanya istirahat berkala diantara jam kerja. b).Menerapkan dan
mematuhi peraturan sekolah atau perundangan –undangan lamanya jam kerja. c).
Menerapkan rolling kerja

3. Tempat bekerja
Tempat bekerja merupakan bagian yang penting bagi suatu perusahaan/sekolah, secara
tidak langsung tempat bekerja akan berpengaruh pada kesenangan, kenyamanan, dan
keselamatan dari pda pekerja/siswa. Keadaan atau suasana yang menyenangkan
(Comfortable) dan aman (safe) akan menimbulkan gairah produktifitasa kerja.

Usaha-usaha kesehatan yang perlu dilakukan terhadap tempat kerja secara umum adalah
menerapkan hygiene dan sanitasi tempat kerja secara khusus antara lain :

 Penerangan/pencahayaan dalam ruangan kerja /workshop harus disesuaikan /diatur


dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
 Pengontrolan udara dalam ruangan kerja.
 Suhu ruangan dalam ruangan kerja.
 Tekanan udara dalam ruangan kerja.
 Pencahayaan.
2. Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Ketentuan–ketentuan pokok mengenai tenaga kerja ,diatur dengan Undang-undang tanggal
19 Nopember 1969, dimana tercantum pada pasal 10 : Pemerintah membina perlindungan
kerja yang mencakup :

 a. Norma keselamatan kerja ( UU no 1 tahun 1970)


 b. Norma kesehatan kerja higiene perusahaan ( PMP no 7 tahun 1964 )
Perusahaan /sekolah kejuruan secara hukum berkewajiban untuk menghilangkan atau
mengurangi resiko /kecelakaan kerja sekecil mungkin. Ketika pekerja/sekolah dalam
keadaan penuh tekanan, atau bekerja dalam suasana yang sangat sibuk tidaklah mudah
untuk menerapkan keamanan kerja. Namun dalam keadaan apapun pekerja /sekolah harus
tetap memperhatikan dan menerapkan keselamatan kesehatan kerja sebagai perioritas.

Untuk melaksanakan tujuan tersebut perusahaan /sekolah kejuruan harus menyediakan


atau membuat panduan keselamatan kesehatan kerja, dimana tugas pekerja /siswa adalah
menggunakan peralatan dan mengaplikasikan dalam kegiatan yang telah ditetapkan oleh
pihak perusahaan / sekolah.

Perusahaan /sekolah wajib menyediakan alat-alat pelindungan keselamatan kesehatan


kerja seperti : pakaian kerja/jas lab, sandal jepit, sepatu plastik, masker, sarung tangan,
kaca mata, kotak P3K dan isinya, alat pemadam kebakaran, tangga, tempat sampah, alat-
alat kebersihan dan sebagainya. Semua pekerja siswa wajib mengetahui tempat alat
pemadam kebakaran, kotak P3K dan mengetahui cara penggunaannya. Untuk mencegah
kecelakaan kerja, semua pekerja /siswa harus mentaaati seluruh peraturan dan tata cara
pemakaian alat kerja yang telah ditentukan yang berpedoman pada undang-undang yang
berlaku. Perlu diingatkan bahwa akibat yang ditimbulkan dari kelalaian dapat menyebabkan
pekerja /siswa diberhentikan dari pekerjaan/sekolah atau diberi peringatan. Oleh karena itu
sebaiknya pekerja/siswa selalu berhati-hati dalam setiap mengerjakan tugasnya,dengan
mematuhi dan melaksanakan instruksi- instruksi tentang pemakaian alat-alat pelindung
keselamatan kesehatan kerja. Tempat kerja dipelihara kebersihan serta kerapihannya untuk
menjaga kesehatan bersama.

3. Menerapkan praktik Keselamatan kesehatan kerja


Bagi perusahaan /sekolah maupun pekerja/siswa dimanapun berada didalam lingkungan
kegiatan s

uatu pekerjaan ,hendaklah menerapkan K3 merupakan hal yang sangat penting dengan
berpedoman sebagai berikut :

 Pengusaha menyediakan alat-alat pelindungan keselamatan kerja sesuai dengan


kegitan suatu pekerjaan misalnya pakaian kerja /jas lab, sarung tangan, masker, dan
sebagainya
 Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja ,semua pekerja harus mentaati seluruh
peraturan dan tata cara pemakaian alat kerja dengan berpedoman pada UU no 1
tahun 1970.
 Alat-alat pemadaman kebakaran harus ditempatkan ditempat yang mudah terlihat
dan terjangkau, diberi cat berwarna merah.
 Semua pekerja/siswa wajib mengetahui tempat alat-alat pemadam kebakaran dan
mengetahui cara penggunaannya.
 Benda-benda yang mudah terbakar harus diperhatikan keamanannya serta
dilakukan tindakan pencegahan terhadap bahaya kebakaran.
 Bila terjadi kebakaran, pluit/tanda bahaya atau tanda khusus lainnya harus segera
dibunyikan ,dan para pekerja/siswa yang berada ditempat kejadian, harus berusaha
memadamkan api.
 Mencegah dan mengurangi kecelakaan, dimana setiap pekerja/praktikan diwajibkan
memakai alat pengaman sesuai peralatan yang digunakan, dan sebelum menutup
ruangan laboratorium/bengkel setiap hari, teknisi dan instruktur diwajibkan untuk
memeriksa mesin, kran gas, kompor gas dan peralatan lainnya yang dapat
menimbulkan bahaya kebakaran.
 Kelengkapan alat P3K harus ditempatkan ditempat yang mudah terjangkau, dan
harus tetap diperiksa serta dilengkapai isi kebutuhan sesuai ketentuan P 3 K
 Segera memberi pertolongan pertama pada setiap kecelakaan sesuai dengan tata
cara yang semestinya dilakukan.
 Tempat kerja harus memperoleh penerangan yang cukup,dan sebelum
meninggalkan laboratorium /bengkel,periksa dan matikan semua instalasi yang
berkaitan dengan mesin kecuali untuk penerangan.

