Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(Pengelompokan Sayuran, Uji karbohidrat, Uji Lemak, GBL dan


Pemantulan Jenis Gelombang)

(DEVI JULIANTI PURBA)


(859894948)

UPBJJ MEDAN – PROGJAR SEIBALAI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022

LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO
Nama : DEVI JULIANTI PURBA
NIM/ID Lainnya : 859894948
Program Studi : PGSD-S1
Nama Sekolah : UPBJJ-PROGJAR SEIBALAI

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : MUHAMMAD KOMARUL HUDA, M.Pd.


Nip/Id Lainnya :
Instansi Asal :
Nomor Hp : 0823-6681-7400
Alamat Email :
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : DEVI JULIANTI PURBA


NIM : 859894948
Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Ujung Padang, 11 Nopember2022


Yang membuat pernyataan

Devi Julianti Purba


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107 MODUL 3
PENGELOMPOKAN SAYURAN

A. Tujuan Percobaan/Pengamatan
Dapat mengelompokan sayuran berdasarkan macamnya.

B. Alat dan Bahan


1. 20 macam sayuran
2. Tempat plastik
3. Lembar pengamat/alat tulis
4. Handphone/Camera

C. Prosedur Percobaan
1. Ambillah jenis sayuran, setelah itu dipisahkan dan letakan pada tempat yang
berbeda, kemudian dikelompokan jenis sayuran daun, sayuran buah, sayuran
akr/umbi, sayuran kacang-kacangan dan sayuran tunas.
2. Cata semua masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan
pada lembar kerja.
3. Simpulan apa yang didapat dalam percobaan ini.

D. Hasil Pengamatan
a. Hasil pengamatan
Sayuran
Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran
No kacang
makanan daun buah akar/umbi tunas
kacangan
1 Bayam 
2 Kangkung 
3 Sawi 
4 Daun singkong 
5 Daun papaya 
6 Tomat 
7 Terong 
8 Cabe 
9 Melinjo 
10 Wortel 
11 Kentang 
12 Kacang 
panjang
13 Kacang merah 
14 Buncis 
15 Mentimun 
16 Singkong/ubi 
17 Tauge 
E. Pembahasan
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah
diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
Bahan makanan sayuran dibedakan menajdi beberapa kelompok:
1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan
makanan adalah bagian daunnya.
Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya
2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah buahnya.
Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka, waluh
3. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya.
Contoh: wortel, kentang
4. Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan..
Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis
5. Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas
tanaman. Contoh: tauge

F. Kesimpulan
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompk yaitu:
1. Sayuran daun
2. Sayuran buah
3. Sayuran umbi/akar
4. Sayuran kacang-kacangan
5. Sayuran tunas

G. Jawaban pertanyaan
1. Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk : zat pembangun
2. Termasuk ke dalam kelompok makanan
1. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
2. Brokoli termasuk sayuran
3. Cabe termasuk sayuran buah
4. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
5. Terong termasuk sayuran buah

H. Dokumentasi
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM SD
PDGK4107 MODUL 3
MAKANAN

A. Tujuan

Menentukan adanya zat pati dalam tumbuhan.

B. Alat dan Bahan

1).Piring Plastik 1 buah

2) Pipet 1 buah

3) Pisang 1 iris kecil

4) Apel 1 iris kecil

5) Nasi 2-3 butir

6) Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil

7) Tahu putih 1 iris kecil

8) Margarin seujung sendok

9) Biskuit 1 potong kecil

10) Tepung terigu 1 sendok kecil

11) Gula pasir 1 sendok kecil

12) Kentang 1 iris kecil

13) Kalium Iodida 0.1 M 10 mL


Gambar Bahan Percobaan Uji Karbohidrat

C.Cara Kerja

Isi sepotong pisang dan letakkan di atas pelat tetes, usahakan hancurkan pisang itu atau
haluskan. Teteskan 1 tetes larutan yodium pada singkong tersebut. Amati perubahan warna
yang terjadi dan catat pada tabel pengamatan. Lakukan dengan cara yang sama seperti diatas
dengan memakai :

