Anda di halaman 1dari 18

KESELAMATAN DAN KESEHATAN PROGRAM KESEHATAN DAN

KERJA KESELAMATAN KERJA


PROGRAM K3 “KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA”
Awal timbulnya peraturan kesehatan kerja karena adanya kesewenang-
wenangan majikan terhadap buruh yang mengakibatkan kesehatan buruh,
baik fiisik maupun non fisik menjadi terganggu.
SUMBER HUKUM PENERAPAN K3
UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
UU No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
UU No. 21 tahun 2003 tentang Pengesahan Konvensi ILO No. 81 mengenai
Pengawasan Ketenagakerjaan Dalam Industri dan Perdagangan
PP No. 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial
Tenaga Kerja. Keppres No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul
karena Hubungan Kerja.
PENGERTIAN PERATURAN KESEHATAN KERJA
“Aturan-aturan dan usaha-usaha untuk menjaga buruh dari kejadian atau
keadaan perburuhan yang merugikan atau dapat merugikan kesehatan dan
kesesuaian dalam seseorang itu melakukan atau karena itu melakukan
pekerjaan dalam suatu hubungan kerja” (Iman Soepomo 1986:2) Pengertian
Kesehatan Kerja
“Spesialisasi dlm ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yg bertujuan
agar pekerjaan/masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-
tingginya, baik fisik atau mental, maupun sosial dgn usaha-usaha preventif
dan kuratif terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yg
diakibatkan faktor pekerjaan & lingkungan kerja, serta thd penyakit-penyakit
umum” (Suma’mur 1988:1)
PENGERTIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: Per.05/MEN/1996 : Sistim
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah bagian dari sistim manajemen
secara keseluruhan yang meliputi struktur, organisasi, perencanaan, tanggung
jawab, pelaksanaan prosedur, prosedur, dan sumber daya yang dibutuhkan
bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan
pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna tercapainya
tempat kerja yang aman dan efisien.
TUJUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila
timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja.
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No. 1
Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, yaitu:
Mencegah dan mengurangi kecelakaan;
Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
Memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu Kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
Memberikan pertolongan pada kecelakaan;
Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu,
Kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
atau radiasi, suara dan getaran;
Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik
maupun psikhis, peracunan, infeksi dan penularan;
Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
MEMPEROLEH KESERASIAN ANTARA TENAGA KERJA,
ALAT KERJA, LINGKUNGAN, CARA DAN PROSES
KERJANYA;
Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman
atau batang; Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat, perlakuan dan
penyimpanan barang; Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
berbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
TUJUAN PEMERINTAH DALAM MENERAPKAN K3
pembuatan syarat-syarat keselamatan kerja dalam perencanaan, pembuatan,
pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian,
penggunaan, pemeliharaan peralatan dalam bekerja serta pengaturan
dalam penyimpanan bahan, barang, produk teknis dan aparat produksi yang
mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan. Sehingga potensi
bahaya kecelakaan kerja tersebut dapat dieliminir.
DALAM PENYELENGGARAN K3 ADA 3 (TIGA) HAL
PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN:
Seberapa serius K3 hendak diimplementasikan dalam perusahaan.
Pembentukan konsep budaya malu dari masing-masing pekerja bila tidak
melaksanakan K3, serta keterlibatan (dukungan) serikat pekerja dalam
program K3 di tempat kerja. Kualitas program pelatihan K3 sebagai sarana
sosialisasi.
HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN KESEHATAN
PEKERJA:
Dapat menimbulkan:
Akibat positif, artinya pekerjaan yg dilakukannya itu kesehatan/staminanya
terjaga atau bahkan semakin baik. Sebutkan jenis pekerjaan tersebut.
Akibat negatif, artinya pekerjaan yg dilakukannya itu mengakibatkan
kesehatan/stamina tubuhnya tergganggu/sakit. Dapat disebut, sakit akibat kerja.
Atau bahkan dpt mengakibatkan kecelakaan, cacad tubuh atau meninggal dunia.
HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DGN KESEHATAN
DAN KESELAMATAN KERJA:
Faktor-faktor lingkungan yg mempengaruhi, antara lain:
Faktor Fisik (yg berwujud, dan dpt diraba), misal gedung kantor (disain dan
pembagian tata ruang, serta alat kerja), sampah dan tetumbuhan.
Faktor non fisik, sesuatu yang tidak dapat diraba tetapi dpt dilihat, dirasakan
serta dicium baunya. Misal: warna, suara, dan bau
TEKOLOGI DAN ALAT YANG DIGUNAKAN
TEKOLOGI DAN ALAT YANG DIGUNAKAN
TEKOLOGI DAN ALAT YANG DIGUNAKAN
TEKOLOGI DAN ALAT YANG DIGUNAKAN
PERALATAN LINGKUNGAN
Sarana Peralatan Lingkungan Berupa:
Tabung pemadan kebakaran
Pagar pengamanan
Penangkal petir darurat
Pemeliharaan jalan kerja dan jembatan kerja
Pagar pengaman lokasi proyek
Tangga
Peralatan P3K
RAMBU PERINGATAN
Rambu Peringatan, antara lain dengan fungsi:
Peringatan bahaya dari atas
Peringatan bahay benturan kepala
Peringatan bahaya longsoran
Peringatan bahaya api
Peringatan tersengat listrik
Peninjuk ketinggian (bangunan yang lebih dari 2 lantai)
Penunjuk jalur instalasi listrik kerja sementara
Penunjuk batas ketinggian penumpukan material
Larangan memasuki area tertentu
Larangan membawa bahan-bahan berbahaya
Petunjuk untuk melapor (keluar masuk proyek)

Anda mungkin juga menyukai