4. Merapihkan area dan tempat kerja


Menjaga/memelihara area dan tempat kerja membutuhkan perhatian dan kewaspadaan
yang terus menerus, satu upaya penyelamatan tergantung pada unjuk kerja setiap
pekerja/siswa yang bekerja ditempat trersebut.Kecelakaan sangat mudah terjadi, maka dari
itu setiap bekerja dan selesai bekerja dimana tempat kerja perlu dirapihkan, seperti uraian
tugas berikut :

a. Kesehatan kerja

 Tempat kerja pekerja dipelihara kebersihan dan kerapihannya, untuk kesehatan


bersama, misalnya dilarang meludah dilantai, dilarang membuang sampah
disembarang tempat, membersihkan meja kerja dan peralatan yang dipakai,
 Setiap pekerja harus mematuhi dan melaksanakan instruksi-instruksi tentang
pemakaian alat-alat pelindung K3 yang disediakan.
 Setiap pekerja yang mengetahui pekerja lain menderita penyakit menular seperti
lepra, syphilis, kolera, TBC, demam berdarah, muntaber dan sebagainya, harus segera
melapor kepada pimpinan untuk segera diambil langkah-langkan pencegahan.

b. Menyelenggarakan penyegaran udara


Agar sirkulasi udara di tempat kerja bersih dan segar dengan baik, maka debu-debu pada
mesin dan jendela harus bersih, pintu dan jendela harus dalam keadaan terbuka, di ruang
laboratorium dipasang fan agar udara bersih selama ada kegiatan/praktek.

c. Memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

 Bengkel/laboratorium harus tetap dalam keadaan bersih, baik sesudah maupun


sebelum digunakan praktek, untuk instruktur perlu mengatur grup piket kebersihan.
 Bengkel/laboratorium harus menyiapkan tempat penampungan sementara bahan-
bahan sisa praktekum sebelum dibuang ketempat pembuangan
 Air buangan /sisa bahan pencuci lainnya harus ditampung pada tempat tertentu
yang dibuat untuk itu
 Air buangan sisa bahan proses/pencucian yang mengandung zat kimia tidak boleh
langsung dibuang kesaluran /sungai tanpa dinetralisir terlebih dahulu
 Setiap orang yang berada di bengkel/laboratorium harus mentaati tatatertib yang
berlakau dan menggunakan peralatan sesuai prosedur
 Zat-zat/bahan yang disiapkan dan setelah digunakan harus dalam keadaan bersih
dan tertutup, disimpan dilemari zat/obat yang telah disediakan
 Alat-alat dan meja kerja setelah digunakan harus dibersihkan oleh praktikan dan
piket .

d. Mengamankan pengangkutan bahan dan peralatan

 Pemasukan dan pengeluaran bahan dan peralatan ke dan dari laboratorium/gudang


harus mendapat persetujuan kepala laboratorium/instruktur/toolman, yang dilakukan
dengan penuh kecermatan dan ketelitian
 Untuk kelancaran dan keselamatan bahan dan peralatan yang keluar masuk
laboratorium/yang dipakai, maka diwajibkan untuk menyiapkan cara/prosedur
peminjaman dan pengembalian yang khusus

e. Pencegahan bahaya aliran listrik

 Pemeriksaan dan perawatan sekring, fitting, saklar, sistem pertahanan dan kabel
sambung aliran listrik harus dilakukan secara berkala
 Jika kabel kelistrikan rusak, maka harus diganti oleh orang yang mempunyai
keahlian sejenis agar terhindar dari bahaya
 Bila ada mesin yang tidak jalan /trobel segera matikan dan laporkan kepada
guru/instruktu/toolman untuk dicek dan selanjutnya diperbaiki
 Bila menggunakan peralatan listrik seperti setrika, mixer, dryer, kompor listrik,
periksa terlebih dahulu dan jangan sekali-kali memakai alat tersebut jika terdapat
kerusakan. Bila alat digunakan jangan sekali-kali meninggalkan tanpa ditunggui ketika
sedang dihubungkan dengan listrik. Bila alat sedang digunakan terjadi hubungan
pendek segera matikan dan segera cabut kabel saluran listrik dari stop kontak dinding
f. Penataan ruang bengkel.
Penataan ruang bengkel atau tempat kerja disebut juga penataan ruang alat dan
persediaan. Dimana ditinjau dari tujuannya yaitu:

a). Berhubungan dengan fasilitas, sbb:

 Penyediaan serta pengaturan yang baik dari fasilitas /peerlengkapan perbaikan yang
diperlukan untuk proses pengerjaan.
 Mengurangi sekecil mungkin waktu menganggur dan waaktu menunggu dalam
penggunaan peralatan.
 Penghematan pemakaian ruangan /tempat kerja untuk digunakan secara efektif.
 Mengurangi sebanyak mungkin kerugian investasi (perencanaan modal) dalam
peralatan atau fasilitas lainnya.
 Memungkinkan perawatan /pemeliharaan yang baik terhadap semua fasilitas
peralatan perbaikan.
 Fleksibel terhadap perubahan-perubahan yang diperlukan apabila ada perubahan.
b). Berhubungan dengan tenaga kerja, sbb:

 Perencanaan penggunaan tenaga kerja seefisie


 Bengkel/laboratorium harus tetap dalam keadaan bersih, baik sesudah maupun
sebelum digunakan praktek, untuk instruktur perlu mengatur grup piket kebersihan.
 Bengkel/laboratorium harus menyiapkan tempat penampungan sementara bahan-
bahan sisa praktekum sebelum dibuang ketempat pembuangan
 Air buangan /sisa bahan pencuci lainnya harus ditampung pada tempat tertentu
yang dibuat untuk itu
 Air buangan sisa bahan proses/pencucian yang mengandung zat kimia tidak boleh
langsung dibuang kesaluran /sungai tanpa dinetralisir terlebih dahulu
 Setiap orang yang berada di bengkel/laboratorium harus mentaati tatatertib yang
berlakau dan menggunakan peralatan sesuai prosedur
 Zat-zat/bahan yang disiapkan dan setelah digunakan harus dalam keadaan bersih
dan tertutup, disimpan dilemari zat/obat yang telah disediakan
 Alat-alat dan meja kerja setelah digunakan harus dibersihkan oleh praktikan dan
piket .