1. Pisang 6. Margarin

2. Apel 7. Biskuit

3. Nasi 8. Tepung Terigu

4. Telur 9. Gula pasir

5. Tahu 10. Kentang

6.
Gambar Kegiatan Praktikum

Uji Karbohidrat

D. Hasil Pengamatan

Tabel Pengamatan Uji Karbohidrat

MAKANAN YANG WARNA MULA- WARNA SETELAH DI TAMBAH


DI UJI MULA LARUTAN YODIUM
PISANG KUNING COKELAT
APEL PUTIH ORANGE
NASI PUTIH UNGU
TELUR PUTIH UNGU
TAHU PUTIH ORANGE
MARGARIN KUNING KUNING
BISKUIT KUNING UNGU
TEPUNG TERIGU PUTIH UNGU
GULA PASIR PUTIH UNGU
KENTANG KUNING UNGU

E. Pembahasan

Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa makanan yang mengandung karbohidrat akan
berubah warnanya, meskipun warnanya berbeda-beda tergantung kadar zat pati di dalam
makanan tersebut.

F. Kesimpulan

Makanan yang mengandung amillum akan berubah warna, setelah ditetesi lugol (iodium).
Tetapi perubahan tidak sama karena kandungan amilum/pati pada makanan tersebut berbeda.
G. Jawaban Pertanyaan

1. Tulis rumus Karbohidrat!

Jawab : Cn (N2 O) m
n 2

2. Perhatikan makanan nasi, tepung terigu, kentang, gula pasir, dsb. Setelah diberi larutan

Iodium dalam KI/lugol apakah semuanya menunjukan warna biru tua, jika tidak

mengapa. Bukankah semua makanan tergolong Karbohidrat. Jelaskan!

Jawab : Tidak semua makanan warnanya berubah jadi biru tua atau ungu karena

kandungan atau kadar karbohidrat pada makanan berbeda-beda jadi warna yang

ditunjukan setelah diberi larutan Iodium pun hasilnya berbeda tergantung besarnya

kadar zat pati/amilum dalam makanan tersebut.

3. Dari kelompok makanan yang diuji, tulis tiga yang paling banyak karbohidratnya!

1. Nasi

2. Kentang

4. Bagaimana terbentuknya karbohidrat?

Jawab : Terbentuknya karbohidrat itu melalui fotosintesis atau asimilasi zat karbon,

suatu proses dimana zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah menjadi zat

organik karbohidrat dengan bantuan cahaya.

5. Tulis tiga kelompok besar dari karbohidrat?

Jawab : Monosakarida, disakarida, dan polisakarida.


6. Tulis tiga kelompok Monosakarida?

Jawab : Glukosa, fruktosa, galaktosa

7. Tulis tiga kelompok Disakarida?

Jawab : Sukrosa, laktosa, maltosa

8. Tulis tiga kelompok Polisakarida?

Jawab : Selulosa, glukogen, amilum

9. Tulis reaksi terbentuknya karbohidrat?

Jawab : 6H2O + 6CO2 C6H12O6 + 6O2

10. Bagaimana simpulan dari hasil percobaan?

Jawab : Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa makanan yang mengandung

karbohidrat akan berubah warnanya, meskipun warnanya berbeda-beda tergantung

kadar zat pati di dalam makanan tersebut.