d. Mengamankan pengangkutan bahan dan peralatan

 Pemasukan dan pengeluaran bahan dan peralatan ke dan dari laboratorium/gudang


harus mendapat persetujuan kepala laboratorium/instruktur/toolman, yang dilakukan
dengan penuh kecermatan dan ketelitian
 Untuk kelancaran dan keselamatan bahan dan peralatan yang keluar masuk
laboratorium/yang dipakai, maka diwajibkan untuk menyiapkan cara/prosedur
peminjaman dan pengembalian yang khusus

e. Pencegahan bahaya aliran listrik

 Pemeriksaan dan perawatan sekring, fitting, saklar, sistem pertahanan dan kabel
sambung aliran listrik harus dilakukan secara berkala
 Jika kabel kelistrikan rusak, maka harus diganti oleh orang yang mempunyai
keahlian sejenis agar terhindar dari bahaya
 Bila ada mesin yang tidak jalan /trobel segera matikan dan laporkan kepada
guru/instruktu/toolman untuk dicek dan selanjutnya diperbaiki
 Bila menggunakan peralatan listrik seperti setrika, mixer, dryer, kompor listrik,
periksa terlebih dahulu dan jangan sekali-kali memakai alat tersebut jika terdapat
kerusakan. Bila alat digunakan jangan sekali-kali meninggalkan tanpa ditunggui ketika
sedang dihubungkan dengan listrik. Bila alat sedang digunakan terjadi hubungan
pendek segera matikan dan segera cabut kabel saluran listrik dari stop kontak dinding

f. Penataan ruang bengkel.


Penataan ruang bengkel atau tempat kerja disebut juga penataan ruang alat dan
persediaan. Dimana ditinjau dari tujuannya yaitu:

a). Berhubungan dengan fasilitas, sbb:

 Penyediaan serta pengaturan yang baik dari fasilitas /peerlengkapan perbaikan yang
diperlukan untuk proses pengerjaan.
 Mengurangi sekecil mungkin waktu menganggur dan waaktu menunggu dalam
penggunaan peralatan.
 Penghematan pemakaian ruangan /tempat kerja untuk digunakan secara efektif.
 Mengurangi sebanyak mungkin kerugian investasi (perencanaan modal) dalam
peralatan atau fasilitas lainnya.
 Memungkinkan perawatan /pemeliharaan yang baik terhadap semua fasilitas
peralatan perbaikan.
 Fleksibel terhadap perubahan-perubahan yang diperlukan apabila ada perubahan.
b). Berhubungan dengan tenaga kerja, sbb:

 Perencanaan penggunaan tenaga kerja seefisien mungkin.


 Mengurangi resiko kecelakaan kerja yang sesuai dengan kemampuannya.
 Penempatan tenaga kerja/siswa yang sesuai dengan bidang kemampuannya.
 Membuat suasana kerja yang menyenangkan dan harmonis.
 Memperhatikan kondisi kesehatan pekerja/siswa saat bekerja.
 Memungkinkan penempatan ruang kepala bengkel/instruktur yang tepat
c). Berhubungn dengan bahan, alat dan spare part, sbb :

 Pengaturan cara peyimpanan bahan, alat, spare part sebaik mungkin agar
pemakaian lantai ruangan sehemat mungkin
 Pengaturan tata letak mesin sesuai SPM yang berlaku dan disesuaikan urutan
proses/pekerjaan, agar menghemat lantai ruangan dan efektif, efisien waktu
 Menghindari hal-hal yang dapat merusak baahan, alat, dan spare part
 Menghindari terjadinya kehilangan bahan, alat dan spare part
 Menghindari kecelakaan dan gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh bahan
d). Dibuatkan denah ruangan untuk mempermudah akses pengawasan dan pemeliharaan .
PRINSIP KERJA KOMPUTER
rinsip Kerja Komputer

2012
07.04

PRINSIP KERJA KOMPUTER

Menurut Elias M. Awad, komputer adalah alat hitung yang memproses data yang disajikan dalam bentuk
data diskret (digital) dan data kontinyu (analog). Selain itu, komputer juga merupakan sebuah alat
elektronik yang mampu melaksanakan tugas diantaranya adalah menerima input, memproses input
sesuai dengan programnya, menyimpan perintah-perintah dan hasil pengolahan, serta menyediakan
output dalam bentuk informasi. Urutan proses kerja dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Urutan prose kerja komputer

Input, yaitu media yang digunakan untuk memasukkan data ke dalam proses. beberapa hardware yang
berfungsi sebagai input antara lain: keyboard, mouse, joystick, tombol start & reset yang ada di front
panelcpu, tombol eject pada CD/DVD-Rom, webcam.

Proses, yaitu suatu alat yang digunakan untuk memproses data dari Input yang nantinya akan
dikeluarkan ke system Output. Proses ini berperan penting dalam system komputer. Media untuk proses
yang sudah menjadi system yang utuh Mainboard atau sering disebut Motherboard. Dimana di dalam
mainboard ini sudah termasuk di dalamnya prosesor yang berfungsi untuk mengolah data yang terletak
di dalam CPU (Central Processing Unit). Ketika menerjemahkan data, prosesor dibantu oleh hardware-
hardware lainnya seperti memori RAM (kecepatan membaca data), harddisk (menyimpan data), power
supply (memberikan asupan daya listrik kepada hardware-hardware lainnya dalam CPU), VGA (ketika
data yang diolah berhubungan dengan grafis), soundcard (berhubungan dengan audio-output), modem
(untuk internet), dan lain sebagainya, dimana ketika hardware-hardware tersebut bekerja, semuanya
terhubung lewat motherboard.

Output, yaitu media keluaran dimana media ini adalah untuk menampilkan hasil data dari proses
tersebut. beberapa hardware yang dikategorikan sabagai output adalah sebagai berikut:  monitor,
speaker, headset, printer, scanner, dan lain sebagainya.

Pada prinsipnya, sebuah sistem komputer terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:

CPU
Memori, terdiri dari memori program dan memori data, dan

Perangkat Input/Output

Sistem komputer ini baru akan bekerja apabila ada program komputer yang berisi instruksi yang
memerintahkan CPU. secara lebih rinci, cara kerja komputer dapat dilihat seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Cara kerja komputer

Peralatan Input, merupakan perangkat keras komputer yang berfungsi untuk memasukkan data ke
dalam memori komputer.

Perantara Input/Output. Untuk melakukan hubungan piranti di luar sistem komputer membutuhkan
perantara I/O. Perantara I/O sebagai jembatan penghubung antara mikrokomputer dengan piranti di
luar system dapat menerima data dari mikrokomputer dan dapat pula memberi data ke mikrokomputer.
Ada dua macam perantara I/O, yaitu piranti untuk hubungan serial (UART – Universal Asynchronous
Receiver-Transmitter) dan piranti untuk hubungan paralel (PIO – Paralel Input Output).

Prosesor – CPU (Central Processing Unit), merupakan bagian fungsional yang utama dari sebuah sistem
komputer atau sebagai otak dari sebuah komputer. Di dalam CPU inilah smua kerja komputer dilakukan.
Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah: membaca, mengkodekan dan mengeksekusi instruksi program,
mengirim data dari dan ke memori, serta ke bagian input/output, merespon interupsi dari luar.
Menyediakan clock dan sinyal kontrol kepada sistem.

Prosesor sendiri terdiri dari 3 bagian utama:

Kontrol unit (merupakan bagian utama dari sebuah prosesor) yang bertugas untuk mengontrol semua
perangkat yang terpasang pada komputer, mulai dari input device sampai dengan output device;

Aritmatika dan Logika yang merupakan bagian dari prosesor yang memiliki tugas khusus untuk
mengolah data aritmatika serta data logika;

Memori Unit merupakan bagian dari prosesor yang berfungsi sebagai unit pendukung dimana perintah-
perintah yang sering digunakan oleh prosesor akan disimpan sementara pada bagian ini.

Memori, merupakan alat yang berfungsi sebagai media penyimpanan data pada komputer. Memori
terdiri dari 2 macam, yaitu RAM (Random Access Memory) dan ROM (Read Only Memory).
RAM (Random Access Memory) adalah memori yang dapat dibaca atau ditulisi. Data dalam sebuah RAM
bersifat volatile, artinya data akan terhapus bila catu daya dihilangkan. Karena sifat RAM hanya
digunakan untuk menyimpan data sementara, yang tidak begitu vital saat aliran daya terputus.

ROM (Read Only Memory) adalah memori yang hanya dapat dibaca. Data yang tersimpan dalam ROM
bersifat non volatile, artinya data tidak akan terhapus, meskipun catu daya terhapus. Karena sinyalnya
maka ROM dipergunakan untuk menyimpan program. Ada beberapa tipe ROM, diantaranya ROM Murni,
PROM, dan EPROM. PROM (Programmable ROM) adalah ROM yang dapat diprogram sendiri oleh
pemakai.

Instruksi mesin. Sebuah komputer akan bekerja bila mendapat instruksi-instruksi yang dikemas dalam
sebuah program. Semua instruksi tersebut diproses oleh komputer di CPU. Mikroprosesor dai CPU
hanya akan mengeksekusi instruksi yang dikenali. Instruksi-instruksi ini dikenal sebagai instruksi mesin
(machine instruction) atau instruksi komputer (computer instruction). Kumpulan fungsi yang dapat
dieksekusi CPU disebut set instruksi (instruction set) CPU. Untuk mengetahui instruksi mesin perlu
diketahui:

sistem bilangan

elemen-elemen instruksi mesin

representasi instruksi

jenis-jenis instruksi

jenis-jenis operasi

Output device, merupakan bagian dari perangkat komputer yang berguna untuk menghasilkan keluaran,
baik itu berupa hardcopy maupun softcopy, atau keluaran alam bentuk gambar dan suara.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa cara kerja komputer adalah diawali dengan memasukkan datadari
perangkat input kemudian data tersebut diolah sedemikian rupa oleh CPU sesuai dengan yang kita
inginkan. Data yang telah diolah CPU akan disimpan ke dalam memori komputer atau biasa disebut disk.
Selanjutnya, data yang disimpan dapat kita lihat hasilnya melalui perangkat keluaran.
sebelum kita melakukan perakitan komputer tentunya kita membutuhkan
alat dan bahan, dan kali ini saya akan berposting alat dan bahan yang
digunakan dalam perakitan komputer
a. Alat- alat yang diperlukan dalam perakitan komputer

No Nama Alat Keterangan Gambar

1 Obeng Plus (+) Ukuran screw PC

Ukuran screw PC
2 Obeng Minus (-)

Tang Lancip (capit Untuk menjapit benda benda


3
buaya) kecil

4 Pinset Untuk pencabut jumper


Alat digunakan untuk
5 Gelang Antistatik mencegah pengosongan
elektrostatik

6 Multimeter / Multitester Untuk pengukuran tegangan

b. Bahan- bahan yang digunakan dalam perakitan komputer


No Nama Bahan Keterangan Gambar

Papan induk atau papan


1 Motherboard rangkaian utama pada komputer.

Komponen pemroses dalam


2 Processor komputer
Mengubah sinyal digital dari
Kartu Grafis (VGA komputer menjadi tampilan
3 grafik di layar monitor
Card)

Kipas pendingin processor dan


komponen yang lain.
4 Heatsink (Kipas)

Penyimpan data untuk dapat


5 Harddisk meningkatkan kinerja komputer.

Perangkat penyimpan ke
6 CD/DVD ROM CD/DVD
Internal Memory, yang
berfungsi untuk menyimpan data
7 Memory (RAM)
sementara.

Pengalir listrik ke setiap bagian


8 Power Supply komputer.

Komponen tambahan sebagai


Keyboard & pelengkap dari sebuah PC.
9
Mouse

Bagian terluar CPU sebagai


pelindung komponen-komponen
10 Cassing yang ada di dalamnya.

Alat output untuk menampilkan


gambar hasil olahan dari CPU.
11 Monitor
Langkah-Langkah Merakit Komputer Lengkap Dengan Gambar
Dalam merakit sebuah komputer ada beberapa tahap yang harus anda lakukan terlebih dahulu.
Adapun tahap-tahap tersebut adalah:
1. Persiapan

Persiapkan terlebih dahulu komponen-komponen yang diperlukan untuk melakukan perakitan


komputer. Lakukan perakitan di tempat yang dimana anda merasa leluasa untuk bergerak sehingga
tidak mengganggu aktifitas anda.
2. Proses Perakitan
memulai perakitan komponen-komponen komputer dengan memasang satu persatu hardware yang
diperlukan.
3. Pengujian
Saat proses perakitan telah terselesaikan, maka tahap selanjutnya adalah pengujian. Pada tahap ini
komputer yang selesai dirakit akan dihidupkan dan dioperasikan. Jika pengoperasian berjalan normal
maka proses perakitan telah selesai, namun apabila ternyata terjadi masalah maka dilanjutkan pada
proses yang selanjutnya, yaitu menangani masalah yang terjadi.
4. Penanganan Masalah
Pada tahap ini komputer yang selesai dirakit ternyata mengalami masalah (troubleshoot). Hal tersebut
bisa disebabkan oleh proses instalasi atau penempatan komponen yang kurang tepat. Oleh sebab itu
diperlukan penanganan lebih lanjut agar komputer bisa beroperasi dengan normal.