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM SD

PDGK4107 MODUL 3

MAKANAN

B. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak

B. Alat dan Bahan

1 . Piring plastic 1 buah

2. Pipet 2 buah

3. Kertas coklat sampul buku ukuran 10×10cm 12 lembar

4. Lampu senter 1buah

5. Lilin 1 buah

6. Sendok 1 buah

7 Kemiri 2 butir

8. Margarine 1 sendok kecil

9. Wortel 1 buah

10.Seledri 1 tangkai

11. Biji jagung kering 1 genggam

12. singkong 1 iris

13.Kacang tanah yang telah dikupas 3-5 butir


14. Santan1-3 sendok

15 Minyak goring 5 mL

16. Susu 1-3 sendok teh

17. Air 5 mL

18. papaya 1 potong kecil


Gambar Bahan Percobaan Uji Lemak

C.Cara Kerja

1. Mengambil air dengan pipet dan meneteskan diatas kertas coklat yang
pertama
2. Mengambil minyak dengan pipet dan meneteskannya diatas kertas coklat yang
kedua
3. Membiarkan kedua kertas selama ±10menit kemudian memeriksa kedua
kertas dengan menghadap cahaya. Setelah itu mengamati dan mencatat
keadaan kedua krtas dan menjadikan sebagai bahan pembanding untuk sampel
yang diuji mengandung minyak/lemak atau tidak.
4. Mengambil sepuluh kertas yang sama dan memberi nama jenis bahan
makanan yang akan di uji.
5. Menghaluskan kemiri dan mengusap-usapkan diatas kertas sesuai dengan
namanya kira-kira sampai 10 kali dan membersihkan sisa kemiri. Membiarkan
sekitar 5-10 menit
6. Sambil menunggu waktu, kemudian mengerjakan hal yang sam untuk
kesembilan bahan makanan yang lain. Dimulai dengan mencairkan margarine
diatas sendok dengan menggunakan panas dari nyala api lilin dan meneteskan
margarine di atas kertas coklat.
7. Mengusapkan seledri di atas kertas coklat berulang kali. Mengusap-usapkan
biji jagung kering diatas kertas coklat berulang-ulang. Melakukan kegiatan
yang sama pada singkong kering dan kacang tanah kering.memotong pepaya
dan mengusapkan diatas kertas coklat sebanyak sepuluh kali. Meneteskan air
santan pada kertas coklat dan meneteskan susu pada kertas coklat.
8. Membiarkan ke 10 kertas coklat selama ±10menit.
9. Setelah 10menit, kemudian mengamati satu-persatu dengan menggunakan
senter ke arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan.
10. Mencatat hasil pengamatan pada tabel di lembar kerja.

D. Hasil Pengamatan

Tabel Pengamatan Uji Lemak

Meninggalkan bekas noda minyak

No. Bahan yang diuji Ya Tidak Keterangan


1. Kemiri √ Mengandung lemak
2. Margarin √ Mengandung lemak
3. Wortel √ Tidak mengandung lemak
4. Seledri √ Tidak mengandung lemak
5. Biji jagung kering √ Tidak mengandung lemak
6. Singkong kering √ Tidak mengandung lemak
7. Kacang tanah kering √ Mengandung lemak
8. Pepaya √ Tidak mengandung lemak
9. Santan √ Mengandung lemak
10. Susu √ Tidak mengandung lemak
11. Minyak Goreng √ Mengandung lemak

E. Pembahasan

Pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui bahwa :

 Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak.

 Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.

 Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung
lemak. Wortel mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.

 Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung
lemak.

 Biji Jagung kering


Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10
menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering
tidak mengandung lemak.

 Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10
menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering
tidak mengandung lemak.

 Kacang tanah kering


Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah
10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering
mengandung lemak.

 Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung
lemak.

 Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.

 Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.

 Minyak goring
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak.

F. Kesimpulan

Setelah melakukan uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-


bahan makanan ( kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng) maka ada
beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang
teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut :

1. Bahan yang mengandung lemak :kemiri, margarine, kacang tanah kering,


santan, minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, papaya, susu.

H. Jawaban Pertanyaan

1. bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan papaya
tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa.
2. Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas seledri
dan papaya tidak terlihat transparan.
3. Sumber lemak
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering,
santan, minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung
kering, singkong kering, papaya, susu.

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107


MODUL 4

GERAK

A. Judul Percobaan

Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan

(GLBB).
B. Tujuan Percobaan

Mengetahui gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.

C. KEGIATAN PRAKTIKUM

Alat dan Bahan

1. Katrol gantung tunggal.

2. Stop watch.

3. Penggaris.

4. Beban gantung 100gr (2 buah).

5. Statif dan klem.

6. Benang Kasur.

7. Plastisin.

8. Beban tambahan.

D. Landasan Teori

1. Pengertian Gerak
Secara umum, gerak merupakan suatu perubahan. Dalam arti klasik,
gerakan (kinesis), mencakup semua bentuk perubahan dalam kualitas,
kuantitas, posisi, bentuk, dan potensi. Sedangkan secara khusus, gerakan
adalah perubahan lokasi spasial dari benda-benda yang

berhubungan satu sama lain. Proses (tindakan atau keadaan)

perubahan tempat (Bagus, 2005).