Mainboard Manual Diagram Instruction


 

Tahap PersiapanPersiapan sebelum merakit komputer antara lain adalah:


1. Menyiapkan komponen-komponen perangkat keras. Persiapkan semua komponen tersebut
kemudian letakkan di tempat yang mudah terjangkau. Cek terlebih dahulu semua komponen-
komponen perangkat keras (disesuaikan dengan tipenya) dan jangan sampai salah spesifikasi.
Sebagai contoh mainboard yang mendukung slot DDR3 hanya bisa ditempatkan oleh memori dengan
tipe DDR3 pula.
2. Buku manual perakitan. Biasanya setiap komponen menyertakan buku manualnya. Buku
manual ini jangan sampai hilang sebagai bahan referensi pemasangan/instalasi komponen perakitan
komputer.
3. Peralatan yang digunakan untuk merakit komputer. Persiapkan semua alat-alat yang
diperlukan untuk merakit, misalnya seperti obeng (plus dan minus), tang, gelang anti-statis yang
dapat mencegah terjadinya korslet (short circuit) pada komponen dan peralatan lainnya yang
memang diperlukan.
4. Driver CD. Driver adalah salah satu hal yang jangan anda lupakan karena tanpa driver sebuah
perangkat keras tidak dapat difungsikan. Oleh karenanya persiapkan driver dari masing-masing
komponen agar proses perakitan bisa berjalan dengan lancar.
Proses perakitan komputer
Setelah proses persiapan selesai, kini saatnya melakukan proses selanjutnya, yaitu proses perakitan
komputer yang terbagi oleh tahap-tahap berikut:

1. Pasang Jumper Mainboard


2. Pasang Prosessor
3. Pasang Heatsink (Kipas Prosesor)
4. Pasang Memori
5. Pasang Mainboard pada Casing
6. Pasang VGA Card
7. Pasang Power Supply (Catu Daya)
8. Pasang Kabel-kabel Motherboard
9. Pasang ODD (Optical Device Drive) seperti DVD dan HDD (Harddisk Drive)
10. Finishing/Penyelesaian
11. Test PC
1. Pasang Jumper Mainboard

Bacalah terlebih dahulu buku manual (Manual Guide Book) mainboard agar anda tau dimana jumper
akan diletakkan. Jumper merupakan komponen kecil yang diletakkan pada mainboard sebagai
pengatur CPU dan tegangan yang masuk ke dalam mainboard. Pengaturan jumper yang salah bisa
berakibat rusaknya prosesor. Jadi berhati-hatilah saat memasang jumper ini dengan memastikan anda
memasangnya dengan benar.
2. Pasang Prosesor.

Pemasangan prosesor pada mainboard akan lebih mudah untuk dilakukan apabila mainboard belum
terpasang pada casing. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat memasang prosesor yaitu, mentukan
terlebih dahulu posisi 1 pin. Biasanya terdapat tanda pada prosesor pada setiap ujungnya (gambar
1.0), masukkan prosesor tersebut sesuai dengan arah pin, angkat tuas pengunci dalam posisi tegak
dan terbuka kemudian pasang prosesor pada socket prosesor yang ada pada mainboard (gambar 1.1).
Setelah prosesor terpasang pada mainboard, maka kembalikan tuas pengunci kearah bawah untuk
menutup prosesor.
3. Pasang Heatsink (Kipas prosesor).
Prosesor memiliki suhu yang panas pada saat komputer dalam kondisi menyala. Oleh karenanya
diperlukan kipas untuk mengurangi hawa panasnya. Heatsink adalah kipas yang dipasang tepat diatas
prosesor. Untuk memasangnya cukup mudah, hanya tinggal memasukkan kaki-kakinya saja kedalam
mainboard dan dikencangkan. Heatsink dibekali sebuah konektor yang disambungkan pada
mainboard sebagai dayanya.

4. Pasang Memori

Umumnya memori yang digunakan pada saat ini adalah berjenis RAM (DDR2 dan DDR3). Nah,
pastikan terlebih dahulu jika socket memori pada mainboard anda adalah tipe socket dengan jenis ini
agar sesuai. Cara pasang memori cukup mudah, yaitu dengan menyesuaikan cekungan yang ada pada
memori dengan slot pada mainboard.

5. Pasang Mainboard pada Casing

Langkah selanjutnya adalah memasang mainboard pada casing. Cara memasang mainboard pada
casing adalah dengan cara menentukan dudukan (mounting) mainboard pada casing. Jika dudukan
telah dipasang, maka anda memerlukan beberapa perkakas seperti obeng untuk mengencangkannya
sekrupnya. Atur letak posisi I/O dengan benar. Hati-hati dan pelan-pelan saat memasangnya supaya
mainboard tidak rusak/patah.
6. Pasang VGA Card.

Setelah mainboard terpasang pada casing, langkah selanjutnya adalah memasang VGA Card. Cara
pasang VGA Card pada dasarnya hampir sama dengan cara memasang memori yaitu dengan
menyesuaikan cekungan slot yang ada pada mainboard. Penempatan VGA Card pada mainboard bisa
anda lihat pada tabel Mainboard Manual Diagram Instruction yang menunjukkan AGP Slot.
7. Pasang Power Supply (Catu Daya)

Langkah selanjutnya adalah memasang power supply atau catu daya. Power supply terletak di bagian
pojok atas di bagian belakang casing. Cara memasangnya cukup mudah, yaitu dengan
menempatkannya pada tempat (bays) power supply yang sudah disediakan kemudian
mengencangkan baut-bautnya dengan obeng. Jangan sampai goyang dan pastikan tidak dengan posisi
terbalik (upside down).
8. Pasang Kabel-kabel Motherboard
Sambungkan semua kabel-kabel yang tersedia pada power supply ke mainboard untuk memberikan
daya. Atur sesuai gambar dibawah dan tinggalkan kabel untuk HDD dan ODD.
9. Pasang ODD (Optical Device Drive) seperti DVD dan HDD (Harddisk Drive)