Dengan demikian yang dimaksud gerak adalah perubahan kedudukan atau


tempat suatu benda terhadap titik acuan atau titik asal tertentu. Jadi
bila suatu benda kedudukannya berubah setiap saat terhadap suatu
titik acuan maka benda dikatakan sedang bergerak (Daryanto,

2003).

2. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan adalah suatu benda yang bergerak dengan laju
tetap pada lintasan yang lurus (Tim Penerbit, 2009). Syarat yang harus
dipenuhi agar benda bergerak lurus beraturan adalah:

a. Arah gerak benda tetap sehingga lintasannya lurus b.


Kelajuan benda selalu tetap tidak berubah

Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam
selang waktu yang sama pula. Sebagai contoh, sebuah sepeda motor yang
sedang melaju, dalam waktu satu detik dapat menempuh jarak dua
meter, maka pada satu detik berikutnya motor tersebut menempuh jarak
dua meter lagi, begitu seterusnya. Dengan kata lain perbandingan
jarak dengan selang waktu selalu konstan atau tetap. Jadi benda yang
bergerak lurus beraturan mempunyai kecepatan gerak yang besarnya
selalu tetap.

3. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki
kecepatan selalu berubah disetiap saat dan perubahan kecepatan
tersebut di setiap saat selalu sama, tetap atau konstan (Ishaq, 2007).
Contoh, pada saat bola dilempar ke atas dengan kecepatan awal,
kecepatannya semakin lama semakin berkurang karena pengaruh gaya
gravitasi bumi. Hingga suatu saat bola akan mencapai ketinggian maksimal
dan jatuh kembali ke bawah karena kecepatannya sama dengan nol. Jadi
gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dapat diartikan sebagai gerak
benda dalam lintasan lurus dengan percepatan tetap. Yang dimaksudkan
dengan percepatan tetap adalah perubahan percepatan gerak benda yang
berlangsung secara tetap dari waktu ke waktu. Mula-mula dari keadaan
diam, benda mulai bergerak, semakin lama semakin cepat dan
kecepatan gerak benda tersebut berubah secara teratur. Ingat, perubahan
kecepatan bisa berarti terjadi pertambahan kecepatan atau pengurangan
kecepatan.Pengurangan kecepatan tetap kita sebut dengan
percepatan tetapi bernilai negatif

E. Prosedur Percobaan

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


a. Rakitlah alat dan bahan.

b. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas


bila M1 turun dan M2 naik.

c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi


dengan titik A.

d. Ukur panjang BC.

e. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat


waktu yang diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C

f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-


beda (tinggi A tetap, B tetap, C berubah)

g. Catat datanya pada Tabel 1.1.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLB)

a. Menyusun alat.

b. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC)

c. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik,


usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B.

d. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1

untuk bergerak dari B ke C (tBC).

e. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C


tetap, B berubah) dan catat datanya pada Tabel 1.2.
F. Hasil Pengamatan

1. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Tabel 1.1. Pengamatan GLB

NO Jarak BC s (m) Waktu t (Sec)


1 0,7 0,3
2 0,8 0,38
3 0,10 0,54
4 0,12 0,74
5 0,14 0,9

2. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Tabel 1.2. Pengamatan GLBB

NO Beban (gr) SAB (cm) tAB (sec) SBC (cm) tBC (sek)
1. 100 25 05 3 0,173
2. 100 23 0,480 5 0,224
3. 100 21 0,458 7 0,265
4. 100 19 0,436 9 0,3
5. 100 17 0,412 11 0,332
G. Pembahasan

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dari kelima percobaan


dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki nilai yang sama
yaitu 0,8 m/s. Hal tersebut membuktikan bahwa gerak lurus beraturan
merupakan gerak benda yang lintasannya berupa garis

lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap selang waktu yang sama benda
menempuh jarak yang sama). Selain itu, terlihat bahwa semakin besar
jaraknya, maka semakin besar waktu yang diperlukan. Kemudian, dapat
dilihat bahwa grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada
percobaan GLB merupakan grafik linier.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dari kelima


percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki
nilai yang berbeda. Tetapi masing-masing percobaan memiliki nilai
percepatan yang sama/tetap yaitu 1 m/s2. Hal ini membuktikan bahwa
gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki
kecepatan selalu berubah disetiap saat dan mempunyai percepatan tetap.

Grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada percobaan

GLBB berbentuk kurva.


I. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan


bahwa:

1. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang


lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang


lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara
tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.

J. Daftar Pustaka

Bagus, Lorens. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Daryanto. 2003. Fisika Tekhik. Jakarta: Bina Adiaksara

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati


Mandiri.
Tim Penerbit. 2009. Pengayaan Praktis Fisika. Jogjakarta: Ekspresi.

K. Saran dan Masukan

a. Memahami cara menyusun alat dan mempelajari materi yang


bersangkutan sebelum percobaan dimulai.

b. Hati-hati ketika mengukur waktu yang dibutuhkan beban


untuk bergerak agar dapat memperkecil kesalahan
pengukuran.

L. Foto Praktikum
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

NO Foto Praktikum Deskripsi Foto


1. Merakit alat dan bahan
pada percobaan GLB.

NO Foto Praktikum Deskripsi Foto


2.. Mengukur dan mencatat
waktu yang diperlukan beban
untuk bergerak pada
percobaan GLB.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

NO Foto Praktikum Deskripsi Foto


1. Merakit alat dan bahan
pada percobaan GLBB.

2. Mengukur dan mencatat waktu


yang diperlukan beban untuk
bergerak pada percobaan
GLBB.
LAPORAN PRAKTIKUM IPA GELOMBANG
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG (Kegiatan Praktikum 1)

1. Judul Percobaan 1: Jenis-Jenis Gelombang


2. Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
3. Dasar Teori
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi,yang dapat di kelompokkan
berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya.Berdasarkan arah rambatnya,gelombang
di bedakan menjadi gelombang longitudinal dan gelombang transversal.Sedangkan medium
perambatannya gelombang di bedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik.Selain itu sifat-sifat umum gelombang dapat di bedakan menjadi 5 yaitu
dapat di biaskan,dapat di pantulkan,dapat di lenturkan,dapat di padukan dan dapat di
kutubkan.sedangkan karakteristik gelombang dapat di badakan yaitu periodik,terjadi karena
getaran,merambat dan dapat di nyatakan dalam bentuk persamaan.
4. Alat dan Bahan
6. Slinki
7. Kabel listrik, panjang 5 m ¢= 0,5cm
8. Benang kasur panjang 3 cm
9. Karet gelang
5. Cara Kerja
1. Percobaan bentuk dan jenis gelombang
a. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin. Kemudian mengikat salah satu
ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh salah
satu teman atau anggota kelompok. Ujung yang lainnya di pegang sendiri.
b. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan ujung slinki
dengan cepat kekiri dan kekanan seperti gambar.
c. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi pada slink
dan apa gelombang itu? Usikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah (b).
Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang
terjadi ini disebut gelombang tranversal. Kemudian mengamati bagaimana arah getar
dan arah rambat gelombang tranversal tersebut.
d. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung slinki yang
sedang dipegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati karet gelang tersebut
ketika gelombang berjalan, apakah ikut berindah karet gelang tersebut? Adakah
energy yang merambat melalui pegas? Dan darimana asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali lagi. Kemudian
slinki diganti kabel listrik. Menyamakan hasilnya dengan menggunakan slinki.
Menyebutkan perbedaannya jika ada.
f. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan salah satu
ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain dipegang sendiri. Kemudian
mengusikan ujung slinki yang sedang dipegang secara berulang-ulang dengan cara
menggerakan ujung slinki dengan cepat kebelakang dan kedepan. Amati arah getar
(arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi adalah gelombang
longitudinal.
g. Apa perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal?