Setelah kabel-kabel power supply terpasang pada mainboard, langkah selanjutnya adalah memasang
Hard Drive pada casing. Sesuaikan masing-masing hard drive sesuai dengan ruangan drive pada
casing (bays). Biasanya untuk DVD diletakkan pada casing bagian paling atas depan, sedangkan
HDD terdapat bays tersendiri. Buka penutup bays drive pada casing dan kemudian pasang dan
kencangkan baut-bautnya. Jika hard drive telah terpasang sempurna, kemudian colokkan kabel dari
power supply ke masing-masing hard drive (gambar diatas).
10. Finishing/Penyelesaian

Nah, setelah semua kabel dan konektor telah tersambung, begitu pula dengan mainboard pada casing.
Kini saatnya melakukan finishing dengan mengecek seluruh fungsi dari komponen-komponen yang
telah dirakit menjadi sebuah komputer PC. Langkah-langkah pengecekan yang dapat anda lakukan
adalah sebagai berikut:
a. Pasang penutup casing dengan sempurna menggunakan perkakas obeng.
b. Pasang kabel port VGA ke monitor dan colokkan kabel power monitor.
c. Colokkan kabel power CPU ke socket/saklar listrik dan nyalakan.
11. Test PC
 Saat monitor dan PC dinyalakan, jika tak ada masalah, maka selanjutnya PC akan masuk pada mode
POST dan anda tinggal melakukan pengaturan setting BIOS. Permasalahan yang sering terjadi adalah
kesalahan pemasangan kabel, pemasangan komponen yang tidak pas dan lain sebagainya. Biasanya
kesalahan tersebut akan langsung terdeteksi dan PC akan mengeluarkan tanda berupa bunyi beep
dengan nada yang teratur. Periksa kembali pemasangan kabel dan cek posisi komponen-
komponennya.

Jika unit sudah berjalan dengan normal, selanjutnya adalah setting BIOS dan instal Operating
System. Jangan lupa juga untuk menyiapkan CD instalasi aplikasi dan driver dari komponen-
komponen tersebut.
1. KONFIGURASI KOMPUTER

Konfigurasi komputer merupakan tahap pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan
konfigurasi komputer. Konfigurasi komputer  berkaitan dengan penentuan jenis komponen
dan fitur dari komputer serta bagaimana seluruh komponen komputer dapat saling bekerja
untuk membuat sebuah sistem komputer yang sesuai dengan keinginan kita. 
Faktor kesesuaian atau kompatibilitas dari komponen terhadap motherboard harus
diperhatikan, karena setiap jenis moterboard mendukung jenis prossesor, modul memori,
port dan I/O bus yang berbeda - beda.

2. KOMPONEN DAN ALAT

Komponen komputer merupakan berbagai komponen-komponen yang akan dirakit.


Komponen komputer antara lain adalah sebagai berikut :
 Casing
 Processor
 Main board
 Memory
 Kabel Sata
 Hardisk
 Kabel Floppy Disk / IDE
 DVD - RW
 Floppy disk
 Keyboard
 Mouse
 Power Supply
 Monitor
 Kabel VGA
 Kabel Power 
 Stabilizer

Kelengkapan Komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dan sebagainya yang


dpergunakan untuk menghubungkan satu komponen dan komponen lain serta mengunci
komponen-komponen tersebut pada tempatnya agar tidak terlepas.
Buku manual dan referensi dari komponen. Buku manual diperlukan sebagai rujukan /
pedoman untuk mengetahui diagram posisi dari elemen koneksi (konektor, port dan slot)
dan elemen komfigurasi (jumper dan switch) beserta cara setting jumper dan switch yang
sesuai untuk komputer yang dirakit.

Alat bantu berupa obeng pipih dan philips.


Peralatan yang dipergunakan untuk merakit komponen komputer adalah sebagai berikut 
 Obeng plus dan minus, dipergunakan untuk  memasang mur atau baut untuk
merekatkan komponen. Obeng plus dan minus memiliki fungsi yang sama penggunaannya
tergantung dari jenis mur / baut yang digunakan.

 Tang buaya, dapat dipergunakan untuk memotong kabel

 Pinset, untuk mengambil benda-benda seperti mur / baut dan lain sebagainya yang
tidak dapat diambil dengan jangkauan tangan.
 Gelang Anti Statis, menggroundkan tubuh perakit sehingga perakit tidak akan
mendapat aliran statis dari komponen

Software sistem operasi, device driver dan program aplikasi, Setelah komponen-


komponen komputer telah terakit semua melakukan instalasi sistem operasi, device driver,
dan program aplikasi perlu dilakukan. CD software diperlukan untuk menginstall sistem
operasi, device driver dari piranti, dan program aplikasi pada komputer yang selesai dirakit.

3. PENGAMANAN / K3 PERAKITAN KOMPUTER


 Menggunakan baju pelindung, alas kaki, masker, sarung tangan , dan Apron.
 Menggunakan gelang anti statis lalu menyentuh permukaan logam pada casing
sebelum memegang komponen untuk membuang muatan statis.
 Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur rangkaian
tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen.
 Hindari merakit dalam keadaan berkeringat dan jauhkan hal-hal yang mengandung
air seperti air minum dari lokasi / meja perakitan komputer, karena kemungkinan keringat
atau air dapat menetes atau tumpah ke peralatan yang sedang di rakit, karena dapat
menyebabkan hubungan pendek dan merusak hasil rakitan ketika power suply atau
komputer dinyalakan.
 Hindari memegang atau menyentuh langsung kaki prosesor yang ada termasuk
chipset. Karena dikhawatirkan adanya listrik statis yang dimiliki tubuh kita akan merusak
komponen tersebut. Untuk mencegah hal ini kita harus meng-groundkan tubuh kita dengan
cara memegang cassing saat power dihidupkan.
 Pada setiap tahap perakitan sebelum menambahkan komponen yang baru, power
supply harus dimatikan. Memasang komponen pada saat power supply hidup akan
merusak komponen yang akan dipasang dan komponen lainnya.
 Hindari pemasangan komponen hardisk dan komponen lainnya dengan kasar,
karena dapat merusak hardisk  dan komponen lainnya tersebut.
BAB II
PENGUJIAN PERAKITAN KOMPUTER