6. Data Hasil Pengamatan dan Pembahasan


Slinki tanpa Karet Slinki dengan Karet

Slinki diganti Kabel


Hasil Peengamatan menunjukkan, Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-
gerakkan ujung slinki,terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang.
Pembahasan
1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan
ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan
ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang
membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan
rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal
demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak
lurus pada arah rambatan gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang
dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah
bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat
melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ).
4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu diberi usikan
diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah seorang
teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki. Bedanya adalah pada kabel listrik tidak
muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang
tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
5. Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah
usikan searah dengan arah rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan Gelombang
Longitudinal.
6. Perbedaan antara gelombang transfersal dengan gelombang longitudinal adalah pada arah
rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya.
7. Kesimpulan
1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah
rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada arah
rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.
1. Percobaan 2 sifat pemantulan gelombang
2. Tujuan
Untuk mengamati sifat pemantulan gelombang
3. Dasar teori
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka
gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan
mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas
tidak mengubah bentuk/fase.
4. Alat dan bahan
1. Slinki
2. Benang
3. Kerikil
5. Langkah kerja
1. Lakukan percobaan tersebut dikolam, dibak air atau bejana yang berisi air. Jatuhkan
kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian. Kemudian mengamati
gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk gelombangnya, kemudian
memperhatikan sisi bak yang dikenai gelombang. Dan menentukan apakah ada
gelombang yang dipantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 1,5m. Ikat ujung slinki pada tiang dimana ujung tidak boleh
bergeser (disebut ujung terikat)
3. Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu kali sampai
membentuk ½ gelombang. Setelah itu mengamati perambatan ½ gelombang sampai
gelombang hilang. Apakah gelombang dapat dipantulkan? Mengamati bagaimana
fase gelombang pantul dan gelombang asalnya?
4. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang yang
panjangnya 150cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas oleh karena itu disebut
dengan slinki ujung bebas.
5. Pegang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya sampai
membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan setengah
panjajng gelombang, bagaimana fase gelombang pantul dibanding gelombang asalnya.

6. Hasil pengamatan dan pembahasan

Slinki digerakkan satu arah Batu setelah dimasuk ke air


Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang yang
dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah
rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang, gelombng dipantulkan
kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya
dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dpat dipantulkan dan
fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya. Sementara pada slinki yang salah
satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat bergerak
bebas ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.
7. Kesimpulan
1. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali
2. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase
gombang berlawanan arah.
3. Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya.

3. PERCOBAAN GELOMBANG STASIONER

a. Hasil Pengamatan
Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali yaitu
tali bergetar naik turun.

b. Pembahasan
1. Catudaya dipasang pada tegangan 6 volt. Massa beban gantung yang digunakan 75
gram.Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang tali yaitu:
µ: M : 75 gram : 50
l 1.5 m
T = m.g = 0,075 . 10 = 0,75 N
2. Pada saat catudaya dihidupkan pewaktu detik digeser ke arah katrol meja secara perlahan
sampai timbul gelombang stasioner pada tali, ternyata muncul gelombang stasioner terlihat
berjalan, karena ada energi dari catudaya dan terjadi perpaduan gelombang pada gelombang
stasioner.
3. Panjang gelombang dapat diukur pada tali tersebut yaitu:
λ1 : 2l Dengan n : 1,2,3
n
λ2 : 2l : 2.1,5 m : 3 : 3
n1 1 1

λ1 = 2. 1,5 : (1) = 3 m
λ2 = 2. 1,5 : (2) = 1,5 m
λ3 = 2. 1,5 : (3) = 1 m
3. Catudaya diamati beban ditambah menjadi 100 gram. Maka tegangan
talinya adalah: T : m : 100 gr : 68
l 1.5 m

T2 = m.g = 0,1 . 10 = 1 N
µ2 = m : l = 0,1 : 1,5 = 0,07
4. Catudaya dihidupkan,pewaktu ketik digeser hingga timbul kembali gelombang tali.Maka
panjang gelombang (λ2) dapat dihitung:
λ2= m =2.1,5 =3 =1,5
l 2 2
5. Beban ditambah menjadi 125 gr.Tegangan tali pada massa tersebut adalah:
T = m = 125 gr = 83
l 1.5 m
T3 = m.g = 0,125 . 10 = 1,25 N
6. Catudaya dihidupkan hingga timbul gelombang pada tali maka panjang gelombangmya
3(λ3) adalah:
λ3= m =2.1,5 =3 =1
l 3 3
7. Perbandingan panjang gelombang λ1,λ2 dan λ3 = 3 : 1,5 : 1

Anda mungkin juga menyukai