Pengertian serta Fungsi POST


di Komputer
Ditulis pada April 22, 2016

POST (Power On Self Test) adalah serangkaian proses test yang dilakukan oleh komputer pada saat
booting atau komputer pertama kali dihidupkan untuk mengetahui kondisi komponen perangkat keras
komputer dan komponen pendukungnya. Dengan adanya proses POST memunginkan pengguna
komputer dapat mengidentifikasi, menganalisis, mengisolasi menentukan letak kesalahan atau
permasalahan pada komputer sehingga dapat menentukan langkah perbaikan yang paling tepat.
Dengan adanya proses ini sangat membantu user untuk menganalisis permasalahan pada komputer,
dan jika terjadi permasalahan pada komputer tersebut maka komputer akan menampilkan tanda atau
kode kesalahan. Kode-kode tersebut berupa:
1. Kode Suara beep
2. Kode angka yang ditampilkan pada layar monitor
3. kode pesan singkat
Kode- Kode kesalahan tiap komputer berbeda-beda tergantung BIOS yang digunakan. Ada 3 bios
yang sering digunakan pada saat ini yaitu AMI BIOS, AWARDS BIOS dan PHOENIX BIOS. Tiap
bios tersebut mempunyai pesan atau kode masing-masing dalam mengidentifikasi permasalahan pada
perangkatnya.
Cara Kerja POST
POST dilakukan sesaat setelah computer dihidupkan dan mulai Booting, proses ini dilakukan oleh
BIOS (Basic Input Output System). Adapun prosedur cara kerja POST sebagai berikut :
1. Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin Power Supply
berputar.
2. Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU (Central Processing Unit) oleh sinyal
power good yang dihasilkan oleh power Supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan,
kemudian CPU mulai melaksanakan intruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya.
3. Pengecekan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Intruksi awal ROM BIOS
adalah jump (lompat) ke alamat Program POST.
4. Pengecekan terhadap CMOS, CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconduktor) harus
dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca data setup (setting
hardwere awal) pada RAM (Random access memory) CMOS setup, sebagai data acuan untuk
pengecekan.
5. Melakukan pengecekan CPU, timer (pewaktuan), kendali memory akses langsung, memory
bus dan memory module.
6. Memory sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca atau ditulis untuk keperluan ROM
(Read Only Memory) BIOS dan menyimpan kode POST.
7. Pengecekan I/O (Input Output) controller dan bus controller. Controller tersebut harus dapat
bekerja untuk mengontrol proses read atau write data. Termasuk I/O untuk VGA (Video
Graphics Array) card yang terhubung dengan monitor. Jika ada salah satu prosedur POST
yang tak berhasil delewati maka PC (Personal Computer) akan menerima pesan atau
peringatan kesalahan dari POST. Pesan atau peringatan kesalahan berupa kode beeb yang
dikeluarkan melalui speaker yang terhubung dengan motherboard atau tampilan dilayar
monitor sesuai dengan standar masing-masing motherboard.
Macam Macam Bunyi Beep POST

Saat pertama kali PC di nyalakan, PC secara otomatis akan melewati proses yang dinamakan POST,
yaitu proses dimana PC akan mengecek semua hardware yang terpasang dalam PC apakah bekerja
dengan normal atau ada suatu masalah. Biasanya Speaker kecil di dalam PC akan berbunyi beeb
sebanyak dengan kerusakan yang ada pada PC tersebut.

AWARD BIOS :
AWARD BIOD adalah BIOS yang memiliki built-in program yang dapat dimodifikasi dasar sistem
konfigurasi oleh pemakainya. Informasi disimpan di CMOS RAM yang dapat menyimpan informasi
setup, bahan ketika power dimatikan. Cara menjalankannya: dengan menekan tombol
“DELETE” ketika anda menghidupnya atau reboot sistem untuk masuk ke awal program setup
BIOS.
 1 beep pendek → PC dalam keadaan baik
 1 beep panjang → Problem di memori
 1 beep panjang 2 beep pendek → Kerusakan di modul DRAM parity
 1 beep panjang 3 beep pendek → Kerusakan di bagian VGA.
 Beep terus menerus → Kerusakan di modul memori atau memori video
AMI BIOS :

AMI BIOS adalah BIOS yang berasal dan dikembangkan oleh Megatrend Amerika yang populer
pada tahun 2002 sebagai fimrware komputer. Perusahaan AMI BIOS banyak diproduksi perusahaan
yang memiliki motherboard dan perusahaan lain menjual motherboard.
 1 beep pendek → DRAM (Dynamic Random Access Memory) gagal merefresh
 2 beep pendek → Sirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM Parity (sistem memori)
 3 beep pendek → BIOS gagal mengakses memori 64KB pertama
 4 beep pendek → Timer pada sistem gagal bekerja
 5 beep pendek → Motherboard tidak dapat menjalankan prosessor
 6 beep pendek → Controller pada keyboard tidak dapat berjalan dengan baik
 7 beep pendek → Video Mode error
 8 beep pendek → Tes memori VGA gagal
 9 beep pendek → Checksum error ROM BIOS bermasalah
 10 beep pendek → CMOS shutdown read/write mengalami errror
 11 beep pendek → Chache memori error
 1 beep panjang → 3 beep pendek Conventional atau Extended memori rusak
 1 beep panjang → 8 beep pendek Tes tampilan gambar gagal
IBM BIOS :
IBM BIOS adalah BIOS yang di kembangkan oleh dan untuk IBM, IBM atau International
Business Machines Corporation (disingkat IBM; NYSE: IBM) adalah sebuah perusahaan Amerika
Serikat yang memproduksi dan menjual perangkat keras dan perangkat lunak komputer. IBM
didirikan pada 16 Juni 1911, beroperasi sejak 1888 dan berpusat di Armonk, New York, Amerika
Serikat.
Versi BIOS :
IBM PC datang dengan tiga versi BIOS, yang dibedakan dari tanggalnya, yakni sebagai berikut:

 24 April 1981, merupakan versi BIOS pertama dalam IBM PC yang hanya mendukung
memori fisik hingga 544 KB. Tidak dilengkapi dengan fitur pemindaian blok memori UMA
(Upper Memory Address) untuk beberapa kartu ekspansi (seperti video, adapter hard disk, dan
lainnya).
 19 Oktober 1981, merupakan versi BIOS kedua dalam IBM PC yang hanya mendukung
memori fisik hingga 544 KB. Sama seperti halnya versi pertama tapi ditambahi beberapa
bugfix.
 27 Oktober 1982, merupakan versi BIOS ketiga yang dapat mendukung memori fisik hingga
640 KB (conventional memory), ditambah dengan fitur pemindaian blok memori UMA. BIOS
ini merupakan BIOS yang paling umum digunakan.
Upgrade BIOS hanya dapat dilakukan dengan mengganti chip BIOS yang lama dengan chip BIOS
yang baru. IBM menjual kit upgrade BIOS dengan nomor spare part 1501005. Berikut
Tampilannya :

 Tidak ada beep → Power supply rusak, card monitor atau RAM tidak terpasang
 1 beep pendek → Normal POST dan PC dalam keadaan baik
 Beep terus menerus → Power supply rusak, card monitor atau RAM tidak terpasang
 Beep pendek berulang-ulang → Power supply rusak, card monitor atau RAM tidak terpasang
 1 beep panjang 1 beep pendek → Masalah Motherboard
 1 beep panjang 2 beep pendek → Masalah bagian VGA Card (mono)
 1 beep panjang 3 beep pendek → Masalah bagian VGA Ccard (EGA).
 3 beep panjang → Keyboard error
 1 beep, blank monitor → VGA card sirkuit
PHOENIX BIOS :

PHOENIX BIOS adalah BIOS yang mengembangkan dan mendukung perangkat sistem lunak sistem
inti yang paling banyak digunakan di Indoneia baik itu komputer pribadi dan perangkat komputer
lainnya. Produk PHOENIX  biasa disebut dengan BIOS atau firmware yang memiliki keunggulan
dalam dukungan dan mengaktifkan kompatibilitas, konektivitas, kemanan, pengelolaan berbagai
komponen, dan teknologi yang digunakan dalam perangkat tersebut.
Kode beep pada Phoenix BIOS sedikit berbeda dengan bunyi beep pada type BIOS lainnya. Pada
PHOENIX serangkaian beep akan dipisahkan oleh jeda, jadi tidak menurut panjang atau pendeknya,
misalnya : beep – beep beep – beep – beep beep akan menjadi 1-2-1-2
1-1-4-1 → Kesalahan Cache (Level 2)
1-2-2-3 → ROM BIOS Checksum
1-3-1-1 → DRAM Segarkan Uji
1-3-1-3 → Keyboard kontroler uji
1-3-4-1 → RAM Kegagalan pada baris alamat xxxx (cek memori)
1-3-4-3 → RAM Kegagalan pada xxxx bit data byte rendah dari bus memori
1-4-1-1 → RAM Kegagalan pada xxxx bit data byte tinggi dari bus memori
2-1-2-3 → ROM pemberitahuan hak cipta
2-2-3-1 → Test untuk interupsi tak terduga
1-1-4 → BIOS rusak
1-2-1 → Motherboard rusak
1-3-1 → Masalah RAM, RAM tidak terpasang dengan baik
3-1-1 → Motherboard Rusak
3-3-4 → Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan baik.

Fungsi BIOS yang lainnya adalah sebagai berikut:


 Pengaturan media penyimpanan
 Menunjang proses inisialisasi atau penyalaan komputer
 Pengaturan proses booting
 Pengecekan sejumlah hardware
 Pengaturan Keyboard, USB (Universal Serial Bus), Mouse dan perangkat lainnya.
Tabel Tombol Keyboard untuk masuk ke BIOS

BIOS SUPPLIER TOMBOL KEYBOARD YANG DIGUNAKAN

ALR Advanced Logic Research, Inc. ®


PC / PCI F2

ALR PC non / PCI CTRL+ALT+ESC

AMD® (Advanced Micro Devices, Inc.)


BIOS F1

AMI (American Megatrends, Inc.) BIOS DEL

Award™ BIOS CTRL+ALT+ESC

Award BIOS DEL

DTK® (Datatech Enterprises Co.) BIOS ESC

Phoenix™ BIOS CTRL+ALT+ESC

Phoenix BIOS CTRL+ALT+S

Phoenix BIOS CTRL+ALT+INS

PRODUSEN KOMPUTER TOMBOL KEYBOARD YANG DIGUNAKAN

Acer® F1, F2, CTRL+ALT+ESC

ARI® CTRL+ALT+ESC, CTRL+ALT+DEL

AST® CTRL+ALT+ESC, CTRL+ALT+DEL

Compaq® 8700 F10

CompUSA® DEL

Cybermax® ESC
BIOS SUPPLIER TOMBOL KEYBOARD YANG DIGUNAKAN

Dell 400 F3, F1

Dell 4400 F12

Dell Dimension® F2, DEL

Dell Inspiron® F2

Dell Latitude Fn+F1

Dell Latitude F2

Dell Optiplex DEL

Dell Optiplex F2

Dell Precision™ F2

eMachine® DEL, F2

Gateway® 2000 1440 F1

Gateway 2000 Solo™ F2

HP® (Hewlett-Packard) F1, F2 (Laptop, ESC)

IBM® F1

E-pro Laptop F2

CTRL+ALT+INS setelah CTRL+ALT+D
IBM PS/2® EL

Intel® Tangent DEL

Micron® F1, F2, atau DEL

Packard Bell® F1, F2, Del


BIOS SUPPLIER TOMBOL KEYBOARD YANG DIGUNAKAN

Seanix DEL

Sony® VAIO F2

Sony VAIO F3

Tiger DEL

Toshiba® 335 CDS ESC

Toshiba Protege ESC

Toshiba Satellite 205 CDS F1

Toshiba Tecra ESC lalu F1 atau F2

Keunggulan BIOS – BIOS memiliki keunggulan disaat troubleshooting pada kerusakan komputer
antara lain sebagai berikut..
 Masalah komputer yang mati total dapat diatasi dengan mereset BIOS komputer
 Melihat spesifiaksi pada setiap perangkat komputer
 Mengoptimalkan kinerja komputer yang dikenal overclocking
 Menginstalasi komputer windows melalui pengaturan firs boot terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai